MIKROSKOPIK MALARIA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPTD Puskesmas
Kilan
1. Pengertian Pemeriksaan Parasit Malaria adalah pemeriksaan darah
penderita yang diduga malaria baik secara pemeriksaan
mikroskopik atau pemeriksaan cepat dengan Rapid Diagnostic
Test (RDT). Penderita dinyatakan positif malaria apabila pada
pemeriksaan secara mikroskopik ditemukan Plasmodium sp.
dalam darahnya atau apabila RDT positif .
2. Tujuan Menemukan dan mengidentifikasi parasit malaria di dalam
sediaan darah tepi
3. Kebijakan SK Pimpinan Puskesmas Nomor :
3. Kapas alcohol
B. Lokasi
1.Pada orang dewasa biasanya pada ujung jari manis atau jari
tengah di bagian tepi
2.Pada bayi dan anak kecil, pada bagian tumit atau ibu jari kaki di
bagian pinggir
6. Prosedur/ I. Cara Pengambilan Darah:
Langkah-langkah
1. Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol, biarkan
kering
2. Tusuk dengan lancet steril sedalam 3 mm. Darah harus
keluar sendirinya tanpa harus diperas
3. Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas kering.
Tunggu sampai darah keluar lagi
4. Sentuhkan tetesan darah tersebut pada 2 kaca objek.
Kaca objek pertama dengan 2 tetesan darah, disebelah kiri
dan sebelah kanan. Kaca objek kedua dengan 1 tetes
darah. Tetesan 2 cm dari tepi kaca objek.
II. Pembuatan Sediaan
a) Sediaan Darah Tebal
1. Letakkan kaca objek dengan 2 tetes darah tadi diatas
meja dengan tetesan darah menghadap keatas
2. Ambil kaca objek lain, tempelkan ujungnya pada
tetesan darah pertama dan lebarkan berlawanan arah
jarum jam sampai diameter 1 cm
3. Biarkan sampai kering diatas rak pengering kemudian
diberikan nomor/kode pada sediaan
b) Sediaan Darah Tipis
1. Letakkan kaca objek dengan 1 tetes darah kapiler
dengan tetesan darah disebelah kanan dan
menghadap keatas
2. Pegang dengan tangan kanan kaca penggeser dan
letakkan sisi pendeknya disebelah kiri dari tetesan
darah
3. Kemudian gerakkan kearah tetesan darah sehingga
mengenai tetesan darah tersebut
4. Setelah menyentuh sisi pendek kaca penggeser,darah
menyebar pada sisi kaca penggeser tersebut. Tunggu
sampai darah meyebar keseluruh sisi kaca penggeser
5. Geser segera kaca penggeser ke kiri dengan sudut
30°- 45° (kaca penggeser jangan ditekan)
6. Keringkan sediaan dan beri nomor/kode pada sediaan
dibagian tepi
7. Fiksasi dengan methanol selama 10 menit dan
sediaan siap untuk diwarnai.
III. Pewarnaan Sediaan
1. Sediaan darah yang sudah kering difiksasi dengan
methanol. Jangan sampai terkena sediaan darah tebal
2. Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah
berada diatas
3. Siapkan larutan giemsa dengan mencampur 3 cc
giemsa stock dan 97 cc larutan buffer
4. Tuangkan larutan giemsa 3% dari tepi hingga menutupi
2/3
seluruh permukaan kaja objek. Biarkan selama 30-45
menit.
5. Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi
kaca objek sampai larutan giemsa yang terbuang
menjadi jernih.
Angkat dan keringkan sediaan darah. Setelah kering
sediaan darah siap untuk diperiksa
IV. Cara Pemeriksaan Sediaan
1. Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering
diletakkan dibawah mikroskop
2. Tetaskan 1 tetes imersi oil pada sediaan darah
diperiksa dengan perbesaran 100x. Carilah gambaran
parasit malaria.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang Semua unit wajib melaporkan hasil kinerja selama 6 bulan
3/3
perlu terakhir
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang Laboratorium
2. Ruang KIA
3. Ruang Pemerikaan Umum
11. RekamanHistoris
Yang Tanggal mulai
Perubahan No Isi Perubahan
diubah diberlakukan
1
2
4/3
Pewarnaan Sedian Darah
(SD) Malaria
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
13. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah pewarnaan Sedian
Darah (SD) Malaria di UPTD Puskesmas Siantar CA
5/3
2. Beaker glass
3. Pipet tetes/pipet Pasteur
4. Rak pewarnaan
5. Botol semprot/botol pembilas
6. Timer
7. Giemsa stok
8. Methanol absolut
9. Buffer pH 7.2
17. Prosedur/
Langkah-langkah 1. Petugas meyiapkan pewarna Giemsa dengan
meletakanya dalam wadah kecil.
2. SD tipis yang sudah kering petugas memfiksasi SD tipis
yang sudah kering dengan methanol.
3. Petugas mencelupkan SD tipis yang sudah kering dalam
wadah yang berisi methanol selama beberapa detik.
Hindari kontak antara SD tebal dengan methanol supaya
tidak terfiksasi.
6/3
perlu terakhir
diperhatikan
19. Unit Terkait Ruang Laboratorium
20. RekamanHistoris
Yang Tanggal mulai
Perubahan No Isi Perubahan
diubah diberlakukan
1
2
7/3