Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 5

SINTESA OBAT
SINTESIS SENYAWA ANALOG FLAVONOL DENGAN METODE
PENGADUKAN

OLEH:

NAMA : KHOTRUN NANDA TRI ULAN


NIM : 1901017
KELAS : S1-IIIA
KELOMPOK : VI / GANJIL
HARI PRAKTIKUM : SABTU, 16 JANUARI 2021
JAM PRAKTIKUM : 15.00 – 17.45 WIB
DOSEN PEMBIMBING : Apt. ENDA MORA, M.Farm
ASISTEN DOSEN : 1. AMALIA DWITASARI
2. LENI TRIANI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2020
Praktikum 5
Sintesis Senyawa Analog Flavonol Dengan Metode Pengadukan

I. Tujuan Praktikum
a. Untuk memahami aplikasi reaksi Flyn – Algar – Oyamada (FAO) pada
sintesis senyawa analog flavonol menggunakan bahan baku senyawa
analog 2-hidroksi kalkon.
b. Untuk memahami prosedur sintesis analog flavonol dengan metode
pengadukan menggunakan magnetic stirring.

II. Tinjauan Pustaka


Reaksi Flynn – Algar – Oyamada (FAO) merupakan suatu reaksi yang
digunakan untuk membentuk epoksida dan siklisasi intramolekuler dari suatu
struktur dengan rantai terbuka, menggunakan hidrogen peroksida (H2O2)
dalam larutan basa. Reaksi ini banyak digunakan dalam sintesis organik,
seperti untuk mensintesis senyawa flavonol dan flavononol dari analog 2’-
hidroksi-kalkon. Mekanisme reaksi pembentukan flavanonol dan flavonol
dapat dilihat pada gambar berikut. (Khopkar, 2009)
Flavonoid merupakan pigmen berwarna kuning yang dikenal dengan
nama lain flavus yang bearti warna kuning. Senyawa flavonoid dapat
ditemukan pada buah – buahan, sayur – sayuran, kacang – kacangan, biji –
bijian, batang, bunga, teh, wine, propolis, madu dan pada berbagai jenis
makanan lainnya. Senyawa flavonoid dikenal memiliki berbagai aktivitas
biologi yang menarik, seperti anti oksidan, anti kanker, anti plak. Anti
mikroba dan anti virus. Struktur dasar dari flavonoid :

Struktur flavonoid tersebut terdiri dari dua cincin benzin (A dan B)


dihubungkan melalui suatu cincin piran heterosiklik (C). Atom karbon di
nomori menurut sistem penomoran yang menggunakan angka biasa untuk
cincin A dan C, serta angka “beraksen” untuk cincin B, sebagaimana dapat
dilihat pada gambar di atas. (Rohman, 2012)
Flavonoid dapat diklasifikasikan berdasarkan asal usul biosintesisnya.
Beberapa kelas flavonoid misalnya kalkon, flavonon, flavon-3-ol dan flavon-
3,4-diol merupakan intermediet dalam biosintesis senyawa antosianidin,
proantosianidin, flavon dan flavonol. Intermediet maupun produk biosintesis
tersebut dapat terakumulasi pada jaringan flavonoid yang merupakan isomer
dari flavonoid. (Rudi, 2010)
Analisis retrosintesis flavonol melalui diskoneksi ikatan C-O pada
karbon 2 dan 3 yang terdapat pada cincin heterosiklik flavonol, dapat
diketahui bahwa senyawa flavonol dapat disintesis menggunakan bahan baku
2’-hidroksikalkon dan hidrogen peroksida. (Rudi, 2010)
Reaksi sintesis flavonol Sintesis flavonol dapat dilakukan dengan
metode pengadukan dalam pelarut etanol absolut. KOH ditambahkan ke
dalam campuran reaksi sebagai katalis untuk dan H2O2 ditambahkan sebagai
oksidator. (Rudi, 2010)

III. Alat Dan Bahan


Alat Bahan
Batang pengaduk Magnetic stirrer Analog kalkon kelompok 6
Beaker glass 100 mL Neraca analitik Aquades
dan 50 mL
Corong buchner Pipet tetes etanol absolut
Corong kaca Pensil etil asetat
Chamber Pinset es kristal
Erlenmeyer 100 mL Penggaris indikator universal
Gelas ukur 50 mL Pipa kapiler kertas label dan plat KLT
GF254
Ice bath Spatula kertas saring
Labu bulat Tiang statif larutan kalium hidroksida 3N
Lampu UV 254 nm Vial larutan hidrogen peroksida
30%
Larutan asam klorida 3N
n-heksana

IV. Cara Kerja


a. Sintesis analog flavonol
No. Cara Kerja
1. Sebanyak 5 mmol analog kalkon dilarutkan dalam 50 mL
etanol absolut dengan bantuan ultrasonikator
2 Kemudian ditambahkan larutan KOH 3 N sebanyak 10 mL
3. Campuran tersebut kemudian didinginkan di atas mangkuk
berisi es didalam frezzer selama 15 menit.
4. Kemudian sebanyak 2,5 mL H2O2 30% ditambahkan ke dalam
campuran reaksi dan diaduk menggunakan magnetic stirrer
selama 30 menit pada temperatur kamar
5. Siapkan plat KLT dan eluen yang dibutuhkan sambil menunggu
30 menit, kemudian lakukan uji KLT untuk memonitor reaksi
pada menit ke-30 mengikuti prosedur 2.
6. Jika reaksi belum selesai, lanjutkan reaksi hingga menit ke-60.
Setelah reaksi selesai, ke dalam campuran reaksi ditambahkan
larutan HCl 3N sebanyak 10-15 mL sedikit demi sedikit sampai
terbentuk endapan.
7. Endapan yang terbentuk disaring dengan kertas saring
Whatman 42, sambil dicuci dengan aquades dingin dan n-
heksana dingin
8. Crude product dikeringkan dalam desikator.
9. Keesokan harinya (di luar jam praktikum), timbang dan
hitunglah rendemen crude product analog flavonol tersebut.

b. Uji KLT untuk memantau jalannya reaksi sintesis flavonol


No. Cara Kerja
1. Siapkan campuran eluen n-heksan:etilasetat 8:2 dalam gelas
ukur 10 mL
2 Masukkan campuran ke dalam chamber hingga tinggi eluen di
dalam chamber tidak lebih dari 0,4 cm dari dasar chamber dan
tutuplah chamber tersebut agar chamber dijenuhi oleh uap
eluen
3. Siapkan plat KLT dengan ukuran panjang x lebar (5 x 3 cm),
beri garis awal dan batas akhir elusi pada plat tersebut
menggunakan pensil, tandai tempat penotolan sampel larutan
dengan pensil seperti pada gambar berikut.

4. Siapkan 2 buah vial dan beri label C (Analog kalkon) dan CR


(campuran reaksi). Masukkan sedikit padatan analog kalkon ke
dalam vial C.
5. Ambil sedikit campuran reaksi dengan pipet tetes dan
masukkan ke dalam vial CR. Larutkan masing-masing zat
dalam vial tersebut dengan beberapa tetes etanol.
6. Cek kepekatan larutan yang telah Anda buat dengan
menotolkan sedikit larutan menggunakan pipa kapiler di atas
plat KLT lain dan amati nodanya di bawah lampu UV.
7. Jika noda pada plat KLT terlihat terlalu pekat di bawah lampu
UV, maka encerkan larutan dengan menambahkan etil asetat.
Jika noda terlihat samar-samar, maka tambahkan zat terlarut ke
dalam larutan atau bisa juga dengan melakukan penotolan
berulang pada plat yang akan digunakan untuk uji KLT
8. Setelah prosedur a-c dilakukan dengan baik, totolkan masing-
masing sampel larutan di dalam vial C dan CR tersebut pada
plat KLT yang telah disiapkan menggunakan pipa kapiler
9. Masukkan plat ke dalam chamber yang telah berisi eluen
menggunakan pinset dan amatilah eluen yang merambat pada
plat KLT
10. Setelah eluen mencapai garis batas akhir, keluarkan plat dengan
pinset, eluen dikeringanginkan dan noda pada plat diamati,
dilingkari dengan pensil dan di foto dengan baik di bawah
lampu UV 254 nm dan 366 nm untuk dilampirkan pada laporan
praktikum. Berikan simpulan apakah reaksi sudah selesai atau
belum berdasarkan hasil uji KLT tersebut

c. Menghitung rendemen crude product analog flavonol


No. Cara Kerja
1. Crude product analog flavonol yang diperoleh ditimbang untuk
dihitung rendemennya dengan rumus berikut :
Berat crude product analog flavonol
Rendemen (%) = x 100%
Berat analog flavonol teoritis

d. Penyimpanan
No. Cara Kerja
1. Simpan crude product analog flavonol hasil percobaan pada
vial bertutup dan diberi label “crude product flavonol” dan
dilengkapi dengan label data kelompok praktikum Anda (Hari,
Jam dan Kelompok). Crude product tersebut akan dipakai pada
percobaan berikutnya (Percobaan VI)

V. Hasil Pengamatan
1. Penimbangan bahan baku dan sintesis analog flavonol
a. Berat analog kalkon yang ditimbang : 1,27 gram ~ 1.270 mg (5
mmol)
b. Berat KOH yang ditimbang : 22,4 gram
c. Volume H2O2 30% yang digunakan : 2,5 mL
d. Pelarut yang digunakan : etanol
e. Waktu reaksi : 30 menit – 60 menit
f. Volume HCl yang dipakai untuk netralisasi : 10 – 15 mL

2. Uji KLT untuk memantau berlangsungnya reaksi sintesis flavonol


a. Eluen yang digunakan : n-heksana : etil asetat (8:2)
b. Jumlah noda pada campuran reaksi : 2
c. Apakah pada noda campuran reaksi ada yang nilai Rf nya sama
dengan Rf analog kalkon pada pengamatan dibawah lampu UV 254
nm? ada
2,8
CR= =0,7
4
d. Apakah pada noda campuran reaksi ada yang nilai Rf nya sama
dengan Rf analog kalkon pada pengamatan dibawah lampu UV 366
nm? Ada
2,2
CR= =0,55
4
2,8
CR= =0,7
4
e. Kesimpulan : reaksi belum selesai dan sebaiknya dilanjutkan lagi
hingga kurang lebih satu jam

3. Penimbangan crude product analog flavonol


a. Berat kertas saring : 0,2665 gram
b. Berat kertas saring + crude product analog flavonol : 1,2667 gram
c. Berat crude product analog flavonol : 1,0002 gram
d. Warna crude product analog flavonol : kuning pucat
e. Perhitungan rendemen crude product flavonol :
Berat teoritis = mol x mr = 0,005 x 268 = 1,34 gram
Berat crude product analog flavonol
Rendemen (%) = x 100%
Berat analog flavonol teoritis
1,0002 gram
Rendemen (%) = x 100% = 74,64%
1,34 gram
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah melakukan sintesis senyawa analog
flavonol dengan metode pengadukan. Bahan yang digunakan untuk membuat
flavonol adalah kalkon. Kalkon yang digunakan adalah kalkon hasil sintesis
praktikum sebelumnya yaitu 2’-hidroksi-4-metoksi kalkon. Pada percobaan
ini menggunakan aplikasi dari reaksi Flynn Algas Oyamada (FAO).
Produk yang ingin dibuat membutuhkan analog kalkon sebanyak 5
mmol, sehingga pada percobaan ini berat analog kalkon yang di timbang
untuk percobaan ini adalah sebanyak 1.270 mg
Proses pengerjaannya di awali dengan melarutkan analog kalkon
dengan etanol sebanyak 10 mL. Kemudian proses pelarutan tersebut dibantu
dengan alat ultrasonikator selama 5 menit. Setelah larut sempurna, tambahkan
larutan kalium hidroksida (KOH) 4 N kedalam campuran reaksi tersebut,
sebanyak 2 mL, kemudian tambahkan hidrogen peroksida (H2O2) 30%
sebanyak 0,5 mL. Kemudian diaduk menggunakan magnetik stirrer. Fungsi
atau tujuandari penambahan kalium hidroksida adalah untuk mempercepat
reaksi atau sebagai katalis, sedangkan tujuan dari penambahan hidrogen
peroksida 30% adalah sebagai oksidator pada reaksi tersebut. kemudian
reaksi tersebut dipantau pada saat menit ke 30 menit pengadukan
menggunakan magnetik stirrer. Pemantauan di lihat menggunakan plat KLT.
Pertama, siapkan eluen 8 : 2 sebanyak 10 mL. Eluen yang digunakan adalah
n-heksana dan etilasetat dengan perbandingan 8 : 2. Setelah itu masukkan
kedalam beker glass dan dijenuhkan serta ditutup menggunakan aluminium
foil. Lalu, siapkan plat KLT beri batas bawah dan batas atas. Batas bawahnya
sebesar 0,6 cm, sedangkan batas atas 0,4 cm, kemudian pada batas bawah di
beri tanda C umtuk kalkon (crude product analog kalkon) dan CR untuk
campuran reaksi yang sedang diaduk dengan magnetik stirrer. Pada menit ke
30 menit, sampel campuran reaksi di totolkan pada plat KLT, untuk kalkon,
pada vial bekas crude product analog kalkon ditetesi dengan alkohol,
sehingga serbuk crude product analog yang ada pada dinding vial bisa
dilarutkan dengan etanol. Setelah itu, kalkon tersebut ditotolkan pada plat
KLT. Kemudian plat KLT yang sudah ditotolkan dengan sampel, plat KLT
tersebut dimasukkan pada beker glass yang berisis eluen yang sudah jenuh.
Tapi, eluen yang sudah didalam beker glass tersebut harus berada pada garis
batas bawah. Jangan sampai eluen melebihi batas bawah, kemudian setelah
plat KLT dimasukkan kedalam beker glass berisi eluen, tunggu sampai eluen
nya merambat pada plat KLT sampai pelarut atau eluen tersebut sampai pada
batas atas plat KLT. Setelah itu, noda dilihat pada lampu UV. Hasil yang
didapat adalah masih ada noda yang sama antara kalkon dan campuran reaksi,
sehingga reaksi pengadukan masih tetap dilanjutkan. Pada menit ke 45
dilakukan lagi pengujian KLT, didapat hasil sudah tidak ada lagi noda yang
sejajar antara kalkon dan campuran reaksi sehingga dapat dikatakan bahwa
reaksi sudah selesai pada menit ke 45 tersebut.
Kemudian, tambahkan campuran reaksi tersebut dengan menggunakan
HCl 3N sebanyak 2 mL sedikit demi sedikit sampai terbentuk endapan.
Tujuan dari penambahan HCl 3N ini adalah untuk menetralkan reaksi
sekaligus sebagai pembentuk endapan. Kemudian campuran reaksi tersebut
disaring menggunakan kertas saring dan corong serta dibilas dengan aquadest
agar endapan – endapan yang tertinggal pada wadah dapat tersaring
seluruhnya. Aquadest yang digunakan adalah aquadest dingin. Kemudian
kertas saring berisi endapan tersebut dikeringkan pada lemari pengering
selama 24 jam.
Hasil crude product analog flavonol yang di peroleh adalah 1,0002
gram. %rendemen yang didapat adalah 74,64%. Berat teoritis flavonol
seharusnya adalah 1,34 gram. Warna dari crude product analog flavonol
adalah kuning pucat, hal ini terjadi karena adanya variasi kalium hidroksida
dengan konsentrasi 3N dan 4N, serta pada konsentrasi KOH 3N ada yang
melakukan pendinginan pada ice bath selama 15 menit dan ada juga yang
tidak melakukannya. Begitu juga pada kalium hidroksida dengan konsentrasi
4N, ada yang didinginkan pada ice bath selama 15 menit dan ada juga yang
tidak. Sehingga di dapatkanlah warna crude product analog flavonol berbeda
– beda.
VII. Pertanyaan dan Jawaban
1. Tuliskan struktur senyawa berikut beserta rumus molekul dan berat
molekul nya!
a. 2’-hidroksi-4-metoksi-kalkon, Nama IUPAC: (E)-1-(2-
hydroxyphenyl)-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-en-1-one
Jawab :

Rumus molekul : C16H14O3


Berat molekul : 254 g/mol
b. 4’-metoksi flavonol, Nama IUPAC: 3-hydroxy-2-(4-
methoxyphenyl)-4H- chromen-4-one
Jawab :

Rumus molekul : C16H12O4


Berat molekul : 268 g/mol

2. Konversikanlah satuan di bawah ini dan lampirkan cara perhitungannya!


4 mmol senyawa analog kalkon pada nomor 1 ...... gram
Jawab :
4 mmol 2’-hidroksi-4-metoksi-kalkon = ….…… gram
4 mmol ~ 0,004 mol
Mr = 254 g/mol
Gram = mol x mr
Gram = 0,004 mol x 254 gr/mol
Gram = 1,016 gram

3. Berapa gram KOH yang ditimbang untuk membuat larutan KOH 3N


menggunakan labu takar 100 mL? Lampirkan cara perhitungannya?
Jawab :
Dik :
V = 100 mL
N=3
gr 1000
N= +
BE V (mL)
gr 1000
3= +
56/1 100
Gr = 56 x 3 / 10
Gr = 16,8 gram

4. Berapa mL HCl pekat yang dibutuhkan untuk membuat larutan HCl 3N


menggunakan labu takar 100 mL? Lampirkan cara perhitungannya!
Jawab :
Dik :
N HCl = (10 x %HCl x BJ) x valensi / BM
N HCl = (10 x 37% x 1,19) x 1 / 36,5
N HCl = 12,06
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 12,06 N = 100 mL x 3 N
V1 = 100 x 3 / 12,06
V1 = 24,87 mL

5. Tuliskan analisis retrosintesis analog flavonol untuk menentukan bahan


baku yang akan digunakan pada percobaan ini!
Jawab :
6. Tuliskan reaksi sintesis analog flavonol pada percobaan ini!
Jawab :

7. Tuliskan struktur flavonol yang terbentuk jika diketahui bahan baku


analog kalkon sebagai berikut!

Jawab :

8. Melalui analisis retrosintesis, sarankan bahan baku yang dapat digunakan


untuk mensintesis molekul target dengan struktur berikut!
Jawab :

9. Apa fungsi etanol pada percobaan ini?


Jawab :
Sebagai pelarut

10. Apa fungsi penambahan kalium hidroksida dan hidrogen peroksida pada
percobaan ini?
Jawab :
Kalium hidroksida : sebagai katalis atau mempercepat laju reaksi
Hidrogen peroksida : sebagai oksidator

11. Apa fungsi penambahan asam klorida pada percobaan ini?


Jawab :
Sebagai penetral reaksi dan membentuk endapan

12. Hitunglah berat analog flavonol yang dihasilkan secara teoritis jika mol
analog kalkon yang bereaksi adalah sebanyak 2 mmol!
Jawab :
Berat analog kalkon teoritis 2 mmol ~ 0,02 mol
Mr = 268 gr/mol
Gram = mol x mr
Gram = 0,002 mol x 268 gr/mol
Gram = 0,536 gram

13. Hitunglah rendemen (%) analog flavonol jika diperoleh analog flavonol
sebanyak 0,5 gram?
Jawab :
Berat crude product analog flavonol
Rendemen (%) = x 100%
Berat analog flavonol teoritis
0,5 gram
Rendemen (%) = x 100% = 93,28%
0,536 gram

VIII. Kesimpulan
1. Reaksi FAO adalah reaksi yang digunakan untuk membentuk
epoksida dan siklisasi
2. Bahan baku yang digunakan sebanyak 1.270 mg atau 5 mmol
3. Bahan baku yang digunakan adalah 2-hidroksi-4-metoksi kalkon.
4. Pelarut yang digunakan adalah etanol
5. Katalis yang digunakan adalah KOH
6. Oksidator yang digunakan H2O2 30%
7. Sebagai penetral reaksi dan pembentuk endapan digunakan HCL 3N
dingin
8. Eluen yang digunakan saat uji KLT yaitu n-heksana : etilasetat (8 : 2)
dalam 10 mL.
9. Waktu reaksi yang dibutuhkan adalah 45 menit
10. Hasil crude product analog flavonol adalah 1,0002 gram dengan
warna kuning pucat.
11. % rendemen yang didapat adalah 74,64%.
12. Jarak noda C pada lampu UV 254 nm sebesar 0,7
13. Jarak noda CR pada lampu UV 366 nm sebesar 0,55 sedangkan untuk
C sebesar 0,7
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 2010. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Fessenden, RJ dan J. Fesenden. 1983. Dasar – dasar Kimia Organik. Jakarta :


Bina Aksara.

Ikhtiarudin, I. Rahma, D. Enda, M. 2020. Penuntun Praktikum Sintesa Obat.


Pekanbaru : STIFAR RIAU

Khopkar, S. M. 2009. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI – Press

Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rudi, L. 2010. Penuntun Dasar – Dasar Pemisahan Analitik. Kendari : Univ


Haludleo.

Anda mungkin juga menyukai