Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan BTA Dengan Metode Ziehl

Neelson
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas
Way Dente ENIYATI, S.ST,.M.KES
NIP 19710316 1991032 002

1. Pengertian Pemeriksaan BTA dengan metode Ziehl Neelsen adalah pemeriksaan untuk
menentukan adanya bakteri tahan asam pada penderita TB dengan
menggunakan Reagen Ziehl Neelsen.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan BTA metode


Ziehl Neelsen.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.005/PKM-PJ/I/2016 tentang Penunjang Pelayanan


Klinis Puskesmas Pasiran Jaya.
4. Referensi Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB, Kemenkes RI
Tahun 2012
5. Alat dan Bahan Alat
Ose
Kaca objek
Bunsen
Mikroskop
Rak pewarnaan
Sampel dahak
Pensil 3B
Bahan
Larutan Carbol Fuchsin
Larutan Larutan Asam Alkohol 3%
Larutan Methylene Blue 0,3%
6. Langkah- Tahap Pra Analitik
Langkah
Persiapan sampel
1. Spesimen sputum dikumpulkan dalam pot sputum bermulut lebar dan
berulir.
2. Diperlukan 3 kali pengambilan sputum, 2 kali kunjungan, yaitu
sewaktu-pagi-sewaktu (SPS) sebagai berikut :
Sewaktu (S) sputum dikumpulkan sewaktu terduga TB datang
berkunjung pertama kali, lalu terduga TB pulang membawa pot
sputum untuk mengumpulkan sputum hari kedua.
Pagi (P) sputum yang sudah dikumpulkan pada pagi hari
kedua, segera setelah bangun tidur. Dibawa ke laboratorium
dan diserahkan kepada petugas laboratorium.
Sewaktu (S) sputum dikumpulkan di laboratorium pada pagi
hari kedua, sesaat setelah menyerahkan sputum pagi.
3. Pot sputum diberi label yang memuat identitas pasien, tanggal
pengambilan sampel dan jenis sputum yang diambil.

Prinsip Pemeriksaan
Basil Tahan Asam (BTA) akan memberikan warna merah pada pewarnaan
Ziehl Neelsen.

Tahap Analitik

1. Beri nomor pada sediaan.


2. Letakkkan sediaan di atas rak dengan jarak minimal 1 jari telunjuk.
3. Tuangkan Carbol Fuchsin menutupi seluruh permukaan sediaan.
4. Panaskan sediaan dengan sulut api sampai keluar uap (jangan sampai

1
mendidih), kemudian dinginkan selama 5 menit.
5. Buang Carbon Fuchsin dari sediaan satu per satu secara perlahan-lahan
dengan cara dibilas menggunakan air mengalir mulai dari bagian slide
yang frosted (bekuan tebal).
6. Tuangkan Asam Alkohol pada sediaan, biarkan beberapa saat lalu di
bilas dengan air mengalir sampai bersih (tidak tampak sisa zat warna
merah). Bila masih tampak warna merah lakukan decolorisasi ini
beberapa kali.
7. Tuangkan Methylene Blue hingga menutupi seluruh sediaan dan
biarkan selama 20-30 detik.
8. Buang Methylene Blue dari sediaan satu per satu secara perlahan-lahan
dengan cara dibilas menggunakan air mengalir.
9. Keringkan sediaan pada rak pengering..
10. Setelah kering periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x
dengan Imersi Oil.
11. Cari BTA berwarna merah, berbentuk basil/batang.
12. Rendam dan cuci semua alat yang terkontaminasi sputum dengan
larutan disinfektan.

Pasca Analitik

Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan sputum dilakukan dengan


menggunakan skala IUATLD (International Union Against Tuberculosis and
Lung Disease), sebagai berikut :

Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, dilaporkan Negatif


(-)
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah BTA
yang ditemukan (Scanty)
Ditemukan 10-99 BTA dalam lapang pandang, disebut 1+
Ditemukan 1-10 BTA setiap 1 lapang pandang, disebut 2+ (periksa
minimal 50 lapang pandang)
Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapangan pandang, disebut 3+ (periksa
minimal 20 lapang pandang)
7. Hal-hal yang perlu 1. Kualitas sputum.
diperhatikan 2. Kualitas reagen Ziehl Neelson.
8. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Rawat Inap
4. Ruang KIA
5. Puskesmas Pembantu
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan

Anda mungkin juga menyukai