Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN BTA

No Dokumen : SOP/UKP/III/

SOP No Revisi :
Tanggal Terbit : 2023

Halaman :1/3

UPTD Susi Asmawati, SKM


Puskesmas NIP. 19720405 199103 2 002
Karang Satria
1. Pengertian Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam/BTA adalah suatu pemeriksaan
terhadap sample sputum untuk mencari adanya bakteri yang mengikat
zat warna merah/carbol fuchsine meski telah dilunturkan zat asam.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan adanya
bakteri tahan asam pada penderita TBC.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Karang Satria nomor : /KAPUS/PKM-
KRS/II/ 2023 tentang Jenis-jenis Pelayanan dan Penunjang Layanan
Klinis
4. Referensi 1. Kit Insert Pewarna Ziehl Neelsen
2. Permenkes No 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/ A. Alat dan Bahan
B.
Langkah-
Alat :
langkah 1. Alat Tulis Kantor
2. Buku Register Pemeriksaan BTA
3. Labu Spirtus
4. Ose Bulat
5. Rak Pewarnaan
6. Mikroskop Binokuler
7. Pipet Tetes

Bahan :
1. Pot dahak
2. Spesimen dahak pasien
3. Object Glass
4. Label
5. Korek Api
6. Pewarna Carbol Fuchsin
7. Asam Alkohol
8. Pewarna Methylen Blue
9. Air Mengalir
10. Oil Imersi
11. Formulir Hasil BTA

C. Spesimen
1. Dahak Pagi : dahak yang dikeluarkan oleh penderita pada waktu
bangun pagi;
2. Dahak sewaktu : dahak yang dikeluarkan oleh penderita pada saat
datang ke puskesmas (hari pertama dan hari kedua);
3. Sampel untuk Follow Up (FU) adalah Dahak S-P (Sewaktu dan
Pagi). Pemberian identitas dahak sesuai dengan waktu
pengumpulan sbb:

2/1
FU akhir fase intensif (D,E), FU bila 1 bulan sebelum pengobatan
(F,G), FU Akhir Pengobatan (H,I) dan Pemeriksaan setelah
pemberiaan sisipan (J,K)
D. Teknik pemeriksaan
1. Teknik pembuatan sediaan hapusan dahak langsung :
a. Petugas Laboratorium menulis identitas atau kode pasien
pada sisi kanan kaca objek;
b. Petugas Laboratorium memilih bagian dahak yang kental atau
warna kuning kehijauan atau ada perkejuan atau ada nanah
atau ada darah. Ambil sedikit bagian tersebut dengan
memakai lidi;
c. Petugas Laboratorium meratakan (coiling) di atas kaca objek
dengan ukuran ±2 x 3 cm, apusan dahak jangan terlampau
tebal atau terlampau tipis. Keringkan pada suhu kamar
selama 15-30 menit.;
d. Petugas memasukkan lidi bekas pakai ke dalam wadah yang
berisi cairan desinfektan dan menuangkan sisa specimen
pada pot dahak dengan larutaan desinfektan (Lysol 5% atau
chlorin 1%) sebelum dimusnahkan;
e. Petugas Laboratorium kemudian merekatkan atau memfiksasi
sediaan dengan cara melewatkan diatas nyala api bunsen
dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3 – 5 detik. Setelah itu
sediaan langsung diwarnai dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen.
Catatan :
 Penangan dahak yang bercampur darah
Buat sediaan, kemudian difiksasi, genangi dengan
air/aquades lalu digoyang-goyang sampai warna merah
darah hilang.
 Penanganan dahak yang encer
Sediaan dibuat berlapis-lapis. Buat apusan seperti biasa,
setelah kering buat apusan lagi di atasnya, diulang sampai
ketebalannya cukup
2. Teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen :
a. Petugas Laboratorium meletakkan sediaan di atas rak
pewarna. Kemudian tuang larutan karbol fuchsin 1% sampai
menutupi seluruh sediaan;
b. Petugas memanaskan sediaan secara hati-hati di atas api
bunsen sampai keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih.
Biarkan menjadi dingin selama 5 menit;
c. Bilas dengan air mengalir;
d. Petugas menuangkan asam alkohol 3% sampai warna merah
dari fuchsin hilang. Tunggu 2 menit;
e. Bilas dengan air mengalir;
f. Petugas menuangkan larutan Metylen Blue 0,3% dan tunggu
10 – 20 detik;
g. Bilas dengan air mengalir;
h. Keringkan di udara (suhu kamar) pada rak pengering.
3. Cara pembacaan :
a. Petugas memeriksa sediaan yang sudah diwarnai dan sudah
kering dibawah mikroskop.;
b. Petugas meneteskan 1 tetes minyak imersi di atas sediaan
dan periksa dengan lensa objektif 100 x.;
c. Petugas mencari basil tahan asam yang oleh pewarnaan
berwarna merah. Berbentuk batang sedikit bengkok,
bergranular atau tidak, terpisah atau berpasangan atau
berkelompok dengan dasar warna biru.;

2/2
d. Petugas memeriksa sediaan dengan memperhatikan jumlah
kuman, paling sedikit dalam 100 lapang pandang atau dalam
waktu ± 10 menit, dihitung dari ujung kiri sampai ujung kanan;
e. Setelah pemeriksaan mikroskopis selesai, semua
alat-alat/bahan-bahan terkontaminasi direndam dalam
desinfektan sebelum dimusnahkan;
f. Petugas menghitung jumlah BTA yang ditemukan dalam
laporan sesuai IUAT LD sebagai berikut :
No Jumlah Kuman Yang Ditemukan Pelaporan
1 Tidak ditemukan BTA dalam 100 Negatif
LP
2 Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 LP Tuliskan
jumlahnya
3 Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 1+
LP
4 Ditemukan 1-9 BTA dalam 1 LP 2+
5 Ditemukan >10 dalam 1LP 3+
6. Bagan Alir -

7 Hal-hal yang -
perlu
diperhatiakan

8. Unit Terkait Semua Unit pelayanan


9. Dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan Laboratorium
Terkait 2. Formulir Hasil Pemeriksaan Laboratorium
3. Buku Register hasil Pemeriksaan Laboratorium
10. Rekaman
Historis/
No Yang di Isi Tanggal mulai di
perubahan
ubah Perubahan berlakukan

2/3
PEMERIKSAAN BTA

Daftar No Dokumen :
Revisi :
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Susi Asmawati, SKM
Puskesmas NIP. 19720405 199103 2 002
Karamg Satria

2/4
NO. LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK TIDAK
BERLAKU
1. Apakah Petugas Laboratorium menulis identitas
atau kode pasien pada sisi kanan kaca objek ?
2. Apakah Petugas Laboratorium memilih bagian
dahak yang kental atau warna kuning kehijauan
atau ada perkejuan atau ada nanah atau ada darah.
Ambil sedikit bagian tersebut dengan memakai lidi ?
3. Apakah Petugas Laboratorium meratakan (coiling)
di atas kaca objek dengan ukuran ±2 x 3 cm,
apusan dahak jangan terlampau tebal atau
terlampau tipis. Keringkan pada suhu kamar selama
15-30 menit ?
4. Apakah Petugas Laboratorium memasukkan lidi
bekas pakai ke dalam wadah yang berisi cairan
desinfektan natrium hipoklorit 0,5% sebelum
dimusnahkan ?
5. Apakah Petugas Laboratorium kemudian
merekatkan atau memfiksasi sediaan dengan cara
melewatkan diatas nyala api bunsen dengan cepat
sebanyak 3 kali selama 3 – 5 detik. Setelah itu
sediaan langsung diwarnai dengan pewarnaan
Ziehl-Neelsen ?
6. Apakah Petugas Laboratorium melakukan
pencatatan hasil pemeriksaan ?
7. Apakah Petugas Laboratorium meletakkan sediaan
di atas rak pewarna. Kemudian tuang larutan karbol
fuchsin 1% sampai menutupi seluruh sediaan ?
8. Apakah Petugas Laboratorium memanaskan
sediaan secara hati-hati di atas api bunsen sampai
keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih. Biarkan
menjadi dingin selama 5 menit ?
9. Apakah Petugas Laboratoriummembilas sediaan
dengan air mengalir ?
10. Apakah Petugas Laboratorium menuangkan asam
alkohol 3% sampai warna merah dari fuchsin hilang.
Tunggu 2 menit ?
11. Apakah Petugas Laboratorium menuangkan larutan
Metylen Blue 0,3% dan tunggu 10 – 20 detik ?
12. Apakah Petugas Laboratorium memeriksa sediaan
yang sudah diwarnai dan sudah kering dibawah
mikroskop ?
13. Apakah Petugas Laboratorium meneteskan 1 tetes
minyak imersi di atas sediaan dan periksa dengan
lensa objektif 100x ?
14. Apakah Petugas Laboratorium mencari basil tahan
asam yang oleh pewarnaan berwarna merah.
Berbentuk batang sedikit bengkok, bergranular atau
tidak, terpisah atau berpasangan atau berkelompok
dengan dasar warna biru ?
15. Apakah Petugas Laboratorium memeriksa sediaan
dengan memperhatikan jumlah kuman, paling
sedikit dalam 100 lapang pandang atau dalam
waktu ± 10 menit, dihitung dari ujung kiri sampai
ujung kanan?
16. apakah Petugas Laboratorium merndam semua
alat-alat/bahan-bahan terkontaminasi dalam
desinfektan sebelum dimusnahkan ?
2/5
17. Apakah Petugas Laboratorium menghitung jumlah
BTA yang ditemukan dalam laporan sesuai IUAT LD
?
CR = [ Ya / (Ya + Tidak )] x 100% =
Pelaksana/Auditor

(………………)

2/6

Anda mungkin juga menyukai