Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yunivia Dian Hermala

Nim : 191440140
Mata Kuliah : Keperawatan Kritis

Resume Pengambilan Darah Arteri


A. Pengertian AGD
Analisi gas darah (AGD) atau arterial blood gas (ABG) test adalah test untuk
mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat asam basa (pH) di dalam
darah.
B. Tujuan AGD
AGD umumnya dilakukan untuk memeriksa fungsi organ paru yang menjadi
tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Tes ini dilakukan pada pasien yang
menggunakan alat bantu nafas untuk memonitor kondisi serta mengetahui apakah
pengaturan alat sudah selesai. Tes ini juga dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi
organ jantung dan ginjal, memeriksa gejala yang disebabkan oleh gangguan distribusi
oksigen dan karbon dioksida atau keseimbangan pH dalam darah, seperti sesak nafas,
mual, pusing dan penurunan kesadaran.
C. Indikasi AGD
AGD dilakukan untuk mengetahui bila darah terlalu asam (asidosis) atau basa
(alkalosis), serta untuk mengetahui apakah tekanan oksigen dalam darah terlalu
rendah (hipoksemia) atau tekanan karbon dioksida terlalu tinggi (hiperkarbia).
Kondisi tersebut dapat digunakan sebagai dasar diagnosis penyakit yang berkaitan
dengan system metabolisme tubuh atau system pernafasan. Penyakit tersebut yaitu :
1. Gagal nafas
2. Asma
3. PPOK
4. Pneumonia
5. Ketoasidosis diabetic
6. Gagal hati
7. Gagal jantung
8. Gagal ginjal
9. Trauma kepala yang mempengaruhi penafasan (luka bakar)
10. Gangguan tidur
11. Keracunan zat kimia
D. Peringatan AGD
Pengambilan sample darah bisa dilakukan dibeberapa lokasi yang pembuluh darah
arterinya paling mudah di akses. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat
pengambilan darah arteri tidak boleh dilakukan pada sebuah lokasi, seperti :
1. Terdapat gangguan aliran darah
2. Terdapat penyakit arteri perifer
3. Terdapat saluran abnormal pada pembuluh darah arteri
4. Terdapat infeksi, luka bakar, atau bekas luka
Pasien juga perlu memberitahu dokter jika memiliki gangguan pembekuan darah atau
sedang mengkonsumsi obat pengencer darah guna mengurangi risiko perdarahan.
Beberapa kondisi dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan seperti merokok baik
aktif/pasif, demam, bernafas cepat karena cemas.
E. Sebelum AGD
Pada beberapa kondisi, pasien mungkin hanya diminta untuk berpuasa
sebelum prosedur dilaksanakan. Sebelum pengambilan darah, dokter akan
menentukan pembuluh arteri mana yang paling mudah untuk diakses. Jika pasien
sedang mendapatkan oksigen tambahan, kadar oksigen yang diterima harus konstan
selama kurang lebih 20 menit sebelum pasien menjalani tes AGD ataupun jika kondisi
pasien memungkinkan suplai oksigen dapat diberhentikan 20 menit sebelum
pengambilan darah. Pada kondisi tertentu, dokter memberi bius local agar pasien tidak
merasakan sakit saat jarum ditusukkan ke dalam pembuluh arteri.
F. Prosedur AGD
1. Menentukan pembuluh darah arteri yang akan di ambil sampel
2. Mensterilkan lokasi pengambilan sampel darah dengan cairan antiseptic
3. Menusuk jarum suntik secara perlahan pada pembuluh darah arteri yang sudah
disteril, biasanya sebanyak 3 mL atau paling sedikit 1 mL.
4. Setelah sampel diambil, jarum suntik dilepas secara perlahan dan tutup area
suntikan dengan perban
5. Untuk mengurangi potensi pembengkakan, anjurkan untuk menekan area
suntik beberapa menit setelah jarum suntik dilepas
6. Bawa sampel darah segera ke laboratorium untuk dianalisis
G. Setelah AGD
Karena pembuluh darah arteri cukup sensitive, pasien mungkin akan merasa
nyeri dan tidak nyaman pada saat pengambilan darah hingga beberapa menit
setelahnya. Disarankan pasien tidak langsung meninggalkan ruangan agar dapat
dipantau kondisi dan efek samping yang mungkin terjadi pada pasien tersebut.
Biasanya, hasil test dapat diterima sekitar 15 menit setelah pengambilan darah. Hasil
akan dijelaskan oleh dokter dan diberitahu jika diperlukan pemeriksaan lanjutan.
H. Hasil AGD
Hasil AGD tergantung dari sejumlah factor, seperti usia, jenis kelamin, dan
riwayat kesehatan. Hasil tes ini umumnya meliputi pengukuran terhadap beberapa hal,
seperti : Asam basa (pH) darah, saturasi oksigen, tekanan parsial oksigen, tekanan
parsial karbon dioksida, dan bikarbonat.
I. Hasil Normal
Hasil AGD dikatakan normal jika :
1. pH darah : 7,38-7,42
2. Tingkat penyerapan oksigen : 94-100%
3. Tekanan parsial oksigen : 75-100 mmHg
4. Tekanan parsial karbon dioksida : 38-42 mmHg
5. Bikarbonat : 22-28 mEq/L
J. Hasil Abnormal
Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat terdeteksi melalui AGD :
pH Bikarbonat PaCO2 Kondisi Penyebab Umum
dara
h
<7,4 Rendah Rendah Asidosis Gagal jantung, syok,
Metabolik ketoasidosis diabetik
>7,4 Tinggi Tinggi Asidosis Muntah kronis,
Metabolik hipokalemia
<7,4 Tinggi Tinggi Asidosis Penyakit paru, termasuk
Respiratorik pneumonia / COPD
>7,4 Rendah Rendah Asidosis Bernafas cepat saat nyeri
Respiratorik atau cemas
K. Risiko AGD
Tes ini jarang menimbulkan efek samping. Jika ada, efek samping yang
biasanya dialami hanya bersifat ringan seperti pusing, nyeri, atau memar di area
penyuntikan. Pada kasus tertentu pasien juga mengalami efek samping lebih serius
seperti perdarahan/pembengkakan di area suntikan, hematoma, pingsan dan infeksi
pada area kulit yang disuntik.

Anda mungkin juga menyukai