1701058
TANGGAL PRAKTIKUM :
1 APRIL 2020
DOSEN PENGAMPU :
ASISTEN :
YULINDA ANGGRAINI
PEKANBARU
2020
OBJEK II & OBJEK III
I. TUJUAN
Agar mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan cara pembuatan eritrosit murni
Darah adalah jaringan cairan yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan
sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume
darah secara keseluruhan adalah satu perduabelas berat badan atau kira-kira lima liter.
Sekitar 55% adalah plasma darah, sedangkan 45% sisanya terdiri dari sel darah. Darah
kita mengandung beberapa jenis sel yang tersangkut didalam cairan kuning yang
disebut plasma darah. Plasma darah tersusun atas 90% air yang mengandung sari
makanan, protein, hormon, dan endapan kotoran selain sel-sel darah. Ada tiga jenis sel
darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah
(trombosit). (Pearce,2006)
Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen dipermukaan
membrane sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan antisera-A
reagen antisera. Pada prinsipnya pemeriksaan golongan darah yaitu antigen yang
direaksikan dengan antibodi yang sama maka akan terbentuk aglutinasi. Di dalam serum
terdapat antibodi karena antibodi golongan darah merupakan protein globulin yang
Serum adalah darah tanpa anti koagulan yang tertampung ditabung atau wadah
jika dibiarkan selama 15 menit akan mengalami proses pembekan akibat terperasnya
cairan dalam bekuan, kemdian di sentrifuge dengan kecepatan 3.000 rpm selama 10-15
menit sehingga akan terbentuk tiga bagian yaitu serum, buffycoat dan eritrosit.
(Widman, 2000)
artinya zat yang merangsang pembekuan zat antibodi) yang masuk dalam tubuh.
(Pearce, 2008)
Antigen adalah molekul asing yang dapat menginduksi adanya respons imun dan
bereaksi secara spesifik dengan produk yang dibentuk dari induksi respons imun yang
terjadi. Definisi lama dari antigen agak kurang tepat karena yang dimaksud sebenarnya
adalah imunogen. Definisi antigen yang sebenarnya adalah senyawa asing yang dapat
memicu pembentukan senyawa antibodi dan bereaksi secara spesifik dengan antibodi
dihadapi oleh faktor-faktor alamiah diikuti oleh pengaktifan HI atau CMI. Zat ini
terikat pada reseptor permukaan antigen spesifik koloni sel-sel-T atau sel-sel-B.
(Julius, 2011)
dan heterologous antigen. Autologous antigen berasal dari individu yang sama dengan
yang yang terkena antigen. Homologous antigen adalah antigen yang berasal dari
individu lain tetapi masih dalam satu spesies yang sama. Heterologous antigen adalah
antigen yang berasal dari individu yang berbeda dari spesies yang berbeda juga.
Perbedaan sumber antigen biasanya akan menghasilkan respons imun yang berbeda dari
Antisera untuk reagen penentuan golongan darah umumnya dibuat dari serum
darah manusia yang memiliki titer tinggi, walaupun dewasa ini telah diketahui bahwa
antisera tersebut juga dapat diisolasi dari jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, seperti dari
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah
atau volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90%
berupa air dan 10% berupa lartan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral,
hormon dan karbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses
kekuatan gabungan dari interaksi ikatan ganda (sebagai kontras dari afinitas, yang
antibodi, dimana ikatan lemah terbentuk antara antigen dan antibodi. Secara individual
mungkin lemah, namun ketika hadir pada saat yang sama, keseluruhan mengikat kuat
kekebalan tubuh kemudian mengikti agen-agen asing terikat antibodi dan memicu
respon imun yang lebih kuat. Penggunaan antiserum sangat efektif melawan pathogen
yang mampu menghindari sitem kekebalan tubuh dalam keadaaan tidak distimulasi,
tetapi yang tidak cukup kuat untuk menghindari sistem kekebalan tubuh dirangsang.
Keberadaan antibodi kepada agen karena itu tergantung pada “korban beruntung” awal
atau “spesies inang” yang membawa virus tetapi tidak menderita dari efek nya. Saham
lebih lanjut dari antiserum kemudian dapat dihasilkan dari donor awal atau dari
organisme donor yang diinokulasi dengan patogen dan disembuhkan oleh beberapa
A. ALAT
Jarum suntik 5 ml
Tabung reaksi
Tabung sentrifus
Objek glass
Tusuk gigi
Stopwatch
Mikroskop
B. BAHAN
Kalsium klorida
Ammonium oksalat
Natrium azida
3. Ambil serum dan masukkan dalam tabung reaksi (antisera golongan darah)
1. Eritrosit pada tabung sentrifus ditambah dengan lartan NaCl fisiologis sama
banyak, aduk dengan cara memutar-mutarkan tabung sentrifus pada kedua telapak
tangan
2. Saring dengan kapas, lalu ditambahkan lagi kalsium klorida sebanyak 1 mg untuk 1
C. PEMBUATAN ERITROSIT 5%
2. Dengan pipet tetes yang sama masukkan kedalam tabung reaksi diatas 1 tetes
eritrosit golongan A
4. Hal yang sama dilakukan terhadap eritrosit murni golongan B, AB, dan O.
1. Teteskan diatas 4 buah objek galss larutan antisera (serum golongan A yang telah
2. Pada objek glass pertama ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan A, lalu amati
3. Pada objek glass kedua ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan B, lalu amati
4. Pada objek glass ketiga ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan AB, lalu amati
7. Tabelkan hasil reaksi yang terjadi, bila terjadi aglutinasi dinyatakan dengan tanda
positif (+) bila hasil negatif, dinyatakan dengan tanda negatif (-)
2. Pengerjaan pengujian sama dengan uji spesifitas, tapi disini yang dihitung berapa
lama waktu yang diperlukan mulai ditetesi larutan eritrosit 5% sampai membentuk
aglutinasi
V. HASIL
antisera dan antigen serta pemeriksaan spesifisitas dan aviditas antisera. Pada bagian
plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum adalah plasma
darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah
didalam sentrifus
Untuk pemisahan antara antisera dan antigen didasarkan oleh gaya sentrifugal
yang dimiliki oleh alat sentrifus yang digunakan. Berdasarakan prinsip gaya tarik bumi
atau gravitas, nantinya molekul yang lebih berat akan mengendap kebawah. Dan dalam
hal ini eritrosit atau antigen lah yang mengendap kebawah. Dan serum berada diatas.
Serum tampak sangat jernih karena adanya zat antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk
membinasakan atau membunuh bakteri asing yang kedalam tubuh. Sedangkan untuk
Pada saat memipet plasma atau antisera hendaklah berhati-hati agar tidak
tercampur dengan eritrosit yang telah mengendap. Ada baiknya ketika memipet dari
Pemurnian eritosit atau antigen berguna untuk melarutkan protein yang masih
larutan NaCl fisiologis diharapkan protein yang masih terkandung dapat larut beramaan
dengan larutan NaCl fisiologis dan dapat dengan mudah dibuang sehingga didapat sel
Lalu diberi kristal ammonium oksalat yang akan mengendapkan dan diberi natrium
eritrosit 5% golongan A akan menggumpal atau terjadi aglutinasi pada saat diberi
serum B dan serum O. Untuk eritrosit 5% golongan B akan menggumpal atau terjadi
aglutinasi pada saat diberi serum A dan serum O. Untuk eritrosit 5% golongan AB
akan menggumpal atau terjadi aglutinasi pada saat diberi semua golongan serum.
Untuk eritrosit 5% golongan O tidak akan menggumpal atau tidak terjadi aglutinasi
aglutinasi adalah 2,33 dan 1,43. Dan untuk serum O adalah 1,50 dan 1,05. Pada
aglutinasi adalah 4,21 dan 1,47. Dan untuk serum O adalah 1,40 dan 59 detik. Pada
aglutinasi adalah 4,40 dan 2,30. Untuk serum B adalah 4,32 dan 6,15. Dan untuk serum
O adalah 2,12 dan 1,42. Sedangkan untuk eritrosit 5% golongan O tidak terjadi
aglutinasi.
bagian-bagian tertentu saja dari molekulnya yang dapat berkaitan dengan antigen
antigen-antibodi juga sebagai penentu timbulnya respon imun. Daerah molekul itu
disebut dengan determinan antigen dan epitope. Jumlah epitope dari sebuah molekul
antigen, orang dapat mengira-ngira jumlah epitope dari antigen yang bersangkutan.
Antigen autolog dan idioptik yang merupakan komponen dari tubuh sendiri.
Dan antigen allogenic dan homolog yang membedakan satu individu dengan individu
yang lainnya dalam satu spesies. Contoh dari determinan antigen homolog adalah
antigen yang terdapat pada eritrosit, leukosit, trombosit, protein serum dan major
histocompatibility complex (MHC). Sehingga maka dari itu dalam praktikum ini
VII. KESIMPULAN
1. Pada pemisahan antisera dan antigen didapat dua lapisan, lapisan bening berwarna
antigen
2. Darah terdiri dari dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah
4. Antigen allogenic dan homolog yang membedakan satu individu dengan individu
BATAN. Bandung
Pearce C, Evelyn. 1999. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Gramedia Jakarta
Andalas. Padang
Yuniar, H. & Muhiddin, R. & Arif, M. 2014. Discrepancy of Blood Group ABO in
Medical Laboratory
Wildman, F,K. 2000. Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. ECG.
Jakarta