Anda di halaman 1dari 29

UJI SILANG MIKROSKOPIS MALARIA

(CROSS CHECK)
AZNIE 1
PENGERTIAN
kegiatan pemeriksaan ulang terhadap sediaan darah malaria
yang dilakukan oleh laboratorium rujukan uji silang jenjang di
atasnya untuk menilai ketepatan hasil pemeriksaan mikroskopis
malaria dan menilai kinerja laboratorium.

petugas yang kurang terampil

Ketidaktepatan peralatan yang kurang memadai


dalam
pemeriksaan : bahan dan reagen tidak sesuai
standar

jumlah sediaan yang diperiksa


melebihi beban kerja
AZNIE 2
PRINSIP UJI SILANG
 Dilakukan oleh laboratorium di tingkat lebih tinggi
 Dilakukan oleh tenaga terlatih yang ditunjuk sebagai
tenaga pelaksana uji silang (cross-checker).
 Dilakukan secara blinded artinya tenaga pelaksana uji
silang pada laboratorium rujukan uji silang tidak
mengetahui hasil pembacaan dari laboratorium pelayanan
mikroskopis malaria yang diuji.
 Metode uji silang dalam pedoman ini menggunakan
metode konvensional atau Lot Quality Assurance System
(LQAS).
 Pada daerah dengan beban kerja uji silang yang tinggi,
metode uji silang yang digunakan adalah metode LQAS.

AZNIE 3
INDIKATOR KEBERHASILAN UJI SILANG MIKROSKOPIS
MALARIA DI KABUPATEN/KOTA
1. Cakupan ≥ 90%
Jumlah laboratorium pelayanan yang mengikuti uji silang di
kabupaten/kota dibandingkan dengan jumlah seluruh
laboratorium pelayanan yang memeriksa mikroskopis malaria
di kabupaten/kota ≥ 90%

AZNIE 4
INDIKATOR KEBERHASILAN UJI SILANG MIKROSKOPIS
MALARIA DI KABUPATEN/KOTA
2. Hasil Baik ≥ 80%
Jumlah laboratorium pelayanan yang memiliki hasil baik ≥
80% dibandingkan dengan jumlah laboratorium pelayanan
yang mengikuti uji silang.
• Hasil uji silang laboratorium pelayanan dikatakan baik
apabila memiliki nilai :
sensitivitas ≥ 70%, spesifisitas ≥ 70%, akurasi ≥ 70%
• Pencapaian indikator Hasil Baik Uji Silang dikatakan baik
apabila ≥ 80% laboratorium pelayanan yang mengikuti uji
silang memiliki nilai :
sensitivitas ≥ 70%, spesifisitas ≥ 70%, akurasi ≥ 70%
AZNIE 5
AZNIE 6
PENILAIAN KINERJA PETUGAS LABORATORIUM
 Kinerja Laboratorium Baik:
 Nilai Sensitivitas ≥70%, Spesifisitas ≥70%, Akurasi spesies
≥70%.
 Kinerja Laboratorium Cukup
 Nilai Sensitivitas 60-69%, Spesifisitas 60-69%, Akurasi
spesies 60-69 %.
 Kinerja Laboratorium Kurang:
 Nilai Sensitivitas <60%, Spesifisitas <60%, Akurasi spesies
<60%.

AZNIE 7
ALUR UJI SILANG

AZNIE 8
KETERANGAN
1) Sediaan darah uji silang dikirimkan oleh Laboratorium Pelayanan atau diambil
oleh Pengelola Program Malaria Dinkes Kabupaten/Kota.
2) Pengelola Program Malaria mengirimkan sediaan darah uji silang ke
Laboratorium Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota.
3) Laboratorium Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota melakukan analisis uji silang
dan mengirim umpan balik ke Laboratorium Pelayanan, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
4) Laporan Rekapitulasi Hasil Uji Silang Kabupaten/Kota disampaikan secara
berjenjang ke Laboratorium Rujukan Tingkat Provinsi, Laboratorium Rujukan
Tingkat Nasional, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan.
5) Bila terjadi ketidaksesuaian (discordance), Laboratorium Rujukan Tingkat
Kabupaten/Kota akan mengirimkan sediaan darah uji silang untuk dilakukan
pemeriksaan ulang oleh Laboratorium Rujukan Tingkat Provinsi; kemudian
Laboratorium Rujukan Tingkat Provinsi melaporkan hasilnya ke Laboratorium
Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota.
AZNIE 9
PENETAPAN TENAGA PELAKSANA UJI SILANG
1. Telah melaksanakan pemeriksaan mikroskopis malaria secara
rutin dengan akurasi spesies minimal 80% untuk
Kabupaten/Kota dan minimal 90% untuk provinsi, yang
dibuktikan dengan laporan pelaksanaan pemeriksaan.
2. Merupakan tenaga terlatih dan memiliki sertifikat lulus
pelatihan.
3. Memiliki tingkat kemampuan minimal :
a. Refference (level 2) untuk tingkat Kabupaten/Kota
b. Expert (level 1) untuk tingkat Provinsi dan Pusat
4. Memiliki komitmen untuk melaksanakan tugasnya minimal 3
tahun sejak pertama kali ditunjuk.

AZNIE 10
PROSEDUR UJI SILANG MIKROSKOPIK
1. Persiapan Sediaan yang akan diuji silang
Pemberian Identitas Sediaan
• Penulisan identitas dilakukan pada kertas/label dan ditempelkan pada
bagian atas kaca objek dengan tulisan menghadap keatas. Bagi fasyankes
yang memiliki kaca objek frosted, identitas ditulis dengan pensil 2B pada
bagian frosted.
• Penulisan identitas memuat informasi:

Kode kabupaten/Kode Fasyankes/No.urut/bulan/tahun

Kode ditulis berdasarkan kode yang berlaku di wilayah masing-masing.

AZNIE 11
2. PROSEDUR UJI SILANG MIKROSKOPIK KONVENSIONAL

Penyimpanan Sediaan Mikroskopik Malaria di Laboratorium pelayanan


Sediaan darah malaria diberi label sesuai register (identitas) dan
disimpan berdasarkan pengelompokan sediaan darah positif dan
sediaan darah negatif. Sediaan darah disimpan dalam kotak sediaan
darah tertutup dan diletakkan di ruangan dengan suhu kamar dan tidak
lembab untuk menghindari debu dan tumbuhnya jamur.
Pemilihan Sediaan
Daerah Pemberantasan dan pre eliminasi (200 SD/bulan) : Sampel uji
silang yang dipilih adalah 100% dari sediaan darah positif dan 5%
secara acak dari sediaan darah negatif.
Daerah eliminasi : semua sediaan dikirim setiap bulan.
* Pemilihan sediaan darah untuk uji silang dilakukan oleh pengelola
program.
AZNIE 12
3. PROSEDUR UJI SILANG MIKROSKOPIK METODE LQAS ( LOT QUALITY
ASSURANCE SYSTEM )

• Metode pemilihan jumlah slide secara acak dengan


mempertimbangkan keterwakilan jumlah slide positif dan negatif
untuk pengambilan kesimpulan yang lebih akurat.
Metoda ini tergantung dari jumlah slide positif atau Slide Positivity
Rate (SPR), jumlah total slide negatif atau Total Negative Slides
(TNS) per tahun.
Perbedaan prinsip antara dengan metode konvensional dengan
metode LQAS adalah pada sampling/pemilihan sediaan dengan
penghitungan lot, sehingga dengan metode ini diharapkan sediaan
yang diuji silang dapat mewakili dari seluruh SD malaria yang
diperiksa.

AZNIE 13
4. PROSEDUR UJI SILANG MIKROSKOPIK METODE LQAS ( LOT QUALITY
ASSURANCE SYSTEM )

Jumlah sediaan : >200SD/bulan


Penyimpanan Sediaan Mikroskopik Malaria Laboratorium
Pelayanan
 SD malaria diberi label sesuai register (identitas).
 SD malaria disimpan berurutan sesuai urutan register
laboratorium pelayanan dalam kotak sediaan darah tertutup
dan diletakkan di ruangan dengan suhu kamar dan tidak lembab
untuk menghindari debu dan tumbuhnya jamur.

AZNIE 14
SLIDE POSITIVITY RATE

Slide positivity rate (SPR): Perbandingan jumlah slide positif


dengan total slide selama satu tahun.

SPR = Jumlah slide positif per tahun x 100%


Jumlah Total slide per tahun

Total Negative Slides: Jumlah total slide negatif selama


satu tahun.

AZNIE 15
PENILAIAN UJI SILANG/ CROSSCHECK
Penilaian Kinerja Teknis Pembuatan Sediaan
• Kualitas Pembuatan Sediaan Darah
• Kualitas Pewarnaan Sediaan darah
• Sensitivitas,
• Spesifisitas,
• Akurasi spesies

AZNIE 16
Kualitas Pembuatan Sediaan Darah

Makroskopis
Tetes Tebal Tetes Tipis
Diameter ± 1cm 1 cm dari bagian ujung sediaan
darah tipis berbentuk lidah
Ketebalan: tulisan dapat dilihat di
atas kertas

Tidak terfiksasi

17
Kualitas Pembuatan Sediaan Darah

Mikroskopis
Tetes Tebal Tetes Tipis
Volume darah: 6 – 8 µl atau Volume darah :2 -4 µl

Untuk menilai SD darah negatif: Eritrosit tidak saling


minimal dapat dilihat 200 LPB atau bertumpuk.
setara dengan 3000-4000 leukosit

Ketebalan: Terfiksasi
baik : jumlah leukosit 15 -20/LPB
tebal : jumlah leukosit > 20/LPB
tipis : jumlah leukosit <15 /LPB
* Tergantung jumlah lekosit pasien
18
Kualitas Pewarnaan Sediaan darah

– Normal : inti leukosit berwarna ungu, inti parasit berwarna


merah, sitoplasma berwarna biru

– Asam : inti leukosit berwarna merah, inti parasit berwarna


merah, sitoplasma berwarna merah

– Basa : inti leukosit berwarna biru, inti parasit berwarna biru,


sitoplasma berwarna biru

– Kotor :banyak sisa-sisa/ endapan zat warna/ debu pada


lapang pandang
19
PENILAIAN KINERJA PEMBACAAN SD
Hasil uji silang

Hasil uji silang dari cross-checker disampaikan kepada


penanggung jawab program/pemantapan mutu 
dianalisis sensitivitas, spesifitas dan akurasi spesies 
dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat

Dinas Kesehatan setempat menyampaikan hasil uji


silang kepada laboratorium yang diuji dan laboratorium
rujukan uji silang melalui mekanisme umpan balik
sebagai bahan evaluasi.

AZNIE 21
Apabila terdapat perbedaan hasil pembacaan
(discordance) maka harus dilakukan pembacaan/ penilaian
ulang oleh lab rujukan di tingkat atasnya atau kepada
cross-checker lain di wilayahnya.
Analisis dan interpretasi Hasil Uji Silang  dengan
menghitung Sensitifitas, Spesifisitas, dan Akurasi Spesies.

Kinerja Laboratorium

Kineja Lab cukup berturut 4 bulan dan Kinerja Lab kurang


 supervisi/bimtek atau panel testing ditempat

AZNIE 22
PERAN KOMPONEN UJI SILANG
Laboratorium Malaria fasyankes
 Menuliskan nomor identitas sediaan sesuai instruksi kerja
 Mencatat hasil pemeriksaan SD Malaria sesuai instruksi kerja
 Menyimpan sediaan sesuai urutan register Malaria dan
pemisahan kotak sediaan SD Malaria Positif dan negatif
 Mempelajari umpan balik
 Menindak lanjuti umpan balik dengan tindakan perbaikan
 Mengarsipkan umpan balik uji silang

AZNIE 23
PERAN KOMPONEN UJI SILANG

Laboratorium Tingkat Kabupaten/Kota

a) Pembacaan sediaan

b) Penilaian Kualitas sediaan:

c) Absensi laboratorium peserta uji silang


cakupan per bulan : % laboratorium fasyankes peserta
uji silang terhadap seluruh laboratorium fasyankes di
kab/kota

AZNIE 24
PERAN KOMPONEN UJI SILANG

PJ Program Malaria Provinsi


 Rekapitulasi uji silang provinsi dilaporkan ke Subdit Malaria
Direktorat P2PTVZ Ditjen P2P
 Analisis aktivitas jejaring laboratorium :
cakupan:% Fasyankes yang ikut uji silang per Kab/Kota.Kinerja lab
fasyankes: % Fasyankes dengan Nilai Sensitivitas, Spesifisitas dan
Akurasi Spesies >70% per Kab/Kota
 Rekomendasi
 Tergantung analisa uji silang.
 Perencanaan tindak lanjut/pembinaan bersama lab RUS
AZNIE 25
PERHATIAN!!!
Analisis hasil baca Lab fasyankes vs lab Rujukan Kab/Kota
harus SEGERA diumpan-balikan kepada :
• lab fasyankes : Untuk tindakan perbaikan
• lab Kab/Kota : Perencanaan supervisi
• Dinas Kesehatan Provinsi : Perencanaan supervisi/
pelatihan, dsb
Keterlambatan umpan balik tidak dapat memperbaiki
kinerja laboratorium

AZNIE 26
PERHATIAN!!!
 Perlu koordinasi dan kesepakatan pelaksanaan uji silang:
• jadwal pengambilan/pengiriman sediaan
• pelaporan hasil baca Laboratorium Rujukan Kab/Kota
• distribusi umpan balik
 Bila ada Laboratorium Malaria Fasyankes yang tidak ikut
uji silang harus diketahui & dilaporkan alasan:
• tidak ada suspek Malaria
• petugas lab cuti, naik haji, sekolah, mutasi, dsb.

AZNIE 27
KUIS

Bagaimana
kinerja petugas
laboratorium ini?

AZNIE 28
KUIS
Bagaimana
kinerja petugas
laboratorium ini?

AZNIE 29

Anda mungkin juga menyukai