Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN BASIL TAHAN

ASAM (BTA)
No Dokumen : SOP/01/UKP-VII/III/19
No Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1/2

PUSKESMAS SUTI
Oki Marselius M, A.Md.Kep
SEMARANG NIP. 198710012009031001

Pemeriksaan Basil Tahan Asam atau yang disingkat BTA, merupakan


pemeriksaan mikroskopis yang bertujuan untuk mengetahui adanya
1. Pengertian bakteri Mycobacterium tuberculosis pada spesimen dahak/sputum
pasien. Pemeriksaan ini digunakan untuk membantu menegakkan
diagnosis penyakit Tuberkulosis

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan


2. Tujuan pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dalam rangka meningkatkan mutu
dan kinerja Puskesmas Suti Semarang.

SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Jenis-jenis


3. Kebijakan
Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Suti Semarang
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 37 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
4. Referensi
3. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan Edisi 2,
Jakarta EGC Tahun 2011
4. Pedoman Pelayanan Laboratorium Puskesmas Suti Semarang
Tahun 2019
1) Alat :
 Mikroskop
 Lampu Spirtus
 Korek Api
 Kaca objek
 Rak pengecatan
 Forcep atau Pinset
5. Alat dan Bahan
2) Bahan :
 Reagen Pewarnaan Ziehl Neelsen, yang terdiri dari :
- Carbol fuchsin 0,3%
- Asam alkohol 3%
- Methylene blue 0,3%
 Lidi
 Kapas beralkohol
1) Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri lengkap (meliputi: jas
6. Prosedur
laboratorium, masker dan handscoon)
2) Petugas mencocokkan identitas pasien pada wadah spesimen
sputum dengan identitas pasien pada form permintaan
pemeriksaan laboratorium
3) Petugas menyalakan lampu spirtus.
4) Petugas memberi identitas pasien (meliputi: nama, usia, dan
alamat) pada kaca objek yang akan dibuat sediaan
5) Petugas membuat sediaan sputum, dengan menghomogenkan
sputum menggunakan lidi kemudian mengoleskan pada kaca objek
sesuai dengan lingkaran pada alas sebagai patokan ukuran yang
telah ditentukan. Lalu biarkan hingga sediaan kering.
6) Petugas melakukan fiksasi pada sediaan yang telah kering.
Kemudian meletakkan sediaan pada jembatan pewarnaan.
7) Petugas meneteteskan larutan Carbol Fuchsin 0,3% pada sediaan
sputum sampai menutupi seluruh permukaan sediaan sputum. Lalu
memanaskan dengan api secara hati-hati dengan cara melewatkan
nyala api pada bagian bawah kaca objek sampai larutan pewarna
tampak mulai menguap (pada suhu sekitar 60°C. Jangan
memanaskan berlebihan)
8) Petugas mendiamkan sediaan selama 5 menit, lalu bilas dengan air
mengalir secara perlahan hingga zat warna yang bebas terbuang.
9) Petugas merendam sediaan di larutan aseton alkohol sampai warna
merah dari pewarna carbol fuchsin hilang. Lalu bilas kembali
dengan air mengalir secara perlahan.
10) Petugas erendam sediaan dahak pada larutan Methylen blue selama
1-2 menit. Lalu bilas kembali dengan air mengalir secara perlahan.
11) Petugas meletakkan kaca objek dengan posisi tegak, dan
membiarkan mengering dengan sendirinya.
12) Petugas mengamati preparat di bawah mikroskop, pertama-tama
menggunakai perbesaran lensa objektif 40x untuk melihat
distribusi pulasan. Selanjutnya mengamati pulasan secara
sistematik dengan menggunakan perbesaran lensa objektif 100x
menggunakan minyak imersi untuk mendeteksi basil tahan asam
(BTA)
13) Petugas memeriksa preparat secara berurutan, mulai dari ujung kiri
atas hingga ke ujung kanan bawah, hingga keseluruhan pulasan
teramati.
14) Petugas menghitung jumlah BTA (berbentuk basil berwarna merah)
yang ditemukan per lapang pandang mikroskop (jika jumlah BTA
sedikit, maka hitung BTA yang ditemukan per 100 lapang pandang
mikroskop)
15) Petugas melaporkan hasil pemeriksaan seperti yang disajikan pada
tabel di bawah ini
Pelaporan Hasil :
Hasil Pengujian Pelaporan Hasil

0 BTA / 100 LP NEGATIF

1 – 9 BTA/ 100 LP Tulis Jumlah BTA yang ditemukan

10 – 99 BTA/100 LP POSITIF (1+ )


1 – 10 BTA/ 1 LP (periksa
POSITIF (2+ )
minimal 50 LP)
>10 BTA/ 1 LP (periksa
POSITIF (3+ )
minimal 20 LP)
16) Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada Form Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, dan Buku Register Laboratorium
17) Petugas menyerahkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium kepada Poli
Pengirim
7. Diagram Alir -
1) Sebelum melakukan pemeriksaan, harus dipastikan jendela dalam
keadaan tertutup, dan api spirtus dinyalakan
8. Hal-hal yang perlu 2) Setelah selesai melakukan pemeriksaan, meja kerja harus
diperhatikan dibersihkan dengan menggunakan lisol
3) Kit reagen pewarna harus disimpan pada suhu 15 – 25 °C , tidak
lembab, dan tidak terkena sinar matahari secara langsung
9. Unit Terkait 1) Poli Umum

1) Form Permintaan Pemeriksaan Laboratorium


10. Dokumen Terkait 2) Form Hasil Pemeriksaan Laboratorium
3) Buku Register Laboratorium
4) Rekam Medis Pasien

11. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai