Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN PARASIT MALARIA

Nomor :
Nomor Rvisi :
SOP Tanggal
Terbit
:

Halaman : ½

PUSKESMAS EMAVIARNI AHMAD, SKM


PENYENGAT OLAK Nip. 197907222009022001

1. Pengertian Pemeriksaan darah penderita yang di duga malaria dengan pemeriksaan


mikroskopis
2. Tujuan Meningkatkan mutu diagnosis pemeriksaan darah malaria di semua fasilitas
pelayanan kesehatan
3. Kebijakan  Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada semua penderita di duga malaria
(Malaria klinis) disemua tingkat pelayanan kesehatan
 Penatalaksanaan kasus malaria berdasarkan diagnosa yang cepat dan
pengobatan yang tepat
 SK. Kepala Puskesmas Nomor : /PKM-PO/2017 tentang Jenis-jenis
Pemeriksaan Laboratorium.
4. Referensi Buku Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria, Direktorat Pengendalian
Penyeakit Bersumber Binatang, Dirjen P2 & PL, Depkes RI 2007
5. Prosedur/Langkah ALAT :
Kerja  Mikroskop Binoculer
 Pipet Tetes
 Jarum/Lancet
 Handscoon steril
 Kapas kering
 Beaker Glass
 Objek Glass
 Tissue
 Kertas Lakmus
 Rak Pengering sediaan darah
 Rak pewarnaan
 Gelas ukur

REAGENSIA :
 Larutan Buffer (pH 7,2)
 Akuades
 Alkohol 70%
 Larutan Giemsa Stock

1.Pengenceran Giemsa Stock dengan Larutan Buffer pH 7,2

o Larutan Giemsa 3 % waktu pewarnaan 30 -45 menit : Larutkan Giemsa


Stock sebanyak 3 cc dan 97 cc larutan buffer pH 7,2 (1 sediaan darah
campur dengan 8 tetes lar. Giemsa Stock dengn 5 cc Lar. Buffer pH
7,2)
o Larutan Giemsa 10 % waktu pewarnaan 5 – 8 menit : Larutkan Giemsa
Stock sebanyak 10 cc dan 90 cc Larutan buffer pH 7,2 ( Biasanya untuk
MBS )
2.Cara Kerja :
a.Pengambilan Sediaan Darah Malaria pada Ujung Jari/Darah Kapiler :
o Pengambilan darah dibuat dengan 2 sediaan yaitu : Sediaan Tebal dan
Sediaan Tipis.
b.Pembuatan Sediaan Darah Malaria :
o Jenis Sediaan Darah Tebal :
 Terdiri dari sejumlah besar darah sel darah merah yang terhemolisi,
sehingga parasit akan terkonsentrasi di area yang terbatas dan
parasit akan lebih cepat terlihat dibawah mikroskop.
o Jenis Sediaan Darah Tipis :
 Terdiri dari satu lapisan darah merah yang tersebar dan digunakan
untuk membantu identifikasi parasit malaria setelah ditemukan
dalam sediaan tebal.

PEMBUATAN SEDIAAN DARAH

1. Pegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak tangan menghadap keatas.
a. Pilih jari tengah atau jari manis (pada bayi usia 6-12 bulan darah diambil
dari ujung ibu jari kaki dan bayi <6 bulan darah diambil dari tumit).
b. Bersihkan jari dengan kapas alcohol untuk menghilangkan kotoran dan
minyak yang menempel pada jari tersebut.
c. Setelah kering, jari ditekan agar darah banyak berkumpul diujung jari.
d. Tusuk bagian ujung jari (agar dipinggir, dekat kuku) secara cepat dengan
menggunakan lancet.
e. Tetes darah pertama yang keluar dibersihkan dengan kapas kering, untuk
menghilangkan bekuan darah dan sisa alcohol.
f. Tekan ujung jari kembali sampai darah keluar, ambil object glass bersih
(pegang object glas dibagian tepinya). Posisi object glass berada dibawah
jari tersebut.
g. Teteskan 1 tetes darah dibagian tengah object glass untuk sediaan tipis.
Selanjutnya 2-3 tetes darah yang lebih besar untuk sediaan tebal.
h. Bersihkan sisa darah diujung jari dengan kapas.
i. Letakkan object glass yang berisi tetesan darah diatas meja atau
permukaan yang rata.
j. Untuk membuat sediaan tipis, ambil object glass baru (object galss kedua)
tetapi bukan cover glass. Tempelkan ujungnya pada tetes darah kecil
sampai darah tersebut menyebar sepanjang sisi object glass.
k. Dengan sudut 450geser object glass tersebut dengan cepat kea rah yang
berlawanan dengan tetes darah tebal, sehingga didapat sediaan hapus
(seperti bentuk lidah).
l. Untuk sediaan tebal, ujung object glass kedua ditempelkan pada ketiga
tetes darah tebal. Darah dibuat homogeny dengan cara memutar ujung
object glass searah jarum jam, sehingga terbentuk bulatan dengan
diameter 1 CM.
m. Pemberian lebel/etiket dilakukan pada bagian pangkal sediaan tipis yang
sudah kering dengan pensil. Tulis nama penderita, nomor dan tanggal
pembuatan. Jangan menggunakan ballpoit atau spidol dalam pembuatan
lebel.
n. Proses pengeringan sediaan harus dilakukan secara perlahan-lahan
ditempat yang datar. Tidak dianjurkan menggunakan lampu (termasuk
lampu mikroskop) hair dryer. Hal ini dapat menyebabkan sediaan menjadi
retak retak sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan. Kipas angin dapat
digunakan untuk mengeringkan sediaan.
o. Selama proses pengeringan, sediaan harus dihindari gangguan seranga
(semut, lalat, kecoa dll), debu, panas, kelembaban yang tinggi dan getaran.
p. Setelah kering, darah tersebut harus segera diwarnai, pada keadaan tidak
memungkinkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam sediaan harus
sudah diwarnai.

PEWARNAAN SEDIAAN DARAH :

1. Sediaan tipis yang sudah kering difiksasi dengan methanol, jangan sampai
terkena sediaan tebal.
2. Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah berada diatas.
3. Tuangkan larutan Giemsa 3% dari tepi sehingga menutupi seluruh permukaan
object glass. Biarkan selama 30-45 menit.
4. Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi object glass sampai
larutan giemsa yang terbuang menjadi jernih. Angkat dan keringkan sediaan.
Setelah kering sediaan siap diperiksa.
5. Pada keadaan darurat dapat dipakai larutan giemsa 10% selama 5-8 menit.
Dalam hal ini pewarnaan standart tetap dilakukan.

PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA :


1. SEDIAAN DARAH TEBAL
a. Sediaan darah tebal ditetesi minyak immersion dengan menggunakan
lensa objektif 100X.
b. Letakkan lensa objektif di bagian tepi sediaan darah tebal.
c. Pemeriksaan dilakukan kearah kiri atau kanan,bergerak seperti spiral
(batleman cross).
d. Bila tidak ditemukan parasit pada 100 lapangan pandang dinyatakan
Negatif.
e. Bila ditemukan parasit,pemeriksaan dilanjutkan dengan 100 lapangan
pandang sebelum diagnose ditegakkan,hal ini dilakukan untuk
memastikan ada tidaknya infeksi campur.

2. SEDIAAN DARAH TIPIS


a. Sediaan darah tipis ditetesi minyak immersion dengan menggunakan
lensa objektif 100X.
b. Lensa Objektif diletakkan pada sediaan tipis 1 cm dari ujung lidah.
c. Pemeriksaan dilakukan kearah kiri atau kanan,bergerak seperti spiral
(batleman cross).
d. Pemeriksaan dilakukan sampai 100 lapangan pandang untuk menentukan
apakah sediaan darah positif atau negatif,bila diperlukan dapat dilihat
sampai dengan 400 lapangan pandang.

3. MENGHITUNG JUMLAH PARASIT


Dengan menggunakan Sistem Plus atau Semi Kuantitatif.
+ = 1 sampai 10 parasit dalam 100 lapangan pandang SD tebal.
++ = 11 sampai 100 parasit dalam 100 lapangan pandang SD tebal.
+++= 1 sampai 10 parasit dalam 1 lapangan pandang SD tebal.
++++= >10 parasit dalam 1 lapangan pandang SD tebal.

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA :


1. Tidak ditemukan parasit malaria (negatif)
2. Ditemukan parasit malaria digunakan simbol :
 Plasmodium Falsiparum bentuk Tropozoit + Gamentosit = tF+g
 Plasmodium Falsiparum hanya bentuk Tropozoit = tFg
 Plasmodium Falsiparum gametosit saja = Fg
 Plasmodium Vivax untuk semua stadium = V
 Plasmodium Malariae untuk semua stadium = M
 Infeksi campuran = Mix (lebih dari 1 Parasit)

6. Bagan Alir
Pemeriksaan Malaria

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Pengambilan sampel darah tepi pada jari yang


sudah di desinfektan dengan alkohol 70%

Pengambilan sediaan darah tetes tipis dan tetes


tebal
Melakukan prosedur pewarnaan,pemeriksaan
sampel darah tetes tipis, dan tetes tebal

Pembacaan sediaan darah di bawah microscope


dengan pembesaran 100 kali menggunakan
imersiol oil.

Mencatat hasil dalam jenis dan stadium parasit


tanpa perlu dihitung

Merapihkan kembali meja periksa setelah selesai


melakukan pemeriksaan sampel.

Segera lakukan
penanganan pada sampel
darah untuk dilakukan
pemeriksaan.

7. Unit terkait 1. Poli Umum,


2. Poli Usila
3. MTBS
4. KIA/KB
5. Pustu dan Bidan Desa
8. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan

Anda mungkin juga menyukai