Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KOTA JAYAPURA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TWANO ENTROP
Jl. Raya Kelapa Dua Depan PTC Entrop, Distrik Jayapura Selatan
KOTA JAYAPURA – PAPUA
Kode Pos : 99224, No. Hp. 0813 1450 4249, Email : pkmtwanoentropkotajpr@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TWANO ENTROP


Nomor : nomor urut /SK /bulan terbit/ tahun terbit

TENTANG

PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS TWANO

KEPALA PUSKESMAS TWANO ENTROP

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas


Twano Entrop, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium yang bermutu tinggi
b. bahwa agar pelayanan laboratorium di Puskesmas Twano Entrop
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya lebijakan kepala
Puskesmas Twano Entrop sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Laboratorium di Puskesmas Twano Entrop
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf (a) dan (b), perlu ditetapkan kebijakan Pelayanan
Laboratorium Puskesmas Twano Entrop

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
5. Permenkes No 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik
6. Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
7. Permenkes No 37 Tahun 2012 Tentang Laboratorium Puskesmas
8. Permenkes No 43 Tahun 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan
Laboratorium yang baik
9. Permenkes No 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan
10. Permenkes No 370 tahun 2007 tentang standard profesi Ahli
teknologi laboratorium Kesehatan

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : kebijakan pelayanan Laboratorium Puskesmas Twano Entrop
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang terlampir dalam
keputusan ini
Kedua : hal-hal yang belum ditetapkan dalam keputusan ini, akan ditetapkan
kemudian bila dipandang perlu
Ketiga : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali jika terdapat kekeliruan didalam penetapannya.

Ditetapkan : Twano Entrop


Pada tanggal :....................

Kepala Puskesmas Twano Entrop

dr. Burhan Claudia Eliza


Penata TK I / III d
NIP. 19710524 200212 2 010
PEMERINTAH KOTA JAYAPURA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TWANO ENTROP
Jl. Raya Kelapa Dua Depan PTC Entrop, Distrik Jayapura Selatan
KOTA JAYAPURA – PAPUA
Kode Pos : 99224, No. Hp. 0813 1450 4249, Email : pkmtwanoentropkotajpr@gmail.com

Lampiran : Surat Keputusan Kepala Puskesmas


Twano
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Pelayanan Laboratorium
Puskesmas Twano Entrop

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS TWANO ENTROP

KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di Instalasi Laboratorium harus selalu dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Instalasi Laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
5. Pelayanan Instalasi Laboratorium dilaksanakan dalam 24 jam. Semua
pemeriksaan laboratorium pasien di Puskesmas Twano Entrop baik pasien
rawat jalan maupun pasien UGD dan bersalin dilayani melalui satu pintu yaitu
harus melalui Instalasi Laboratorium.
6. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
7. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.
8. Setiap bulan wajib membuat laporan.
9. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter
secara tertulis dengan menggunakan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium.

KEBIJAKAN KHUSUS
Kebijakan pelayanan laboratorium 24 jam
1. Instalasi Laboratorium dipimpin oleh seorang penannggung jawab Laboratorium
yang bertanggung jawab penuh terhadap Kepala Puskesmas
2. Laboratorium memberi pelayanan dalam batas-batas anggaran yang ada untuk
mencapai pelayanan yang tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan
tenaga tenaga dan sarana yang tepat.
3. Kepala Instalasi Laboratorium adalah seorang Analis yang telah memiliki
sertifikasi yang cukup berpengalaman di bidangnya dan bertanggung jawab
dalam tugasnya.
10. Laboratorium memberi pelayanan 24 jam (2 shift pagi dan malam) dengan
petugas laboratorium yang stand by di tempat. Setiap hari Senin sampai Sabtu
pagi ( 08.00 Wit s/d 14.00 Wit) melayani semua jenis pemeriksaan yang berada
di Puskesmas Twano, Siang sampai Malam ( 14.00 wit s/d 08.00 wit esok
harinya) serta hari Minggu hanya melayani pemeriksaan Malaria dan Hb serta
pemeriksaan lain yang di minta petugas jaga.

Kebijakan Pengambilan Sampel Laboratorium


1. Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa 8 – 12 jam sebelum diambil
darahnya;
2. Pengambilan sample sebaiknya pagi hari untuk pasien yang memerlukan puasa;
3. Menghindari obat-obatan sebelum pasien diambil sampelnya karena akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium;
4. Menghindari aktifitas fisik / olahraga sebelum diambil sampelnya;
5. Peralatan yang digunakan harus bersih, kering tidak mengandung bahan
kimia/deterjen, terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat – zat yang ada pada
sample, mudah dicuci dari bekas sample sebelumnya dan pengambilan sample
untuk pemeriksaan biakan / kultur harus steril dan pengambilan sample bersifat
invasive harus menggunakan peralatan yang steril dan sekali pakai buang;
6. Wadah yang digunakan untuk sample terbuat dari gelas / plastic, untuk sample
darah wadah harus terbuat dari gelas, tidak bocor, merembes, harus dapat
ditutup rapat;
7. Besar wadah untuk ambil sample harus disesuaikan dengan volume sample;
8. Untuk sample urin harus segera dikirim kelaboratorium/ sample urin harus segar
terlalu lama akan berpengaruh pada hasil pemeriksaan;

PENYIMPANAN SPESIMEN
1. Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda atau akan dikirim
ke laboratorium lain atau untuk kebutuhan pemantapan mutu internal.
2. Petugas laboratorium memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa
3. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk penyimpanan spesimen
4. Jika spesimen berupa plasma/serum, maka plasma/serum dipisahkan terlebih dahulu
5. Petugas laboratorium memberikan label spesimen berisi nama & tanggal penyimpanan
Spesimen
NO Jenis Pemeriksaan Stabilitas
Jenis Jumlah

1 Malaria Darah Segar 2-3 tetes darah kapiler Secepatnya

2 Kehamilan Urin Segar 5 ml Suhu kamar

3 RPR Serum 2 ml
2-8ºc (2-3 hari)
4 Anti HBsAg Serum 2 ml Freezer

5 Anti HIV Serum 2 ml (1bulan), deep


freezer -20ºC
6 RDT TPHA Serum 2 ml

7 Golongan Darah Darah segar 4 tetes darah kapiler Secepatnya

8 Kolesterol Darah segar 1 tetes darah kapiler Secepatnya

9 Asam Urat Darah segar 1 tetes darah kapiler Secepatnya

10 Gula Darah Darah segar 1 tetes darah kapiler Secepatnya

11 Hb Darah segar 1 tetes darah kapiler Secepatnya

12 BTA Sputum 2-8ºc


( 1 minggu)

13 DBS Darah

Kebijakan pelayanan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan


1. Pengambilan spesimen darah pasien rawat jalan dilakukan di laboratorium.
2. Pemeriksaan spesimen dilakukan di ruang laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan sederhana untuk pasien rawat jalan dengan waktu tunggu 140
menit
4. Hasil laboratorium pasien rawat jalan diambil oleh pasien atau keluarga pasien di
5. Laboratorium dan tidak boleh dibacakan via telepon.
Kebijakan Pelayanan 24 jam khusus Gawat Darurat dan Persalinan Normal
1. Pengambilan sampel langsung di ruang tindakan UGD dan ibu bersalin
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai permintaan Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP)

Kebijakan Pemeriksaan laboratorium Berisiko Tinggi


1. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti : jas laboratorium, sarung
tangan, masker
2. Petugas harus memberlakukan semua specimen sebagai bahan yang infeksius
3. Petugas harus mengelola limbah sesuai protab yang berlaku
4. Petugas harus melakukan desinfektan dan sterilisasi tempat kerja dan ruangan
5. Petugas harus mencatat setiap tindakan yang dilakukan

Kebijakan Pelaporan Hasil Laboratorium Kritis


1. Hasil Kritis adalah hasil laboratorium yang segera memerlukan intervensi dokter
sehingga hasil kritis adalah hasil laboratorium yang harus segera diketahui oleh
dokter yang merawat
2. Penetapan hasil kritis dilakukan oleh :
a. Penanggung jawab laboratorium berdasarkan sumber yang berlaku/ standar
yang berlaku
b. Ditetapkan oleh dokter dan memberitahukannya kepada laboratorium
3. Hasil dari penetapan hasil kritis dibuat dalam suatu daftar dan diletakkan dimeja
paska analitik (meja tempat hasil yang sudah selesai dikerjakan), sehingga
mudah diakses oleh petugas / analis laboratorium.
4. Hasil kritis dilaporkan segera setelah hasil pemeriksaan didapatkan dengan
tatacara sesuai standar prosedur Operasional pelaporan hasil kritis

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium di luar Puskesmas/


Laboratorium Rujukan
1. Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium
Puskesmas Twano Entrop dirujuk ke labratorium lain yang lebih lengkap
pemeriksaannya
2. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan harus diverifikasi oleh dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)

Kebijakan Pecatatan dan Pelaporan


1. Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku register laboratorium
2. Spesimen yang tidak layak diperiksa dicatat dalam buku ekspedisi spesimen
tidak
layak dann diinformasikan ke petugas yang meminta pemeriksaan untuk
dilakukan pengambilan sampel ulang
3. Data hasil pemeriksaan laboratorium tersimpan dalam buku register laboratorium
sesuai dengan jenis pemeriksaan
4. Pelaporan dikerjakan baik bulanan, triwulan dan tahunan

Kebijakan perencanaan dan pengaduan bahan laboratorium


1. Perencanaan bahan laboratorium dilakukan 1 bulan sekali meliputi perencanaan
kebutuhan reagensia, bahan habis pakai dan dilakukan evaluasi setiap 2 minggu
sekali.
2. Usulan pengadaan peralatan Laboratorium baru harus melalui bagian farmasi
3. Penyimpanan bahan/ reagensia Laboratorium sesuai ketentuan atau petunjuk
yang terlampir pada bahan/ reagensia.
4. Setiap penggunaan reagen dicatat dalam buku penggunaan reagen.
5. Pengecekan tanggal kadaluarsa reagen laboratorium dilakukan 1 bulan sekali.
6. Reagen laboratorium yang kadaluarsa dicatat dan dibuat berita acara
pemusnahan sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Jenis Reagen Esensial dan Bahan Habis Pakai yang tersedia di laboratorium
antara lain:
No Jenis Reagen dan Bahan Habis Pakai
1 Giemsa
2 Stik Kolesterol ( Merk Nesco, Easy Touch, Auto Cek )
3 Stik Gula Darah ( Merk Nesco, Easy Touch, Auto Cek )
4 Stik Asam Urat ( Merk Nesco, Easy Touch, Auto Cek )
5 Stik Hemoglobin ( Merk Quic Cek )
6 Zielh Nelseen
7 Tes HIV : VIKIA
8 Tes HIV : Advand
9 Tes HIV : Oncoprobe
10 Tes Shipilis : SD Shipilis / Hexaghon Shipilis
11 Tes Shipilis : RPR
12 Tes Hepatitis : SD HBsAg
13 Tes Kehamilan
14 Tes Reduksi Urin
15 Tes Protein Urin
16 Reagen kit Golongan Darah
17 Spirtus
18 Alkohol 70%
19 NaCl 0,9%
20 Metanol
21 HCL 0,1%
22 Larutan Turk
23 Alkohol Jel
24 RDT Malaria
25 Slide/ Kaca Objek
26 Lancet
27 Hand Skun
28 Masker
29 Alkohol Swab
30 Kapas
31 Tip Kuning
32 Tip Biru
33 Tip Bening
34 Tabung Vakum Tutup Merah
35 Safety Box
36 Kartu Golongan Darah
37 Tisu
38 Batang Pengaduk
39 Tusuk Sate
40 Tusuk Gigi
41 Bayclin
42 Lisol
43 Minyak Imersi
44 Tisu Lensa
45 Plester

Kebijakan menetapkan nilai rentang/ rujukan pemeriksaan laboratorium


1. Setiap pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium selalu menyertakan rentang
nilai rujukan, satuan
2. Rentang nilai rujukan yang digunaan harus merupakan rekomendasi dari suatu
lembaga/ badan yang diakui atau organisasi profesi Perhimpunan Dokter
Spesialis Patologi Klinik (PDS Patklin), dan dievaluasi secara berkala minimal 1
kali dalam setahun.
3. Daftar Rentang Nilai:
Waktu
Jenis
NO Pemeriksaan Rentang Nilai Syarat Sampel
Pemeriksaan
Sampai Hasil
A Hematologi
1 Hemoglobin 5 menit Laki-Laki:
Perempuan:
Anak-anak:
Bayi :
2 Trombosit ( Slide 1 Jam 150.000 – 500.000
Malaria)
B Kimia Klinik
1 Gula Darah 5 Menit Gula Darah Sewaku:
Gula Darah Puasa:
Gula Darah 2 Jam
PP:
2 Kolesterol 5 Menit < 200 mg/dl
3 Asam Urat 5 Menit Laki-laki :
Perempuan:
C Parasitologi
1 Malaria 1 jam Tidak ada
persyaratan
tertentu
D Bakteriologi
1 Mikroskopis BTA 3 hari S : Sewaktu / 2
Jam setelah
makan
P : Bangun Tidur

E Immunologi dan
Serologi
1 Golongan Darah 10 menit Golongan Darah A
Tidak ada
Golongan Darah B
persyaratan
Golongan Darah AB
tertentu
Golongan Darah O
2 HIV 30 – 45 menit Negatif Tidak ada
persyaratan
tertentu
3 Shipilis 30 – 45 menit Negatif Tidak ada
persyaratan
tertentu
4 Hepatitis 30 – 45 menit Negatif Tidak ada
persyaratan
tertentu
F Urin
1 Kehamilan 5 - 10 menit Negatif Tidak ada
persyaratan
tertentu
2 Reduksi Urin 5 - 10 menit Negatif
3 Protein Urin 5 - 10 menit Negatif

Pemantapan mutu
1. Pemantapan mutu dilaksanakan setiap hari
2. Menetapkan indikator mutu (berdasarkan Standar Pelayanan Mutu dari
Kemenkes) pelayanan laboratorium untuk dilaksanakan dan dievaluasi serta
menjadi tolok ukur dalam pengembangan mutu.
3. Evaluasi indikator mutu dilakukan 1 bulan sekali
4. Menetapkan staf laboratorium yang bertugas melakukan surveilans dan
mengevaluasi kontrol mutu baik didalam maupun diluar laboratorium puskesmas
3 bulan sekali
5. Pemantapan mutu eksternal diikuti sesuai jadwal dari pihak penyelenggara
6. Hasil Pemantapan mutu dilaporkan kepada direktur dan dievaluasi

Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan di Ruang Laboratorium


1. Pemeliharaan alat laboratorium dikerjakan secara teratur oleh petugas
laboratorium dan teknisi alat sesuai dengan ketentuan setiap alat.
2. Kalibrasi alat laboratorium yang berstatus KSO menjadi tanggung jawab
penyedia alat yang bersangkutan
3. Sertifikat kalibrasi sebagai bukti pelaksanaan/ dokumentasi kalibrasi harus
diarsipkan

Pertemuan Rutin Instalasi Laboratorium


1. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan 1 kali dihadiri oleh kepala bagian dan
seluruh staf instansi laboratorium serta instalasi laboratorium terkait bila
diperlukan
Penyimpanan Arsip Laboratorium
1. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium disimpan dalam buku register laboratorium
dengan pengelompokan menurut jenis pemeriksaan.
2. Arsip hasil pemeriksaan disimpan dalam lemari arsip.
3. Pemusnahan arsip hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan setelah 5 tahun
dengan pembuatan berita acara.
4. Arsip hasil laboratorium khusus ( BTA, HIV, Shipilis, Hepatitis) positif, disimpan
selamanya.
5. Semua formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan, Pasien
gawat UGD dan bersalin atau rujukan dari luar diarsipkan selama 5 tahun.
6. Hasil PME diarsipkan selama 10 tahun
7. Hasil PMI diarsipkan selama 3 tahun.
8. Buku bantu Malaria, hematologi, kimia klinik, golongan darah dan pemeriksaan
urin diarsipkan selama 5 tahun.
9. Laporan Bulanan dan Tahunan diarsipkan selama 5 tahun.
10. Buku ekspedisi rujukan pemeriksaan laboratorium diarsipkan selama 5 tahun.
11. Buku stok reagen disimpan selama 1 tahun.

Penanganan dan Pembuangan Limbah Berbahaya dan Beracun


1. Limbah Non Infeksius
2. Limbah Infeksius
a. Limbah Padat ( Pot Dahak, masker, handskun, kertas maupun tisuu serta
alat-alat lain yang bersangkutan dengan sampel dan reagen di laboratorium)
dibuang ke tempat sampah medis.
b. Limbah Cair
Limbah cair (sisa hasil kegiatan laboratorium yang berupa cairan diantaranya
sisa sampel urin, sisa pewarnaan ) dibuang ke westafel laboratorium yang
salurannya terhubung ke saluran IPAL

Ditetapkan : Twano Entrop


Pada tanggal :....................

Kepala Puskesmas Twano Entrop

dr. Burhan Claudia Eliza


Penata TK I / III d
NIP. 19710524 200212 2 010

Anda mungkin juga menyukai