0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
45 tayangan2 halaman
Sedimen urine adalah pemeriksaan mikroskopik untuk mengetahui kelainan ginjal, saluran kemih, dan penyakit ringan. Pemeriksaan ini meliputi pengamatan unsur organik dan anorganik di bawah mikroskop setelah sentrifugasi urine. Langkah-langkah pemeriksaan meliputi persiapan alat dan bahan, pengambilan sampel urine, sentrifugasi, pengamatan di bawah mikroskop, pencatatan hasil, dan pelapor
Sedimen urine adalah pemeriksaan mikroskopik untuk mengetahui kelainan ginjal, saluran kemih, dan penyakit ringan. Pemeriksaan ini meliputi pengamatan unsur organik dan anorganik di bawah mikroskop setelah sentrifugasi urine. Langkah-langkah pemeriksaan meliputi persiapan alat dan bahan, pengambilan sampel urine, sentrifugasi, pengamatan di bawah mikroskop, pencatatan hasil, dan pelapor
Sedimen urine adalah pemeriksaan mikroskopik untuk mengetahui kelainan ginjal, saluran kemih, dan penyakit ringan. Pemeriksaan ini meliputi pengamatan unsur organik dan anorganik di bawah mikroskop setelah sentrifugasi urine. Langkah-langkah pemeriksaan meliputi persiapan alat dan bahan, pengambilan sampel urine, sentrifugasi, pengamatan di bawah mikroskop, pencatatan hasil, dan pelapor
No. Revisi :0 SOP Tanggal Terbit : 12 Mei 2018 Halaman : 1/2
PUSKESMAS drg. Yerlina
REJOSARI NIP.197610162006042010
Sedimen urine adalah pemeriksaan urine secara mikroskopik.ini
penting untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran-saluran kemih serta berat ringannya penyakit.lazimnya 1. Pengertian unsur sedimen urine dibagi 2 yaitu unsur organik dan unsur anorganik.unsur organik seperti epitel, eritrosit, leukosit, silinder, potongan jaringan, sperma, bakteri, dan parasit, sedangkan unsur anorganik seperti urat amorph dan kristal
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemeriksaan
2. Tujuan sediment urine Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rejosari Nomor : 3. Kebijakan 440/PKM-R/SK/08 tentang Pelayanan Laboratorium Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas, Departemen 4. Referensi Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 1991 1. Alat dan bahan : a. Centrifuge b. Tabung reaksi c. Pipet d. Objeck glass e. Deck glass f. Botol penampung urine g. Mikroskop 2. Langkah – langkah a. Petugas laboratorium mencuci tangan b. Petugas laboratorium memakai APD c. Petugas laboratorium menerima formulir permintaan pemeriksaan d. Petugas laboratorium mempersilahkan pasien duduk e. Petugas laboratorium memberi tahu maksud pemeriksaan 5. Prosedur/Langkah- kepada pasien langkah f. Petugas laboratorium mengambil botol urine, dan menyuruh pasien menampung urine g. Petugas laboratorium menerima botol yang telah terisi urine dari pasien h. Petugas laboratorium mengocok urine dalam botol supaya bila ada sedimen akan tercampur rata i. Petugas laboratorium memasukkan 10 ml atau 5 ml urine yang sudah dicampur rata ke dalam tabung reaksi. Kemudian dicentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm j. Petugas laboratorium menuangkan cairan bagian atas sehingga volume dari cairan dan sedimen menjadi kira- kira 1 ml atau 0,5 ml. Kocoklah tabung untuk mencampur kembali sedimen k. Dengan menggunakan pipet pasteur, petugas 2/2 laboratorium meletakkan 1 tetes sedimen pada objek glass, ditutup dengan kaca penutup l. Petugas laboratorium memeriksa dibawah mikroskop,dengan pembesaran 40 kali,dan diambil 1-10 lapang pandang dan dicatat elemen-elemen yang ada m. Petugas laboratorium mencatat hasil pada formulir hasil pemeriksaan laboratorium n. Petugas laboratorium mencatat hasil pada register laboratorium o. Petugas laboratorium mengarahkan pasien untuk kembali ke ruang pelayanan yang meminta pemeriksaan laboratorium 3. Nilai normal : a. Leukosit : 0-1 /LPB b. Eritrosit : 0-1 /LPB c. Silinder : Negatif d. Kristal : Negatif e. Epitel : 0-1 /LPB 1. Ruang pelayanan umum 2. Ruang pelayanan USILA 6. Unit Terkait 3. Ruang pelayanan anak dan remaja 4. Ruang pelayanan KIA / KB 5. Unit gawat darurat (UGD)
7. Riwayat Perubahan Dokumen
Tanggal Mulai No Yang Dirubah Isi Perubahan Diberlakukan