Anda di halaman 1dari 3

SOP

PEMERIKSAAN MALARIA DENGAN RDT


No Dokumen: No Revisi: Halaman:
0/0 1/2
Dinas
KesehatanKabupaten
Manggaerai Timur
Tanggal Terbit Ditetapkan,
UPT Kepala Puskesmas Lawir
PUSKESMAS
LAWIR Romanus Jon
NIP.19620228198703 1 012
Pengertian a. Deteksi antigen digunakan apabila tidak tersedia mikroskop untuk
memeriksa preparat darah tepi atau pada daerah yang sulit dijangkau dan
keadaan darurat yang perlu diagnosis segera. Teknik yang di gunakan
untuk deteksi antigen adalah immunokromatografi dengan kertas dipstick
yang dikenal dengan Rapid Diagnostic Test (RDT). Alat ini dapat
mendeteksi antigen dari P. falciparum dan non falciparum terutama P.
vivax .
b. Rapid Diagnostic Test adalah suatu tes yang dapat mendeteksi antigen
malaria pada sejumlah kecil darah, biasanya 5–15 µl menggunakan prinsip
imunokromatografi dengan antibodi monoklonal untuk mendeteksi
antigen parasit dan biasanya dalam bentuk tes strip.
Tujuan Untuk melakukan deteksi kualitatif cepat diagnostik malaria
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Lawir Nomor:
Tentang Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium.
Referensi 1. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
2. Keputusan Menteri Kesehatan No.364/MENKES/SK/III/2003 Tentang
Laboratorium Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.1674/MENKES/SK/XII/2005 Tentang
Pedoman Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
6. CareStartTM Malaria HRP2/pLDH (Pf/PAN)
prosedur Alat dan Bahan
1. Paket RDT Malaria
2. Assay Buffer (Borax buffered SDS dan larutan saporanin)
3. Pipet sampel/lanset/alcohol pad
4. Darah kapiler
5. Tissue
Cara Kerja
1. Bersihkan daerah yang akan ditusuk menggunakan alcohol pad
2. Tekan ujung jari dan tusuk menggunakan venipuntur atau lanset yang
disediakan.
3. Bersihkan tetesan darah pertama dengan tissue bersih.
4. Ambil sampel darah (5 µl) menggunakan pipet yang disediakan atau pipet
mikro.
5. Masukkan seluruh darah (5 µl) ke lubang sampel.
6. Buka tutup botol Assay Buffer dengan memutar tutupnya.
7. Tambahkan 3 tetes assay buffer (atau 60 µl) ke lubang buffer
8. baca hasilnya dalam 20 meni

Hasil
Interpretasi hasil dari RDT dapat dilihat dari muncul atau tidaknya warna
pada tes strip tersebut. Pada setiap tes yang telah dilakukan warna pada
garis kontrol harus muncul, apabila warna pada garis kontrol tidak muncul
menandakan bahwa tes tersebut invalid dan tes harus diulangi
menggunakan alat uji baru. Jika ada dua garis (satu garis di area “C” dan
satu lagi di area “2”) berarti hasilnya positif untuk P. falciparum, P. vivax,
P. ovale, atau P. malariae. Jika ada dua garis (satu garis di area “C” dan
satu lagi di area “1”) berarti hasilnya positif untuk P. Falciparum
Bagan Alir
Petugas memberikan
pot urine untuk pasien

Unit terkait Seluruh unit pelayanan klinis terkait

Anda mungkin juga menyukai