Anda di halaman 1dari 38

PEMERIKSAAN PENGAMBILAN

DAHAK,PEMBUATAN SEDIAAN,
PEWARNAAN, PEMBACAAN
SEDIAAN
No. Dok : / UKP-VIII/I/2016
No. Revisi :00
SOP Tanggal Terbit :2/1/2016
Halaman :1/4
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Sputum penderita di buat preparat dan di warnai dengan pewarnaan
Zeihl neelsen dan diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran
lensa objktif 100x dengan batuan oil imersi.
2. Tujuan Untuk mengetahui dan mengamati kuman BTA dan pada sputum
penderita TBC
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium tersedia
4. Referensi 1. Permenkes RI No. 37 Tahun 2012Tentang penyelenggaraan
laboratorium puskesmas
2. Panduan bagi petugas laboratorium pemeriksaan mikroskopis
tuberkulosis departemen kesehatan RI 2007 cetakan ke 2
5. Alat dan bahan Alat:
a. Pot sputum g. spiritus m. mikroskop
b. TB 05 h. pinset n. tissue
c. Hanscood i. rak pewarnaan
d. Masker j. timer
e. Objek glass k. rak untuk meletakkan sediaan
f. Tusuk sate l. botol semprot
Bahan dan reagen :
a. Dahak
b. Emersi oil
c. Carbol fuchsin 0,5%
d. Asam alcohol 3%
e. Metilen blue 0,3%

6. Langkah- .Tahap orientasi


Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
A. PENGAMBILAN DAHAK
1. tarik nafas 2-3 kali dan setiap kali hembuskan nafas dengan
kuat
2. lari di tempat jika terasa batuk tahan beberapa detik lalu
keluarkan dahak tersebut
3. letakkan pot yang sudah di buka dengan mulut dan keluarkan
dahak kedalam pot
4. batukkan dengan keras dari dalam dada
5. tutup pot dengan rapat dengan cara memutar tutupnya
6. bila dahak sulit dikeluarkan pada malam hari sebelum tidur ,
banyak air minum atau menelan 1 tablet gg (gliseril
guayakolat 200mg)
7. pemeriksaan dilakukan dengan:
a. mengambil bagian yang paling mukopurulen /kental
kuning kehijauan
b. catatan bahwa”specimen tidak memenuhi syarat /air
liur

B.PEMBUATAN SEDIAAN
1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan pemeriksaan
2. Pasanglah handscood dan masker
3. Ambil pot dahak dan objek glass/sediaan kaca yang
beridentitas sama dengan pot
4. Buka pot dengan hati –hati untuk menghindari terjadinya
droplet (percikan dahak)
5. Ambil kaca sediaan yang bersih , bebas lemak di fiksasi
diatas lampu spiritus 3 kali
6. Siapkan sebuah pola yang di beri tanda ukuran 2X3 cm
letakkan di bawah kaca sediaan
7. Ambil bagian sputum yang kental yang berwarna kuning
kehijauan menggunakan tusuk sate dan letakkan pada kaca
sediaan
8. Oleskan dahak secara merata dengan gerakan melingkar
kecil (spiral)
9. Lidi setelah digunakan segera buang kedalam wadah yang
berisi desinfektan
10. Keringkan sediaan pada suhu kamar, jangan dikeringkan
diatas nyala api, lakukan fiksasi dengan memegang sediaan
dengan pinset dan lakukan sediaan menghadap keatas ,
lewatkan diatas api lampu spiritus sebanyak 3 kali

C. PEWARNAAN SEDIAAN

1. Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan dengan apusan


menghadap keatas . jarak antara tiap sediaan sekitar 1 cm
2. Teteskan larutan carbol fuchsin 0,3 % sampai menutup
seluruh permukaan kaca sediaan
3. Panaskan kaca sediaan secara hati-hati dengan cara
melewatkan nyala api pada bagian bawah kaca sehingga
keluar uap ( jangan sampai mendidih )biarkan sediaan dingin
selama 5 menit
4. Sediaan di cuci dengan air mengalir menggunakan pinset
5. Teteskan larutan asam alcohol 3% diatas sediaan sampai
warna merah fuchsin hilang
6. Sediaan cuci dengan air mengalir
7. Teteskan larutan metilen blue 0,3% diatas sediaan dan
biarkan selama 10-20 detik
8. Sediaan cuci dengan air mengalir dan keringkan pada suhu
kamar.
D. PEMBACAAN HASIL

1. sediaan yang sudah kering di periksa di bawah mikroskop


2. teteskan 1 tetes minyak emersi oil diatas sediaan, periksa
dengan 10X dan 100X
3. carilah basil tahan asam ( BTA) yang berwarna merah
dengan latar belakang biru
4. periksalah sedikit 100 lapangan pandang dengan menggeser
sediaan dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri pada garis lurus

D. Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat ke buku register

7. Bagan Alir

Petugas menerima blangko


permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

Menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
Tidak permintaan
Setuju pemeriksaan
laboratorium

Ya

Pengambilan
spesimen

Pemeriksaan
spesimen

Hasil Dokter
8. Hal-hal yang
perlu 1.Kelengkapan formulir hasil pemeriksaan
diperhatikan 2. reagen dan alat- alat yang di butuhkan
9. Unit terkait Seluruh poli

10. Dokumen Buku register laboratorium


terkait
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN HB MENURUT
METODE TALLQIUS
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :2/1/2016
Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Membandingkan warna darah dengan warna pada buku skala
2. Tujuan Mengetahui kadar hemoglobin (hb) dengan menggunakan kertas
tallquis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/ 54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium tersedia
4. Referensi 1. Penuntun laboratorium klinik penetapan kadar hemaglobin,
gandasoebrata tahun 2006
2. Anonim,Pusat pendidikan tenaga kerja departemen kesehatan
RI tahun 1989
5. Alat dan bahan Alat :
a. lancet
b. buku standar talquist
c. kapas alcohol
6. Langkah- A. Tahap orientasi
Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70 %
4. tusuk dengan menggunakan lancet
5. hapus tetes darah pertama yang keluar menggunakan tissue
6. tetes darah diletakkan pada kertas absorban putih dan
biarkan kering selama beberapa detik
7. warna darah kemudian di pandankan dengan lembar skala
warna merah serial (10-100%)
8. dengan nemempatkan tetes darah di bawah lobang yang ada
di tengah-tengah lembar warna
9. nilai normal hb
Pr: 12-14 gr/dl
Lk : 13-18 gr/dl

C.Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan
7. Bagan Alir

Petugas menerima blangko


permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

Menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
permintaan
Tidak pemeriksaan
Setuju
laboratorium

Ya

Pengambilan
spesimen

Pemeriksaan
spesimen

Hasil dokter

8. Hal-hal yang 1.Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium


perlu 2. buku talqius
diperhatikan
9. Unit terkait seluruh poli

10. Dokumen Buku register laboratorium


terkait
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
METODE SAHLI(HB)
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :2/1/2016
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Untuk mengetahui kadar Hb dalam darah. Hemoglobin oleh asam
klorida di ubah menjadi hematin asam berwarna coklat tua warna
penambahan aquadest sampai warnanya sama dengan standar
warna. Kadar hb di baca dalam satuan gram/dl
2. Tujuan 1. Untuk mengetahui kadar hb di dalam darah
2. Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-


jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas. Jakarta Depkes RI
Tahun 1991
5. Alat dan bahan Alat:
1. Hemogbinometer(hemometer)sahli
2. lancet/spuit
3. kapas alcohol
4. objek glass
Reagen
a.larutan HCL 0,1 N
b.aguadest

6. Langkah- . Tahap orientasi


Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien /
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan

B. Tahap kerja
1. cuci tangan
2. pasanglah handsood lakukan tindakan pemeriksaan
3. masukkan 5 tetes ( angka 2) HCL 0,1 N kedalam tabung
pengecer hemometer
4. darah kapiler /vena letakkan diatas objek glass isap darah
sebanyak 20 ul dengan pipet sahli
5. masukkan ke dalam tabung yang berisi lar HCL 0,1 N
6. kocok sampai warna homogen berwarna coklat tua( dalam
waktu 3-5 menit)
7. tambahkan aquadest setetes demi setetes
8. amati lihat dengan pembanding standar
9. nilai normal kadar hb
Pria 13-16 gr/dl
Wanita 12-14 gr/dl
C. Tahap terminasi

1. melakukan evaluasi tindakan


2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catat
7. Bagan Alir
Petugas menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

Menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
Setuju permintaan
pemeriksaan
Tidak
laboratorium
Ya
Pengambilan
spesimen

Pemeriksaan
spesimen

Hasil Dokter

8. Hal-hal yang
perlu 1. Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium
diperhatikan 2. reagen dan alat-alat
9. Unit terkait Seluruh poli

10. Dokumen Buku register laboratorium


terkait Blangko permintaaan pemeriksaan laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN HB METODE
MENGGUNAKAN STIK
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :2/1/2016
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Mengukur arus yang di hasilkan oleh proses oksidas sisa mediator
yang telah dioksidasi oleh reaksi antara hemoglobin dengan reagen .
besar arus yang terukur berbanding terbalik dengan kadar Hb
2. Tujuan Untuk mengetahui nilai henoglobin pada pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/ 54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi 1. Permenkes RI No.37 Tahun 2015 Tentang penyelenggaraan
laboratorium puskesmas
2. Petunjuk teknis penggunaan alat pemeriksaan laboratorium
sedarhana pada pelayanan anternal untuk bidan, kementerian
kesehatan RI. Jakarta tahun 2014
5. Alat dan bahan Alat : Bahan :
a. Alat Easy Touch GCU a. darah kapiler
b. Stik hb
c. Lancet
d. Kapas alkohol70%
e. Tissue

6. Langkah- .Tahap orientasi


Langkah 1. Memberikan salam sebagai pendekatan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau
keluarga pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70 %
4. tusuk dengan menggunakan lancet
5. hapus tetes darah pertama yang keluar menggunakan tissue
6. hidupkan alat dan stiknya yang sudah terpasang
7. letakkanlah alat stiknya pada ujung jari tangan pasien
8. Setelah diambil darahnya tutup lagi dengan kapas tadi
9. alat easy touch akan berbunyi dan hasil bisa di baca
nilai normal hb
a. Pr: 12-16mg/dl
b. Lk: 13-18 mg/dl
C. Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan
7. Bagan Alir

Petugas menerima blangko


permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

Menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
Tidak permintaan
Setuju pemeriksaan
laboratorium

Ya

Pengambilan
spesimen

Pemeriksaan
spesimen

Hasil Dokter

8. Hal-hal yang 1.Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium


perlu 2. stik pemeriksaan dan alat-alat yang di butuhkan
diperhatikan
9. Unit terkait Seluruh poli

10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN VCT

No. Dok : /UKP-VIII/I/2016


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/3
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Hiv merupakan suatu virus yang menyerang system kekebalan tubuh
dan mengakibatkan daya tubuh menurun hingga akan lebih mudah
terinfeksi
2. Tujuan Untuk mengidentifikasi adanya antibody Anti-HIV-1 dan Anti-HIV-2
dalam serum,plasma. Dan Whole blood
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi 1. Modul pelatihan ims bagi petugas kesehatan.Kementerian RI
direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan 2013
2. Klinik IMS DAN VCT clinical services unit FHI Indonesia
tahun 2007
5. Alat dan bahan Alat : bahan :
a. Lancet a. darah
b. 1.SD Hiv-1/2 3.0 b. serum
2.Vikia ½
3. One step anti-Hiv tri-line test
c. Sampel dilution Buffer
d. Pipet kecil/pipet tetes
e. Mikropipet
f. Tip kuning

6. Langkah- A. Tahap orientasi


Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70 %
4. tusuk dengan menggunakan lancet
5. hapus tetes darah pertama yang keluar menggunakan tissue.
6. Ambil darah gunakan pakai mikropipet/pipet tetes dan
letakkan ke lubang sample ( S)
7. untuk specimen darah 2 tetes ke lubang sample(S) ,
kemudian tetesi 4 tetes buffer
8. bacalah antara 5 -20 menit setelah teteskan buffer
9. interpretasi hasil
a. Positif(+): terbentuk 2/3garis berwarna,
b. negative(-) : terbentuk 1 garis warna pada zona garis
control saja.
c. invalid/test gagal: tidak timbul garis warna control maka
test dinyatakan gagal.ulangi test dengan alat baru

C.Tahap terminasi

1. melakukan evaluasi tindakan


2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan

7. Bagan Alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Kembali
Setuju Tidak keruang poli

Ya

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil
dokter
8. Hal-hal yang Perlengkapan reagen dan persediaan test tersedia untuk
perlu pemeriksaan
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum, 5. Gladiol
2. Poli Gigi,
3. Poli p2m,
4. Poli KIA KB
10. Dokumen Buku register laboratorium
terkait
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN SD
SYPHILIS 3.0 TP TEST
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :2/1/2016
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Tes immunochromatographic untuk deteksi kualitatif antibody type
IgG,IgM, IgA, khusus untuk HIV-1 termasuk subtype O dan HIV-2
secara bersamaan dalam serum manusia, plasma atau darah segar
2. Tujuan Mendeteksi HIV dalam sampel darah
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/ 54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi 1. Pendoman tata laksana sipilis untuk pengendalian sipilis di
layanan kesehatan dasar. Jakarta : kementerian kesehatan RI
direktorat jenderal pengendalian dan penyehatan lingkungan
tahun 2014
2. Klinik IMS DAN VCT clinical services unit FHI Indonesia tahun
2007
5. Alat dan bahan Alat : Bahan : darah
1. Lancet
2. Pipet tetes/ mikropipet
3. Test SD Syphilis 3.0
4. Hanscood
5. Masker

6. Langkah-
Langkah A.Tahap orientasi
1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
1. sebelum melakukan tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70 %
4. tusuk dengan menggunakan lancet
5. hapus tetes darah pertama yang keluar menggunakan tissue
6. Ambil darah gunakan pakai mikropipet/pipet tetes dan
letakkan ke lubang sample ( S)
7. untuk specimen darah 2 tetes ke lubang sample(S) ,
kemudian 4 tetes buffer
8. bacalah antara 5 -20 menit setelah teteskan buffer
9. interpretasi hasil
a. Positif(+): terbentuk 2/3garis berwarna,
b. negative(-) : terbentuk 1 garis warna pada zona garis
control saja.
c. invalid/test gagal: tidak timbul garis warna control maka
test dinyatakan gagal.ulangi test dengan alat baru
C.Tahap terminasi

1. melakukan evaluasi tindakan


2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan
7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Kembali ke
Setuju Tidak ruang poli

Ya

Pengambilan
sampel

Pemeriksaan
laboratorium

Dokter
hasil /petugas

8. Hal-hal yang Kelengkapan alat dan test tersedia untuk pemeriksaan


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum, 3. Poli p2m 5. GLADIOL
2. Poli Gigi, 4. Poli KIA/KB
10. Dokumen Buku register laboratorium
terkait
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN SEDIAAN BASAH
( NaCl 0.9% & KOH 10%) UNTUK
IDENTIFIKASI T.VAGINALIS,
CLUE CELLS, BAU AMINE &
CANDIDA
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Sedian NaCL untuk mengetahui ada tidaknya yeast, sekret vagina
atau clue cells dengan menggunakan sediaan basah sedangkan
sediaan KOH pemeriksaan untuk mempermudah yeast atau elemen
dari jamur
2. Tujuan Untuk melakukan pemeriksaan yang cepat, tepat dan murah untuk
membantu sehingga pasien dapat di diagnosa dan di obati
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/ 54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi Modul pelatihan penatalaksanaan ims bagi petugas kesehatan.
Jakarta kementerian RI bekerja sama dengan UNDP Indonesia
tahun 2013
5. Alat dan bahan Alat : reagen :
1. mikroskop 1. NaCl 0,9%
2. objek glass 2. KOH 10%
3. deg glass(kaca penutup)

6. Langkah- A .Tahap kerja


Langkah 1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen
4. tetesi 1 tetes NaCl 0,9% aduk dengan ujung kaca penutup
5. tetesi 1 tetes KOH 10% cium ada tidaknya bau amis,
6. aduk dengan deg glass dan tutup dengan deg glass
7. periksa sediaan NaCl terlebih dahulu di bawah mikroskop
dengan lensa objektif 10x dan 40x untuk melihat adanya
Trichomonas vaginalis dan Clue cell
8. periksa sediaanKOH 10% dibawah mikroskop dengan lensa
objektif 10 xdan 40 x untuk melihat adanya bentuk – bentuk
kandida
9. Interpretasi hasil
1. sediaan basah NaCl 0,9%:
a. Trichomonas Vaginalis (+) : >1T.Vaginalis
( bentuk seperti layang-layang dan bergerak)
b. Clue cell positif(+) bila: > 25% dari epitel yang
ditemukan permukaannya di tutupi oleh bakteri
pada sediaan NaCl 0,9%
2. sediaan basah KOH 10 % :
a. Kandida positif bila: ditemukan > 1 pseudohypae dan
blastospora pada sediaan KOH 10%
b. Whiff test positif bila: tercium bau amis fishy odor
setelah di tetesi KOH
B .Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan

7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Setuju Tidak Kembali ke


ruang poli
Ya

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil Dokter/
petugas

8. Hal-hal yang 1. Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium


perlu 2. reagen dan alat –alat yang di butuhkan
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum,
2. Poli P2M
3. Poli KIA/ KB
4. Gladiol
10. Dokumen Buku register laboratorium
terkait
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN SEDIAAN METILEN
BLUE UNTUK IDENTIFIKASI
DIPLOCOCUS INTRASELULER DAN
PMN
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Pewarnaan gram merupakan yang paling sering di lakukan dalam
bakteriologi. Pewarnaan berfungsi untuk membedakan antara bakteri
negatif gram dan positif gram lebih akurat dengan melilen blue
2. Tujuan Untuk membantu diagnosis gonore, di dasarkan jumlah lekosit PMN
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/ 54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi Penatalaksanaan infeksi menular seksual. Jakarta kementerian
kesehatan RI tahun 2013
5. Alat dan bahan Alat :
1. Mikroskop 4. Gas/korek api
2. Rak pewarnaan 5. Botol semprot
3. Lampu spiritus
Reagen : Bahan : - hapusan servik, rektal, utera
1. Metilen blue 0,3-1 % - bahan pemeriksaan di terima
2. Minyak emersi oil dari ruang pemeriksaan
3. spiritus

6. Langkah- . Tahap kerja


Langkah 1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen
4. keringkan sediaan di udara
5. fiksasi dengan melewatkan nya diatas api sebanyak 3 kali
6. genangi /tetesi sediaan dengan metilen blue 0,3%-1% selama
1-2 menit
7. cuci dengan air mengalir
8. keringkan sediaan
9. periksa sediaan di bawah mikroskop 100x menggunakan
minyak emersi oil
10. melihat adanya lekosit PMN dan diplokokus intraseluler
11. periksa seluruh sediaan dari sediaan tebal lalu sediaan tipis
12. interpretasi hasil:
1. lekosit positif di temukan
a. ≥ 30 PMN( wanita)
b. ≥ 5 PMN ( pria)
c. ≥ 5 PMN ( anus)
2. Diplokokus positif :
≥ 1 diplokokus intrasel/100 LPB
B. Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan lembar
4. mencatat kegiatan dalam catatan

7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Tidak
Setuju Kembali ke
ruang poli

Ya
Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

Dokter/
hasil
petugas

8. Hal-hal yang 1. kelengkapan reagen dan alat –alat yang di butuhkan


perlu 2. reagen dan Alat
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum,
2. Poli P2M
3.poli KIA/ KB
4. gladiol
10. Dokumen Buku register laboratorium
terkait
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN
MALARIA
SOP No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian 1. Penderita dengan gejala dingin menggigil,demam secara berkala
,berkeringat ,sakit kepala yang belum di ambil darahnya
2. Malaria positif adalah penderita yang dalam darahnya ditemukan
parasit plasmodium melalui pemeriksaan mikroskop.

2. Tujuan Untuk mengetahui morfologi dari parasit malaria


3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi Prosedur pemeriksaan hematologi, gandasoebrata tahun 2010
5. Alat dan bahan 1. Mikroskop 6. Metanol bahan:
2. Lancet 7. Giemsa 1. Darah kapiler
3. Objek glass 8. Aquadest 2. Kapas alkohol
4. Pipet tetes 9. Emersi oil 3. tissue
5. Rak pengecatan
6. Langkah- A. Tahap orientasi
Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedurtindakan pada pasien /
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
1. Cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70 %
4. tusuk dengan lancet hapus tetes darah pertama dengan
menggunakan tissue,
5. darah kedua ambil menggunakan objek glass
6. buatlah sediaan tebal dan sediaan tipis dan keringkan
7. setelah kering sediaan tipis di beri larutan methanol dan
keringkan lagi
8. warnailah sediaan dengan menggunakan larutan giemsa
dengan perbandingan 3:1( 3 ml aguadest: 1ml giemsa ).dan
biarkan selama 15 menit.
9. cucilah sediaan dengan air mengalir dan keringkan
10. amatilah preparat sediaan di bawah mikroskop 100X dengan
menggunakan emersi oil
11. hasil malaria
(+) positif
( - ) negatif
C. Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan

7. Bagan Alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
Tidak
Setuju permintaan
pemeriksaan
laboratorium

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil
dokter

8. Hal-hal yang 1.Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium


perlu 2. reagen dan alat- alat yang dibutuhkan
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum 5. Poli balita
2. Poli p2m
3. Igd
4. Poli KIA KB
10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium
terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN
GOLONGAN DARAH
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi :00
SOP Tanggal Terbit :2/1/2016
Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Penetapan golongan darah ABO adalah salah satu cara penetapan
golongan darah berdasarkan identifikasi adanya antigen Adan B
pada permukaan sel darah merah.
2. Tujuan Untuk mengetahui golongan darah seseorang
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi Petunjuk teknis penggunaan alat pemeriksaan laboratorium
sedarhana pada pelayanan anternal untuk bidan . Kementerian
kesehatan RI tahun 2014
5. Alat dan bahan Alat :
1. Lancet reagen :
2. Kartu golongan darah 1. Anti A,B,AB
3. Tissue 2. Anti rhesus D
4. Batang pengaduk
Bahan :
1. Darah kapiler
2. Kapas alkohol
6. Langkah- A. Tahap orientasi
Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien /
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan

B. Tahap kerja
1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70 %
4. tusuk dengan menggunakan lancet
5. hapus tetes darah pertama yang keluar menggunakan tissue
6. ambil tetesan darah berikutnya lalu dekatkan kartu golongan
darah yang telah di siapkan
7. tambahkan 1 tetes anti A, B, AB, dan rhesus .
8. campur dengan baik masing- masing tetesan tadi
menggunakan batang pengaduk
9. baca hasil golongan selama 1 menit

Anti- Anti-B Anti- Gol.


A AB Darah
- - - O
+ - + A
- + + B
+ + + AB
Keterangan :
- : tidak terjadi aglutinasi
+ : terjadi aglutinasi
C. Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan

7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
Tidak pemeriksaan
Setuju permintaan
laboratorium

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil dokter

8. Hal-hal yang 1.Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium


perlu 2.reagen dan kartu golongan darah
diperhatikan

9. Unit terkait Seluruh poli terkait

10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN
WIDAL
No. Dok : / UKP-VIII/I/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/3

UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi spesifik
terhadap antigen salmonella
2. Tujuan Untuk mengetahui adanya reaksi positif antara serum sampel dengan
antigen salmonella typhi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi 1. Permenkes RI No.37 Tahun 2012 Tentang penyelenggaraan
laboratorium puskesmas
2. Buku saku analis kesehatan –revisi ke tiga, analis muslim
publisher, bekasi tahun 2013
Hematologi gandasoebrata tahun 2010
5. Alat dan bahan Alat :
1. Spuit 2,5 cc/ 1 cc 7. Mikro pipet 13. Kaca widal
2. Tabung reaksi 8. yellow tip 14. Pipet tetes
3. Rak tabung 9. Pipet tetes
4. Kapas alkohol 10. Tissue/ kasa kering
5. Tourniquet 11. centrifuge
6. Batang pengaduk 12. Rotator
Bahan :
1. Serum
2. EDTA
3. Reagen typoid O dan Reagen typoid H

6. Langkah- . Tahap orientasi


Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya.
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasang handscood sebelum melakukan tindakan
3. ambil darah vena menggunakan spuit
4. darah dimasuk kan kedalam tabung reaksi yang berisi edta ,
darah yang telah tercampur di putar dengan menggunakan
centrifuge selama 3 menit dengan kecepatan 300 rpm
5. serum diambil dengan menggunakan mikropipet sebanyak 20
ul dan letakkan pada kaca widal Adan B
6. pada tetesan pertama tetesi reagen typoid O sebanyak 1
tetes dan pada tetesan kedua di beri reagen typoid H
sebanyak 1 tetes
7. di homogen dengan batang pengaduk dan di rotator selama 1
menit
8. amatilah adanya aglutinasi dan catat hasilnya
9. nilai normal /interpretasi
Positif(+) bila terjadi aglutinasi
Negative (-) tidak terjadi aglutinasi

D.Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan

7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Tidak Rujukan
Setuju permintaan
pemeriksaan
laboratorium

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil dokter
8. Hal-hal yang
perlu 1. Kelengkapan formulir hasil pemeriksaan laboratorium
diperhatikan 2. reagen dan alat-alat instrumen laboratorium
9. Unit terkait Seluruh poli terkait

10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN
ILI
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Suatu proses infeksi akut pada saluran pernafasan dengan gejala
klinis demam, sakit tenggorokan disertai batuk atau pilek
2. Tujuan Untuk mengetahui secara pasti virus influenza penyebab ILI
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi Buku pegangan pelaksanaan surveilans epidemiologi dan virologi
infulenza like illness di puskesmas. Pusat biomedis dan teknologidasr
kesehatan badan penelitian dan pengembangan kesehatan
kementerian kesehatan RI tahun 2015
5. Alat dan bahan Alat:
a. Swab Dacron /rayon steril dengan tangkai plastik
b. Cryotube ( tabung tahan pendinginan)
c. Media transport virus (hanks BSS+antibiotika)1,5 ml
d. Tongue depressor /tongue spatel
Bahan :
a. Spesimen sekret saluran napas (hidung kiri dan usap
tenggorok)
6. Langkah- A.Tahap orientasi
Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan

B. Cara kerja
1. cuci tangan
2. pasanglah handsood dan masker lakukan tindakan
pemeriksaan
3. siapkankanlah crytube yang berisi 1,5 ml
4. masukkan swab kedalam lubang hidung sejajar dengan
rahang atas. Biarkan beberapa detik agar cairan hidung
terhisap
5. putarlah swab sekali atau 2 kali
6. untuk usap tenggorokan lakukanlah usap pada bagian
belakang pharynx dan hindarkan menyetuh bagian lidah
7. kemudian masukan swab hidung dan swab tenggorok
sesegera mungkin kedalam cryotube yang sama.

C. Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan
7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Tidak Kembali
Setuju keruang tadi

Ya

Pemgambilan
spesimen dokter

8. Hal-hal yang
perlu Kelengkapan reagen dan swb dracron
diperhatikan
9. Unit terkait Seluruh poli terkait

10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN
GDS,GDP,GDPOSTPRANDIAL

No. Dok : /UKP-VIII/I/2016


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula
darah seseorang kriteria untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2
kali pemeriksaan
2. Tujuan 1. Untuk mengetahui kadar gula pada pasien
2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/ 54 /PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi Interpretasi hasil test laboratorium diagnostik 2003
5. Alat dan bahan Alat : Bahan :
a. Alat GDA Easy Touch GCU a. darah kapiler
b. Stik GDA
c. Lancet
d. Kapas alkohol70%
e. Tissue

6. Langkah-
Langkah A. Tahap orientasi
1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan

B. Cara kerja

1. cuci tangan dulu sebelum tindakan


2. pakailah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihlah ujung jari menggunakan alcohol 70%
4. tusuk pakai lancet tetesan darah pertama di bersihkan
menggunakan tissue ,
5. tetesan kedua digunakan untuk pemeriksaan
6. hidupkan alat dan stiknya yang sudah terpasang
7. letakkanlah alat stiknya pada ujung jari tangan pasien
8. Setelah diambil darahnya tutup lagi dengan kapas tadi
9. alat easy touch akan berbunyi dan hasil bisa di baca
10. nilai normal
gds 70-120 mg/dl
gdp 100 mg/dl
gdpp2 jam 120 mg/dl
C. Tahap terminasi

1. melakukan evaluasi tindakan


2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan

7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
Tidak pemeriksaan
Setuju pemeriksaan
laboratorium
Ya

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil dokter

8. Hal-hal yang 1. Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium


perlu 2. alat dan stik
diperhatikan
9. Unit terkait Seluruh poli yang terkait

10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
12. perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN ASAM URAT

No. Dok : /UKP-VIII/I/2016


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :2/1/2016
Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Pemeriksaan asam urat dilakukan bila ada dugaan terjadinya
peningkatan kadar asam urat dalam darah dan keluhan nyeri sendi
2. Tujuan Mengetahui kadar asam urat dalam darah atau membuktikan adanya
penyakit goat atau kelainan fungsi ginjal
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54 /PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi 1. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium edisi II,
Kodekteran EGC, Jakarta 2004
2. Buku saku analis kesehatan refisi ke-3 bekasi Analis Muslim
publisher
5. Alat dan bahan Alat : Bahan :
a. Alat Easy Touch GCU a. darah kapiler
b. Stik asam urat
c. Lancet
d. Kapas alkohol70%
e. Tissue

6. Langkah- . Tahap orientasi


Langkah 1. memberikan salam sebagai pendekatan
2. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien /
keluarga pasien
3. memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70 %
4. tusuk dengan menggunakan lancet
5. hapus tetes darah pertama yang keluar menggunakan tissue
6. hidupkan alat dan stiknya yang sudah terpasang
7. letakkanlah alat stiknya pada ujung jari tangan pasien
8. Setelah diambil darahnya tutup lagi dengan kapas tadi
9. alat easy touch akan berbunyi dan hasil bisa di baca
10. nilai normal
Asam urat 2,5- 6.5 mg/dl

C. Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan
7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Setuju Rujukan
Tidak permintaan
pemeriksaan
Ya laboratorium

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil dokter

8. Hal-hal yang 1. Kelengkapan formulir permintaan hasil pemeriksaan


perlu laboratorium
diperhatikan 2. Alat dan stik

9. Unit terkait Seluruh poli terkait

10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN
CHOLESTEROL
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang
sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai
bahan baku beberapa hormone
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54/PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi 1. Diktat dan modul biokimia blok metabolisme PSKG. FK UNLAM
tahun 2011
2. http:// zeki-ra.blogspot.com/2013/01/ laporan –biokimia-
pengukuran-kolesterol-darah.html
3. pengertian kolesterol.http:// ridwanaz.com/http: //ridwanaz.
com/kesehatan/pengertian-kolesterol/akses tanggal(30 maret
2013)
5. Alat dan bahan Alat : Bahan :
a. Alat Easy Touch GCU a. darah kapiler
b. Stik cholesterol
c. Lancet
d. Kapas alkohol70%
e. Tissue

6. Langkah-
Langkah A. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau
keluarga pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja
1. sebelum tindakan cuci tangan
2. pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70 %
4. tusuk dengan menggunakan lancet
5. hapus tetes darah pertama yang keluar menggunakan tissue
6. hidupkan alat dan stiknya yang sudah terpasang
7. letakkanlah alat stiknya pada ujung jari tangan pasien
8. Setelah diambil darahnya tutup lagi dengan kapas tadi
9. alat easy touch akan berbunyi dan hasil bisa di baca
10. nilai normal
Cholesterol 200 mg/dl
C. Tahap terminasi

1. melakukan evaluasi tindakan


2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan

7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
Setuju Tidak
permintaan
pemeriksaan
laboratorium

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil dokter

8. Hal-hal yang 1.Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium


perlu 2. stik pemeriksaan dan alat-alat yang di butuhkan
diperhatikan
9. Unit terkait Seluruh poli terkait

10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN URINE METODE
TEST CARIK CELUP

No. Dok : /UKP-VIII/I/2016


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian Strip dicelupkan kedalam urine ,warna strip untuk setiap kategori
akan berubah sesuai kandungan zat yang ada dalam urine dan
menunjukkan keberadaan zat yang diperiksa ( gula,protein dsb)atau
tinggi rendahnya zat dalam urine tsb(keasaman, berat jenisnya)
2. Tujuan Untuk mengetahui perubahan warna urine apakah menunjukan
penyakit
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54 /PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi 1. Pendoman pemeriksaan kimia urin metode Carik Celup,
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Depkes RI tahun 2004
2. Petunjuk teknis penggunaan alat pemeriksaan laboratorium
sedarhana pada pelayanan antenal untuk bidan , kementerian
kesehatan RI, Jakarta tahun 2014
5. Alat dan bahan Alat : Bahan :
a. wadah carik celup sbg standar warna a. urine
b. pot urine
c. tissue
6. Langkah- A.Tahap orientasi
Langkah
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau
keluarga pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja

1. Sebelum tindakan cuci tangan


2. Pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. Celupkan kira-kira 10 detik reagen strip kedalam tabung urine
yang berisi urine tersebut sampai seluruh daerah reagen
tercelup
4. Reagen strip segera diangkat , tiriskan pada kertas tissue
dengan posisi vertical
5. baca reagen stik dengan membandingkan warnanya dengan
warna yang ada kemasan botol secara horizontal

C.Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan
7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Tidak Rujukan
Setuju permintaan
pemeriksaan
laboratorium
Ya

Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil dokter

8. Hal-hal yang 1.Kelengkapan hasil formulir pemeriksaan laboratorium


perlu 2. stik dan alat
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli KIA/KB
3. poli p2m

10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMERIKSAAN
TEST KEHAMILAN
No. Dok : /UKP-VIII/I/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 2/1/2016
Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS
SUKAMERINDU Erlina Panca Putri
KOTA BENGKULU NIP.196508202007012007
1. Pengertian 1. Merupakan salah satu cara tes kehamilan untuk mengetahui
kehamilan paling mudah dan akurat
2. Alat untuk mengetahui kehamilan dengan mendeteksi
kandungan hormon kehamilan chorionic gonadotropin(hCG)
yang terdapat dalam urine( air seni) atau darah yang diproduksi
oleh sel telur setelah dibuahi dan menempel pada dinding rahim
2. Tujuan Untuk mengetahui ada atau tidaknya hormon HCG dalam tubuh
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/54 /PKM-SKM/I/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia
4. Referensi Petunjuk teknis penggunaan alat pemeriksaan laboratorium
sedarhana pada pelayanan antenal untuk bidan, kementerian
kesehatan RI. Jakarta tahun 2014
5. Alat dan bahan Alat : Bahan :
a. wadah urine /pot urine a. urine
b. stik pemeriksaan ppt

6. Langkah-
Langkah A.Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau
keluarga pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap kerja

1. Sebelum tindakan cuci tangan


2. Pasanglah handscood lakukan tindakan pemeriksaan
3. Tampung urine dalam pot
4. Celupkan strip kedalam urine sesuai dengan tanda panah
batas garis maksimum selama 30- 60 detik
5. Angkat strip tunggu 1-3 menit dan baca hasilnya
6. Nilai normal
Positif(+) : 2 garis merah muda
Negative(-) : 1 garis merah muda

C.Tahap terminasi
1. melakukan evaluasi tindakan
2. membereskan alat- alat
3. mencuci tangan
4. mencatat kegiatan dalam lembar catatan
7. Bagan alir
Petugas Menerima blangko
permintaan pemeriksaan
laboratorium dari poli/dokter

menjelaskan tujuan dan


prosedur pemeriksaan

Rujukan
Setuju permintaan
Tidak pemeriksaan
laboratorium

Ya
Pemgambilan
spesimen

Pemeriksaan
laboratorium

hasil dokter

8. Hal-hal yang Kelengkapan bahan dan alat yang di butuhkan


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1.Poli KIA/KB
2. Laboratorium
10. Dokumen Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium
terkait Buku register laboratorium
11. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan

Anda mungkin juga menyukai