1. Tujuan Pembelajaran
2. Deskripsi
Tekanan vena sentral (CVP) adalah tekanan didalam atrium kanan atau vena-vena
besar dalam rongga thoraks. Pemantauan tekanan vena sentral merupakan pedoman
untuk pengkajian fungsi jantung kanan dan dapat mencerminkan fungsi jantung
3. Tujuan
a) Persiapan
1) Klien
(c) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada
klien
2) Alat
3) Lingkungan
b) Pelaksanaan
1) Cuci tangan
berada pada pertemuan antara sela iga keempat dengan garis pertengahan
aksila)
5) Buka three way stopcock kea rah manometer sehingga cairan infuse mengisi
kolom manometer sampai dengan 20-25 mm H 2O, lalu tutup stopcock yang
c) Evaluasi
1. Tujuan Pembelajaran
2. Deskripsi
3. Tujuan
4. Indikasi
a) Persiapan
1) Alat
(d) Bengkok
(f) Plester
2) Pasien
b) Pelaksanaan
4) Bila arteri femoralis atau arteri radialis sudah jelas teraba, permukaan kulit
5) Udara dalam spuit dikeluarkan dan jarum ditusukkan dengan posisi tegak
6) Tegangkan kulit diatas arteri tersebut dengan telunjuk dan ibu jari kiri. Bila
denyut arteri telah teraba pada ujung jarum, dengan cepat jarum ditusukkan
atas oleh tekanan dari darah arteri dan penghisap tidak boleh ditarik
10) Ujung jarum ditutup dengan tutupnya atau gabus steril yang ditusukkan
11) Spuit yang berisi darah diberi etiket dan bersamaan formulir pemeriksaan
pH darah: 7,38–7,42
Hasil abnormal
Hasil abnormal dapat menjadi indikator dari kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah
beberapa kondisi medis yang dapat terdeteksi melalui analisis gas darah:
Asidosis termasuk pneumonia atau
<7,4 Tinggi Tinggi
respiratorik penyakit paru obstruktif
kronis (COPD)
Alkalosis Bernapas cepat saat nyeri
>7,4 Rendah Rendah
respiratorik atau cemas
Angka kisaran normal dan tidak normal umumnya bervariasi, tergantung pada laboratorium
tempat pasien menjalani analisis gas darah. Hal ini dikarenakan beberapa laboratorium
menggunakan pengukuran atau metode yang berbeda dalam menganalisis sampel darah.
Konsultasikan hasil tes kepada dokter untuk mendapatkan penjelasan secara detail. Dokter
akan menentukan apakah pasien membutuhkan pemeriksaan lanjutan atau terapi pengobatan
tertentu.