H DENGAN
NYERI PRENEUM DI RS SWASTA
A. Identitas istri/suami
Nama ibu : Ny. ”H”/’’ Tn.S’’
Umur : 35 th/ 31 th
Nikah/Lamanya : 1x/ 6 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Patihan
B. Riwayat Keluhan Nifas Sekarang
1. ibu mengeluh nyeri pada daerah bekas jahitan
2. keluhan dirasakan segera setelah persalinan
3. upaya yang dilakukan ibu untuk mengurangi nyeri dengan menarik nafas
panjang dan mengeluarkan dengan perlahan lahan
4. ibu melahirkan tanggal 13 – 03 – 2019
5. ini merupakan kelahiran ketiga
4. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6 hari
Banyaknya : 3 kotek sehari
Warnanya : Hari ke 1-3 warna merah, hari ke 4-5 kecoklatan, ke-6 bercak
kuning.
Bau : Khas (Anyir)
Keluhan : Tidak ada baik sebelum, selama maupun sesudah menstruasi.
Fluor albus : Tidak ada.
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan.
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit sepertidarah
tinggi, kencing manis, jantung, asma dan penyakit kuning.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti darah
tinggi, kencing manis, jantung asma dan penyakit kuning serta tidak ada riwayat
keturunan kembar.
Selama nifas : Makan 1x sehari porsi sedang dengan menu : nasi, lauk pauk dan
sayur.
Minum 1 gelas teh dan 1 gelas air putih.
b. Pola Istirahat dan Tidur
Selama hamil
Siang : 1,5 jam (jam 13.00 – 14.30 wib)
Malam : 7 jam (jam 21.30 – 04.30 wib).
Selama nifas
Semala 2 jam post partum ibu belum bisa BAB dan BAK.
c. Pola Eliminasi
Selama hamil : BAB 1x sehari warna kuning, konsistei lembek, tidak sakit.
BAK 6-7x/sehari warna kuning jernih, bau khas.
Selama nifas : Selama 2 jam post partum ibu belum bisa BAB dan BAK.
.
Selama nifas : Ibu belum bisa beraktifitas.
e. Pola Kebersihan
Selama hamil : Ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 2x/hari, ganti pakaian dalam dan
luar 2x/hari, keramas 2 hari sekali.
Selama nifas : Ibu belum bisa mandi.
7. Data Psikososial
Hubungan ibu dengan suami dan anggota keluarga baik ditandai dengan diantaranya ke
RB hikmah dan mendampingi ibu selama proses persalinan. Ibu sangat bahagia dengan
kelahiran anaknya yang ketiga karena ibu mengharapkan anak laki-laki
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe.
Payudara : Tidak benjolan abnormal, colostrum belum belum keluar.
Perut : TFU : 2 jari bawah pusat.
UC : baik, konsistensi bulat keras
Kandung kemih kosong
c. Auskultasi
Tidak terkaji
d. Perkusi
Perut : tidak kembung.
Do : - Ku ibu cukup
- TTV :
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 365C
RR : 20x/menit
- TFU : 2 jari bawah pusat
- UC : baik, konsistensi bulat keras
- Terdapat laserasi
- Vagina : mengeluarkan darah segar.
Kebutuhan
- Perawatan luka jahitan
- Personal hygiene
- Pemenuhan nutrisi
- Senam nifas
V. INTERVENSI
Tanggal: 13-05-2007
Pukul : 21.15 WIB
Dx : P30002 post partum dengan laserasi.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x 30 menit diharapkan tidak ada
komplikasi selama nifas.
Kriteria hasil
- Involusi uteri normal
- Lochea normal
- Tidak terjadi perdarahan
- Tidak terjadi komplikasi selama nifas.
Rencana Asuhan
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga.
R/ Terjalin kerjasama dan hubungan slaing percaya.
2. Lakukan pemantauan terhadap kontraksi uterus dan involusi.
R/ Kontraksi uterus yang baik akan menjepit pembuluh darah sehingga mengurangi
perdarahan.
3. Lakukan penjahitan laserasi pada perineum.
R/ Untuk menghentikan perdarahan aktif.
4. Lakukan observasi TTV dan pemantauan kontraksi.
R/ TTV merupakan salah satu indikator kesehatan ibu yang peka terhadap sistem tubuh.
5. Lakukan pemantauan pada pengeluaran pervaginam.
R/ Loche yang berubah sesuai dengan tahapannya menandakan involusi benjolan
dengan normal.
6. Anjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup.
R/ Terjadi relaksasi sehingga menghindari keletihan.
7. Berikan terapi obat.
R/ Mempercepat proses penyembuhan.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 13 – 03 – 2007
Jam : 21.15 wib
Dx : P30002 post partum dengan laserasi
1. Melakukan pendekatan ibu dan keluarga.
2. Melakukan pemantauan terhadap kontraksi uterus dengan cara massase fundus uteru
selama 15 detik untuk mencegah perdarahan.
3. Memeriksa adanya laserasi pada perineum.
4. Melakukan penjahitan laserasi pada perineum dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
o Memberikan anesteis lokal pada laserasi dengan lidorain 1% dan memastikan
bahwa daerah tersebut sudah dianestesi.
o Membuat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi dibagian dalam
vagina.
o Menutup
o Meneruskan kearah bawah pada luka menggunakan jahitan jelujur mencapai
bagian bawah laserasi.
o Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan jarum keatas dan teruskan penjahitan
lalu membuat simpul.
o Menjahit lapisan subkutikuler dengan jahitan satu-satu.
o Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut memastikan bahwa tidak ada kasa atau
peralatan yang tertinggal didalam.
5. Melakukan observasi TTV (TD: 120/80 mmHg, S: 36,7C, N: 78x/menit, RR:
20x/menit) dan pemantau kontraksi baik konsistensi bulat keras.
6. Melakukan pemantauan perdarahan pervaginam 50 cc lochea rubra.
7. Menganjurkan ibu, istirahat yang cukup.
8. Memberikan terapi obat antibiotik, anal gesik dan ruberansia dengan amoxilin, asam
mefenamat dan vitamin B complex.
VII. EVALUASI
Tanggal : 13 – 03 – 2007
Pukul : 21.20 WIB
Dx : P30002 post partum dengan laserasi
S : Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas.
Ibu mengatakan mengeluarkan darah seperti menstruasi.
O : Ibu tampak mengerti tentang penjelasan dari petugas dan dapat mengulangi
penjelasan dan saran yang diberikan.
A : P30002 post partum dengan laserasi teratasi sebagian.
P :
- Anjurkan ibu untuk menjaga perineum selalu bersih dan kering.
- Anjurkan untuk mengurangi penggunaan obat-obatan tradisional pada
perineumnya.
- Anjurkan padaibu untuk mencuci perineumnya dnegan sabuh dan air mengalir
tiga sampai empat kali perhari.
- Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi.