MAKALAH
Oleh
EKA DARMAYANTI
NIM: 1611C2009
PENDAHULUAN
sampel darah arteri tidak dapat diperoleh suatu sampel vena campuran dapat
juga digunakan.
Dari keadaan di atas sangat dibutuhkan peran analis dalam AGD yaitu
Adapun Rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah:
6. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisa gas darah?
I.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan yang harus dicapai dalam
darah.
darah.
BAB II
PEMBAHASAN
serta homeostatis elektrolit. Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara
spesimen dari darah arteri, jika sampel darah arteri tidak dapat diperoleh suatu
sampel, darah vena campuran dapat digunakan. Analisa gas darah (AGD) atau
gangguan metabolik.
penting yang harus diketahui dalam pemeriksaan gas darah arteri antara lain,
pH, PCO2, HCO3-, PO2, dan SaO2 Pemeriksaan gas darah dan pH
femoralis.
tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu
diagnosa hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basa
2. Mekansime pernafasan
3. Mekanisme ginjal
basa
Tabel gas-gas darah normal dari sample arteri dan sample vena campuran
Analisa Gas Darah :
1. Pengukuran pH Darah
yaitu :
1. Fungsi pernapasan
2. Fungsi ginjal
3. Oksigenasi jaringan
4. Sirkulasi
5. Mencerna substansi
2. PO2 atau tekanan yang diciptakan oleh O2 yang terlarut dalam plasma
3. Saturasi oksigen hemoglobin yang merupakan pengukuran persentase O 2
dibawa Hb. Mayoritas O2 dalam darah dibawa oleh Hb, dan jumlah sangat
Petunjuk Pengambilan :
a. Arteri Arteri radialis dan arteri ulnaris (sebelumnya dilakukan allen’s test)
merupakan pilihan pertama yang paling aman dipakai untuk fungsi arteri
diatas tidak dapat diambil. Bila terdapat obstruksi pembuluh darah akan
menghambat aliran darah ke seluruh tubuh / tungkai bawah dan bila yang
ada alternatif lain, karena tidak mempunyai sirkulasi kolateral yang cukup
emboli otak.
langsung pada arteri radialis dan ulnaris, minta klien untuk membuka
tangannya, lepaskan tekanan pada arteri, observasi warna jari-jari, ibu jari dan
tangan. Jari-jari dan tangan harus memerah dalam 15 detik, warna merah
menunjukkan test allen’s positif. Apabila tekanan dilepas, tangan tetap pucat,
Komplikasi
Perdarahan
Cidera syaraf
Spasme arteri
b. Yang harus diisi dalam blanko pemeriksaan : Identitas pasien, Suhu tubuh
Tekhnik Pengambilan :
kebelakang.
11. Tusukan jarum diantara kedsua jari dengan sudut 450 mengarah ke
jantung.
menit.
dan begitu pula sebaliknya. HCO3- juga dapat menjadi abnormal ketika ginjal
Base excess (BE), menggambarkan jumlah asam atau basa kuat yang
harus ditambahkan dalam mmol/l untuk membuat darah memiliki pH 7,4 pada
kondisi PCO2 = 40 mmHg dengan Hb 5,5 g/dl dan suhu 37C0. BE bernilai
sampai 2 mmol/l
Asidosis respiratorik
kadar HCO3- juga tinggi sebagai kompensasi tubuh terhadap kondisi asidosis
tersebut. Ventilasi alveolar yang inadekuat dapat terjadi pada keadaan seperti
kegagalan otot pernafasan, gangguan pusat pernafasan, atau intoksikasi obat.
1. Alkalosis respiratorik
2. Alkalosis metabolik
kehilangan asam melalui GIT bagian atas, dan pemberian HCO3- atau
prekursornya (laktat atau asetat) secara berlebihan. Persisten metabolik
sebagai berikut:
konsentrasi ion H+. Konsentrasi ion H+ ini diatur dengan sangat ketat,
dissosiasi dan pergerakan ion, serta reaksi kimia obat. Berbeda dengan
7,35-7,45).
asam non-volatil. Mekanisme ini relatif lebih lama (jam sampai hari)
mengoreksi penyebabnya
Terapi penyebab
dengan bikarbonat.
Asidosis metabolik terkompensasi. Tekanan CO2 < 30 mmHg
perbaikan ventilasi.
tekanan CO2 dalam batas normal dan pH lebih dari 7,50 misalnya
kadar gas dalam darah (arteri dan vena) yang dapat dilakukan dengan
cepat dan teliti dalam waktu 90 detik untuk satu sampel darah.
1. Nyalakan power ON
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat
yang akan diolah dengan hasil sebagai pH, dan tekanan parsial oksigen
[PO2] dan gas karbondioksida PO2. Alat pengukur elektroda pH terdiri dari
menjadi ion peroksida. Elektron berasal dari anoda perak yang teroksidasi,
oksigen dan karbon dioksida hasilnya bergantung pada suhu reaksi maka
yang
sederhana, PaCO2 dan HCO3 selalu berubah dalam arah yang sama
berjalan).
Hasil BGA :
pH asidosis
CO2 asidosis
HCO3 normal
respiratory acidosis.
hypoxemia
2.5.2 Antikoagulan
2.5.3 Metabolisme
2.5.4 Suhu
sudah terlatih
2. Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya
arteri, lihat darah yang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita
2.6.1 Berikut terdapat beberapa cara mudah dalam membaca hasil BGA:
1. Lihat pH
Langkah pertama adalah lihat pH. pH normal dari darah antara 7,35
– 7,45. Jika pH darah di bawah 7,35 berarti asidosis, dan jika di atas
2. Lihat CO2
asidosis.
3. Lihat HCO3
alkalosis.
(asidosis) dan sebaliknya, & Metabolic Equal : HCO 3 di atas normal berarti
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Semoga kita selaku analis kesehatan dapat memahami tentang analisa gas darah.