Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN BTA DAN PEWARNAAN TAHAN ASAM

No. Kode : SPO/UKP/RJ/ Ditetapkan Oleh


Terbitan : 3 Maret 2017 Kepala Puskesmas
Tgl. Mulai Berlaku : Indrajaya
SPO Halaman :1

dr. Yuli Zahrina


NIP.197607222001122003
1. Pengertian Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam/BTA adalah suatu pemeriksaan
terhadap sample sputum untuk mencari adanya bakteri yang mengikat zat
warna merah/carbol fuchsine meski telah dilunturkan dengan zat asam

2. Tujuan untuk menentukan adanya bakteri tahan asam pada penderita TBC.

3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Indrajaya No. tentang


Standar Prosedur Operasional.

4. Referensi Buku Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan.

5. Alat dan Bahan - Object glass


- Ose
- Bunsen
- Tusuk gigi
- Penjepit
Reagen:
- Larutan I : Carbol Fuchsin 0,3%
- Larutan II : HCL Alkohol 3%
- Larutan III : Melhylen Blue 0,3%
Dahak S-P-S

6. Langkah - langkah a. Ambil sample dahak dengan ose steril letakan pada objeck
glass,ratakan dengan tusuk gigi biarkan mengering.
b. Diñksasi langsung diatas nyala api 3 ~ 5 detik.
c. Lalu diletakan diatas bak pewarnaan dituangi carbol fuchsia 0,3%
sampai menutupi seluruh permukaan sediaan.
d. Dipanasi diatas api langsung sampai menguap, jangan sampai
mendidih lalu sediaan didiamkan minimal 5 menit.
e. Bilas dengan air mengalir lalu ditetesi sediaan dengan HCL, alcohol
3% sampai warna fuchsin hilang.
f. Bilas dengan air pelan.
g. Te'teskan larutan Methylen blue 03% sampai menutupi seluruh sediaan
selama 10 A 20 detik.
h. Bilas dengan air pelan.
i. Keringcan sediaan di tak pengering di udara terbuka lalu periksa
dengan mikroskop objeck 10x lalu 100x dengan oil imersi.

a. Hal yang perlu Hal - hal yang perlu diperhatikan


diperhatikan.
a. Spesimen yang diambil dari bebempa lokasi pada satu orang dapat
dibuat pada satu kaca objek
b. Pisau bekas dipakai harus dicuci dengan spiritus, lalu lewatkan di atas
nyala api sebelum dipakai lagi.
c. Luka bekas sayatan culmp ditekan dengan kapas steril kering.
d. Pada pemeriksaan ulangan dilakukan ditempat kelainan yang sama,
bila perlu ditambah dengan kelainan kulit yang baru timbul.
e. Sebaiknya petugas!ng mengambil dan memeriksa sediaan apus
dilakukan oleh orang yang berlainan untuk menjaga pengaruh
gambaran khusus terhadap hasil pemeriksaan mikroskopis.
f. Spesimen dari selaput lendir bidimg sebaiknya dihindarkan karena :
 Tidak menyenangkan pasien
 Kemungkinan false positip
 Tidak pernah ditemukan Mycabacterium Ieprae pada selaput lendir
hidung bila sediaan apus kuliot negatip.
 Pada pengobatan, pemeriksaan BTA selaput lendir hidung negatif
lebih dulu paripada di kulit.

b. Unit terkait a. Laboratorium


b. Poli Umum
c. KIA

c. Dokumen terkait a. Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium


b. Register laboratorium
c. Hasil laboratorium

Anda mungkin juga menyukai