KEPERAWATAN
YOSUA ADLRIN
KALIGIS.S.KEP
T.A 2016/2020 2020/2021 dan Pengalaman
Kuliah di UNPI Manado, Fakep, lulus Lanjut Profesi Ners UNPI Manado
murni 4 Tahun Teapt dengan Predikat Asdos Beberapa Dosen
Cum Laude 3.98
Mahasiswa Teladan
No Hp
081527293152/082347907124(WA)
Email : yosuakaligis1@gmail.com Yosua A. Kaligis.S.Kep
Dondomon,21-12-1997
Kristen
Sulawesi Utara
Perkenalkan
PENGAMBILAN DARAH VENA
Vena yaitu pembuluh darah yang menghantar darah untuk menuju ke jantung. Pembuluh vena
terbentuk dari penyatuan kapiler.
Dinding vena terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat fibrus yang disebut
tunika adventisia, lapisan tengah berotot lebih tipis, lebih mudah kempes dan kurang elastis dari
pada arteri, lapisan dalam yang endotelial disebut tunika intima
Tujuan
1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan
pemeriksaan.
2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick injury) akibat
vena punctie bagi petugas maupun penderita.
3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)
.
Vena yang paling mudah ditemukan adalah vena mediana, vena cubiti mediana, dan vena cephalica mediana
biasanya dilakukan palpasi pada daerah antekubiti untuk menemukan vena tersebut
Kesalahan dalam Pengambilan Darah
Vena
Menggunakan spuitdan jarum yang basah.
Mengenakan ikatan pembendung terlalu lama atau terlalu keras, dapat mengakibatkan hemokonsentrasi.
Terjadinya bekuan dalam spuit karena lambatnya bekerja.
Terjadinya bekuan dalam botol karena darah tidak tercampur merata dengan antikoagulan
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil
darah
Lengan pada sisi mastectomy
Daerah edema
Hematoma
Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
Daerah bekas luka
Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
istilah
- Katup (+)
- Vena terkecil : venula
- Pleksus vena : persatuan vena – vena kecil atau cabang2nya yg membentuk vena lebih besar
Langka pengambilan daran Vena
a) Alat & Bahan
1. Spuite atau jaurm suntik 3 ml atau 5ml
2. Torniquet
3. Kapas alkohol
4. Plesterin
5. Vacuum tube
6. Bak injeksi
a) Prosedur Kerja
1. Salam pada pasien
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng banyak melakukan aktivitas.
5. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
6. Pasangkan torniqket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
7. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti
sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.
8. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah
lengan.
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah
dibersihkan jang dipegang lagi.
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah
masuk kedalam semprit (flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya.
12. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
a) Dokumentasi
1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.
b) Sikap
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
OKE SELESAI
1. Sebelum Lanjut, yukk sesi tanya jawab 10/15 menit
2. Sudut 40-60
Tujuan tindakan analisa gas darah adalah :
1. Penurunan nilai PaCO2 dapat terjadi pada hipoksia, anxiety/ nervousness dan emboli paru. Nilai kurang
dari 20 mmHg perlu mendapatkan perhatiaan khusus.
2. Peningkatan nilai PaCO2 dapat terjadi pada gangguan paru atau penurunan fungsi pusat pernafasan.
Nilai PaCO2 > 60 mmHg perlu mendapat perhatian khusus.
3. Umumnya peningkatan PaCO2 dapat terjadi pada hipoventilasi sedangkan penurunan nilai menunjukkan
hiperventilasi.
Hasil Tekanan Parsial Oksigen, (PaO2). 75 - 100 mmHg
1. Penurunan nilai PaO2 dapat terjadi pada penyakit paru obstruksi kronik, PPOK, penyakit obstruksi paru,
anemia, hipoventilasi akibat gangguan fisik atau neoromuskular dan gangguan fungsi jantung. Nilai
PaO2 kurang dari 40 mmHg perlu mendapatkan perhatian khusus.
2. Peningkatan nilai PaO2 dapat terjadi pada peningkatan penghantaran O2 oleh alat bantu, contohnya
nasal prongs, alat ventilasi mekanik hiperventilasi dan polisitemia, peningkatan sel darah merah dan
daya angkut oksigen.
Saturasi Oksigen, (SaO2). 98 ke atas %
1. saturasi oksigen digunakan untuk mengevaluasi kadar oksigenasi hemoglobin dan kecakupan oksigen
pada jaringan
2. tekanan parsial oksigen yang terlarut di plasma menggambarkan jumlah oksigen yang terikat pada
hemoglobin sebagai ion bikarbonat
Pemeriksaan Karbon Dioksida, (CO2). 22 - 32 mEq/L
1. Peningkatan kadar CO2 dapat terjadi pada muntah yang parah, emfisema, dan aldosteronisme
2. Penurunan kadar CO2 dapat terjadi pada gagal ginjal akut, diabetik asidosis dan hiperventilasi
3. Peningkatan dan penurunan dapat terjadi pada penggunaan nitrofurantoin
KAPILER
1. Pengambilan darah kapiler Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah
skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat
yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler adalah di ujung jari tangan (fingerstick)
atau anak daun telinga
2. Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sampel dengan volume kecil,
misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb
Prosedur pengambilan darah kapiler (Iskandar, 2015)