Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN MALARIA

No. Kode :
Ditetapkan Oleh
Terbitan : 01 Kepala Puskesmas
Waingapu
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai :
Berlaku
Tjokorda
Halaman :1 G.A.Dhanuja,SKM
NIP: 19730111 199402 1
001

1.Pengertian Pemeriksaan parasit malaria adalah pemeriksaan darah penderita yang


diduga malaria, baik secara pemeriksaan mikroskopis maupun
pemeriksaan cepat dengan Rapid Diagnostic test (RDT). Penderita
dinyatakan positif malaria apabila pada pemeriksaan secara mikroskopis
ditemukan Plasmodium sp. Dalam darahnya atau apabila pemeriksaan
RDT positif.

2.Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan pemeiksaan laboratorium parasite


malaria dan untuk meningkatkan mutu diagnosis pemeriksaan darah
malaria disemua fasilitas pelayanan Kesehatan.
3.Kebijakan SK KEPALA PUSKESMAS Nomor

4.Referensi Pedoman teknis pemeriksaan malaria, Kementrian Kesehatan RI.


5.Alat dan Bahan a. Alat
1. Lancet steril
2. Objek glass
3. Pipet tetes
4. Mikroskop
b. Bahan
1. Kapas Alkohol 70 %
2. Oil emersi
3. Larutan Giemsa
4. Larutan methanol
5. Larutan Aquadest
6.Prosedur A. PENGAMBILAN SEDIAAN DARAH MALARIA
1. Untuk bahan pemeriksaan yang terbaik adalah darah dari ujung
jari/kapiler
2. Bila menggunakan darah vena, sebaiknya darah yang digunakan
adalah darah yang belum tercampur dengan anti koagulan ( darah

1
yang masih dalam spuit)sediaan darah harus segera dibuat
sebelum darah membeku.
3. Bila menggunakan darah anti koagulan harus segera dibuat SD
malaria, karena bila sudah lebih dari 1 jam, jumlah parasite
berkurang dan morfologi dapat berubah.
B. Pembuatan sediaan darah malaria
Jenis sediaan darah untuk membuat Sd malaria dibuat 2 jenis SD,
yaitu sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis.
 Pembuatan Sediaan Darah
a) Pegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak
tangan menghadap keatas
b) Pilih jari tengah atau jari manis ( pada bayi usia 6-
12 bulandarah diambil dari ujung jari kaki dan bayi
<6 bulan darah diambil dari tumit)
c) Bersihkan ujung jari dengan kapas alcohol untuk
menghilangkan kotoran dan minyka yang
menempel pada jari tersebut.
d) Setelah kering, jari ditekan agar darah banyak
terkumpuldi ujung jari,
e) Tusuk bagian ujung jari (agak di pinggir,dekat
kuku)secara cepatdengan menggunakan lancet
f) Tets darah pertama yang keluar dibersihkan dengan
kapas kering, untuk menghilangkan bekuan darah
dan sisa alcohol.
g) Tekan Kembali ujung jarisampai darah keluar,
ambil object glass bersih(pegang object glass di
bagian tepinya). Posisi object glass berada di
bawah jari tersebut.
h) Teteskan 1 tetes kecil darah (+ 2uL)di bagian
tengah object glass untuk sediaan tipis. Selanjutnya
2-3 tetes kecil darah (+ 6 uL)di bagian ujung
untukSD tebal.
i) Bersihkan sisa darah di ujung jari dengan kapas
j) Letakkan object glass yang berisi tetesan darah
diatas meja atau permukaan yang rata
k) Untuk membuat sediaan tipis, ambil object glass
baru tempelkan ujungnya [pada tetes darah
kecilsampai darah tersebut menyebar sepanjang

2
object glass.
l) Dengan sudut 45 derajat geser object glass tersebut
dengan cepat kearah yangberlawanan dengan tetes
darah tebal, sehingga di dapatkan sediaan hapus
(seperti bentuk lidah)
m) Untuk sediaan darah tebal, ujung object glass ke
dua di tempelkan pada ke tiga tetes darah tebal.
Darah dibuat homogen dengan cara memutar ujung
object glass searah jarum jam, sehingga
terbentukbulat dengan diameter 1 cm
n) Pemberian label/etiket pada bagian ujung oblect
glass dekat sediaan darah tebal, biasa menggunakan
kertas label atau object glass prosted. Pada label
dituliskan kode/inisial nama/tanggal pembuatan.
o) Proses pengeringan sedian darah di lakukan secara
perlahan atau menggunakan kipas angin dan di
tempat yang datar.
C. Pengecatan Sediaan darah Malaria
a) Tuangakan larutan giemsa 3 % dari tepi hingga menutupi
seluruh permukaan object glass. Biarkan 45- 60 menit.
b) Tuangkan air bersih secara perlahan -lahan dari tepi object
glass sampai larutan giemsa yang terbuang menjadi jernih.
Angkat dan keringkan sediaan darah, setelah kering
sediaan darah siap di priksa.
c) Pada keadaan darurat dapat dipakai pewarnaan cepat
dengan larutan giemsa 10% pada pH 7,2 dengan
mencampur 1 cc giemsa stock dgn 99 cc larutan buffer
selama 10 menit . dalam hal ini pewarnaan standar tetap
dilakukan.
D. Pemeriksaan Sediaan Darah
a) Sediaan darah di letakkan pada meja sediaan mikroskopis
b) Liat sediaan darah dengan lensa objektif 10x dan fokuskan
lapang pandang pada bagian tepi sediaan darah tebal
c) Teteskan minyak imersi ke salah satu bagian darah tebal
d) Ganti lensa objektif dengan pembesaran 100x
e) Fokuskan lapang pandang dengan memutar micrometer
sampai leukosit terlihat jelas. Periksa sediaan darah dengan
menggerakkan meja sediaan dengan arah ke kiri dan ke

3
kanan secara zig – zag
f) Pemeriksaan dinyatakan negative bila tidak di temukan
parasite pada 200 lapang pandang. Bila di temukan
parasite, pemeriksaan dilanjutkan dengan 100 lapang
pandang sebelum diagnose ditegakkan. Hal ini di lakukan
untuk memastikan ad tidaknya infeksi campuran.
E. Pelaporan hasil Pemeriksaan
1. Tulis hasil di buku register laboratorium, blagko hasil
pemeriksaan lab
2. Apabila hasil positif langsung di laporkan kepada dokter atau
yang bertugas

7.Hal – hal yang perlu Mencocokkan data pasien dengan lembar yang di bawa
di perhatikan Kondisi mikroskop

Reangen giemsa, oil emersi,buffer.

8.Unit Terkait Laboratorium, ruang pemeriksaan umum, ruang KIA/KB, ruang


Tindakan, ruangan persalinan,puskesmas pembantu

9.Dokumen Terkait Lembar permintaan pemeriksaan laboratorium,lembar hasil pemeriksaan


laboratorium dan buiku register laboratorium

10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori perubahan

Anda mungkin juga menyukai