Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN

MIKROSKOPIS BAKTERI
TAHAN ASAM (BTA)
No. :

No. Revisi :
SOP
Tanggal : / /

PUSKESMAS TWANO Halaman : dr. Burhan Claudia Eliza


ENTROP NIP. 19710524 200212 2 011

TTD KEPALA PUSKESMAS :

1. 1. Pengertian Adalah upaya untuk melakukan pemeriksaan BTA yang meliputi tata
2.
cara pembuatan sediaan apus dahak, pewarnaan dan pembacaan dan
pelaporan hasi
3. 2. Tujuan Sebagai pedoman laboratorium dalam melakukan pemeriksaan
mikroskopik BTA di Puskesmas Twano
1. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Twano No tentang Jenis-Jenis Pemeriksaan
Laboratorium
2. 4. Referensi Modul Pelatihan Pemeriksaan Dahak Mikroskopis TB kemenkes tahun
2017

1. 5. Alat dan Bahan 1. Obyek glass


2. Mikroskop
3. Tangkai aplikator ( tusuk gigi dan lidi sate ).
4. Lampu bunsen, atau lampu spirtus.
5. Pipet tetes
6. Rak pewarnaan
7. Kertas saring.
8. Pensil 2B / label identitas.
9. Tang / pencepit
10. Wadah pembuangan berisi larutan desinfektan Lisol 5%
11. APD ( Hand Skun, Jas Laboratorium, dan Masker)
2. 6. Prosedur / I. Pra ANalitik
3. Langkah-langkah A. Persiapan Alat dan BAhan
1. Petugas menerima sampel dahak yang dibawa Pasien
2. Petugas menyimpan dahak dalam kotak khusus tempat specimen
dahak
3. Petugas menyimpan dahak dalam kulkas jika tidak langsung di
periksa
4. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan Mikroskopis BTA
II. ANalitik
B. Pembuatan Sediaan Apus
5. Petugas membersihkan meja dengan desinfektan
6. Petugas Menulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca.
Bila menggunakan kaca frosted tulis dengan meng-gunakan pensil
2B pada bagian yang buram/frosted. Bila menggunakan kaca biasa,
tulis dengan spidol permanen pada stiker yang dilekatkan di balik
kaca. Satu kaca sediaan digunakan hanya untuk satu spesimen
dahak.
Lihat contoh berikut :

Keterangan :
- 18 : Tahun Berjalan
- P9471010102 : Kode UPT
- 257 : No sediaan
- A : Waktu pengumpulan
Buat pola untuk pada bagian belakang kaca dengan bentuk oval
ukuran 2 x 3 cm

2 cm

3 cm

7. Ambillah spesimen dahak pada bagian yang mukopurulen (bukan


air liur) dengan menggunakan lidi/ose.
8. Buatlah sediaan didalam pola yang telah dibuat dengan bentuk
spiral-spiral kecil berulang (coil type), yang tersebar merata.
9. Tidak terlalu tebal atau tipis.

10. Ose yang telah digunakan dicelupkan dalam botol pasir


disinfektan, kemudian bakar sampai ose membara. Bila
menggunakan lidi, langsung dibuang ke dalam botol berisi
disinfektan.
11. Keringkan kaca di udara.
12. Setelah kering lakukan fiksasi dengan pemanasan.
 Pastikan apusan menghadap ke atas
 Lewatkan 3 x melalui api dari lampu spiritus.
13. Gunakan pinset atau penjepit kayu untuk memegang kaca atau
bisa juga menggunakan jari telunjuk dan jempol memegang ujung
frosted. Pemanasan yang berlebihan akan merusak hasil.
14. Sediaan yang baik dapat dinilai dengan cara membaca tulisan di
bawahnya.

15. Cuci tangan setelah selesai membuat sediaan apus.

Cara penanganan dahak yang bercampur darah


1. Dahak dengan darah sedikit :
Pilih bagian dahak yang tidak mengandung darah, dan buat
sediaan seperti biasa

2. Dahak dengan darah sedang :


Buat sediaan, kemudian fiksasi, genangi dengan air
bersih/aquades lalu digoyang-goyang sampai warna merah darah
hilang. Lalu air dibuang dan bilas lagi dengan air kemudian warnai
dengan Ziehl-Neelsen.

C. Pewarnaan Metode Ziehl-Neelsen


1. Letakkan sediaan dengan bagian apusan meng-hadap ke atas pada
rak yang ditempatkan di atas bak cuci atau baskom, antara satu
sediaan dengan sediaan lainnya masing-masing berjarak kurang
lebih 1 jari.
2. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin. Saring
zat warna setiap kali akan melakukan pewarnaan sediaan.
3. Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan
sampai keluar uap, jangan sampai mendidih.
4. Diamkan selama minimal 5 menit. Waktu yang lebih lama juga
boleh, tetapi pewarna di atas sediaan tidak boleh kering.
5. Bilas sediaan dengan hati-hati dengan air mengalir atau botol
semprot. Jangan sampai ada cipratan ke sediaan yang lain.
6. Miringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset untuk
membuang air.
7. Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah
carbol fuchsin.
8. Genangi permukaan sediaan dengan methylene blue selama 10 – 20
detik.
9. Bilas dengan air mengalir atau botol semprot. Jangan sampai ada
cipratan ke sediaan yang lain.
10. Miringkan sediaan untuk mengalirkan air.
11. Keringkan sediaan pada rak pengering. Jangan menggunakan tissue
atau lap untuk mengeringkan.

Gambar pewarnaan metode ziehl-neelsen


1. Meletakkan sediaan pada rak 2. Pewarnaan dengan carbol
fuchsin

3. Pemanasan sampai keluar uap 4. Diamkan selama 5 menit

5. Bilas dengan air mengalir atau 6. Miringkan sediaan untuk


botol semprot menghilangkan air

7. Genangi dengan asam alkohol 8. Genangi dengan methylen blue


sampai hilang warna selama 10 – 20 detik
kemerahan

9. Bilas dengan air mengalir atau 10. Miringkan sediaan untuk


botol semprot membuang air yang tersisa
11. Keringkan sediaan pada rak 12. Contoh sediaan yang telah
pengering diwarnai dengan pewarnaan
Ziehl-Neelsen

D. Pembacaan Sediaan Apus


1. Beri penyangga pada kaki agar punggung menjadi lurus .
2. Naikkan mikroskop untuk membantu meluruskan punggung
dan letakkan kaki rata dengan lantai.
3. Sediaan apus harus diperiksa secara sistematis untuk
memastikan bahwa hasil yang dilaporkan telah mewakili seluruh
bagian sediaan. Jangan memeriksa sediaan sebelum kering.
4. Gunakan lensa objektif 10 x untuk menetap-kan fokus dan
menemukan lapang pandang.
5. Teteskan satu tetes minyak emersi, aplikator minyak emersi tidak
boleh menyentuh kaca objek.
6. Putarlah lensa objektif 100x dengan hati-hati ke atas sediaan
apus. Jangan sekali-kali lensa menyentuh kaca sediaan.
7. Sesuaikan fokus dengan hati-hati sampai sel-sel terlihat dengan
jelas.
8. Sebelum melakukan pembacaan, lakukan penilaian sediaan apus
yang telah diwarnai. Kualitas dahak yang baik dinilai dengan
melihat di bawah mikroskop, yaitu terlihat lebih dari 25 lekosit
(sel radang) per lapang pandang pada pembesaran 100 x (10 x
pembesaran lensa objektif / 10 x pem-besaran lensa okuler), juga
dapat dilihat sel debu (dust cells) atau makrofag.
9. Lakukan pembacaan sediaan apus secara sistematis untuk
memastikan hasil yang dilaporkan mewakili seluruh bagian
sediaan.pembacaan di mulai dari ujung kiri ke ujung kanan dan
dilakukan pada sediaan yang sel-selnya terlihat, bila sediaan
tampak kosong, geser pada lapangan pandang berikut :

2 cm

3 cm
10. Setelah selesai pembacaan, bersihkan minyak dari sediaan apus
dengan menggunakan pelarut organik.
11. Setelah kering, tempatkan sediaan apus tersebut dengan hati-hati
dalam kotak penyimpanan guna pengontrolan kualitas oleh
laboratorium rujukan/cross-check .
12. Sebelum menguji sediaan apus selanjutnya, bersihkan lensa
dengan menggunakan tissue.

BTA mycobacterium
TBC. Bentuk batang
berwarna merah

Apa yang terlihat Apa yang dilaporkan

Tidak ditemukan BTA minimal dalam BTA negatif


100 lapang pandang
1 – 9 BTA dalam 100 lapang pandang Tuliskan jumlah BTA
yang ditemukan/100
lapang pandang
10 – 99 BTA dalam 100 lapang pandang 1+

1 – 10 BTA dalam 1 lapang pandang, 2+


periksa minimal 50 lapang pandang
Lebih dari 10 BTA dalam 1 lapang 3+
pandang, periksa minimal 20 lapang
III. Pasca Analitik
E. Pencatatan dan Pelaporan
1. Periksa Nomor Register Laboratorium, cocokkan dengan formulir
Permohonan Laboratorium (TB 05)
2. Catat hasil pemeriksaan pada Formulir Permohonan Laboratorium
(TB 05)
3. Beri tanggal dan tandatangani Formulir Permohonan Laboratorium
(TB 05)
4. Catat hasil pemeriksaan pada Register Laboratorium (TB 04)
5. Kembalikan Formulir Permohonan Laboratorium TB 05 kepada
dokter atau petugas yang mengirimkan
Pelaporan disampaikan secepatnya pada dokter pengirim, petugas
harus menjaga kerahasiaan hasil laboratorium.
Jangan menuliskan hasil pemeriksaan pada sediaan karena sediaan
dibutuhkan untuk cross check/uji silang pemantapan mutu.

F. Penyimpanan
a. Hapus dengan hati-hati minyak imersi pada sediaan dengan
menggunakan ujung kertas tissue yang bersih/ membalikkan slide
bada tisu (posisi sediaan menempel pada Tisu). Untuk setiap
sediaan digunakan satu kertas tissue. Jangan menggunakan 1 kertas
untuk beberapa sediaan.
b. Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan menurut
nomor register laboratorium untuk keperluan pemantapan
mutu/uji silang (cross check) minimal 3 bulan.
c. Kertas tissue yang telah digunakan dibuang ke tempat pembuangan
yang telah diberi disinfektan.

G. Penanganan Limbah
1. Buang aplikator bambu, lidi lancip bekas pakai, dan kaca sediaan
yang sudah tidak dipakai ke dalam ember yang telah dilapisi
kantung plastik dan diisi disinfektan
2. Buka tutup pot dahak bekas, isi dengan desinfektan sama banyak
dengan sisa dahak, tutup kembali lalu masukkan ke dalam ember
yang telah dilapisi kantung plastik yang telah diisi disinfektan
untuk dibuang
3. Untuk limbah cair (bekas pewarnaan) ditampung dulu dalam
wadah yang diberi disinfektan sebelum dibuang.
4. Semua bahan bekas pakai direndam dalam disinfektan selama
minimal 12 jam, kemudian dibakar pada tempat khusus atau
kubur kantung plastik dengan isinya dalam lubang sedalam
minimal 1,5 mt.
5. Apabila ada tumpukan dahak, bersihkan dengan desinfektan.
Tuangkan disinfektan ke dalam
wadah dahak yang telah selesai
diperiksa sebelum dibuang.

Buang wadah dahak yang telah


diberi disinfektan ke dalam tempat
pembuangan yang telah diberi
disinfektan.

Seluruh limbah yang telah


direndam dalam disinfektan
dibakar atau dikubur dalam
lubang sedalam minimal 1,5 meter

H. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


13.1 Jaminan Mutu (Quality Assurance, QA)
1) Dilaksanakan oleh personel yang kompeten.
2) Menggunakan peralatan bebas kontaminan.
3) Dianalisis sebelum batas waktu penyimpanan maksimum
4) Merekam data dengan baik dan benar.

13.2 Pengendalian Mutu (Quality Control, QC)


5) Pembacaan dilakukan oleh 2 orang analis sebagai control
kesalahan
6) Melakukan uji reagen untuk setiap batch reagen baru
7) Berpartisipasi dalam uji profisiensi dan panel tes.
7. Diagram Alir
( Jika dibutuhkan )

8. Unit Terkait 1. Ruang Laboratorium


2. Ruang P2P

9. Keterangan

10. Riwayat perubahan Dokumen


No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai