Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


A. Pengolahan Data
Data merupakan sumber informasi yang harus dikelola dengan baik,
oleh karena itu Pemerintah Daerah mempunyai perhatian yang cukup besar
terhadap manajemen data mengingat peranannya yang begitu penting
sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam rangka penyelelnggaraan
kegiatan Pemerintah, Pembangunan dan sosial kemasyarakatan. Oleh
karena itu harus dibangun Bank Data (Data Base) Pemerintah Daerah yang
mampu mengakomodir dan mensuplai seluruh kebutuhan data secara cepat,
tepat dan akurat. Didukung aplikasi program berbasis teknologi informasi
dengan tujuan :
1. Meningkatkan Efesiensi Kerja.
2. Meningkatkan Kualitas Layanan Publik.
3. Meminamalkan KKN.
4. Menuju Elektronik Government (E-Government)

Pembangunan aplikasi program dilakukan secara berkelanjutan sesuai


kemampuan keuangan daerah. Oleh karena itu secara prioritas
pengembangan pengolahan data diarahkan pada:

1. Pengembangan Infrastruktur jaringan berupa pembangunan Lokal Area


Network (LAN) dalam rangka melaksanakan interkoneksi jaringan antar
SKPD sehingga arus komunikasi dan informasi data dapat terlaksana
secara teritegrasi menjadi satu system jaringan data skala Kabupaten
berbasis internet.
2. Pengembangan Software Aplikasi Program untuk mengakomodasi
kebutuhan tugas dibidang pengolah data sepeti gaji, kepegawaian,
perpustakaan, keuangan,aset,kearsipan dan data yang membutuhkan
perhitungan yang teliti dan logika program yang rumit sehingga menjadi
tidak efektif kalau dikelola secara manual.
3. Pembangunan Bank Data sebagai pusat informasi yang menampung
seluruh data berkenaan dengan penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan dan Sosial kemasyarakatan sehingga mampu menjawab
seluruh kebutuhan data baik oleh internal Pemerintah maupun
masyarakat umum.
4. Pengelolaan Web Pemda sebagai media informasi berbasis internet dalam
rangka menyebarluaskan dan memperkenalkan seluruh hal terkait
Daerah Muaro Jambi sebagai Daerah Otonom. Oleh karena itu harus
dikelola dengan baik agar kredibilitasnya sebagai salah satu sumber
infomasi tetap terjaga dengan baik, untuk itu skala prioritas program
ditujukan pada kegiatan :

[1]
a. Up Date Data secara priodik.
b. Penyajian Data Terkini.
c. Layanan Informasi Pengunjung Blog.
d. Keamanan Data.
5. Peningkatan kapasitas SDM pegembangan Hardware / Software menjadi
tidak berarti tanpa didukung sumber daya manusia yang handal. Oleh
karena itu perlu dilaksanakan upaya nyata untuk meningkatkan
kemampuan wawasan dan penguasaan teknologi informasi yang tumbuh
dan berkembang begitu pesat. Peningkatan Kapasitas SDM dibidang
teknologi informasi dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan teknis
(Bintek) baik yang diselenggarakan sendiri maupun pengiriman personil
mengikuti pelatihan daerah, meliputi bidang :
Jaringan
System Informasi
Tehnik Komputer
Manajemen WEB
Program
Manajemen Data

B. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu kewenangan daerah mempunyai
peran sangat strategis utamanya dalam peningkatan kualitas SDM yang
dirasa relative masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lain. Oleh
karena itu optimalisasi peran perpustakaan harus dilaksanakan dalam
rangka pengembangan minat baca, baik dilingkungan PNS maupun
masyarakat umum.
Pengembangan perpustakaan diprioritaskan pada kegiatan :
1. Pengelolaan Perpustakaan Daerah.
2. Pembinaan Kelembagaan Perpustakan.
3. Peningkatan Minat Baca Masyarakat.

Pengelolaan perpustakaan daerah dilaksanakan dalam rangka


membantu masyarakat didalam memperoleh bahan bacaan yang bermutu
dan murah untuk semua kelompok / golongan sehingga dengan demikian
dapat meningkatkan wawasan, kemampuan dan pengetahuan. Selanjutnya
guna meningkatkan layanan kepada masyarakat akan dikembangkan
perpustkaan berbasis elektronik (E-Library) guna mengantisipasi
perkembangan teknologi informasi yang difokuskan pada kegiatan
digitalisasi bahan bacaan (buku), refrensi dan layanan perpustakaan.

Permbinaan perpustakaan desa menjadi amat penting mengingat


penyebaran penduduk yang tidak merata dimana sebagian besar masyarakat
tinggal didaerah pedesaan yang relatife jauh dari aksees trasportasi dan
informasi sehingga dipandang perlu menumbuh kembangkan perpustakaan
desa sebagai media mencerdaskan masyarakat desa agar lebih berdaya dan
mandiri sehingga dapat meningkatkan peran serta mereka dalam kegiatan
pembangunan. Oleh karena itu diperlukan wahana informasi perpustakaan
yang berada didesa yang pengelolaannya dilakukan masyarakat itu sendiri,
pemerintah berkewajiban melakukan prmbinaan ebrupa bantuan bahan

[2]
bacaan, manajemen pengelolaan serta pembinaan sumber daya manusia
petugas.

Peningkatan minat baca dilaksanakan untuk menumbuhkan gairah dan


motivasi masyarakat agar terbiasa membaca sehingga menjadikan membaca
sebagai kegiatan yang wajib,. Kegiatan ini dilaksanakan dilingkungan rumah
tangga, pendidikan dan tempat kerja.

C. Kearsipan
Arsip merupakan bukti autentik atas suatu dokumen kedinasan yang
harus dipelihara dan dijaga keselamatannya yang bernilai guna tinggi baik
sekaran maupun yang akan dating. Oleh karena itu arsip harus dikelola
dengan baik, untuk pengembangan arsip diprioritaskan pada kegiatan :
a. Penyiapan sarana dan prasarana penyimpanan arsip.
b. Penyelamatan arsip.
c. Layanan arsip.

Penyiapan sarana dan prasarana penyimpanan arsip dimaksudkan


untuk menjaga keamanan dan keselamatan arsip baik dari resiko
kehilangan maupun kerusakan fisik arsip akibat pengaruh cuaca. Oleh
karena itu perlu didukung sarana dan prasarana penyimpanan yang
memadai seperti gedung / ruangan, rak dan lemari arsip dan media
penyimpanan lain yang dibutuhkan agar secara fisik arsip terjaga dengan
baik.

Mengingat arsip bernilai guna tinggi baik sekarang maupun akan dating,
maka perlu dilakukan upaya penyelamatan arsip secara konsisten oleh
pusat arsip daerah sehingga dokumen arsip yang terkait dengan seluruh
kegiatan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan terekam
secara baik sehingga ketika diperlukan dapat diperoleh dengan mudah.

Kegiatan penyelamatan arsip dimulai dengan melakukan pendataan


arsip unit pengelola (SKPD) selanjutnya dilakukan kegiatan
akuisi/pengumpulan dari unit pengelola untuk diproses lebih lanjut untuk
menjadi dokumen arsip daerah.

Layanan kearsipan merupakan upaya untuk mencari dan menentukan


arsip, oleh karena itu dibutuhkan manajemen layanan yang baik
mengedepankan kepuasan masyarakat selaku konsumen, oleh karena itu
upaya peningkatan layanan dilakukan melalui pemanfaatan teknologi
informasi untuk percepatan layanan agar proses layanan berjalan secara
terukur dan berorientasi pada konsumen.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan penyusunan LAKIP adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui sejauh mana realisasi pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi pada akhir tahun anggaran dan guna mengetahui faktor-
faktor penghambat (barier) yang mempengaruhi upaya pencapaian
program kerja yang telah dirumuskan.
[3]
Merupakan infut yang berguna bagi pimpinan dalam memformalisasikan
program kerja tahun berikutnya dengan bercermin pada program tahun
berjalan sehingga penyimpangan (devisiasi) dalam pelaksanaannya
dapat diminimalisir sehingga dengan demikian tugas akan menjadi
semakin baik dan dapat dipertangung jawabkan.
Bentuk cerminan tata kelola pemerintah yang baik (good government)
karena variable menjadi transparan dan terukut.

1.3. Dasar Hukum.


Penyusunan LAKIP ini disusun dengan pemerintah pada peraturan
perundang undangan yang berlaku yaitu :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Urusan
Pemerintah Propinsi Serta Kabupaten Kota.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah.
3. Intruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitasi Kinerja
Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 08 Tahun 2008
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Bappeda dan
Penanaman Modal dan Lembaga Teknis.

1.4. Kelembagaan.

Secara institusi Kantor Pengolahan Data Elektronik, Perpustakaan dan


Arsip Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah termasuk Lembaga
Teknis Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah
sebagai daerah otonom dibidang pengolahan data, perpustkaan dan arsip
dalam rangka penyelenggaraan asas desentralisasi.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas Kantor Pengolahan Data


Elektronik, Perpustakaan dan Arsip Daerah mempunyai fungsi :

Perumusan kebijakan teknis dibidang pengolahan data elektronik,


perpustakaan dan arsip skala kabupaten.
Menyelenggarakan kegiatan pengolahan data dibidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan berbasis elektronik.
Menyelenggarakan dan melakukan pembinaan perpustakaan desa dan
sekolah.
Menyelenggarakan kegiatan kearasipan pusat skala kabupaten.
Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan SDM dibidang
pendataan, perpustakaan dan arsip.
Melaksanakan kegiatan tata usaha dan perlengkapan kantor.

[4]
Struktur oganisasi terdiri dari :

a. Kepala
b. Sub bagian Tata Usaha
c. Seksi Pengolahan Data Elektronik
d. Seksi Perpustakaan
e. Seksi Kearsipan
f. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Prasarana
Guna menunjang pelaksanaan tugas kantor dilengkapi dengan prasaran kerja
sebagai berikut :

NO URAIAN JUMLAH Ket

1 Meubler :
- Meja 1 biro 1 unit
- Meja biro 12 unit
- Kursi 19 unit
- Lemari Arsip 5 unit
- Rak Pustaka 16 unit
- Rak Arsip 5 unit
- Meja Baca 1 unit
- Meja Resepsionis 1 unit

2 Peralatan Elektronik :
- AC 4 unit
- Server 3 unit
- UPS 7 unit
- PC User 7 unit
- Scanner 2 unit
- Printer 6 unit
- Telepon 1 unit
- Laptop 2 unit

3 Kendaraan Bermotor :
- Roda 4 2 unit
- Roda 2 4 unit

b. Pegawai

a. Berdasarkan tingkat pendidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH
1 S II -
2 SI 5 orang
3 D III 1 orang
4 SMU 10 orang

[5]
b. Berdasarkan pangkat golongan

No Pangkat/Golongan Jumlah
1 Golongan IV 1 orang
2 Golongan III 5 orang
3 Golongan II 10 orang

c. Infrastruktur Komunikasi

Untuk penyelenggaraan tugas yang memanfaatkan Teknologi Informasi


maka lokasi kantor cukup strategis karena memiliki infrastruktur
komunikasi sebagai berikut :

NO URAIAN JUMLAH KET


1 Tower LAN 1 unit rusak
2 Jaringan Telepon Kabel 1 ss
3 Jaringan Speedy 1 ss

[6]
BAB II
RENCANA STRATEGIS

2.1. Lingkungan Strategis

Guna menentukan visi kantor maka harus dilakukan analisis terhadap


lingkungan strategis guna mengetahui factor kekuatan, peluang, ancaman dan
kelemahan sehingga kita akan tahu posisi dan mau dibawa kemana organisasi
kedepan, hasil analisis menggunakan pendekatan SWOT adalah sebagai
berikut :

Kekuatan

a. Peraturan Daerah nomor 6 tahun 2008 tentang Kelembagaan Kantor PDE-


PAD.
b. Tersedianya jumlah pegawai yang memadai.
c. Sarana dan prasarana kerja yang memadai.
d. Lokasi kantor yang strategis dari aspek layanan.
e. Pemahaman tugas pegawai yang cukup baik.

Kelemahan

a. Keterbatasan kemampuan pembiayaan.


b. Kompetensi pegawai teknis masih rendah.
c. Kekurangan kesempatan mengikuti Diklat.
d. Kondisi fisik kantor yang kurang memadai.
e. Infrastruktur jaringan terbatas.

Peluang

a. Tuntutan akan tata kelola pemerintah yang baik.


b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat.
c. Tuntutan efesiensi kerja.
d. Meningkatkan kesadaran akan arti penting arsip.

Ancaman

a. Masih rendahnya pemahaman SKPD arti penting data.


b. Minat baca yang masih rendah.
c. Kurangnya pemahaman arti penting arsip.
d. Komitmen penerapan e-Government masih rendah.
e. Penyebaran penduduk yang tidak merata.

[7]
NO KEKUATAN PELUANG

1 Perda Kelembagaan nomor 6 tahun 2008. Tuntutan akan tata kelola pemerintah yang baik.
2 Tersedianya jumlah pegawai. Perkembangan TIK yang begitu cepat.
3 Sarana dan prasarana yang memadai. Meningkatnya kebutuhan bahan bacaan yang
bermutu dan murah.
4 Lokasi kantor yang strategis. Tuntutan akan efesiensi kerja.
5 Pemahaman tugas pegawai yang cukup Meningkatnya kesadaran akan arti penting arsip.
baik.

NO KELEMAHAN ANCAMAN

1 Keterbatasan kemampuan anggaran. Lemahnya pemahaman arti penting data.


2 Kompetensi tenaga teknis yang masih Minat baca yang masih rendah.
terbatas
3 Kurangnya kesempatan mengikuti Diklat. Kurangnya perhatian SKPD arti penting arsip.
4 Kondisi fisik kantor yang kurang memadai. Penyebaran penduduk yang tidak merata.
5 Infrastruktur jaringan yang masih Komitmen penerapan e-Government masih
terbatas rendah.

2.2. VISI dan MISI

Visi yang mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu organisasi, karena
akan menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai organisasi kedepan, oleh
karena itu penetapan visi menjadi hal yang amat penting. Sebagai lembaga
teknis daerah Kantor PDE-PAD mempunyai visi :

Terdepan Dalam Pengolahan Data, Perpustakaan dan Arsip


dengan didukung Pemanfaatan Teknologi Informasi .

Untuk mewujudkan visi dirumuskan misi sebagi berikut :

1. Penyusunan rencana teknis pengelolaan data perpustakaan dan arsip


daerah skala kabupaten.
2. Optimalisasi pemanfaatan e-Government dalam menunjang administrasi
serta pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
3. Interkoneksi system jaringan internet antar SKPD.
4. Peningkatan kapasitas SDM dibidang teknologi informasi dan komunikasi.
5. Menyelenggarakan perpustakaan dan kearsipan daerah dengan didukung
aplikasi program pelayanan berbasis elektronik.
6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi.

[8]
2.3. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan :
a. Terwujudnya SDM yang profesional dalam pelayanan public di
Kabupaten Muaro Jambi.
b. Terwujudnya SDM aparatur Pengelolaan Perpustakaan Daerah.
c. Terwujudnya SDM aparatur dalam pengelolaan Arsip bernilai
guna tinggi.
d. Terwujudnya SDM aparatur dalam pengelolaan Jaringan Layanan
Secara Elektronik.
2. Sasaran :
a. Terciptanya profesionalisme SDM dalam pelayanan public.
b. Meningkatnya profesionalisme SDM dalam Pengelolaan
Perpustakaan Daerah.
c. Meningkatnya profesionalisme SDM dalam pengelolaan Arsip
bernilai guna tinggi.
d. Terciptanya profesionalisme SDM dalam pengelolaan Jaringan
Layanan Secara Elektronik.
e. Terciptanya kinerja aparatur yang terampil.

2.4. Kebijakan dan Program

Selanjutnya setelah disusun visi dan misi maka ditetapkan kebijakan


dan program untuk mewujudkan sebagai berikut :

1. Kebijakan :
a. Pengembangan infrastruktur jaringan.
b. Pengembangan system informasi pemerintah.
c. Pembinaan manajemen data.
d. Pengolahan WEB Pemda.
e. Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan.
f. Pengembangan perpustakaan dan minat baca.
g. Peningkatan sarana dan prasarana kearsipan.
h. Penyelamatan dan pelayanan.
2. Program :
Untuk melaksanakan kebijakan kebijakan tersebut diatas dirumuskan
program kerja
sebagai berikut :
a. Pengembangan infrastruktur jaringan
- Pembuatan jaringan local (LAN) antar SKPD.
b. Pengembangan system informasi manajemen pemerintah.
- Aplikasi pendidikan.
- Aplikasi pariwisata.
- Aplikasi perikanan.
- Aplikasi peternakan.
- Aplikasi perkebunan.
- Aplikasi pertanian.
- Aplikasi informasi hokum.
- Aplikasi pendapatan daerah.

[9]
- Aplikasi kepegawaian.
- Aplikasi arsip.
- Aplikasi e-library.
c. Pembinaan manajemen data.
- Pembuatan data base daerah.
- Revitalisasi dan validasi data base daerah.
- Peningkatan kapasitas SDM.
d. Pengelolaan WEB Pemda.
- Pelayanan informasi.
- Pembaharuan (up-grade) data base.
e. Peningkatan sarana dan prasarana.
- Penyediaan bahan bacaan.
- Pengadaan perlengkapan pustaka.
- Pengembangan gedung kantor.
f. Pengembangan perpustakan dan minat baca.
- Pembinaan perpustakaan desa dan sekolah.
- Kodefikasi bahan bacaan.
- Pelayanan perpustakaan daerah.
- Penyelenggaraan kegiatan apresiasi minat baca.
- Peningkatan kapasitas SDM pengelola perpustakaan.
g. Peningkatan sarana dan prasaran kearsipan.
- Pengadaan sarana penyimpanan arsip.
- Pengadaan sarana pemeliharaan arsip.
h. Penyelamatan dan pelayanan arsip.
- Inventarisasi dan akuisi arsip.
- Pengelolaan bahan dan pelaksanaan retensi arsip.
- Pelayanan arsip pusat.
- Peningkatan kapasitas SDM kearsipan.

2.5. Rencana Kinerja.


Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014 Kantor PDE-PAD Kabupaten
Muaro Jambi adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
4. Penigkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan
Kepala Daerah.
5. Peningkatan Profesionalisme Aparatur Layanan Secara Elektronik.

[10]
BAB. III
AKUNTABILITAS KERJA

3.1. Indikator Capaian Kinerja


Akuntabilitas kerja adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung
jawaban dan menerangkan kinerja dan tindakan suatu instansi kepada pihak
yang memiliki hak dan wewenang untuk meminta keterangan atau
pertanggung jawaban.
Kinerja adalah tingkat prestasi pencapaian hasil kerja suatu instansi
dalam rangka upaya mewujudkan visi dan misi organisasi yang berdampak
positif maupun negatife dari suatu kebijakan yang telah ditetapkan.
Dari defenisi tersebut diatas maka dapat dipahami bahwa akuntabilitas
kinerja pada dasarnya merupakan instrument manajemen guna melihat dan
mengevaluasi pelaksanaan program kerja berjalan sebagai upaya tindakan
korektif terhadap aspek negatife permasalahan yang timbul selama
pelaksanaannya hingga dengan demikian diharapkan kedepan akan menjadi
lebih baik.
Guna untuk mengetahui akuntabilitas kinerja suatu instansi dapat
dilihat dari indicator yang merupakan variabel pengaruh terhadap pencapaian
prestasi pekerjaan, hal ini penting karena indikator kinerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. Indikator Input (masukan).
b. Indikator Output (keluaran).
c. Indikator Outcome (hasil).
d. Indikator Benefit (manfaat).
e. Indikator Infact (dampak).

Indikator input adalah seluruh sumber daya yang digunakan untuk


menghasilkan keluaran dalam hal ini digunakan ukuran kuantitatif
anggaran/ dana.
Indikator output adalah hasil nyata yang diperoleh dari suatu kegiatan
baik berupa fisik maupun nonfisik.
Indikator benefit adalah dampak langsung yang dirasakan dari
keluaran.
Indikator infact adalah inflikasi atas keluaran terhadap lingkungan
sekitar.

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja dilakukan atas capaian kinerja indikator


program yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan, dengan membandingkan
antara rencana dengan realisasi untuk masing-masing kelompok indikator,
yaitu indikator kinerja input dan output, antara yang direncanakan dan
realisasinya, kemudian jika terjadi celah kinerja (Performance gap) dilakukan
analisis terhadap penyebabnya sebagai solusi guna perbaikan dimasa yang
akan datang.

[11]
BAB. IV
PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah selain merupakan media pertanggung


jawaban, juga berfungsi sebagai sarana peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan selama 1
(satu) tahun anggaran maka dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan
tugas telah berjalan sesuai target yang direncanakan dengan tingkat capaian kinerja
sebesar 99,55% kategori berhasil.

Hasil yang diperoleh tentu tidak terlepas dari dukungan seluruh jajaran staf
yang berada pada Kantor Pengolahan Data Elektronik, Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Muaro Jambi. Namun demikian tidak terlepas pula dari
hambatan-hambatan yang dijumpai, baik bersifat internal maupun eksternal.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun, dengan harapan


dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Saran
Guna meningkatkan kinerja kegiatan Kantor Pengolahan Data Elektronik,
Perpustakaan dan Arsip Daerah, maka perlu diupayakan langkah langkah sebagai
berikut :

a. Dukungan SKPD umumnya dalam hal komitmen penyampaian data teknis


yang berkenaan dengan tugas dan fungsi masing masing.
b. Perlu adanya ketersediaan dana yang rasional dan proposional mengingat
kantor ini menangani 3 (tiga) urusan Wajib Pemerintah Daerah.
c. Perbaikan sarana seperti rehabilitasi gedung yang sudah tidak layak untuk
pelaksanaan fungsi fungsi teknis perpustakaan dan arsip.

[12]

Anda mungkin juga menyukai