Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) yang
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah tentang Pemeriksaan Analisa Gas Darah
(AGD) ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi ................................................................................................ 2
B. Tujuan .................................................................................................. 2
C. Nilai normal dan abnormal................................................................... 3
D. Indikasi ................................................................................................. 4
E. Kontra indikasi ..................................................................................... 5
F. Persiapan alat ....................................................................................... 5
G. Prosedur kerja....................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengukuran gas darah arteri sangat penting dalam menilai
pertukaran gas didalam paru. Pengukuran ini untuk mengukur keasaman
darah dan kadar bikarbonat. Analisa gas darah (AGD) dilakukan untuk
mengevaluasi status oksigen dan karbondioksida didalam darah dan
mengukur pH-nya.
(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)
Proses perubahan pH darah ada dua macam, yaitu proses
perubahan yang bersifat metabolik (adanya perubahan konsentrasi
bikarbonat yang disebabkan gangguan metabolisme) dan yang bersifat
respiratorik (adanya perubahan tekanan persial CO2 yang disebabkan
gangguan respirasi).
(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)

B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan pengertian Analisa Gas Darah
2. Mengetahui tujuan Analisa Gas Darah
3. Indikasi dari Analisa Gas Darah
4. kontra indikasi dari Analisa Gas Darah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asam dan basa dalam tubuh
2. Untuk mengetahui kadar oksigen dalam tubuh
3. Untuk mengetahui kadar CO2 dalam tubuh
4. Untuk mengetahui nilai normal dan abnormal
5. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Analisa Gas Darah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Analisa Gas Darah


Pemeriksaan AGD (Astrup) adalah pemeriksaan beberapa gas yang
terlarut dalam darah arteri, bertujuan untuk mengetahui keseimbangan
asam basa, kadar oksigen, kadar karbondioksida dan sebagainya dalam
tubuh. Darah arteri biasanya diambil dari arteri radialis, brachialis atau
femoralis. Analisa gas darah (AGD) dilakukan untuk mengevaluasi status
oksigen dan karbondioksida didalam darah dan mengukur pH-nya. Proses
perubahan pH darah ada dua macam, yaitu proses perubahan yang bersifat
metabolik (adanya perubahan konsentrasi bikarbonat yang disebabkan
gangguan metabolisme) dan yang bersifat respiratorik (adanya perubahan
tekanan persial CO2 yang disebabkan gangguan respirasi).
(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)
Analisa Gas Darah Arteri dilakukan ketika dibutuhkan informasi
tentang status asam-basa klien.
(https://mediskus.com/analisa-gas-darah.2014)

B. Tujuan dilakukan Analisa Gas Darah


Sebuah analisis ABG mengevaluasi seberapa efektif paru-paru
yang memberikan oksigen ke darah . Tes ini juga menunjukkan seberapa
baik paru-paru dan ginjal yang berinteraksi untuk menjaga pH darah
normal (keseimbangan asam-basa). Peneliatian ini biasanya dilakukan
untuk menilai penyakit khususnya pernapasan dan kondisi lain yang dapat
mempengaruhi paru-paru, dan sebagai pengelolaan pasien untuk terapi
oksigen (terapi pernapasan). Selain itu, komponen asam-basa dari uji tes
dapat memberikan informasi tentang fungsi ginjal. Adapun tujuan lain
dari dilakukannya pemeriksaan analisa gas darah,yaitu :
1. Untuk mengetahui pH darah
2. Untuk mengetahui tekanan persial karbondioksida (PCO2)
3. Untuk mengetahui bikarbonat (HCO3-)
4. Untuk mengetahui tekanan oksigen (PO2)
5. Untuk mengetahu kandungan oksigen (O2)

C. Nilai normal dan abnormal


1. Nilai normal
a. pH darah normal (arteri): 7,38-7,42
b. Bikarbonat (HCO3): 22-28 miliekuivalen per liter
c. Tekanan parsial oksigen: 75 sampai 100 mm Hg
d. Tekanan parsial karbon dioksida (pCO2): 38-42 mm Hg
e. Saturasi oksigen: 94 sampai 100 persen.
(https://mediskus.com/analisa-gas-darah.2014)

2. Nilai abnormal
a. pH darah: < 7,4, Bikarbonat: Rendah, pCO2: Rendah => Asidosis
Metabolik, contohnya pada gagal ginjal, syok, dan ketoasidosis
diabetik (KAD).
b. pH darah: < 7,4, Bikarbonat: Tinggi, pCO2: Tinggi => Asidosis
Respiratorik, contohnya pada penyakit paru-paru, termasuk
pneumonia atau PPOK.
c. pH darah: > 7,4, Bikarbonat: Tinggi, pCO2: Tinggi => Alkalosis
Metabolik, contohnya pada muntah kronis, kalium darah rendah
(hipokalemia).
d. pH darah: > 7,4, Bikarbonat: Rendah, pCO2: Rendah => Alkalosis
Respiratorik, contohnya pada Bernapas terlalu cepat, rasa sakit,
atau kecemasan.
(https://mediskus.com/analisa-gas-darah.2014)
D. Indikasi

Pemeriksaan AGD akan memberikan hasil pengukuran yang tepat


dari kadar oksigen dan karbondioksida dalam tubuh. Hal ini dapat
membantu dokter menentukan seberapa baik paru-paru dan ginjal bekerja.

(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)

Biasanya dokter memerlukan tes analisa gas darah apabila


menemukan gejala-gejala yang menunjukkan bahwa seorang pasien
mengalamai ketidakseimbangan oksigen, karbon dioksida, atau pH darah.
Gejala yang dimaksud meliputi:

1. Sesak nafas
2. Sulit bernafas
3. Kebingungan
4. Mual
(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)

Perlu diingat bahwa ini merupakan gejala dari suatu penyakit yang
menyebabkannya seperti pada asma dan penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK). Di sisi lain, apabila dokter sudah mencurigai adanya penyakit,
maka pemeriksaan analisa gas darah juga akan diperlukan, seperti pada
kondisi-kondisi di bawah ini: Penyakit paru-paru, misalnya asma, PPOK,
pneumonia, dan lain-lain. Penyakit ginjal, misalnya gagal ginjal. Penyakit
metabolik, misalnya diabetes melitus atau kencing manis Cedera kepala
atau leher yang mempengaruhi pernapasan Dengan melakukan
pemeriksaan ini, selain untuk menentukan penyakit, dokter juga bisa
memantau hasil perawatan yang sebelumnya diterapkan kepada pasien.
Untukk tujuan ini, pemeriksaan AGD sering dipesan bersama dengan tes
lain, seperti tes glukosa darah untuk memeriksa kadar gula darah dan tes
darah kreatinin untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)

E. Kontra indikasi
Keadaan fibrinolisis sistemik, seperti pada terapi trombolitik
merupakan keadaan kontra indikasi relatif.
(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)

F. Persiapan alat
Alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan darah arteri:
1. Antiseptik (kapas alkohol)
2. Kasa steril
3. Spoit steril ukuran 3 cc
4. Heparin
5. Kontainer atau Es batu
6. Label spesimen
7. Sarung tangan atau handskun
8. Pengalas atau perlak
9. Bengkok
10. Plester
11. Gunting
(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)

G. Prosedur kerja
1. Beritahu pasien tujuan dari pengambilan darah
2. Pasang alas atau perlak pada lokasi yang akan diambil darah
3. Usahakan agar lengan dalam posisi abduksi dengan telapak tangan
menghadap keatas dan pergelangan tangan ekstensi 30 agar jaringan
lunak terfiksasi oleh ligament dan tulang. Bila perlu bagian bawah
pergelangan dapat diganjal dengan bantal kencil
4. Jari pemeriksaan diletakkan diatas arteri radialis (progsimal dari
lipatan kulit pergelangan tangan)
(http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-manajemen-asam-
basa.html-2009)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran gas darah arteri sangat penting dalam menilai
pertukaran gas didalam paru. Pengukuran ini untuk mengukur keasaman
darah dan kadar bikarbonat.
Pemeriksaan AGD (Astrup) adalah pemeriksaan beberapa gas yang
terlarut dalam darah arteri, bertujuan untuk mengetahui keseimbangan
asam basa, kadar oksigen, kadar karbondioksida dan sebagainya dalam
tubuh.
Selain itu pemeriksaan AGD sering dipesan bersama dengan tes
lain, seperti tes glukosa darah untuk memeriksa kadar gula darah dan tes
darah kreatinin untuk mengevaluasi fungsi ginjal.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang analisa gas darah.
DAFTAR PUSTAKA
Gangguan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa.(2008). Jakarta: balai
penerbit FKUI
Analisis gas darah dan managemen asam basa, diakses dari
http://hanif.web.ugm.ac.id/analisa-gas-darah-dan-managemen-asam-
basa.html

Anda mungkin juga menyukai