PEMERIKSAAN BTA

P.31201/ /UKP/
No. Dokumen :
15-LU/2023
No. Revisi : 0
SOP Tgl.Terbit : 10 /01/2023
Halaman : 1 /4
UPTD
Ditandatangani oleh
PUSKESMAS Kepala Puskesmas :
SUBIK Ns. Yeni Elia Putri, S.Kep
NIP.19820608 201412 2 003

1. Pengertian Pemeriksaan BTA proses yang dilakukan guna mengetahui ada

tidaknya bakteri tahan asam pada sampel sputum atau dahak.
2. Tujuan Untuk mengetahui adanya bakteri tahan asam pada sampel
sputum atau dahak.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas / / SK/15-LU/ Tentang
Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Subik.
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 37 Tahun 2017 Tentang Laboratorium
Puskesmas
2. Standar pelayanan Laboratorium Tuberkulosis, KEMENKES RI
2015
5. Prosedur 1. Alat :
a. Objek glass
b. Ose / lidi (tusuk sate atau tusuk gigi)
c. Lampu spritus / Bunsen
d. Pipet tetes
e. Mikroskop
2. Bahan :
a. Sputum
b. Larutan Carbol Fuchsin
c. Asam alkohol 3 %
d. Larutan Methylen Blue 0,3 %
e. Oil imersi
a. Pembuatan sediaan
 a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Diambil kaca sediaan yang bersih, bebas lemak dan
tidak ada goresan.
c. Disiapkan sebuah kaca sediaan yang diberi tanda
ukuran 2x3 cm sebagai pola.
d. Diletakkan kaca pola dibawah kaca sediaan.
e. Dinyalakan Lampu spritus dan dipanaskan ose
sampai membara mulai ujung sampai ke pangkal.
f. Dengan menggunakan ose steril lalu diambil bagian
sputum yang kental berwarna putih kekuninggan
atau putih kehijauan secukupnya, lalu diletakkan
pada kaca sediaan.
g. Sputum diratakan.
h. Dimasukkan ose kedalam botol yang berisi pasir
dan alkohol 70 % (tinggi alkohol ± 3 cm diatas
pasir). Kemudian tangkai ose digoyangkan pelan-
pelan untuk melepaskan sisa partikel sputum yang
melekat pada ose. Apabila menggunakan lidi (tusuk
sate atau tusuk gigi) setelah sputum diratakan lidi
tersebut langsung dibuang ke dalam botol yang
berisi pasir dan alcohol 70 %.
i. Diletakkan ose berdekatan pada api spiritus, setelah
kering barulah dibakar sampai pijar.
j. Keringkan sediaan pada suhu kamar, jangan
dikeringkan di atas nyala api.
k. Dilewatkan sediaan diatas nyala api lampu spiritus
sebanyak 3 x selama 3-5 detik.
b. Pewarnaan sediaan
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan
apusan menghadap ke atas.
c. Diteteskan larutan Carbol Fuchsin sampai

4/4
 menutupi seluruh permukaan kaca sediaan.
d. Dipanaskan kaca sediaan secara hati-hati dengan
caara melewatkan nyala api pada bagian bawah
kaca sehingga keluar uap (jangan sampai mendidih)
selama 3 menit.
e. Sediaan dibiarkan hingga dingin selama 5 menit.
f. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
g. Teteskan asam alkohol 3 % di atas kaca sediaan
sampai warna merah dari larutan Carbol fuchsin
hilang.
h. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
i. Teteskan larutan methylen blue 0,3 % diatas
sediaan dan biarkan selama 10-20 detik.
a. Sediaan dicuci dengan air mengalir dan keringkan pada suhu
kamar.

6. Bagan Alir Petugas memeriksa

Petugas menerima sampel identitas sampel dahak yang
dahak dari pelanggan tertera pada cup sampel
dahak

petugas mengambil objek Petugas membebaskan

glass,beri etiket sesuai lemak dari objek glass
dengan identitas sampel dengan cara lewatkan
dahak diatas api lampu
spritus

Ambil sputum sebesar biji Keringkan diudara terbuka

kacang hijau dengan lidi sampai benar-benar kering
oleskan pada obyek glass tidak terkena sinar
dengan gerakan spiral dan
matahari langsung
merata dari tengah hingga
pinggir dengan ukuran 2x3 cm.

Setelah sediaan kering

Masukkan lidi yang telah
difiksasi dengan cara
digunakan kedalam larutan
lewatkan diatas api lampu
disinfektan
spritus 2 - 3 kali dan sediaan
siap diwarnai

Petugas mengirimkan
sedian yang sudah
kering ke puskesmas
rpm

4/4
7. Hal-hal yang
1. Penggunaan APD
perlu
2. Ketersediaan Reagen Pemeriksaan BTA
diperhatikan

8. Unit Terkait Laboratorium

9. Dokumen 1. Blangko Permintaan Laboratorium

terkait 2. Buku Register Laboratorium
3. Blangko Hasil Permintaan Laboratorium

10.Rekaman Histori Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

1.

2.

4/4
4/4