Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN ANALIS KESEHATAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

Nama Mahasiswa: Azwah Aulia Shobrina Program : Diploma III


NIM : P07134122011 Mata Kuliah : Parasitologi 1/TLM3111/P-2sks

Pembuatan Sediaan Mikrofilaria Metode WHO

Materi : Sediaan Darah Kapiler

Tujuan : Agar dapat mengidentifikasi mikrofilaria Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori.

Prinsip : Sediaan darah tebal dipakai untuk mendeteksi mikrofilaria. Spesimen darah tebal terbuat dari 60 mikro liter
darah di jari tangan. Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan pewarnaan Giemsa 3%.

Alat : Objek glass, lanset, tabung mikrokapiler, kapas kering,kapas alkohol 70%, dan mikroskop

Bahan : Sampel darah kapiler, larutan giemsa dan methanol

Cara Kerja:
 Pengambilan Darah Kapiler
1. Pegang tangan kiri atau kanan pasien dengan telapak tangan pasien menghadap keatas, pilih jari manis, pada bayi
dapat digunakan ibu jari kaki.
2. Bersihkan jari dengan kapas alkohol 70% dengan gerakan melingkar dari dalam keluar.
3. Setelah alkohol kering gunakan lanset untuk menusuk jari pasien
4. Beri tekanan lembut pada jari tangan dan hapus tetesan pertama menggunakan kapas kering.
5. Beri tekanan sedikit pada jari dan kumpulkan satu tetes darah pada ujung jari pasien lalu tempelkan pada
mikrokapiler sebanyak 60 µL
6. Pada Objek glass teteskan sebanyak tiga tetesan kemudian tarik secara horizontal atau mengikuti pola yang telah
dibuat sesuai standar WHO
7. Keringkan sediaan selama 24-72 jam.

 Preparasi Sediaan Darah Mikrofilaria

 Preparasi sediaan darah mikrofilaria menggunakan Giemsa 3%


1. Letakkan objek glass yang sudah benar-benar kering di atas rak pewarnaan.
2. Rendam objek glass atau aliri dengan air hingga darah benar-benar lisis
3. Fiksasi dengan cara dialiri dengan methanol selama 1 menit, cuci dengan air, tunggu kering
4. Tuangkan larutan giemsa secara hati-hati sampai seluruh slide tertutupi zat pewarna
5. Biarkan warna meresap selama 45-60 menit
6. Bilas perlahan zat warna dari slide dengan meneteskan air bersih secara perlahan dibagian ujung preparat
7. Apabila sudah bersih, letakkan slide di rak pengeringan dengan bagian sediaan menghadap ke bawah
8. Periksa di mikroskop perbesaran 100x dan diperjelas dengan perbesaran 400x

Hasil :

Identitas pasien

Nama : Qufipah Putriani


Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

Kesimpulan :

Pembahasan :

Materi : Reszon Lymphatic Filariasis Rapid Test Kit Brugia Rapid Test
Tujuan : Untuk mendeteksi IgG spesifik, antibodi terhadap Brugia malayi dan Brugia timori dalam serum manusia,
plasma atau darah lengkap. Ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai tes diagnostik in vitro untuk filariasis
Brugian.

Prinsip : Brugia Rapid adalah uji imunokromatografi fase padat tidak langsung. Antigen rekombinan spesifik Brugia
malayi diimobilisasi pada strip membran selulosa nitrat (pada T). Saat sampel uji ditambahkan ke bantalan
sampel, sampel akan bermigrasi ke atas. Jika terdapat antibodi spesifik dalam sampel uji
(serum/plasma/darah), antibodi membentuk kompleks antibodi-antigen dengan antigen yang tidak bergerak di
zona jendela uji. Kompleks antibodi-antigen yang terikat kemudian terdeteksi oleh anti-human IgG4
terkonjugasi pewarna, ketika buffer pengejar ditambahkan dan bermigrasi ke bawah, memberikan warna
merah muda keunguan. Garis kontrol (pada posisi C) mengandung antibodi IgG goat anti-mouse yang
berikatan dengan konjugat pewarna mouse anti-human IgG4-. Garis kontrol berfungsi sebagai indikasi migrasi
yang tepat ditambah kontrol reagen (mouse anti-human IgG4- konjugasi pewarna).

Alat : 1 pcs Tabung mikrokapiler Non-heparin, lancet/autoclick, kapas alkohol 70%, kapas kering

Bahan : Darah kapiler ˂ 0.5 ml dan larutan buffer

Cara Kerja :
1. Siapkan bahan dan alat
2. Pastikan rapid test masih dalam keadaan baru dan masih tersegel
3. Buka kemasan rapid test didepan pasien atau orang yang akan diambil spesimen darahnya
4. Lakukan desinfeksi bagian jari yang akan diambil darah kapilernya menggunakan kapas alkohol 70%, tunggu
hingga kering
5. Lakukan pengambilan darah kapiler menggunakan lancet/autoclick dengan menusuk agak sedikit dalam agar
darah yang keluar lebih dari cukup.
6. Darah pertama yang keluar diusap dengan kapas kering, darah selanjutnya boleh diambil
7. Darah dimasukkan kedalam tabung mikrokapiler non-heparin
8. Apabila volume darah dirasa cukup, tutup bagian luka dengan menggunakan kapas kering
9. Teteskan darah dari tabung mikrokapiler ke bagian square well pada rapid test sampai volume darah pada
tabung mikrokapiler habis.
10. Teteskan 1 tetes larutan buffer ke bagian square well.
11. Biarkan larutan darah dan reagen mengalir sampai garis C pada rapid test.
12. Setelah mencapai garis C kemudian tambahkan 3 tetes larutan buffer ke bagian oval well.
13. Kemudian tarik clear tab sampai ada hambatan.
14. Baca hasilnya setelah 25 menit.
Hasil :

Identitas pasien
Nama : Laili Sekar Anggraini
Umur : 20 tahum
Jenis Kelamin : Perempuan

Kesimpulan :

Pembahasan :

Materi : Alere Filariasis Test Strip


Tujuan : Untuk diagnostik cepat yang digunakan untuk deteksi kualitatif antigen Wuchereria bancrofti dalam sampel
darah manusia yang dikumpulkan dengan ujung jari.

Prinsip : Alere Filariasis Test Strip dalam uji membran in vitro, imunokromatografi, untuk mendeteksi antigen W.
bancrofti dengan darah kapiler yang dikumpulkan melalui ujung jari. Tes ini menggunakan dua antibodi yang
berbeda. Satu antibodi dilekatkan pada emas koloid dan diresapi ke bantalan merah muda pada Test Strip.
Antibodi kedua diimobilisasi pada membran. Sampel darah ditambahkan ke bagian bawah pad sampel putih yang
terbuka. Sampel mengalir melalui area berwarna merah muda pada bantalan dan naik ke atas membran,
memungkinkan antigen apa pun dalam sampel diberi label dengan antibodi berlabel emas koloid. Kompleks
antigen-antibodi kemudian diimobilisasi di area hasil tes Strip Tes. Hasilnya diinterpretasikan pada 10 menit,
berdasarkan ada tidaknya Garis Tes berwarna merah muda ke ungu. Garis Kontrol prosedural merah muda ke
ungu akan muncul dalam test yang valid.

Alat : Blood lancet, kapas alcohol, kapas kering, dan mikropipet volume tetap (75 µL)

Bahan : Darah kapiler

Cara Kerja:

1. Biarkan semua komponen kit seimbang dengan suhu sekitar (15-37° C) sebelum pengujian.
2. Keluarkan isi dari kantong foil sesaat sebelum digunakan. Bahan yang disediakan termasuk satu strip uji, baki
kerja plastik, dan mikropipet volume tetap (75 µL).
3. Strip harus ditangani dengan hati-hati dan dipegang hanya di bagian ujung tanpa tanda panah. Jangan menekan
bantalan sampel di bagian bawah strip.
4. Strip harus diberi label dengan data pasien yang sesuai. Strip dapat diberi label secaralangsung atau pada baki
kerja.
5. Strip harus ditempatkan di baki kerja sebelum sampel ditambahkan.
6. Kumpulkan 75 µL darah ujung jari dengan memegang mikropipet yang disediakansedikit di atas bidang
horizontal. Jangan menekan ujung bulb mikropipet saat mengambil sampel. Atau ukur 75 µL darah anti-
koagulasi (hanya heparin) dari tabung mikrocentrifuge menggunakan mikropipet yang dikalibrasi. Jangan
menambahkan darah langsung dari jari ke strip.
7. Teteskan darah pada bagian sampel (ujung strip yang terdapat tanda panah) dantunggu hasilnya selama 10 menit.
8. Interpretasi hasil dapat dilihat pada gambar berikut:
Hasil :

Identitas pasien
Nama : Laili Sekar Anggraini
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

Kesimpulan :

Pembahasan :

Anda mungkin juga menyukai