PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lansia adalah proses menjadi lebih tua dengan umur mencapai 55 tahun ke atas.
Pada lansia akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial. Salah satu contoh
degeneratif. Penyakit degeneratif yang umum di derita lansia salah satunnya adalah
hipertensi( nugroho,2008)
prevalensinya tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang. Hipertensi
dapat menyerang hampir semua golongan masyarakat di dunia. Jumlah lansia yang
Pada umumnya untuk lansia dalam pola makannya masih salah. Kebanyakan
lansia masih menyukai makanan –makanan yang asin dan gurih, terutama makanan –
makanan cepat saji yang banyak mengandung lemak jenuh serta garam dengan kadar
tinggi. Mereka yang senang makan makanan asin dan gurih berpeluang besar terkena
hipertensi.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
berdasarkan karakteristik sosial masyarakat yang mengaggap bahwa orang telah tua
jika menunjukkan ciri fisik seperti rambut berubah, kerutan kulit dan hilangnya gigi.
Stanley and Beare (2007 dalam Azizah 2011). Menganalisis kriteria lanjut usia dari
57 negara di dunia dan menemukan bahwa kriteria lansia yang palng umum adalah
gabungan antara usia kronologis dengan perubahan dalam peran sosial, dan diikuti
oleh perubahan status fungsional seseorang. Proses menua merupakan suatu hal
yang fisiologis, yang akan di alami oleh setiap orang. Batasan orang dikatakan lanjut
Dari beberapa defenisi dapat di simulkan bahwa lansia adalah gabungan antara
usia kronologis degan perubahan dalam peran sosial ,serta ditandai ciri fisik seprti
2. Klasifikasi lansia
c. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atauusia60 tahun ke atas
3. Karakteristik lansia
Menurut budi anna keliat (1999). Lansia memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan pasal 1 ayat (2) uu no. 13 tentang
kesehatan).
b. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit,
kondisi maladaptif.
darah yang teroksigenasi. Jumlah detak jantung saat istirahat pada orang tua
yang sehat tidak adah perubahan, namun detak jantung maksimum yang di
capai di capai selama latihan berat berkurang. Pada dewasa muda, kecepatan
jantung dibawah tekanan yaitu , 180 – 200x/ menit kecepatan janutng pada
dan hilangnya fungsi serat – serat elastis. Implikasi dari hal ini adalah
kontraktil.
- Vena meregang dan mengalami dilatasi. Implikasi dari hal ini adalah
a. Defenisi
mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung. Tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
2. Hipertensi sekunder
- hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg
b. Etiologi
etiologi hipertensi
Resistensi
perifer
meningkat
TD meningkat
HIPERTENSI
tidak ada gejalah yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berart hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
teratur
sering dikatakan bahwa gejalah terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejalah terlazim yang
- lemas, kelelahan
- sesak nafas
- gelisah
- mual
- muntah
- epistaksis
- kesadaran menurun
d. Patofisiologi hipertensi
banyak cairan pada setiap detiknya, arteri besar kehilangan kelenturannya dan
menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung
memompa darah melalui arteri tersebut, karenanya arah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh darah yang sempit dari pada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lajut, dimana dinding
vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut
karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. Bertambahnya cairan dalam
sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah, hal ini terjadi jika terdapat
kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air
dari dalam tubuh, volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah
mengalami pelebaran, banyak cairan yang keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah
perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (sebagian dari sistem saraf
HIPERTENSI
hipertropi
Hipertropi ventrikel Penurunan suplai 02
Obstruksi pembuluh
keotak
darah otak
Kompensasi
Angina pectoris Penurunan metabolisme dilatasi
anaerob Gangguan perfusi
jaringan cerebral
Gagal jantung
Nyeri dada Penumpukan asam laktat
Kelemahan/kelelahan
Intoleransi aktivitas
e. Manifestasi klinis
- Telinga berdengung
- Sukar tidur
- Kesulitan berbicara
- Migren
- Mudah lelah
f. Pemeriksaan diagnostic
- Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan
dan anemia
g. Penatalaksanaan medis
- Terapi
- Olahraga
Selaian mengatur pola makan atau diet, dianjurkan pula untuk olahraga secara
teratur dan mengontrol tekanan darah, dan juga berhenti merokok untuk
- Terapi obat
h. Komplikasi
Hipertensi akan lebih membebani jantung dan pembuluh darah anda jika tidak
ditangani dengan seksama. Jenis – jenis komplikasi yang berpotensi terjadi meliputi:
Kondisi ini bisa menghalangi ginjal untuk berfungsi baik. Beberapa gejalahnya
semakin parah.
BAB III
PENDERITA HIPERTENSI
A. PENGKAJIAN
Jam : 06 : 35
1. Identitas
a. Nama : halija
b. Umur : 64
f. Agama : islam
g. Suku : tojara
b. Pekerjaan sebelumnya :-
c. Sumber pendapatan :-
baik karna terdapat jendelah di setiap ruangan, sirkulasi udara? baik , keadaan
kamar mandi & WC? sedikit agak kotor, pembuangan air kotor?kurang baik, sumber
air minum? untuk saat ini pasien mengeluh terhadap sumber air karna adanya
4. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir: mengeluh kepala sering pusing dan
2. Gejala yang dirasakan : sulit dalam beraktifitas, lemas dan cepat lelah
8. Lain-lain…..
kecelakaan
selama semingu
merokok
b. Nutrisi metabolik
dengan makan?
c. Eliminasi
BAK: Frekuensi & waktu?2 – 3 kali sehari semalam, kebiasaan BAK pada
malam hari?tidak ada, keluhan yang berhubungan dengan BAK? Tidak ada
h. Pola Peran-Hubungan
i. Sexualitas
Apa yang menyebabkan stress pada lansia, karna tidak ada yang menemani
k. Nilai-Pola Keyakinan
d. Kepala
Rambut : berubah
Mulut, gigi, dan bibir: mulut bersih dan gigi sudah ompong
kembung
Umur : 63
berurutan
9 1 Jumlah
1. Katz indext
sebagian penuh
1. Mandi V
2. Berpakaian V
3. Ke Kamar V
Kecil
4. Berpindah V
Tempat
5. BAK/BAB V
6. Makan/Minum V
Ket :
bantuan
1. Makan/Minum 0 10
ke tempat tidur/sebaliknya
rambut)
5. Mandi 0 15
6. Jalan-jalan di permukaan 0 5
datar
8. Memakai baju 0 10
9. Kontrol BAK 0 10
Jumlah 0 100
Kognitif Maksimal
benar
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
benar
a. Negara
Indonesia
b. Propinsi Jabar
c. Kota Bogor
d. Panti
2. Registrasi 5 5 Pemeriksa
mengatakan nama 3
kemudian klien
mengulang nama
objek tersebut
a. kursi
b. meja
c. buku
dikurangi 7 sampai 5
tahap
a. 100
b. 93
c. 86
d. 79
e. 72
menyebutkan atau
mengulang ketiga
a. kursi
b. meja
c. buku
tanyakan namanya!
a. Objek sepatu
b. Objek sandal
berikut:
a. Ambil kertas
di tangan anda
b. Lipat dua
c. Taruh di lantai
Perintahkan pada
1)
a. Tutup mata
anda
Perintahkan pada
gambar:
b. Menyalin gambar
Total Nilai 30
mental baik
d. APGAR keluarga:
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Alamat : bosso
Tanggal : 11 / 12 / 2019
Gol darah :O
saya
waktu bersama-sama.
Total 9
PENILAIAN :
a. Selalu : Skore 2
b. Kadang-kadang : Skore 1
e. Skala Depresi:
kehidupan anda
kosong ?
menyenangkan?
Kriteria hasil
f. Screening Fall:
NO LANGKAH
kedepan
2
Beri tanda letak tangan I
5
Ukur jarak antara tanda tangan I & ke II
Interpretasi :
g. Skala Norton:
a. Baik 4
b. Lumayan 3 4
c. Buruk 2
d. Sangat buruk 1
2 Kesadaran 12
a. Komposmentis 4
b. Apatis 3 4
c. Sopor 2
d. Koma 1
3 Aktivitas 13
a. ambulan 4
b. ambulan dengan 3 4
bantuan 2
d. tiduran
4 Mobilitas 14
a. bergerak bebas 4
b. sedikit terbatas 3 3
c. sangat terbatas 2
5 Inkontensia 14
a. tidak ada 4
b. kadang – kadang 3 3
Total skor 18
Kategori skor :
B. ANALISA DATA
dibagian belakang.
saat istrahat
tusuk
- S : skala nyeri 6
DO:
bagian belakang.
TD : 160 / 100
S:
N : 87 x/ menit
P: 20 x/ menit
DO :
penyakitnya.
TD : 160 / 100
S:
N : 87 x/ menit
P: 20 x/ menit
C. PRIORITAS MASALAH
hipertensi
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
hipertensi
E. INTERVENSI
mampu secara
dengan k.
menggunakan 3. Observasi
tentang penyakit
- Keluarga dapat
melakukan
perawatan dengan
mengontrol
makanan –
makanan yang
harus di hindari
lansia
F. IMPLEMENTASI EVALUASI
desember vital - Ny H
nyeri dan
memegangi
kepala
A: masalah
belum teratasi
P: intervensi di
lanjutkan
- Melakukan beraktivitas
P: intervensi
dilanjutkan
- Melakukan A: masalah
Hasil : intervensi
Ny H mengatakan
nyerinya berkurang
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Lansia adalah mereka yang telah berusia 65 tahun ke atas, lansia merupakan
kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang di kategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
di sebut Aging process atau proses penuaan. Proses penuaan adalah siklus kehidupan
yang di tandai dengan tahapan – tahapan menurutnya berbagai fungsi organ tubuh, yang
di tandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang
2. Saran
pembaca dan teman – teman agar mampu memahami konsep keluarga dan konsep
penyakit yang terkait, karena dengan memahami hal tersebut, akan lebih memudahkan
Arianto, PS Budi. 2016. Faktor resiko kejadian hipertensi sistolik terisolasi pada lansia
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologis konsep klinis proses – proses penyakit. Jakarta
:EGC