Anda di halaman 1dari 19

BAB II

PELAKSANAAN MAGANG

2.1 Waktu PKL

Kegiatan PKL pelaksanannya dimulai pada tanggal 01 Juni sampai 14 Juli


2017.

2.2 Macam – macam pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium Rumkital Drg. M.


Nainggolan

Jenis pemeriksaan yang terdapat di Rumkital Drg. M. Nainggolan meliputi :

a) Pemeriksaan Hematologi
b) Pemeriksaan Urinalisa
c) Pemeriksaan Imunoserologi
d) Pemeriksaan Kimia Klinik

2.3 Tata Kerja

Pra PKL di Rumkital Drg. M. Nainggolan terdiri dari 2 mahasiswa dimana


kerjanya dilakukan pada waktu pagi hari mulai pukul 07:00 sampai 13:30 WIB.

2.4 Tahapan Pelaksanaan PKL

Adapun tahapan – tahapan awal sebelum melakukan pemeriksaan, meliputi :

1. Tahap Pra Analitik


Meliputi :
A. Persiapan pasien
1) Pastikan pasien sudah berpuasa untuk pemeriksaan kimia
klinik.

18
2) Sebelum pelaksanaan kegiatan telah diberikan penjelasan atau
pengarahan tentang jenis pemeriksaan laboratorium yan akan
diambil dari vena atau darah kapiler.
3) Pada saat pengambilan darah pasien, petugas laboratorium
harus menjelaskan kepada pasien agar tidak takut atau tegang
pada saat pengambilan darah.
B. Pengambilan Sampel
1) Pengambilan darah vena
a. Alat dan Reagen
 Botol atau tabung reaksi
 Jarum dan spuit
 Tourniquet
 Kapas alkohol 70%
 lancet
b. Prosedur
 Identitas pasien ditandai dengan cermat pada
wadah agar tidak tertukar pada pasien yang lain.
 Peralatan dan bahan yangb diperlukan,
dipersiapkan sedemikian rupa sehingga mudah
dijangkau dari tempat pengambilan darah.
 Pembendung darah dilakukan dengan cara
memasangkan tourniquet diatas lipatan lengan
pasien, dengan lurus dan telapak tangan
menghadap ke atas dan mengepalkan tangan.
 Pilih vena yang terlihat jelas, mudah teraba dan
agak dalam (bukan dipermukaan).
 Daerah penusukan dibersihkan dengan kapas
alkohol 70%.

19
 Lengan pasien dibawah daerah vena yang akan
ditusuk ditekan dengan ibu jari tangan kiri
sampai kulit pasien menjadi tegang.
 Spuit dipegang pada tabungnya memakai ibu
jari dan jari tengah kanan pada posisi dimana
petugas dapat melihat garis – garis skala volume
spuit dan lubang jarum menghadap ke atas.
 Dengan gerakan yang langsung (tidak tersendat)
tusukan dapat kita lakukan pada vena sedikit
diawah lipatan lengan dengan perhitungan pada
waktu ujung jarum mencapai vena pada lipatan
lengan pasien.
 Hisaplah dengan perlahan – lahan, disamping
itu genggaman tangan pasien dibuka.
 Bila kita sudah mendapat darah pasien yang
sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan,
tourniquet dilepaskan, luka tusukan ditekan
menggunakan kapas alkohol secara perlahan,
kemudian jarum dilepas dengan gerakan yang
langsung dan cepat.
 Pasien diminta menekan luka tusukan dengan
kapas alkohol sampai pendarahan berhenti.
 Segera setelah bantuan diberikan pasien, jarum
dilepaskan kemudian darah dimasukkan pelan –
pelan kedalam botol atau tabung reaksi.
c. Persiapan Peralatan
Persyaratan peralatan yang digunakan :
 Bersih dari kotoran dan debu

20
 Harus kering
 Tidak mengandung bahan kimia dan detergen
 Terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat –
zat yang ada pada specimen.
 Mudah dicuci dari specimen sebelumnya.
 Terbuat dari gelas atau plastic.
 Tidak bocor atau merembes.
 Harus dapat ditutup dengan tutup berulir.
 Besar wadah harus sesuai dengan specimen.

2. Tahap Analitik
Meliputi :
A. Pemeriksaan Hematologi
a. Laju Endap Darah (LED)
 Tujuan : Untuk penetapan laju eritrosit, dibaca dalam
satuan mm/jam
 Prinsip : Darah antikoagulan dibiarkan dalam pipet
dengan ukuran tertentu dalam posisi tegak lurus, kecepatan
eritrosit mengendap diukur dalam jangka waktu tertentu.
 Metode : Westergreen
 Sampel : Darah vena dengan antikoagulan larutan NaCL
0,9% dalam perbandingan 4 : 1
 Alat dan reagen : - Larutan NaCL 0,9%
- Pipet Westergreen
- Rak pipet Westergreen
- Tabung

21
 Prosedur
1) Isi tabung dengan larutan NaCL 0,9% sebanyak 0,25 ml
2) Tambah darah antikoagulan sebanyak 1 ml
3) Campur, hisab sampai tanda 0, bersihkan bagian luar
tabung dengan tissue kering, kemudian dipasang
dalam rak westergreen, tunggu selama 1 jam dalam
keadaan berdiri vertikal
4) Tepat 1 jam pertama, baca tinggi lapisan plasma dari 0
sampai tanda batas dengan endapan darah dan lihat
pada skala yang tertera pada pipet westergreen dengan
satuan mm/jam
 Harga Normal : - Dewasa pria : 0 – 15 mm/jam
- Dewasa wanita : 0 – 20 mm/jam
- Anak – anak : 0 – 10 mm/jam
b. Darah Lengkap (Hematologi Analizer / Sysmex)
 Tujuan : Untuk mengetahui jumlah komposisi darah yang
ada dalam tubuh
 Prinsip : Darah EDTA yang dimasukkan ke dalam suatu
alat tertentu untuk mengetahui jumlah komposisi darah.
 Sampel : Darah vena dengan antikoagulan
 Alat dan reagen : - Botol kaca
- Hematologi Analizer
- Darah vena dengan EDTA 10%
 Prosedur
1) Nyalakan alat
2) Masukkan darah EDTA yang ada dalam botol kaca
kedalam selang penghisap yang ada dalam alat
hematologi analizer

22
3) Tunggu beberapa menit dan baca hasilnya
B. Pemeriksaan Imunoserologi
a. Uji Widal
 Tujuan : Untuk menentukan adanya antibody terhadap
kuman salmonella typhi / salmonella paratyphi
 Prinsip : Ab +/- Serum sampel + A widal
 Ab (+) + Ag-Ab -> Ag – Ab = Aglutinasi
 Ab (-) + Ag -> Ag(bebas) = Non aglutinasi /
aglutinasi negative
 Metode : Slide
 Alat dan reagen : - objek glass
- Mikroskop
- Pipet mikro
- Serum sampel
- Ag Salmonella typhi O
- Ag Salmonella typhi H
- Ag Salmonella O paratyphi A
- Ag Salmonella O paratyphi A
 Prosedur
1) Siapkan objek glass
2) Tetesi serum sampel 40 ul (1:40), 20 ul (1:80), 10 ul
(1:160), 5 ul (1:320)
3) Masing – masing tambahkan 1 tetes Ag Salmonella
typhi O, Ag Salmonella typhi H, Ag Salmonella O
paratyphi A, Ag Salmonella O paratyphi B
4) Campur dan goyangkanmi
5) Lihat di mikroskop dengan pembesaran 10x

23
 Interpretasi :
- Negatif (-) jika terlihat seperti butir – butir pasir halus
merata
- Positif (+) jika terlihat ada gumpalan
b. Pemeriksaan Golongan Darah
 Metode : Direct agglutination
 Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah seseorang
 Prinsip : pemeriksaan golongan darah yang didasarkan
pada aglutinasi yang terjadi pada anti A dan B. apabila
darah sampel menalami aglutinasi dari salah satu anti A
dan B maka aglutinasi merupakan hasil dari golongan
darah pasien
 Alat dan reagen : Anti A, Anti B, Anti AB, Anti D, slide
card dan pengaduk
 Sampel : darah dengan antikoagulan atau tanpa
antikoagulan
 Prosedur
1) Menyiapkan slide golongan darah
2) Teteskan darah sesuai kolomnya
3) Meneteskan reagen masing – masing Anti A, Anti B,
Anti D, Anti AB kedalam masing – masing kolom 1
tetes
4) Dengan pengaduk yang dihomogenkan hingga merata,
setelah merata pengaduk dibersihkan dengan tissue dan
mengaduk lagi sampai pada kolom darah yang terakhir
5) Setelah tercampur rata kemudian digoyang 1 – 2 menit
kemudian diamati adanya aglutinasi

24
 Interpretasi hasil
Golongan darah A Golongan darah B
a. Ag A : (+) a. Ag A : (-)
b. Ag B : (-) b. Ag B : (+)
c. Ag AB : (+) c. Ag AB : (+)
Golongan darah AB Golongan darah O
a. Ag A : (+) a. Ag A : (-)
b. Ag B : (+) b. Ag B : (-)
c. Ag AB : (+) c. Ag AB : (-)

C. Pemeriksaan Urinalisa
a. Urinalisis
 Metode : Urine Analizer
 Prinsip : Strip urine yang mengandung bahan kimia kering
dimasukkan pada urine digunakan sebagai indikator
pemeriksaan
 Tujuan : Mengetahui UL yang terdapat pada urine
 Specimen : Urine
 Alat dan reagen : - Strip urine
- Wadah urine
- Pipet dan tissue
- Urine analizer
 Prosedur
1) Nyalakan alat
2) Tamping urine dalam wadah yang telah disediakan
3) Ambil strip urine kemudian tutup kembali botolnya
agar stabilitas strip urine tetap terjaga

25
4) Celupkan strip urine pada wadah yang telah berisi
urine pasien, usahakan seluruh bagian strip yang
mengandung reagen tercelup urine
5) Buanglah kelebihan urine pada strip dengan cara
menyentuhkan perlahan – lahan tepi strip pada tissue
6) Masukkan kedalam alat dan tunggu selama 45 detik
7) Lihat hasilnya
 Interpretasi hasil
- Glukosa - Bilirubin
- Ph - Urobilin
- SG - Keton
- Blood - Nitrit
- Leukosit - Protein

b. Pemeriksaan Sedimentasi
 Metode : Kualitatif
 Prinsip : berat jenis unsur – unsure sedimen organik dan
non organik lebih besar daripada berat jenis urine sehingga
dengan sentrifuge maka zat – zat tersebut akan mengendap
 Tujuan : untuk menemukan adanya unsur – unsur sedimen
organik dan non organik dalam urin secara mikroskopis
 Specimen : supernatant urine
 Alat dan reagen : - Sentrifuge
- Tabung
- Objek glass
- Pipet
- Mikroskop

26
 Prosedur
1) Masukkan 5 ml urine kedalam tabung sentrifuge
2) Sentrifuge selama 5 – 10 menit dengan kecepatan 200
rpm
3) Tuanglah cairan bagian atas sehingga hanya terdapat
supernatant urine
4) Kocok tabun untuk mendapat kembali sedimen
5) Dengan menggunakan pipet, ambil 1 tetes sedimen dan
letakkan pada objek glass
6) Periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x
7) Hitung dalam 10 lapang pandang
8) Hasil dinyatakan per lapang pandang besar atau LPB
 Interpretasi Hasil :
- Eritrosit : ditulis jumlahnya
- Leukosit : ditulis jumlahnya
- Epitel : ditulis jumlahnya
- Kristal : ditulis jumlahnya
- Lain – lain : ditulis namanya (mis. Bakteri)

D. Pemeriksaan Kimia Klinik


a. Gula Darah Puasa (Lab diagnostic)
 Prinsip : enzimatyc colorimetic test on basis of trinder
reaction glucose + O 2+ H 2 O glucose exidose glukonid
acid + 2H2O + phenol + 4 amino anti pyrin peroxidase red
chinonamin + 4H2O
 Tujuan : untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah
 Specimen : serum / plasma

27
 Alat dan reagen : - Reagen glukosa

- Standart glukosa
- Serum / plasma
- Tabung
- Pipet mikro
- Fotometer mikrolab 300 MERCK
 Prosedur
1) Pipet kedalam tabung sesuai dengan volume dan
campur

Reagen blank Standart Sampel

Reagen 500 ul 500 ul 500 ul

Standart - 5 ul -

Sampel - - 5 ul

2) Inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit dan baca


pada fotometer dengan panjang gelombang 500 nm
 Harga normal : 70 – 105 mg/dl

b. Uric Acid (lab diagnostic)


 Prinsip : uric acid + 2H 2O + O2 uricase allantoin + CO2
+ H2O2
2H2O2 + H+ + DHBSA POD + quinone-
imenedyne +4H2O
 Tujuan : Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah
 Specimen : Serum / plasma

28
 Alat dan reagen : - Reagen uric acid

- Standart uric acid


- Serum / plasma
- Tabung
- Pipet mikro
- Fotometer mikrolab 300 MERCK
 Prosedur
1) Pipet kedalam tabung sesuai dengan volume dan
campur

Reagen blank standart sampel

Reagent 500 ul 500 ul 500 ul


Standart - 10 ul -
Sampel - - 10 ul

2) Inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit dan baca


pada fotometer dengan panjang gelombang 500 nm
 Harga normal : 2,4 – 7,0 mg/dl
c. Kolesterol (Lab diagnostic)
 Prinsip : Cholesterol esters + H2O cholesterol esterase
cholesterol + faty acid cholesterol + O2 cholesterol oxidase
cholestenone + H2O2, 2H2O2 + p-HBS + 4-aminoantipyrin
peroksidase + quinone-imenedyne + 2H2O2
 Tujuan : untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah
 Specimen : serum / plasma
 Alat dan reagen : - Reagen kolesterol
- Standart kolesterol

29
- Tabung
- Pipet mikro
- Serum / plasma
- Fotometer mikrolab 300 MERCK
 Prosedur
1) Pipet kedalam tabung sesuai dengan volume dan
campur

Reagen blank Standart Sampel

Reagent 500 ul 500 ul 500 ul


Standart - 5 ul -
Sampel - - 5 ul

2) Inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit dan baca


pada fotometer dengan panjang gelombang 500 nm
 Harga normal : 150 – 200 mg/dl

d. Trigliseride (Lab diagnostic)


 Prinsip : Triglyserida + 3H 2O lipprotein lipase glycerol
+ 3R-COOH glycerol-3-P + O2 glycerol 3-P oxidase DAP
+ H2O2 + 4-aminoontipyrine + p. clorophenol peroksidase
4- (p-benzoquinone-monoimino) – phenozonent 2H2O +
Hol
 Tujuan : untuk menghitung jumlah trigliserida
 Specimen : serum / plasma
 Alat dan reagen : - Reagen cholesterol
- Standart cholesterol
- Serum / plasma

30
- Tabung
- Pipet mikro
- Fotometer mikrolab 300 MERCK
 Prosedur
1) Pipet kedalam tabung sesuai dengan volume dan
campur

Reagent blank Standart Sampel

Reagent 500 ul 500 ul 500 ul


Standart - 5 ul -

Sampel - - 5 ul

2) Inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit, dan baca


pada fotometer dengan panjang gelombang 500 nm
 Harga normal : 50 – 200 mg/dl

e. AST / SGOT
 Prinsip : 2 – oxoqlurate + I. Asparlate AST I. Glutamate +
oxalacetate + NADH + H+ MDH I. Malale + NAD +
 Tujuan : untuk mengetahui fungsi hati
 Specimen : serum / plasma
 Alat dan reagen : - R1 AST-SGOT
- R2 AST-SGOT
- Serum / plasma
- Tabung
- Pipet mikro
- Fotometer mkrolab 300 MERCK

31
 Prosedur
1) Pipet kedalam tabung sesuai dengan volume dan
campur

R1 R2 Serum

Working solution 500 ul 100 ul -

Sampel 500 ul 50 ul

2) Inkubasi pada suhu kamar selama 1 menit, dan baca


pada fotometer dengan panjang gelombang 340 nm
 Harga normal : < 37 u/l

f. ALT / SGPT (Lab diagnostic)


 Prinsip : L-Analine + 2-oxoglutarat AST pyruvate + L-
Glutamat
Pyrufate + NADH + H + LDH D-lactate + NAD+
+ H2O
 Tujuan : Untuk mengetahui aspart amino transformase
didalam serum
 Specimen : serum / plasma
 Alat dan reagen : - R1 ALT-SGPT
- R2 ALT-SGPT
- Tabung
- Pipet mikro
- Serum / plasma

32
- Fotometer mikrolab 300 MERCK

 Prosedur
1) Pipet kedalam tabung sesuai dengan volume dan
campur

R1 R2 Serum

Working solution 500 ul 100 ul -

Sampel 500 ul 50 ul

2) Inkubasi pada suhu kamar selama 1 menit dan baca


pada fotometer dengan panjang gelombang 340 nm
 Harga normal : < 41 u/l

g. BUN (Lab diagnostic)


 Prinsip : H2N-CO-NH2 + H2O Urease 2NH3 + CO2, NH3 +
Salicilato + Hipoeclorite 2.2-dicarboxindofenol
 Tujuan : untuk mengetahui kadar BUN dalam darah
 Specimen : Serum / plasma
 Alat dan reagen : - R1 buffer
- R2 enzime
- Serum / plasma
- Tabung
- Pipet mikro
- Fotometer mikrolab 300 MERCK

33
 Prosedur
1) Pipet kedalam tabung sesuai dengan volume dan
campur

R1 R2 Sampel

Working solution 500 ul 500 ul -

Sampel 500 ul 5 ul

2) Kocok dan langsung baca pada fotometer dengan


panjang gelombang 340 nm
 Harga normal : 8 – 23 mg/dl

h. Creatinine (Lab diagnostic)


 Prinsip : Creatinine + picric acid creatinine picrate
complex
 Tujuan : untuk mengetahui kadar kreatinin dalam darah
 Specimen : serum / plasma
 Alat dan reagen : - R1 creatinine acid
- R2 creatinine base reagent
- Serum / plasma
- Tabung
- Pipet mikro
- Fotometer mikrolab 300 MERCK
 Prosedur

34
1) Pipet kedalam tabung sesuai dengan volume dan
campur

R1 R2 Serum
Working
500 ul 500 ul -
solution
Sampel 500 ul 50 ul

2) Kocok dan langsung baca pada fotometer dengan


panjang gelombang 510 nm
 Harga normal : 0,7 – 1,5 mg/dl

3. Tahap Pasca Analitik

A. Pencatatan hasil
Pencatatan hasil harus lengkap dengan identitas pasien antara
lain : nama, alamat, telepon. Hasil ini memudahkan petugas
mengambil darah kembali bila sewaktu – waktu harus mengulang
pemeriksaan karena sampel beku.
B. Pelaporan hasil
Pelaporan hasil harus dituliskan dengan angka decimal sesuai
petunjuk dalam prosedur kit.
C. Interpletasi hasil
Untuk mengetahui interpletasi hasil pasien maka perlu
dicantumkan angka normal dari pemeriksaan masing – masing.
D. Pemusnahan sampel
Untuk pemusnahan sampel yang padat tidak perlu disterilisasi,
cukup dibuang pada tempat sampah medis yang telah tersedia,
seterusnya dibakar dan abunya dibuang ketempat pembuangan sampah
akhir, sedangkan untuk specimen cair harus direndam dengan
desifektan seperti lisol / bayclin selama 24 jam setelah itu botol atau

35
tabung disterilisasi selama 30 menit kemudian dibuang ke temapt
pembuangan akhir.

36

Anda mungkin juga menyukai