Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN BTA

No. Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1 dari 1
PEMERINTAH
KABUPATEN Azwar Anas, S.Tr.Kep
KAYONG UTARA NIP.197705112002121008

1. Pengertian Pemeriksaan BTA adalah pemeriksaan laboratorium dengan bahan sputum


sebagai bahan pemeriksaan untuk mengetahui adanya bakteri tahan asam (
Mycobacterium Tuberculose).

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan BTA di puskesmas

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Teluk Melano Nomor Tahun


2023.Tentang Pelayanan Laboratorium
4. Referensi - Manual KIT Reagen

- Permenkes No 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat


Kesehatan Masyarakat
- Permenkes No 43 Tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik
Yang Baik

5. Prosedur Alat dan Bahan :


1. Obyek glass
2. Lampu spiritus
3. Mikroskop
4. Sputum
5. Lidi
6. Rak pengecatan
7. Cat Ziehl Neelsen
Cara Kerja :
1. Petugas menyiapkan kaca sediaan yang baru dan bersih
2. Petugas melakukan penomoran pada kaca sediaan
3. Petugas mengamil sampel dahak yang purulen dengan lidi kira-kira sebesar
iji kacang dan meletakkannnya pada sediaan
4. Petugas menunggu sampel sediaan sampai hingga setengah kering
5. Petugas menyebarkan sampel secara spiral kecil – kecil pada permukaan
kaca sediaan dengan ukuran 2 x 3 cm
6. Petugas mengeringkan sediaan pada suhu kamar
7. Petugas melakukan fiksasi dengan melewatkan sediaan pada api bunsen/
spiritus 2 – 3 kali dengan posisi sediaan menghadap ke atas
8. Letakkan sediaan di atas rak dengan jarak minimal 1 jari telunjuk
9. Tuangkan Carbol Fuchsin menutupi seluruh permukaan sediaan
10. Panaskan sediaan dengan sulut api sampai keluar uap ( jangan sampai
mendidih ), kemudian dinginkan selama 5 menit. Buang Carbol Fuchsin
dari sediaan satu per satu secara perlahan – lahan dengan cara dibilas
menggunakan air mengalir mulai dari bagian slide yang frosted ( tebal )
11. Tuangkan Asam Alkohol pada sediaan, biarkan beberapa saat lalu bilas
dengan air mengalir sampai bersih ( tidak tampak sisa zat warna merah ).
Bila masih tampak warna merah lakukan decolorisasi ini beberapa kali.
12. Tuangkan Methylene blue hingga menutupi seluruh sediaan dan biarkan
selama 20 – 30 detik.
13. Buang Methylene Blue dari sediaan satu per satu secara perlahan – lahan
dengan cara dibilas menggunakan air mengalir.
14. Keringkan sediaan pada rak pengering.
15. Petugas melakukan pembacaan sediaan menggunakan mikroskop
perbesaran lensa obyektif 10 kali untuk menentukan area lapangan pandang
sediaan kemudian melanjutkan dengan perbesaran lensa obyektif 100 kali
untuk identifikasi bakteri tahan asam
16. Petugas melakukan pembacaan sepanjang garis horizontal terpanjang dari
ujung kiri ke ujung kanan minimal 100 lapangan pandang
17. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan sesuai skala International Union
Against To Lung disease ( IUATLD )
18. Petugas melakukan pencatatan hasil pemeriksaan

Interpretasi Hasil :
- Negatif : tidak ditemukan TA dalam 100 lapangan pandang
- Scanty : ditemukan 1- 9 BTA dalam 100 lapangan pandang ( petugas
menuliskan jumlah BTA yang ditemukan.
- +1 : ditemukan 10 – 99 BTA dalam 100 lapangan pandang
-+2 : ditemukan 1 – 10 BTA dalam setiap lapangan pandang (
petugas memeriksa minimal 50 lapangan pandang
- +3 : ditemukan 10 BTA dalam 1 lapangan pandang ( petugas
memeriksa minimal 20 lapangan pandang
6. Unit Terkait Laboratorium
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1 dari 1
PEMERINTAH
KABUPATEN Azwar Anas, S.Tr.Kep
KAYONG UTARA NIP.197705112002121008

1. Pengertian Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan laboratorium dengan bahan


pemeriksaan darah yang bertujuan untuk mengetahui penyakit infeksi yang
disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan plasmodium yang
penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan malaria di puskesmas

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Teluk Melano Nomor Tahun


2023.Tentang Pelayanan Laboratorium
4. Referensi - Manual KIT Reagen

- Permenkes No 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium


Pusat Kesehatan Masyarakat
- Permenkes No 43 Tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik
Yang Baik

5. Prosedur Persiapan alat :


1. Jarum lanset
2. Tissue kering
3. Kapas Alkohol
4. Objek glass
5. Mikroskop
Reagen :
1. Larutan giemsa
2. Larutan buffer pH 7,2
Cara melarutkan reagen :
Perbandingan konsentrasinya adalah 3 % yaitu 0,3 cc larutan Giemsa
ditambah dengan 9,7 cc larutan buffer pH7,2

Prosedur Kerja :
Pembuatan sediaan darah tebal dan tipis
1. Buat sediaan darah tebal dengan cara meneteskan sebanyak 3 – 4 tetes
darah pada daerah dekat ujung objek glass, dengan sudut objek glass yang
lain campurkan tetesan darah tersebut secara membulat sampai diameter
20 mm dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga masih bisa membaca
Koran di belakang sediaan tersebut.
2. Buat sediaan darah tipis pada sisa tempat di objek glass yang sama
3. Tempatkan dikotak sediaan secara horizontal sampai sediaan mengering
4. Warnai sediaan tetes tebal dengan larutan giemsa 1 : 9 selama 30 menit,
sedangkan pada sediaan tipis terlebih dahulu difiksasi dengan methanol
baru diwarnai dengan giemsa 1 : 9 selam 30 menit
5. Bilas dengan air mengalir secara pelan – pelan, keringkan
6. Lakukan pembacaan dengan memakai mikroskop dengan objektif 100x

6. Unit Terkait Laboratorium


PEMERIKSAAN RDT MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1 dari 1
PEMERINTAH
KABUPATEN Azwar Anas, S.Tr.Kep
KAYONG UTARA NIP.197705112002121008

7. Pengertian Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan laboratorium dengan bahan


pemeriksaan darah yang bertujuan untuk mengetahui penyakit infeksi yang
disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan plasmodium yang
penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles.

8. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan malaria di puskesmas

9. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Teluk Melano Nomor Tahun


2023.Tentang Pelayanan Laboratorium
10. Referensi - Manual KIT Reagen

- Permenkes No 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium


Pusat Kesehatan Masyarakat
- Permenkes No 43 Tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik
Yang Baik

11. Prosedur Persiapan alat :


1. Jarum lanset
2. Tissue kering
3. Kapas Alkohol
4. Timer
Reagen :
1. RDT MALARIA
2. Larutan buffer RDT MALARIA
Prosedur Kerja :
1. Bersihkan area tempat lancet akan digunakan degan kasa alkohol
2. Tusuk bagian samping jari dengan lancet steril yang di sediakan
3. Ambil darah hingga garis hitam, dengan pipet kapiler 5ul
4. Masukan 5ul darah yang telah diambil kedalam sumuran specimen
bunder
5. Masukan Larutan buffer ke dalam sumuran persegi perangkat uji
6. Baca hasil 15 menit

Interpretasi Hasil :
- Positif atau Negatif

12. Unit Terkait Laboratorium


PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
No. Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1 dari 1
PEMERINTAH
KABUPATEN Azwar Anas, S.Tr.Kep
KAYONG UTARA NIP.197705112002121008

1. Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan laboratorium dengan


sampel darah untuk menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam sel darah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan golongan darah di
puskesmas

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Teluk Melano Nomor Tahun


2023.Tentang Pelayanan Laboratorium
4. Referensi - Manual KIT Reagen

- Permenkes No 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium


Pusat Kesehatan Masyarakat
- Permenkes No 43 Tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik
Yang Baik

5. Prosedur Persiapan alat :


1. Jarum lanset
2. Kapas Alkohol
3. Tissue kering
4. Kertas Golongan darah
5. Lidi 4 bh
Reagen :
1 set antisera yang berisi :
 Serum anti A
 Serum anti B
 Serum anti AB
 Anti Rh faktor
Cara kerja :
1. Tulis nama,umur,alamat pasien dikertas golongan darah
2. Taruhlah darah di 4 kolom pada kertas golongan darah, kemudian
tambahkan :
1 tetes serum anti A, dikolom A
1 tetes serum anti B, di kolom B
1 tetes serum anti AB, dikolom AB
1 tetes anti Rh factor di kolom Rh
3. Campur dengan menggunakan ujung lidi (satu lidi untuk satu macam
campuran).
4. Goyangkan kertas golongan dengan membuat gerakan melingkar selama1
menit.
5. Lihat bagian mana yang ada aglutinasinya
6. Catat Hasilnya di kolom Golongan darah dan Rh

Pembacaan Hasil :
a. Golongan Darah A
Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi negatif
Anti AB aglutinasi positif

b. Golongan Darah B
Anti A aglutinasi negatif
Anti B aglutinasi positif
Anti AB aglutinasi positif

c. Golongan Darah AB
Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi positif
Anti AB aglutinasi positif

d. Golongan Darah O
Anti A aglutinasi negatif
Anti B aglutinasi negatif
Anti AB aglutinasi negatif

6. Unit Terkait Laboratorium

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN


No Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai