Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN MALARIA MENGGUNAKAN RAPID TES

(RDT)

No.Dokumen : 440/C.VIII.SOP .01/ 06.2.10/2018

No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 2018
Halaman :1/3

Kepala Puskesmas
Pemerintah
Langgudu
Kabupaten Bima
Puskesmas
Najmah, S.ST
Langgudu NIP. 197010011997032010

1. Pengertian Rapid Diagnostic Test adalah tes diagnostic untuk keperluan medis yang mudah
dilakukan serta memberikan hasil yang cepat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam melakukan pemeriksaan Rapid
RDT dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopis malaria.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Langgudu Nomor: 440/C.VIII.SOP .01/ 06.2.10/2018 tentang
Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Langgudu
4. Referensi Buku Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria, Gebrak Malaria. Direktorat
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Direktorat Jenderal PP & Pl
Departemen Kesehatan R.I. 2009
5. Alat dan bahan Alat-alat :
1. Blood lancet
2. Alkohol 70%
3. Pipet loop/micro
Bahan-bahan :
Larutan buffer
6. Prosedur Cara kerja :
1. Petugas memanggil pasien dengan ramah dan menyapa pasien dengan
senyuman manis sesuai dengan nomor urutnya
2. Petugas mengidentifikasi terhadap pasiens
3. Petugas membersihkan Jari manis/tengah penderita dengan kapas alkohol
70%
4. Petugas menyeka kembali jari pasien dengan kasa steril untuk membersihkan
kemungkinan adanya sisa alcohol di jari
5. Petugas menusuk jari manis/jari tengah dengan lanset steril
6. Petugas menyeka darah yang pertama keluar dengan kapas kering
7. Petugas meneskan darah tersebut pada kotak tempat sampel darah dengan
cara menyentuhkan loop pada kotak untuk darah (posisi loop harus vertical /
tegak lurus)
8. Petugas meneteskan cairan buffer pada kotak buffer. Jumlah tetesan
tergantung jenis RDT (umumnya 4-6 tetes). Posisi botol buffer tegak lurus
9. Petugas membiarkan darah tercampur dan meresap pada kotak T(tes)
10. Petugas membaca hasil setelah (15 menit sampai 30 menit) baca hasil tes
ditempat yang terang.
11. Petugas menulis hasil tes dekat kotak T (TES/Hasil) pada buku laporan test
12. Petugas tanpa garis control berarti tidak valid,tes harus di ulang dengan
menggunakan RDT yang baru.
13. Petugas mencatat hasilnya dibuku register laboratorium dan blanko
pemeriksaan pasien
14. Petugas mencuci tangan pake sabun
Cara membaca hasil RDT jenis single :
1. Bila terdapat 1 garis berwarna pada jendela tes (T) dan 2 garis pada jendela
control (C) menunjukan positif P. Falciparum
2. Bila tidak terdapat garis pada jendela control (C) menunjukan kesalahan pada
RDT (tes harus diulang).
3. Bila terdapat garis pada jendela control (C) menunjukan negatif P. Falciparum.
4. Bila telah melewati 30 menit, hasil tidak boleh dibaca lagi karena sudah tidak
valid
Cara membaca hasil pemeriksaan RDT jenis Combo/Pan :
1. Bila terdapat 2 garis berwarna pada jendela tes (T) dan 1 garis pada jendela
control (C) menunjukan positif P. Falciparum atau infeksi campur (HRP-2 dan
LDH,Aldolase)
2. Bila terdapat 1 garis berwarna pada jendela T (HRP-2) dan 1 garis pada
jendelah C, menunjukan adanya infeksi infeksi campuran.
3. Bila terdapat 1 garis berwarna pada jendela T (pan-LDH/Aldolase) dan 1 garis
pada jendelah C, adanya infeksi non falciparum.
4. Bila terdapat 1 garis berwarna pada jendela C menunjukan negative
5. Bila tidak terdapat garis berwarna pada jendela C menunjukan kesalahan pada
RDT test harus diulang/invalid

7. Bagan Alir
Pemeriksaan Laboratorium

Petugas Laboratorium memanggil pasien

Petugas Laboratorium mencocokkan identitas

Petugas Laboratorium melakukan pengambilan


sample sesuai jenis pemeriksaan

Petugas Laboratorium melakukan pemeriksaan


laboratorium

Petugas Laboratorium melakukan pencatatan


hasil di buku register

Petugas menyerahkan hasil laboratorium


kepada pasien
Petugas Laboratorium mempersilakan pasien kembali menuju
poli yang merujuk

8. Hal-hal perlu 1. Pemantapan mutu pelayanan laboratorium berkaitan dengan hasil pemeriksaan.
diperhatikan 2. Mendapatkan hasil maksimal secara langsung setiap saat dan tepat waktu.
3. Mempertahankan mutu laboratorium tetap baik dan jelas.
4. Uji ketelitian hasil laboratorium untuk menentukan diagnosis dan
dipertanggung jawabkan.
5. Priksa alat dan bahan setiap hari kerja agar tidak ada kekeliruan pada saat
melakukan pemeriksaan.
6. Setiap akhir bulan sebelum laporan / slaid dikirim ke dinas kabupaten,terlebih
dahulu harus melakukan cross cek ulang agar tidak terjadi kesalahan (erorer).
7. alat yang rusak dan Bahan yang kehabisan atau kadar luarsa,segera dilaporkan
kepada kepala puskesmas atau petugas gudang.
8. Menjelaskan pada pasien berapa lama menunggu hasilnya setia
pemeriksaannya
9. Mengantar hasil kruangan pemeriksaan umum/ruangan gawat darurat dan
ruangan kesehatan ibu dan KB apabila ada permintaan pemeriksaan
9. Unit terkait 1. Ruangan pendaftaran dan rekam medik
2. Ruangan pemeriksaan umum
3. Ruang Farmasi
4. Unit laboratorium
5. Ruangan Kesehatan Ibu dan KB
6. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
7. Ruangan Rawat Inap
8. Ruangan Kesehatan Anak dan Imunisasi

10. Dokumen 1. Pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai rujukan dokter/petugas


Terkait pemeriksaan umum
2. Semua pemeriksaan yang berhubungan dengan laboratorium yang ada di unit
kerja mulai dari ruangan pemeriksaan umum, ruangan gawat darurat dan
ruangan kesehatan ibu dan KB dan pengiriman sampel di polindes/pustu,kami
selaku petugas laboratorium siap melayani dengan setulus hati.
11. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
historis
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai