LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

IDENTIFIKASI ENZIM UREASE

Oleh :
DEWA AYU RATNA SUSANTI
(211310846)

DOSEN PENGAMPU:
BAPAK NYOMAN SUDARMA, S.Si.,M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2022
A. TUJUAN
Mengidentifikasi enzim urease

B. DASAR TEORI
Substrat urea akan diuraikan oleh enzim urease yang terdapat pada suspense kedelai
menjadi amoniak NH3 dan gas karbondioksida CO2. Senyawa amoniak yang
dihasilkan bersifat basa sehingga PH larutan naik. Akibatnya fenolftalein dalam
larutan yang semula tidak berwarna, berubah menjadi merah muda. Aktivitas enzim
urease dapat dihambat oleh inhibitor logam berat seperti Hg3+ atau Pb 2+
, dan enzim
tersebut dapat rusak pada pemanasan suhu 100 o C

C. ALAT dan BAHAN.

Alat :
1. Tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Rak tabung reaksi.
3. Pipet ukur
4. Pipet tetes
5. Gelas ukur
6. Alat pemanas (Bunsen, kaki tiga, kawat kasa)
Bahan :
1. Suspensi kacang kedelai
2. Larutan urea 1%
3. Larutan Fenolftalin, PP(PH= 8,3-10)
4. Larutan HgCl 1%

D. PROSEDUR KERJA.
1. Pra Analitik
- Mencuci tangan dengan tepat
- Persiapan alat dan bahan
- Menggunakan APD Lengkap
- Menyediakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum
- Menyediakan sampel dengan tepat
 - Memberi label identitas sampel
- Ketepatan stabilitas penyimpanan sampel
2. Analitik
1) Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering
2) Tambahkan 10 tetes filtrate kacang kedelai dan 2 tetes PP kedalam
tabung 1
3) Tambahkan 10 tetes filtrate kacang kedelai yang sudah didihkan dan
2 tetes PP kedalam tabung 2.
4) Tambahkan 10 tetes HgCl 15, 10 tetes filtrate kacang kedelai, dan 2
tetes PP kedalam tabung 3
5) Kocok dengan baik dan masukkan ke tiga tabung ke dalam penangas
air padasuhu 37-40o Cselama 5 menit
6) Amati perubahan yang terjadi
3. Post Analitik
1) Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
2) Menyusun laporan praktikum
E. HASIL PENGAMATAN
Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
Larutan Urea 1 % 1 mL 1 mL 1 mL
Substrat kacang kedelai 10 Tetes - -
Substrat kacang kedelai panas - 10 Tetes -
Fenolftalin (PP) 2 Tetes 2 Tetes 2 Tetes
Larutan HgCl 1% - - 10 Tetes
Kocok lalu masukkan ke dalam penangas air pada suhu 37-40 o C selama 5 menit
Hasil terbentuk warna merah Terjadi Terjadi Tidak terjadi
muda (+/-) perubahan perubahan perubahan
warna menjadi warna menjadi warna (-)
merah muda (+) merah muda,
lebih muda
dari tabung 1
(+)
F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan tersebut pada tabung 1 urea 1% ditambah 10 tetes substrat
kedelai dan fenolftalin, terjadi reaksi positif yaitu tejadi perubahan warna menjadi
merah muda yang menandakan terjadi penguraian urea menjadi amonika (NH 3)
fenolftalein dalam hal ini sebagai indicator PH tinggi/basa yang ditunjukkan dengan
warna merah muda. Pada tabung 2, 1mL urea ditambah substrat kedelai panas dan
fenolftalein menunjukkan reaksi positif terjadi perubahan warna merah muda tetapi
lebih muda dari tabung pertama ini disebabkan karena substrat kedelai yang panas
yang menyebabkan denaturasi enzim tetapi dalam tabung ini masih menunjukkan
terjadi reaksi urea menjadi amoniak NH3. Pada tabung 3, 1 mL urea dtambah 10 tetes
HgCl dan fenolftalein menunjukkan reaksi negative yaitu tidak terjadi perubahan
warna menjadi merah muda menunjukkan bahwa tidak terbentuk amoniak (NH 3)
pada reaksi tersebut yang disebabkan oleh adanya inhibitor logam berat Hg pada
campuran tersebut yang menghambat kerja enzim urease.

G. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa identifikasi enzim urease dapat
dilakukan dengan mereaksikan bahan yang diduga mengandung enzim urease di
reaksikan dengan urea 1% dengan menambahkan fenolftalein sebagai penanda
terbentuknya PH yang tinggi/basa dalam hal ini adalah NH 3 (amoniak). Adanya
inhibitor logam berat seperti Hg dapat menghambat terjadinya reaksi enzim urease
yang menyebabkab tidak terbentuknya NH3.

H. DAFTAR PUSTAKA.
Lehninger, A.1998. Dasar – Dasar Biokimia. Maggy Thenawidjaya; Penerjemah.
Jakarta: Erlangga
Murray RK, Graner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper edisi 27. Jakarta:
EGC