Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI

A. PENDAHULUAN
Pengambilan sampel darah arteri yaitu tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk
mengambil sampel darah arteri untuk mendapatkan nilai tekanan parsial oksigen dan
karbondioksida, asam-basa darah, serta saturasi oksigen
Sampel darah arteri digunakan untuk pemeriksaan analisa gas darah dikenal juga dengan
nama pemeriksaan “ASTRUP”
Lokasi pengambilan darah yang umum dilakukan yaitu:
- Arteri radialis,
- Arteri brachialis
- Arteri Femoralis.
Umumnya, pengambilan darah dilakukan di arteri radial, karena mudah diakses, dan
arterinya superfisial dan lebih mudah distabilkan (AACN, 2017).
Arteri brakialis dan femoralis bisa dilakukan, namun keduanya memiliki risiko cedera yang
lebih besar.
Arteri brakialis lebih besar dari arteri radial tetapi terletak jauh di dalam lengan dan dekat
dengan saraf med9494-2009
Apabila pasien membutuhkan Analisa gas darah berulang, maka harus dipertimbangkan
untuk pemasangan kateter arteri menetap.
Tusukan berulang pada suatu tempat meningkatkan risiko hematoma, jaringan parut, atau
laserasi arteri (Hong Chu, 2017).
Prosedur pengambilan darah arteri bisa sangat menyakitkan, dan pasien mungkin merasa sulit
untuk diam, dan berisiko gagal, merusak arteri, serta saraf di sekitarnya. Oleh karena itu,
AACN (2017) menyarankan untuk memberikan bius lokal pada situs penusukan.
Ada beberapa pilihan bius lokal yang dapat digunakan, termasuk krim EMLA, salep lidokain,
atau injeksi 0,2 hingga 0,3 mL lidokain 1% sebelum melakukan tusukan arteri.

Diagnosis keperawatan yang membutuhkan pengambilan sampel darah arteri menurut buku
SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
1. Hipervolemia
2. Hipovolemia
3. Penurunan curah jantung
4. Perfusi perifer tidak efektif
5. Gangguan sirkulasi spontan
6. Ikterik neonatus
7. Risiko hipovolemia
8. Risiko penurunan curah jantung
9. Risiko perfusi miokard tidak efektif
10. Risiko perfusi perifer tidak efektif
11. Risiko gangguan sirkulasi spontan
12. Risiko ketidakseimbangan cairan
13. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
14. Risiko ikterik neonatus

B. MANFAAT
Analisa gas darah arteri berguna untuk:
1. Mengkaji status oksigenasi klien (tekanan oksigen arterial[PaO2]),
2. Ventilasi alveolar (tekanan karbondioksida arterial [PaCO2]),
3. Menilai keseimbangan asam basa.
Hasil dari pemeriksaan gas darah sangat berarti bagi monitoring hasil tindakan
penatalaksanaan oksigenasi klien, terapi oksigen,
Untuk mengevaluasi respon tubuh klien terhadap tindakan dan terapi misalnya pada saat
klien menjalani weaning dari penggunaan ventilator.
Sampel darah yang diambil digunakan untuk mengukur komponen gas didalam darah
arteri dan pH darah. Nilai yang diperoleh mereflekasikan kualitas ventilasi dan perfusi
jaringan.

C. KOMPLIKASI
Komplikasi yang berhubungan dengan pengambilan darah arteri ( AACN , 2017) antara lain:
1. Nyeri
2. Vasospasme
3. Hematoma
4. Infeksi
5. Perdarahan
6. Gangguan neurovascular

D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih
2. Pasien diusahakan dalam keadaan tenang dengan posisi berbaring (pasien dalam keadaan
takut/gelisah akan menyebabkan hiperventilasi).
3. Pengambilan darah pada pasien yang sedang mendapat terapi oksigen dilakukan
minimal 20 menit setelah pemberian oksigen dan perlu dicantumkan kadar oksigen yang
diberikan.
4. Perlu diwaspadai adanya perdarahan dan hematoma
akibat pengambilan darah terutama pada bagian yang sedang mendapat terapi
antikoagulan
5. Suhu tubuh pasien dan waktu pengambilan darah harus dicantumkan
dalam formulir permohonan pemeriksaan
6. Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin untuk
mencegahdarah membeku.
7. Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri, berikan anest
esi local.
8. Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahui kepatenan arte
ri.
Allen test adalah tes yang bertujuan untuk memeriksa apakah sirkulasi tangan dari
arteri ulnaris cukup untuk memberikan perfusi ke tangan.
Jika allen test menunjukkan bahwa perfusi ulnaris tidak cukup, maka perawat perlu
mengidentifikasi situs alternatif untuk pengambilan darah arteri. Perhatikan bahwa
tetap melakukan pengambilan darah arteri disaat perfusi ulnaris tidak memadai dapat
menyebabkan nekrosis jaringan (Stein, & Hollen, 2021).
Langkah-langkah melakukan allen test:
a. Minta pasien untuk menjulurkan lengan dan mengepalkan tinju.
b. Tekan arteri radial dan ulnaris dengan telunjuk dan jari tengah Anda.
c. Minta pasien untuk melepaskan tinjunya, dan lengan rileks
d. Lepaskan kompresi arteri ulnaris.
e. Perhatikan warna telapak tangan pasien (darah harus kembali ke telapak
tangan dalam waktu 6 detik)

I. PROSEDUR
A. PERSIAPAN ALAT:
1. Sarung tangan bersih sekali pakai
2. Spuit AGD atau spuit 3 cc, jarum ukuran 22 atau 25 (untuk anak-anak) dan
nomor 20 atau 21untuk dewasa.
3. Heparin, jika tidak menggunakan spuit AGD
4. Karet
5. Alcohol swab
6. Plester , gunting
7. Bantalan
8. Pengalas
9. Bengkok
10. Obat anestesi lokal jika dibutuhkan
11. Wadah berisi es (digunakan bila laborat jauh).
12. Kertas label untuk nama
13. Termometer
B. Tahap pra interaksi:
1. Verifikasi program tindakan.
2. Siapkan alat
3. Siapkan lingkungan
4. Jaga privacy klien (jika perlu tutup gorden)
C. Tahap Orientasi:
1. Berikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Beri kesempatan klien untuk bertanya
6. Tanyakan persetujuan dan kesiapan klien
7. Persiapan alat didekatkan klien
D. Tahap kerja:
1. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
2. Atur posisi nyaman klien
3. Pasang sarung tangan bersih
4. Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambil
5. Lakukan allen test sebelum menusuk nadi radialis
6. Bilas spuit dengan heparin, jika tidak menggunakan spuit AGD
7. Tentukan area penusukan dengan merasakan denyut nadi
8. Pasang alas di bawah area penusukan
9. Pasang bantalan di bawah area pergelangan tangan, jika perlu
10. Bersihkan area penusukan dengan alcohol swab
11. Stabilisasi arteri dengan meregangkan kulit
12. Tusukan jarum dengan sudut 45 – 90 derajat dengan ujung jarum menghadap ke
atas.Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat dar
ah yang keluar,apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah arteri.
13. Aspirasi sampel darah 1 – 3 cc
14. Cabut jarum dari arteri secara perlahan
15. Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah tercampur
rata dan tidak membeku.
16. Keluarkan udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup ujung j
arum dengan karet atau gabus.
17. Berikan penekanan pada area penusukan salama 5 – 15 menit
18. Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
19. Berikan label pada sampel darah dan kirim segera ke laboratorium
20. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
21. Lepaskan sarung tangan
22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
E. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi respon klien
2. Menyimpulkan hasil kegiatan
3. Memberi pesan
4. Melakukan kontrak selanjutnya (waktu, tempat, topik/kegiatan).
5. Salam
(Segera kirim ke laboratorium ( sito )

F. Dokumentasikan tindakan (nama klien, hari tanggal jam tindakan lokasi tindakan respon
klien, tanda tangan perawat)

Referensi

1. American Association of Critical-Care Nurses (AACN). In: Weigand D.L, ed. AACN
Procedure manual for high acuity, progressive, and critical care. 7th ed. St. Louis, MO:
Elsevier; 2017.
2. Hong Chu W. Arterial blood gases: Clinician information. [Evidence summary] . Retrieved
from The Joanna Briggs Institute EBP Database; 2017 JBI@Ovid. JBI177.
3. PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
4. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
5. Stein, LNM., & Hollen, CJH. (2021). Concept-based clinical nursing skills: fundamental to
advanced. Missouri: Elsevier.

LAMPIRAN…………………..
1. Pembuluh darah arteri radialis 2. Pembuluh darah arteri branchialis 3.
Pembuluh darah arteri femoralis
V

4. TES ALLEN 5.
Pengambilan darah arteri radialis
6. Penanganan Sampel darah arteri

Anda mungkin juga menyukai