Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN BTA

No. Dokumen : SOP/B8/01/2018


No. Revisi :-
SOP Tanggal Terbit : 02 Januari 2018
Halaman : 1-3

UPT Puskesmas Kademangan dr. Suhardi Hadi Widjojo


Kabupaten Blitar NIP. 19580605 198712 1 001

BTA ( bakteri tahan asam ) adalah bakteri yang memeliki ciri – ciri
yaitu berantai karbon (C) yang panjangnya 8-95 dan memiliki
dinding sel yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak
mikolat. Lipid yang ada biasanya mencapai 60% dan berat dinding
sel. Salah satu contoh yaitu Mycobacterium tuberculosae
1. Pengertian merupakan bakteri pathogen yang dapat menyebabkan penyakit
tuberculose dan bersifat tahan asam sehingga digolongkan
sebagai Bakteri Tahan Asam ( BTA ). Penularan Mycobacterium
tuberculosae terjadi melalui pernafasan dan percikan air ludah
serta droplet secara langsung.

Sebagai pedoman dalam pembuatan slide BTA


2. Tujuan

SK Kepala UPT Puskesmas Kademangan No

3. Kebijakan 800/086/409.104.15/SK/207 Tentang Jenis-jenis Pemeriksaan


Laboratorium Yang Tersedia
1. Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas penerbit
DepKes RI 1998
4. Referensi
2. Panduan pemeriksaan mikroskopis tuberculosis DEPKES RI -
Tahun 2007
Alat:
1. Obyek glass
2. Tusuk lidi
3. Desinfektan / Lysol
4. Masker
5. Alat dan Bahan 5. Handskond
6. Mikroskop
7. Lampu spirtus
Bahan:
1. Sputum / dahak

A. Pembuatan sediaan

6. Proses 1. Petugas memberi label pada obyek glas sesuai dengan


pengkodean TB – 04 dengan pensil
2. Petugas membersihkan obyek glass dari lemak dengan cara
dilewatkan diatas nyala api spirtus dengan cepat
3. Petugas mengambil sputum atau dahak dengan
menggunakan tusuk lidi kemudian buat pola spiral – spiral
kecil dari dalam keluar dengan ukuran diameter 3,5 cm
4. Petugas meringkan sediaan di udara bebas
5. Petugas memasukkan tusuk lidi kedalam pasir Lysol dan
aduk- aduk
6. Setelah sediaan kering petugas memfiksasi dengan cara
dilewatkan diatas api spirtus sebanyak 3 kali
7. Sediaan siap diwarnai
Sisa sputum / dahak diberi desinfektan / Lysol dan
dimasukkan kedalam wadah limbah medis khusus dahak.
B. Pewarnaan BTA ( ziehls-Nelson )
1. Petugas mengatur sediaan pada bak pengecatan dengan
jarak 1 jari dan sediaan menghadap keatas
2. Petugas menggenangi seluruh sediaan dengan cat carbol
fuchsin 0,3% ( R1). Panasi dari bawah sediaan dengan
menggunakan lampu spirtus setiap sediaan sampai keluar
uap ( jangan sampai mendidih ), diamkan selama 5 menit.
3. Petugas membilas sediaan dengan air mengalir
4. Petugas memiringkan sediaan dengan pinset untuk
membuang air
5. Petugas menggenangi sediaan dengan hcl alkohol 3% ( R2
) sampai warna merah carbolfusin hilang. Ulangi sampai
sediaan berwarna pucat, bilas dengan air mengalir pelan
6. Petugas menggenangi sediaan dengan methylenblue 0.3% (
R3 ) selama 10-20 detik dan bilas dengan air mengalir
pelan.
7. Petugas memiringkan sediaan yang telah diwarnai pada rak
pengering.
C. Pemeriksaan BTA
1. Petugas meletakkan sediaan yang telah diwarnai pada meja
benda mikroskop
2. Petugas menggunakan lensa obyektif 10x untuk
menemukan bagian yang baik untuk diperiksa
3. Petugas meneteskan 1 tetes oil emercy pada sediaan
4. Petugas memutar lensa obyektif 100x dengan hati-hati
keatas sediaan.
5. Petugas menyesuaikan focus dengan pelan-pelan sampai
sel-sel terlihat dengan jelas
6. Arah menggeser sediaan yang telah diwarnai dari ujung kiri
ke ujung kanan atau sebaliknya dengan arah zigzag (
periksa sekurang-kurangnya 100LPB sebelum melaporkan
hasil dengan waktu kurang lebih 5 menit untuk sediaan
negative ).
7. Petugas meletakkan sediaan yang telah terbaca pada tisu
dengan arah oil emercy menghadap ketisu kemudian
ditekan agar oil menempel pada tisu.
8. Petugas menyimpan sediaan menurut nomer register
laboratorium karena sediaan ini dibutuhkan untuk keperluan
pengkajian mutu eksternal ( crosscek sediaan ).
9. Petugas menghapus lensa mikroskop dengan lembut
menggunakan kertas lensa atau tisu untuk menghilangkan
oil emercy jika telah selesai melakukan pemeriksaan semua
sediaan.
D. Pembacaan Hasil
a. Tidak ditemukan BTA dalam 100 LP : BTA Negatif
b. Ditemukan 1- 9 BTA dalam 100 LP : scanty ditulis jumlah
kumannya, minta specimen ke-2
c. Ditemukan 10 – 99 BTA dalam 100 LP : 1+
d. Ditemukan 1 – 10 BTA dalam 1 LP : 2+
e. Ditemukan lebih dari 10 BTA dalam 1 LP : 3+

1. Ruang Pengobatan Umum


2. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
7. Unit Terkait
3. Rawat Inap
4. Ruang KIA/KB
1. Lembar permintaan pemeriksaan
2. Buku Register
8. Dokumen Terkait
3. Lembar Hasil

9. Bagan Alir -

Anda mungkin juga menyukai