Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN SPUTUM BTA

No.Dokumen : 440/C.VIII.SOP. .01/06.2.13/2018

SOP No. Revisi :-


Tanggal Terbit :
Halaman :1/3
Kepala Puskesmas Belo
Pemerintah Kab. Bima
dr.Hj.Eni Andriani
Puskesmas Belo
Pembina IV/A
NIP.198309022009072001
1. Pengertian Pemeriksaan Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular yang dapat menyerang
organ tubuh manusia (paru-paru, tulang, selaput otak, usus, dan lain-lain) yang
disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam melakukan pemeriksaan untuk
menemukan adanya bakteri tahan asam dalam dahak penderita.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Belo Nomor: 440/C.VIII.SK. .01/06.2.13/2018 tentang
Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Belo.
4. Referensi Buku pedoman kementerian kesehatan RI Direktorat jenderal bina upaya
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tahun 2012.
5. Alat dan Bahan 1. Rak sediaan untuk meletakan sediaan diatas bak cuci atau ember
2. Pinset
3. Lampu spirtus
4. Rak sediaaan untuk mengirinkan sediaan yang diwarnai
5. Air
6. Pengatur waktu
7. Carbol fuchin 0,3 %
8. 3% HCl dalam etanol
9. Methylene blue 0.3 %.
6. Prosedur Persiapan dan pembuatan yang dilakukan :
 Terdiri Dari :
 Pengumpulan Dahak
 Pembuatan apusan
 Pewarnaan apusan
 Pemeriksaan
A. Pengumpulan dahak

Pengumpulan dahak dilakukan dengan 3 cara yaitu :


 Sewaktu hari -1
1. Petugas meminta pasien untuk menampung spesimen/dahak pertama pada
saat kenderita berkunjung kepuskesmas
2. Petugas memberi pot dahak pada saat penderita pulang untuk keperluan
pengumpulan dahak pada hari berikutnya.

 Pagi hari - 2
1. Petugas meminta pasien menampung dahak pagi hari dalam pot yang
telah diberikan pada kunjungan sebelumnya.
 Sewaktu hari – 2
1. Petugas memberika pot kepada penderita untuk menampung dahak untuk
kemudian diperiksa bersamaan dengan dahak pagi.
B. Cara-cara pembuatan apusan adalah sebagai berikut :

1. Petugas memanggil pasien dengan ramah dan menyapa pasien dengan


senyuman sesuai dengan nomor urutnya.

2. Petugas mengidentifikasi terhadap pasien

3. Petugas menulis nomor register laboratorium pada bagian kaca sediaan


yang buram dengan menggunakan spidol
4. Petugas memilih bagian dari dahak yang purulen atau yang berdasarkan
saja.
5. Petugas membuat hapuskan spesimen di bagian tangan kaca sediaan
dengan ukuran 3 cm x 2 cm.
6. Petugas membersihkan ose dalam pasir alkohol,bakar ose sampai merah
nyala dan biarkan sampai dingin
7. Petugas mengeringkan apusan diatas rak sediaan,jauhkan dari sinar
matahari langsung.
8. Petugas melakukan fiksasi pada sediaan yang sudah kering dengan
pemanasan:
9. Petugas memegang apusan menghadap keatas dan lewatkan 3 kali melalui
api dari lampu spirtus
10. Petugas mencuci tangan pake sabun

Langkah –langka pewarna metode Ziehl-Neesel:


1. Petugas meletakan sediaan dengan bagian apusan menghadap keatas pada rak
yang ditempatkan diatas bak cuci atau ember antara satu sediaan dengan
sediaan yang lainnya masing-masing berjarak selembar satu jari.
2. Petugas menggenangi permukaan tiap sediaan dengan carbon fuchin
3. Petugas memanasi dari bawa setiap sediaan sampai keluar uap harus selalu
digerakan kemudian hentikan pemanasan bila sudah timbul uap.
4. Petugas mendiamkan pewarna yang sudah panas diatas sediaan minimal 10
menit jangan sampai kering. Cuci dengan hati-hati setiap sediaan dengan air
mengalir, miringkan tiap-tiap sediaan untuk mengalir air yang berlebihan.
5. Petugas mencuci sediaan dengan bahan dekolorisasi (HCl 3%) sampai tidak
ada lagi carbon fuchin keluar dari sediaan (maksimal 5 menit)
6. Petugas mebilas setiap sediaan dengan air mengalir, jangan memercikan
sediaan yang lain kemudian miringkan tiap sediaan untuk mengalirkan air
yang berlebihan
7. Petugas menggenangi permukaan setiap sediaan dengan methylene blue
selama 30 detik saja
8. Petugas membilas setiap sediaan dengan air mengalir, jangan memerciki
sediaan lain, kemudian miringkan sediaan untuk mengalirkan air yg
berlebihan.
9. Petugas mengeringkan diatas rak, jangan terkenal sinar matahari langsung
dan jangan mengeringkan sediaan dengan menggunakan kertas isap. Jangan
memeriksa sediaan sebelum sediaan menjadi kering.

C. Pemeriksaan BTA
1. Petugas menggunakan lensa obyektif 10 x untuk menemukan bagian
purele yang baik untuk diperiksa.
2. Petugas menetesi satu tetes minyak oil imersi, tetesan harus bebas
kepermukaan APUSAN agar minyak imersi tidak terkontaminasi dengan
kuman TBC.
3. Petugas memutarkan lensa obyektif 100x dengan hati-hati keatas sediaan
4. Petugas menyesuaikan fokus dengan hati-hati sampai sel-sel terlihat
dengan jelas, jangan sekali-kali lensa menyentuh kaca sediaan.
5. Petugas mengikuti arah menggeser sediaan yang telah diwarnai, periksa
sekurang kurangnya 100 LP besar sebelum melaporkan hasil negatif,
gunakan waktu kurang lebih 5 menit untuk membaca sediaan yang
negatif.
6. Petugas menghapus dengan hati-hati minyak imesi pada sediaan dengan
menggunakan ujung kertas toilet yang bersih
7. Petugas menyimpan sediaan menurut nomor register laboratorium, karena
sediaan ini dibutuhkan untuk keperluan pengkajian mutu eksternal.
8. Petugas menghapus lensa dengan lembut dengan menggunakan kertas
lensa untuk menghilangkan minyak imersi.

Catatan:
1. dilihat dengan lensa memakai minyak imersi, BTA tampak merah berbentuk
batang yang ramping.kadang-kadang dengan satu atau lebih granular.
2. BTA dapat terlihat sendiri-sendiri, membentuk huruf V atau berkelompok.
Laporan BTA

Apa yang anda liha Apa yang dilaporkan


 Tidak ditemukan BTA dalam 100 LP BTA negatif
 1-9 BTA dalam 100 LP Scanty
10-99 BTA dalam 100 LP +1
 1-10 BTA dalam, 1 LP,priksa Minimal 50 LP +2
>Dari 10 BTA dalam LP Periksa minimal 20 LP +3
2. Bagan Alir
Pemeriksaan Laboratorium

Petugas Laboratorium memanggil pasien

Petugas Laboratorium mencocokkan identitas

Petugas Laboratorium melakukan pengambilan


sample sesuai jenis pemeriksaan

Petugas Laboratorium melakukan pemeriksaan


laboratorium

Petugas Laboratorium melakukan pencatatan


hasil di buku register
Petugas menyerahkan hasil laboratorium
kepada pasien

Petugas Laboratorium mempersilakan pasien kembali menuju


poli yang merujuk

8. Hal-hal perlu 1. Pemantapan mutu pelayanan laboratorium berkaitan dengan hasil pemeriksaan.
diperhatikan 2. Mendapatkan hasil maksimal secara langsung setiap saat dan tepat waktu.
3. Mempertahankan mutu laboratorium tetap baik dan jelas.
4. Uji ketelitian hasil laboratorium untuk menentukan diagnosis dan
dipertanggung jawabkan.
5. Periksa alat dan bahan setiap hari kerja agar tidak ada kekeliruan pada saat
melakukan pemeriksaan.
6. Setiap akhir bulan sebelum laporan / slaid dikirim ke dinas kabupaten,terlebih
dahulu harus melakukan cross cek ulang agar tidak terjadi kesalahan (eror).
7. Alat yang rusak dan Bahan yang kehabisan atau kadar luarsa,segera dilaporkan
kepada kepala puskesmas atau petugas gudang.
8. Menjelaskan pada pasien berapa lama menunggu hasilnya setia
pemeriksaannya
Mengantar hasil keruangan Ruangan Pemeriksaan Umum/ruangan gawat
darurat dan Ruangan kesehatan ibu dan KB apa bila ada permintaan
pemeriksaan
9. Unit Terkait 1. Ruangan pendaftaran dan Rekam medik
2. Ruangan pemeriksaan umum
3. Ruang farmasis
4. Unit Laboratorium
5. Ruangan Rawat Inap
6. Ruangan Kesehatan Ibu dan KB
7. Ruangan Gawat Darurat
10. Dokumen Terkait 1. Blanko rujukan pemeriksaan
2. Buku Register Laboratorium
11.Rekaman historis Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai