Anda di halaman 1dari 16

PSEUDOMONAS

AERUGINOSA &
KOEFISIEN FENOL
REGINA APRILLIA V DAN AMANDA SOFA A
01 UJI KOEFISIEN
FENOL
ALAT, BAHAN, PROSEDUR DAN
INTERPRETASI HASIL
ALAT-ALAT UNTUK UJI KOEFISIEN
FENOL
01 04
TABUNG REAKSI OVEN &
INKUBATOR
02 05
ERLENMEYER & TIMER
PIPET
03 06
AUTOCLAVE & LAF SENGKELIT BULAT
BAHAN-BAHAN UNTUK UJI
KOEFISIEN FENOL

NUTRIENT AIR SULING BAKU


BROTH FENOL

ES BATU DETOL WIPOL


PROSEDUR KOEFISIEN FENOL
1. Sterilkan erlenmeyer & kasa, 9 tabung reaksi & kasa, pipet 0,5, 5 dan 10 mL
2. Hitung media NB yang akan ditimbang untuk 27 tabung, larutkan dengan akuadesk, masak diatas hotplate
3. Perhitungan Media NB

4. Setelah media masak, pipet masing-masing 10 mL media NB ke 27 tabung reaksi lalu sterilkan di autoclave
5. Buat larutan baku fenol terlebih dahulu sambil menunggu steril, caranya yaitu timbang 1 gam kristal fenol masukkan erlenmeyer
steril, larutkan dengan 19mL aquadest steril menggunakan pipet ukur steril
6. Susun NB yang sudah di sterilkan di rak tabung reaksi, dibuat 3 baris, 1 barisnya di taruh 9 tabung
7. Susun 9 tabung reaksi steril di baris paling depan di rak tabung reaksi
8. Siapkan wadah, isi dengan air dan es batu. Letakkan rak tabung reaksi beserta tabung reaksinya di dalam wadah berisi es bau
9. Buat pengenceran baku fenol dan desinfektan terlebih dahulu, dengan perbandingan.
10. Setelahh dilakukan pengenceran hingga VA 5mL, masukkan biakan bakteri 0,5mL ke setiap pengenceran baku fenol dan
desinfektan, lalu vortex, diamkan selama 5 menit
11. Setelah 5 menit, inokulasikan dari baku ke barisan pertama NB menggunakan sengkelit bulat dengan interval dari baku ke NB 30
detik, vortex, tunggu 10 menit
12. Setelah 10 menit, inokulasikan dari barisan pertama NB ke barisan kedua NB menggunakan sengkelit bulat dengan interval waktu
30 detik, vortex, tunggu 15menit
13. Setelah 15menit, inokulasikan dari barisan kedua NB ke barisan ketiga NB menggunakan sengkelit bulat dengan interval waktu 30
detik, vortex
14. Inkubasikan pada suhu 37 derajat celcius selama 48 jam, amati hasilnya.
Cara kerja : Pipet baku fenol ke tabung reaksi steril lalu tambahkan aquadest steril, kemudian
kurangi volumenya hingga 5 mL, perbandingannya sebagai berikut.

1. Tabung 1 (1:80) = 2mL baku fenol + 6mL aquadest sterill , Voertex.


Volume akhir : 8-3 = 5mL
2. Tabung 2 (1:90) = 2mL baku fenol + 7mL aquadest sterill, Vortex.
Volume akhir : 9-4 = 5 mL
3. Tabung 3 (1:100) = 1mL baku fenol + 4mL aquadest sterill, Vortex.
Volume akhir : 5 mL

PENGENCERAN FENOL
1. Tabung 1 (1:5) = 2mL detol + 8mL aquadest sterill, Vortex.
Volume akhir : 10-5 = 5mL
2. Tabung 2 (1:50) = 2mL detol + 18mL aquadest sterill, Vortex.
Volume akhir : 20-15 = 5 mL
3. Tabung 3 (1:100) = 2,5mL detol+ 2,5mL aquadest sterill, Vortex.
Volume akhir : 5 mL
4. Tabung 4 (1:150) = 2mL detol + 4mL aquadest sterill, Vortex.
Volume akhir : 6-1 = 5mL
5. Tabung 5 (1:200 = 2mL detol + 8mL aquadest sterill, Vortex.
Volume akhir : 8-3 = 5 mL
6. Tabung 6 (1:250) = 2mL detol + 4mL aquadest sterill, Vortex.
Volume akhir : 5 Ml

PENGENCERAN DETOL
INTERPRETASI
HASIL UJI
KOEFISIEN FENOL
Interpretasi yang didapat dari hasil uji koefisien fenol yaitu apabila dia positif maka hasilnya
pada media NB setelah diinkubasi selama 48 jam yaitu akan keruh yang menandakan bahwa
terjadi pertumbuhan bakteri, sedangkan jika hasil negatif maka hasil akan jernih yang
menandakan tidak terjadi pertumbuhan bakteri. Setelah itu hasil yang didapat dihitung dengan
rumus, diambil dari hasil positif paling sedikit faktor pengenceran tertinggi dari baku fenol dan
desinfektan. Karena pengenceran tertinggi yang berpotensi mematikan mikroorganisme dalam
10 menit, tetapi tidak dalam 5 menit. Jika diperoleh hasil koefisien fenol lebih dari 1 maka
artinya bahan mikrobial tersebut lebih ampuh dari fenol.
PSEUDOMONAS
02
AERUGINOSA
ALAT, BAHAN, PROSEDUR DAN
INTERPRETASI HASIL
ALAT-ALAT UNTUK TAHAP PENGKAYAAN
& ISOLASI
01 04
CAWAN PETRI OVEN &
INKUBATOR
02 05
ERLENMEYER WATERBATH &
BUNSEN
03 06
AUTOCLAVE & LAF SENGKELIT BULAT
& KOREK
BAHAN-BAHAN UNTUK TAHAP PENGKAYAAN DAN
ISOLASI

TSB(TRYPTI CETA(CETRI AIR SULING


C SOY MIDE AGAR)
BROTH)
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Timbang media TSB (Tryptic Soy Broth).
3. Perhitungan edia TSB

1. Masukkan kedalam erlenmeyer larutkan dengan aquadest.
2. Lalu panaskan diatas hotplate, kemudian sterilkan dengan autoclave.
3. Timbang sampel sabun sebanyak 5 gram.
4. Setelah ditimbang lalu masukkan kedalam media TSB dengan cara aseptis di
LAF.
5. Inkubasi disuhu 37 derajat celcius selama 24-48 jam.
6. Amati hasilnya.

—PROSEDUR TAHAP
PENGKAYAAN
INTERPRETASI
HASIL TAHAP
PENGKAYAAN
Hasil setelah 24-48 jam inkubasi yaitu media TSB menjadi keruh, hal itu disebabkan
karena media TSB merupakan media bernutrisi tinggi yang digunakan budidaya
berbagai macam organisme. Pertumbuhan bakteri tersebut terjadi karena kombinasi
cerna pankreatik & papaic menjadikan medium ini begizi dan menyediakan asam
amino dan peptida rantai panjang untuk pertumbuhan mikroorganisme.
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Timbang media CETA (Cetrimide Agar)
3. Perhitungan edia CETA
  
4. Masukkan kedalam erlenmeyer larutkan dengan

PROSEDUR 5.
aquadest.
Lalu panaskan diatas hotplate, kemudian sterilkan
dengan autoclave.
TAHAP 6. Kemudian tuang media pada cawan petri steril, dengan
cara aseptis di LAF, lalu tunggu hingga memadat.

ISOLASI 7.

8.
Inokulasikan media TSB kedalam media CETA
dengan cara gores zig-zag.
Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 24-48
jam.
9. Amati hasilnya
INTERPRETASI HASIL
TAHAP ISOLASI
Hasil yang didapatkan pada tahap isolasi pseudomonas yaitu pada media CETA
yaitu koloni berwarna hijau kebiruan. Hal tersebut dapat terjadi karena CETA
mengandung cetrimidine yang merupakan garam ammonium quartener yang
bertindak sebagai kationik yang mengurangi tegangan permukaan pada titik
kontak dan memili efek pengendapan, pengompleksan dan denaturasi pada
protein membran bakteri. Hal ini menunjukkan bahwa cetrimide menghambat
pertumbuhan banyak mikroorganisme sementara memungkinkan P.aeruginosa
untuk mengembangkan koloni yang khas dan mudah diidentifikasi karena
produksi karakteristik pyocyanin, pigmen fenazin non fluoresen berwarna biru
dalam air, ditambah dengan morfologinya yang khas, maka dari itulah dapat
terbentuk koloni berwarna hijau biru karena menunjukkan fluoresensi yang
diduga sebagai hasil positif.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai