Untuk melakukan test Allen, lakukan penekanan pada kedua denyutan radialis dan
ulnaris dari salah satu pergelangan tangan pasien sampai denyutannya hilang.
Tangan menjadi pucat karena kurangnya sirkulasi ke tangan. Lepaskan tekanan
pada arteri ulnaris. Jika tangan kembali normal dengan cepat (tangan akan
kemerahan dalam 10 detik), hasil test dinyatakan negatif dan penusukan arteri
dapat dilakukan pada pergelangan tangan tersebut.
Jika setelah dilakukan pelepasan tekanan pada arteri ulnaris tangan tetap pucat,
artinya sirkulasi ulnaris tidak adekuat. Hasil test dinyatakan positif dan pergelangan
tangan yang lain harus di-test. Bila hasil test pada kedua pergelangan tangan
adalah positif, arteri femoralis harus dieksplorasi (Andriani & Hartono, 2013).
PENGAMBILAN SAMPEL
PENGAMBILAN SAMPEL
Palpasi arteri radial dan brakial dengan jari tangan. Tentukan daerah pulsasi maksimal. Analis
mengidentifikasi dimana letak arteri yang paling dekat dengan permukaan kulit (Andriani & Hartono,
2013).
PENGAMBILAN SAMPEL
Pegang kapas akohol dengan jari tangan dan palpasi
pulsasi lagi. Pertahankan jari tangan di daerah
proksimal dan daerah penusukan. Analis harus
memastikan keakuratan insersi jarum, mencegah
masuknya mikrooganisme dalam darah.
Masukkan jarum, dengan sudut 60-90 derajat
(sesuai dengan lokasi), langsung ke dalam arteri. Hal
ini untuk mengoptimalkan curah darah ke dalam
jarum (Pratama, 2017).
PENGAMBILAN SAMPEL
Ambil darah sesuai jumlah yang dibutuhkan, setelah itu
letakan kapas akohol di atas daerah penusukan dan tarik jarum; lakukan
penekanan sesegera mungkin dengan menggunakan kapas alkohol tersebut.
Pelihara kontinuitas penekanan selama 5' (atau selama 10' bila pasien
menerima antikoagulan). Analis harus memastikan waktu yang cukup untuk
pembentukan formasi pembekuan; penekanan ini lebih lama dibandingkan
ketika dilakukan pengambilan darah vena karena faktor curah darah dalam
arteri (Pratama, 2017).
Keluarkan udara dari spuit.
PENGAMBILAN SAMPEL
Ujung jarum ditusukkan ke dalam gabus.
Pasang label identitas pasien di spuit. Pastikan sampel dianalisis
dalam waktu 5-10 menit, atau ditransport dalam freezer.
Bersihkan daerah pasca penusukan dengan kapas alkohol.
Monitor tempat penusukan terhadap adanya perdarahan dengan
melakukan inspeksi dan palpasi. Analis harus dapat mengidentifikasi
hematoma atau perdarahan (Hanum, 2015).
PENGAMBILAN SAMPEL
pH 7.35 – 7.45
PO2 Peningkatan nilai PO2 dapat terjadi pada peningkatan penghantaran O2 oleh alat
bantu, contohnya nasal prongs, alat ventilasi mekanik hiperventilasi dan polisitemia,
peningkatan sel darah merah dan daya angkut oksigen.
HCO3 Peningkatan kadar CO2 dapat terjadi pada muntah yang parah, emfisema, dan
aldosteronisme
Penurunan kadar CO2 dapat terjadi pada gagal ginjal akut, diabetik asidosis dan
hiperventilasi
Peningkatan dan penurunan dapat terjadi pada penggunaan nitrofurantoin
Asidosis Alkalosis