Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN BTA

(BAKTERI TAHAN ASAM)


No. Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tgl. Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS dr.Kristian Parera


TAMAKO

Pengertian Pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam) adalah pemeriksaan


laboratorium dengan menggunakan sampel sputum sebagai
bahan pemeriksaan untuk mengetahui adanya bakteri
Mycrobacterium Tubercolusis
Tujuan Sebagai bahan acuan dalam melakukan pemeriksaan BTA
(Bakteri Tahan Asam) di Puskesmas Tamako
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamako tentang Jenis-
jenis Pemeriksaan Laboratorium Yang Tersedia.
Referensi Buku Panduan Petugas Laboratorium TB di Unit Pelayanan
Kesehatan
Alat dan Bahan Alat :
1. Miksroskop
2. Bak pengeringan
3. Rak pengecatan
4. Lampu spirtus
5. Ose
6. Masker
7. Handscoon
8. Korek api
9. Label atau Etiket
Bahan :
1. Objek glass
2. Reagen ziehl nielssen (Karbol fuhcshin 0,3%, Asam Alkohol
3%, dan Methylen Blue 0,3%)
3. Oli imersi
4. Pipet tetes

Langkah- 1. Petugas laboratorium melakukan pembuatan sediaan


Langkah dahak/sputum.
2. Petugas laboratorium menyiapkan objeck glass yang baru
dan bersih.
3. Petugas laboratorium mencatat nama pasien pada objeck
glass.
4. Petugas laboratorium mengambil sampel dahak yang
purulen dengan Ose yang dipanaskan terlebih dahulu/lidi
kira-kira sebesar biji kacang dan letakkan pada objeck glass.
5. Petugas laboratorium membiarkan sampel sediaan hingga
setengah kering
6. Petugas laboratorium menyebarkan sampel secara spiral
kecil-kecil pada permukaan objeck glass
7. Petugas laboratorium mengeringkan sediaan pada suhu
kamar
8. Petugas laboratorium melakukan fiksasi dengan melewatkan
sediaan pada lampu spirtus 2-3 kali dengan posisisediaan
menghadap keatas
9. Petugas laboratorium melakukan pewarnaan sediaan
10. Petugas laboratorium meletakkan sediaan dengan bagian
apusan menghadap keatas pada rak pengecatan, antara
satu sediaan dengan sediaan lainnya berjarak kurang lebih
satu jari
11. Petugas laboratorium meneteskan Karbol fuchsin 0,3 %
hingga menutupi seluruh permukaan sediaan
12. Petugas laboratorium memanasi sediaan dengan
menggunakan sulut api setiap sediaan hingga keluar uap,
namun jangan sampai mendidih
13. Petugas laboratorium mendiamkan sediaan selama 5 menit
14. Petugas laboratorium membilas sediaan dengan air mengalir
15. Petugas laboratorium meneteskan reagen zeihl Neilssen
asam alcohol 3% hingga warna merah pada sediaan hilang
atau bersih
16. Petugas laboratorium membilas sediaan dengan air mengalir
17. Petugas laboratorium menggenangi sediaan dengan reagen
zeihl neilssen methylen blue 3% selama 10 sampai 20 detik
18. Petugas laboratorium membilas sediaan dengan air mengalir
19. Petugas laboratorium membiarkan sediaan kering pada rak
pengeringan
20. Petugas laboratorium melakukan pembacaan sediaan
dengan menggunakan mikroskop perbesaran lensa 10 x
untuk menentukan aera lapang pandang sediaan kemudian
dilanjutkan dengan perbesaran 100 x (sediaan ditetesi
minyak imersi) untuk identifikasi bakteri tahan asam.
21. Petugas laboratorium melakukan pembacaan sepanjang
garis horizontal terpanjang dari ujung kiri ke ujung kanan
minimal 100 lapang pandang
22. Petugas laboratorium mencatat hasi lpemeriksaan pada
buku hasi laboratorium
23. Interpretasi Hasil sesuai skala Internasional Union Against
To Lung Disease (IUALTD)
a. Negatif : tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang
pandang
b. Scanty : ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(petugas menuliskan jumlah BTA yang ditemukan)
c. +1 : ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang
d. +1 : ditemukan 1-10 BTA setiap 1 lapang pandang
(minimal 50 lapang pandang)
e. +3 :ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang (minimal
20 lapang pandang)

Hal-hal yang Pada saat melakukan pemeriksaan wajib menggunakan APD


perlu
diperhatikan
Dokumen terkait 1. Formulir Rujukan Labroratorium,
2. Register Laboratorium,
3. TB 04
4. TB 05
5. TB 06
Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Lansia
3. Ruang Kesehatan Ibu dan Anak
4. Ruang pemeriksaan TB
5. Ruang Rawat Inap
6. Ruang Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai