Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN SPUTUM (BTA – DS)

No. Dokumen : / Pusk.PP /


SOP / III / 2018

PEMERINTAH SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
: 00
: 10 Maret 2018
KABUPATEN
TAPANULI TENGAH Halaman :1/4
BINDU S. SITUMEANG,
PUSKESMAS
SKM
PULO PAKKAT
NIP. 197606062003121003

1. Pengertian Pemeriksaan sputum (BTA-DS) adalah serangkaian proses yang


dilakukan guna mengetahui ada tidaknya basil tahan asam pada sampel
sputum (dahak)

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan pemeriksaan pada sampel
sputum (dahak) secara langsung agar dapat diperiksa di bawah mikroskop

3. Kebijakan SK Pimpinan Puskesmas No. 101/Pusk.PP/SK/II/2018 tentang Penunjang


Pelayanan Klinis Puskesmas Pulo Pakkat.

4. Referensi KMK No. 02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Peralatan Alat:
1. Lidi
2. Kaca objek yang bersih, tidak berminyak dan tidak bergores.
3. Pinsil kaca
4. Lampu spiritus
5. Pinset
6. Rak pewarna
7. Rak pengering
8. Mikroskop
9. Sarung tangan
10. Masker

Reagen:
1. Kit pewarnaan Ziehl Nielson
2. Minyak imersi
3. Eter alkohol

6. Langkah – langkah Teknik pembuatan sediaan hapusan dahak langsung:


1. Petugas memakai sarung tangan dan masker
2. Petugas menerima spesimen dahak dari pasien,
3. Petugas memeriksa identitas spesimen dahak yang tertera pada pot
dahak,
4. Petugas memberi nomor kode pasien pada sisi kanan kaca objek,
5. Petugas memilih dan mengambil sedikit bagian dahak yang kental atau
berwarna kuning kehijauan atau ada perkejuan atau ada nanah atau
darah dengan memakai lidi.
6. Petugas meratakan (coiling) di atas kaca objek dengan ukuran ±2 x 3
cm. apusan dahak jangan terlampau tebal atau terlampau tipis,
7. Petugas mengeringkan pada suhu kamar selama 15-30 menit,
8. Petugas memasukkan lidi bekas pakai ke dalam wadah yang berisi
cairan desinfektan natrium hipoklorit 0,5% sebelum dimusnahkan,
9. Petugas merekatkan/fiksasi sediaan dengan cara melewatkan di atas
nyala api bunsen dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3 - 5 detik.
Setelah itu sediaan langsung diwarnai dengan pewarnaan Ziehl
Nielson.
Teknik pewarnaan Ziehl Nielson:
1. Petugas meletakkan sediaan di atas rak pewarna,
2. Petugas menuangkan larutan Karbol fuschin 1% sampai menutupi
seluruh sediaan,
3. Petugas memanasi sediaan secara hati-hati di atas api bunsen
sampai keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih. Biarkan menjadi
dingin selama 5 menit,
4. Petugas membilas dengan air mengalir,
5. Petugas menuangkan asam alkohol 3 % sampai warna merah dari
Fuchsin hilang. Tunggu 2 menit,
6. Petugas membilas dengan air mengalir,
7. Petugas menuangkan larutan Methylen Blue 0,3 % dan tunggu 10 –
20 detik,
8. Petugas membilas dengan air mengalir,
9. Petugas mengeringkan di udara (suhu kamar) pada rak pengering,
10. Petugas membungkus sediaan dengan kertas tisu satu persatu, ikat
dengan karet agar gulungan tidak terlepas, atau dengan
menggunakan box dari bahan plastik yang disediakan dari Dinas
Kesehatan,
11. Petugas memasukkan gulungan ke dalam kantong plastik yang
tertutup rapat kemudian masukkan ke dalam amplop untuk dikirim ke
laboratorim rujukan,
12. Petugas memastikan pengiriman sediaan tidak menyebabkan kaca
objek pecah sampai di tempat tujuan,
13. Petugas membuat kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja
laboratorium termasuk pemberian label yang bertuliskan “bahan
pemeriksaan infeksius”,
14. Petugas menerima hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan pada
formulir hasil pemeriksaan laboratorium,
15. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register laboratorium.

Page 2 of 4
7. Diagram alir
Petugas memakai sarung tangan dan masker

Menerima spesimen dahak dari


pasien

Memeriksa identitas spesimen dahak


yang tertera pada pot dahak

Memberi nomor kode pasien pada


sisi kanan kaca objek

Memilih dan mengambil sedikit


bagian dahak yang kental atau
berwarna kuning kehijauan atau ada
perkejuan atau ada nanah atau darah
dengan memakai lidi

Meratakan (coiling) di atas kaca


objek dengan ukuran ±2 x 3 cm.
apusan dahak jangan terlampau tebal
atau terlampau tipis

Mengeringkan pada suhu kamar selama 15-30 menit

Memasukkan lidi bekas pakai ke dalam wadah yang berisi cairan desinfektan natrium hipoklorit 0,5% sebelum dimusna

Merekatkan/fiksasi sediaan dengan cara melewatkan di atas nyala api bunsen dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3 - 5

Meletakkan sediaan di atas rak pewarna

Menuangkan larutan Karbol fuschin 1% sampai menutupi seluruh sediaan

Memanasi sediaan secara hati-hati di atas api bunsen sampai keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih. Biarkan menjadi dingin s

Membilas dengan air mengalir

Menuangkan asam alkohol 3 % sampai warna merah dari Fuchsin hilang. Tunggu 2 menit

Page 3 of 4
Membilas dengan air mengalir
Menuangkan larutan Methylen Blue 0,3 % dan tunggu 10 – 20 detik

Membilas dengan air mengalir


8. Hal – Hal yang
Harus
Diperhatikan Mengeringkan di udara (suhu kamar) pada rak pengering
9. Unit terkait 1. Unit Pemeriksaan Umum
2. Unit KIA-KB
3. Unit Persalinan
ediaan dengan kertas tisu satu persatu, ikat dengan karet agar gulungan tidak terlepas, atau dengan menggunakan box dari bahan plastik

10. Dokumen Terkait 1. Formulir Rujukan Internal


2. Buku Register Laboratorium
Membuat
Tanggal Mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
11. Rekaman
Memasukkan historis
gulungan ke dalam kantong plastik yang tertutup rapat kemudian masukkan ke dalam amplop untuk dikirim ke labor
perubahan

Memastikan pengiriman sediaan tidak menyebabkan kaca objek pecah sampai di tempat tujuan

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai