Anda di halaman 1dari 3

SOP pemeiksaan malaria dengan RDT

No. Dokumen
No. Revisi 00
SOP TanggalTerbit
Halaman 1- 2

dr. Juni Hainarida


UPT PUSKESMAS SEI
NIP.19670615 200212 2
SUKA
005
a. Deteksi antigen digunakan apabila tidak tersedia mikroskop untuk
memeriksa preparat darah tepi atau pada daerah yang sulit
dijangkau dan keadaan darurat yang perlu diagnosis segera.
Teknik yang di gunakan untuk deteksi antigen adalah
immunokromatografi dengan kertas dipstick yang dikenal dengan
1. Pengertian Rapid Diagnostic Test (RDT). Alat ini dapat mendeteksi antigen dari
P. falciparum dan non falciparum terutama P. vivax .
Rapid Diagnostic Test adalah suatu tes yang dapat
mendeteksi antigen malaria pada sejumlah kecil darah,
biasanya 5–15 µl menggunakan prinsip imunokromatografi
dengan antibodi monoklonal untuk mendeteksi antigen parasit
dan biasanya dalam bentuk tes strip.
2. Tujuan Untuk melakukan deteksi kualitatif cepat diagnostik malaria
SK Kepala Puskesmas Sei Suka NO: / Pkm / 2017, tentang Evaluasi dan
3. Kebijakan hasil evaluasi SK kepala Puskesmas Simpang Empat 2 Nomer : ................/
PKM-SE 2/VI/2016 tentang JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
2. Keputusan Menteri Kesehatan No.364/MENKES/SK/III/2003
Tentang Laboratorium Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Referensi
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.1674/MENKES/SK/XII/2005
Tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
CareStartTM Malaria HRP2/pLDH (Pf/PAN)
a. Alat dan Bahan
Bahan :
5. Prosedur
- CareStartTM Malaria HRP2/pLDH (Pf/PAN) Combo berisikan :
o Alat Uji ( Alat uji disegel di dalam wadah aluminium dengan
pengering)
o Petunjuk penggunaan
o Assay Buffer (Borax buffered SDS dan larutan saporanin)
o Pilihan : pipet sampel/lanset/alcohol pad
- Darah kapiler
- Tissue
b. Cara Kerja
1. bersihkan daerah yang akan ditusuk menggunakan alcohol pad
2. tekan ujung jari dan tusuk menggunakan venipuntur atau lanset yang
disediakan.
3. bersihkan tetesan darah pertama dengan tissue bersih.
4. ambil sampel darah (5 µl) menggunakan pipet yang disediakan atau
pipet mikro.
5. masukkan seluruh darah (5 µl) ke lubang sampel.
6. buka tutup botol Assay Buffer dengan memutar tutupnya.
7. tambahkan 3 tetes assay buffer (atau 60 µl) ke lubang buffer
8. baca hasilnya dalam 20 menit

c. Hasil
Interpretasi hasil dari RDT dapat dilihat dari muncul atau tidaknya warna
pada tes strip tersebut. Pada setiap tes yang telah dilakukan warna pada
garis kontrol harus muncul, apabila warna pada garis kontrol tidak muncul
menandakan bahwa tes tersebut invalid dan tes harus diulangi
menggunakan alat uji baru. Jika ada dua garis (satu garis di area “C” dan
satu lagi di area “2”) berarti hasilnya positif untuk P. falciparum, P. vivax,
P. ovale, atau P. malariae. Jika ada dua garis (satu garis di area “C” dan
satu lagi di area “1”) berarti hasilnya positif untuk P. falciparum. Jika ada
tiga garis (garis di area “C”, di area “1” dan “2”) berarti hasilnya positif
untuk infeksi campuran P. falciparum dan lainnya (P. vivax, P. ovale, dan P.
malariae)
1. Dan pada praktikum kali ini, setelah 15 menit didapatkan hanya
ada satu garis di area “C” berarti hasilnya negatif. Sehingga pada
praktikum ini Nn. Ismul Bahiyih negatif malaria.Menginventarisir
alternatif pemecahan masalah
2. Menentukan alternatif pemecahan masalah terpilih
3. Menetapkan SPO baru
6. Diagram Alir
1. Seluruh staf puskesmas Laboratorium
2. Poli Umum
7. Unit terkait
3. KIA
UGD

Anda mungkin juga menyukai