Anda di halaman 1dari 17

INFEKSI SALURAN KEMIH

UTI DAN PAUTI

Pertemuan 6
TOPIK
 ANATOMI ISK
 BAKTERI PATOGEN PENYEBAB ISK
 SIFAT PATOGEN
 DIAGNOSA ISK
 PATOGENISITAS
 PENGOBATAN
 PENCEGAHAN
ANATOMI
UPPER TRACT
-kidney
-Ureter

LOWER TRACT
 Bladder
 Prostate
 Uretra
BAKTERI PATOGEN
PENYEBAB ISK
MENURUT EUROPEAN ASSOCIATION OF
UROLOGY (EAU) (2018), ISK DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN MENJADI:1-3

ISK non-komplikata
ISK akut, sporadik, atau rekuren, baik yang menyerang saluran kemih atas
(pielonefritis) atau bawah (sistitis), yang terjadi pada wanita pre-menopause,
non-hamil yang tidak memiliki abnormalitas struktur atau fungsi saluran kemih
serta penyakit komorbid.

ISK komplikata
ISK yang tidak masuk kriteria non-komplikata, dalam arti, ISK pada pasien laki-
laki, ibu hamil, pasien dengan abnormalitas struktur atau fungsi pada saluran
kemih, menggunakan kateter, penyakit ginjal, atau penyakit komorbid lain
yang menekan sistem imun

ISK berulang (recurrent)


ISK (komplikata atau non-komplikata) yang berulang paling tidak 3 kali dalam 1 tahun
atau 2 kali dalam 6 bulan terakhir
ISK yang terasosiasi dengan kateter
ISK yang terjadi pada pasien yang saat ini menggunakan
kateter atau telah menggunakan kateter dalam 48 jam
terakhir

Urosepsis
Keadaan mengancam jiwa yang disebabkan oleh respons
penjamu yang berlebihan terhadap ISK, sehingga
mengakibatkan disfungsi organ.
TANDA DAN GEJALA

• nyeri pada saat berkemih


(disuria),
• frekuensi berkemih meningkat
(frekuensi),
• sulit untuk mulai berkemih
(hesitation),
• keinginan untuk berkemih tiba-
tiba yang tidak dapat ditahan
(urgensia), dan terkadang terdapat
darah pada urine. Terkadang, ISK
juga dapat disertai dengan nyeri
pada suprapubis.
DIAGNOSA
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Rontgen
Pemeriksaan lab
Dipstic urin dan kultur urine
Pada tes dipstik urin, hasil positif dari nitrit menunjukkan kecurigaan terhadap ISK
dikarenakan Enterobactericeae merupakan grup mikroorganisme yang dapat merubah
nitrat menjadi nitrit. Hal tersebut dapat terjadi jika urin telah berada dalam kandung
kemih minimal 4 jam. Jumlah nitrit harus cukup pada urin untuk mencapai ambang
batas pemerikaan.
Kultur urine :
Hasil jumlah koloni yang mencapai ambang batas > 100 pada wanita
mengidentifikasikan sistitis,sedangkan pada pria mencapai > 1000.
SIFAT PATOGEN

ESCHERICHIA COLI
EPEC
EAEC
UPEC
NMEC
DLL

ENTEROBACTERIACEAE, GRAM (-)


SIFAT KOLONI E. COLI PADA MEDIA EMBA MENUNJUKKAN
PERTUMBUHAN YANG BAIK DARI KOLONI BIRU-HITAM GELAP
DENGAN KEMILAU HIJAU METALIK.
HASIL UJI INDOL PADA ISOLAT BAKTERI
E. COLI ADALAH POSITIF YANG DITUNJUKAN ADANYA CINCIN
MERAH PADA BAGIAN ATAS.
HASIL PENGAMATAN UNTUK UJI MR PADA ISOLAT BAKTERI E.
COLI ADALAH POSITIF YANG DITUNJUKKAN DENGAN LARUTAN
BERWARNA MERAH.
PSEUDOMONAS SPP

PSEUDOMONAS AERUGINOSA
ADALAH BAKTERI GRAM NEGATIF
AEROB OBLIGAT, BERKAPSUL,
MEMPUNYAI FLAGELLA POLAR
SEHINGGA BAKTERI INI BERSIFAT
MOTIL, BERUKURAN SEKITAR 0,5-
1,0 ΜM. BAKTERI INI TIDAK
MENGHASILKAN SPORA DAN TIDAK
DAPAT MENFERMENTASIKAN
KARBOHIDRAT
KLEBSIELLA SPP

KLEBSIELLA PNEUMONIAE ADALAH


BAKTERI GRAM-NEGATIF , TIDAK MOTIL,
ENCAPSULATED , LAKTOSA -
FERMENTASI , FAKULTATIF ANAEROBIK ,
BERBENTUK BATANG . TAMPAK SEBAGAI
FERMENTOR LAKTOSA MUKOID PADA
AGAR MACCONKEY .
spesies dari genus Acinetobacter sangat aerobik ,
nonfermentatif , basil Gram-negatif . Mereka kebanyakan
menunjukkan morfologi coccobacillary pada agar
nonselektif. Batang mendominasi media cairan, terutama
selama awal pertumbuhan.
PATOGENESIS
PENGOBATAN
. Untuk sistitis akut non-komplikata, pilihan antibiotik pertama
untuk wanita adalah fosfomycin trometamol (3 g, dosis tunggal)
atau nitrofurantoin (100 mg 2 kali/hari, selama 5 hari).
Sementara untuk pria, pasien dapat diberikan amoxicillin-
klavulanat (625 mg 3 kali/hari, selama 7 hari).
Untuk kasus pielonefritis non-komplikata, pasien dapat diberikan
fluorokuinolon atau sefalosporin.
Beberapa antibiotik seperti fosfomycin atau nitrofurantoin justru
sebaiknya dihindari pada pielonefritis, karena obat-obat ini
diekskresi di urine dan tidak mencapai kadar yang cukup pada
jaringan ginjal.
Namun, perlu diingat lagi, pemberian antibiotik tersebut perlu
disesuaikan dengan pola resistensi setempat.
PENCEGAHAN ISK
 Jangan menahan buang air kecil. ...
 Minum banyak air putih. ...
 Selalu buang air kecil sebelum dan setelah berhubungan
badan, untuk menghilangkan bakteri yang mungkin telah
memasuki uretra.
 Basuh vagina dari depan ke belakang (dari arah vagina ke
anus, bukan sebaliknya), setelah buang air kecil maupun
buang air besar.
SEKIAN
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai