Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) I

MODUL PRAKTIKUM PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH ARTERI

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. Indah Rahmawati

2. Iqma Lutfiana Safitri

3. Lulu Maulidah

4. M. Rendy Nur Wijaya

5. Maylita Ariyanah

6. Meilisa Ratnasari

7. Meri Tania Lutfiyatul Awalia (P1337421018028)

8. Muflihatul Maula (P1337421018029)

9. Mutiara Putri Tabroni (P1337421018030)

2A
PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Jl. Dewi Sartika No. 1 Debong Kulon RT 001 / RW 001
2019
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH ARTERI

1. DEFINISI

Arteri Puncture adalah suatu metode pengambilan darah yang melalui

pembuluh darah arteri. Pengambilan darah arteri melalui fungsi untuk memeriksa

gas – gas dalam darah yang berhubungan dengan fungsi respirasi dan

metabolisme. Umumnya dilakukan untuk memeriksa fungsi organ paru yang

menjadi tempat sel darah merah mengalir oksigen dan karbondioksida dari dan ke

seluruh tubuh. Selain itu es ini dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi organ

jantung dan ginjal, serta gejala yang disebabkan oleh gangguan distribusi oksigen

dan karbondioksida, atau keseimbangan Ph dalam darah, seperti : mual, sesak

napas, dan penurunan kesadaran.

2. TUJUAN

1. Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel.

2. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.

3. Kemampuan HB dalam mengangkut O2 dan CO2.

4. Tingkat tekanan 02 dalam darah arteri.

3. INDIKASI

- pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik

- pasien dengan edema pulmo


- pasien akut respiratori distress sindrome ( ARDS )

- Infark Miokard

- Pneumonia

- Klien syok

- Post pembedahan coronary arteri baypas

- Resusitasi carniac arrest

- Klien dengan perubahan status respiratori

- Anestesi yang terlalu lama

4. KONTRA INDIKASI

Pengambilan darah arteri tidak dilakukan pada pasien yang sedang menjalani

terapi antikoagulan, dan pasien dengan riwayat gangguan pembekuan darah.

5. ALAT DAN BAHAN

- 1 buah spuit 2,5 cc yang disposible

- 1 buah spuit 1 cc yang disposible

- Gabus / karet sebagai penutup jarum

- 2 lembar kain kassa steril

- bengkok, plester, gunting

- Obat lokal anesthesi ( bila perlu )

- kapas alkohol dengan campuran bethadine

- kantong plastik berisi es bila pengirimannya jauh

- Heparin injeksi 5000 unit

6. CARA KERJA

A. Siapkan peralatan sampling ditempat atau di ruangan akan dilakukan sampling

B. Pilih bagian arteri radialis


C. Pasang tali pembendung ( torniquet ) jika diperlukan

D. Lakukan palpasi dengan jari tangan untuk memastikan letak arteri

E. Desinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.

Kulit yan telah dibersihkan jangan dipegang lagi.

F. Tekan bagian arteri yang akan ditusuk dengan dua nari tangan lalu tusukkan

jarum di samping bawah jari telunjuk dengan posisi jarum tegak atau agak miring.

Jika tusukam berhasil darah terlihat memasuki spuit dan mendorong thoraks ke

atas.

G. Setelah tercapai volume darah yang dikehendaki, lepaskan / tarik jarum dan

segera letakkan kapas pada tempat tusukkan lalu tekan kapas kuat – kuat selama 2

menit, pasang plester pada bagian ini selama 15 menit.

7. PERSIAPAN PASIEN

A. Persiapan secara umum, seperti : puasa selama 8 – 10 jam sebelum

pengambilan spesimen ( untuk pemeriksaan glukosa darah puasa, profil lipid,

profil besi ), tidak melakukan aktifitas fisik yang berat, tidak merokok, tidak

minum alkohol, dan sebagainya.

B. Jika pasien harus melakukan pengambilan spesimen sendiri ( urin, dahak

faeses ), jelaskan tata cara pengambilannya.

C. . Jika pengambilan spesimen bersifat invasif ( misalnya pengambilan

sampel darah, cairan pleura, ascites, sumsum tulang, dsb ), jelaskan macam

tindakan yang akan dilakukan.

D. Anjurkan pasien untuk mengepalkan tangannya dengan kuat sehingga


telapak tangan pucat

E. Tekan arteri radialis dan ulnaris agar tertutup sambil pasien membuka

kepalanya beberapa kali dan menutupnya kembali. Kemudian tangan dibuka,

lepaskan tekanan arteri ulnaris.

8. SOP PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH ARTERI

A. TAHAPAN PRA INTERAKSI

1. Memastikan program terapi pasien

2. Mencuci tangan

3. Menyiapkan alat dan bahan

B. TAHAP ORIENTASI

4. Memberikan salam dan menyapa nama pasien

5. Memperkenalkan diri

6. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

7. Menanyakan persetujuan atau kesiapan pasien

C. TAHAP KERJA

8. Menjaga privasi pasien

9. Posisikan pasien dalam posisi yang nyaman

10. Memakai handscoon steril

11. Mengaspirasi heparin ke dalam spuit sampai membasahi seluruh spuit

12. Meraba arteri radialis, branchialis atau femoralis yang akan menjadi area

penyuntikan.

13. Lakukan test Allen

14. Meraba kembali arteri da palpasi pulsasi yang paling keras dengan jari

tengan dan telunjuk

15. Disinfeksi daerah yang akan dilakukan suntukan dengan kapas alkohol
dengan gerakan sirkular dari arah dalam ke luar dengan diameter 5 cm. Tunggu

sampai kering.

16. Menyuntikkan jarum ke arteri dengan sudut 45 derajat sampai 60 derajat,

bila jarum masuk kedalam arteri, darah akan kelaur tanpa spuit dihisap dan darah

berwarna merah terang.

17. Setelah darah terhisap ( kira – kira 2 ml ) tarik apuit dan tekan bekas

tusukan arteri 5 – 10 menit. Bila klien mendapat heparin, tekan selama 15 m3nit

lalu tekan dengan balutan tekan.

18. Meletakkan spuit pada wadah berisi es atau sefera kirimkan ke

laboratorium bersama formulir pemeriksaan.

D. TAHAP TERMINASI

19. Melakukan evaluasi tindakan

20. Berpamitan dengan pasien

21. Membereskan alat alat

22. Buka sarung tangan dan cuci tangan

23. Mencatat kegiatan pada lembar catatan keperawatan ( jenis obat yang

dimasukkan, jumlahnya, dan waktu pemberian ).

9. KOMPLIKASI

1. Perdarahan

2. Cedera syaraf

3. Apabila jarum menembus periosteum menimbulkan nyeri

Anda mungkin juga menyukai