Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUTORIAL

IMUNOHEMATOLOGI

DISUSUN OLEH:

1. Gina Septia Rizky (51118011)


2. Hani Ammariah (51118012)
3. Helnia sari (51118013)
4. Indah Septiani (51118014)
5. Juwy Trianes (51118015)
6. Kamila Rahmadila (51118016)
7. Mely Apriani (51118017)
8. M. Aldi Rivaldi (51118018)
9. Neike Octary (51118019)
10. Octa Anggun Saputri (51118020)

DOSEN PEMBIMBING :
Bastian, S.Si. T., M. Biomed

PROGRAM S.Tr TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
IKesT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KASUS

Seorang ATLM mengerjakan pemeriksaan Golongan darah denganmetode


Tabung. Riwayat pasien berusia 4 bulan sebelumnya pernah melakukan
pemeriksaan golongan darah dengan hasil golongan darah O. Dibawah ini hasil
pemeriksaan metode tabung yang telah dikerjakan.

Forward Grouping Reaction Reverse Grouping Reaction


Of Patient’s Cell With Of Patient’s Cell With
Anti-A Anti-B A1 cell B cell
Pasien - - - -

DISKUSI MENGGUNAKAN 7 STEP

Step 1 (Klarifikasi Istilah)


1. Pemeriksaan golongan darah

Pemeriksaan golongan darah adalah suatu prosedur laboratorium yang


dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah. (Oktari dkk, 2016)
2. Golongan darah O

Golongan darah O merupakan golongan darah yang tidak memiliki antigen A


dan B tetapi memiliki antibodi A dan B (Maharani dkk, 2018)
3. Pemeriksaan Golongan Darah Metode Tabung
Pemeriksaan golongan darah menggunakan metode tabung adalah
menggunakan dua cara, yaitu forwerd group dan Reverse group. Suspensi sel
yang dibuat dari eritrosit dan pelarut NaCl 0,9 %. Semakin tinggi konsentrasi
suspensi sel yang dibuat, maka semakin banyak eritrosit didalam suspensi sel
itu, dan semakin tinggi pula kadar antigen didalam suspensi selnya. ( Khodijjah
dkk, 2019)

4. Forwerd dan Reverse Grouping


Pemeriksaan golongan darah dengan cara sel darah merah pasien diperiksa
dengan serum yang antibodinya telah diketahui untuk menentukan antigen pada
sel eritrosit yang diperiksa. (Khodijjah dkk, 2019)
5. Anti A dan B
Anti A dan B merupakan jenis antibodi yang terbentuk secara alamiah dan
dapat dideteksi didalam serum setelah bayi berusia sekitar 3-6 bulan.
(Maharani dkk, 2018)
6. Riwayat Pasien
Riwayat adalah informasi yang diperoleh dokter dengan cara menanyakan
pertanyaan tertentu, dan pasien memberikan jawaban yang sesuai. ( Redhono
dkk, 2012)

Step 2 (Analisis Masalah)


1. Apakah pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang ATLM dari kasus tersebut?

2. Apa saja metode yang bisa digunakan pada pemeriksaan golongan darah?

3. Bagaimana peran ATLM terhadap kasus tersebut?

4. Bagaimana hasil yang didapatkan dari metode tabung tersebut?

5. Mengapa ATLM perlu melakukan pemeriksaan ulang golongan darah pada


pasien?

Step 3 (Penjelasan Masalah)


1. Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh ATLM adalah pemeriksaan golongan
darah metode tabung
2. Metode yang bisa digunakan pada pemeriksaan golongan darah secara
manual dapat dikerjakan dengan tiga metode, yaitu: slide test, tube test, dan
microplate test (Mulyantri dkk, 2016)
3. Peran ATLM terhadap kasus tersebut harus mengetahui pemeriksaan
golongan darah secara otomatis dan manual dan memahami interpretasi hasil
yang didapatkan

4. Hasil yang didapatkan menggunakan metode tabung yaitu melihat derajat


aglutinasi dan pada kasus diatas pasien dengan golongan darah O jika
diperiksa menggunakan metode tabung Anti A dan B (-) dan A1 Cell dan B
Cell (+)
5. Pemeriksaan ulang golongan darah pada pasien bertujuan untuk mengecek
kembali darah pasien apakah hasilnya benar-benar O sehingga tidak terjadi
kesalahan yang fatal jika darah tersebut untuk dilakukan transfusi.
Pemeriksaan golongan darah yang standar menurut WHO menggunakan
metode tabung.
Step 4 (Tahap Praanalitik, Analitik, dan Pasca Analitik)
A. Pra-Analitik
a. Mencuci tangan dengan 5 moment
1) Sebelum melakukan tindakan
2) Sebelum menyentuh pasien
3) Setelah menyentuh cairan tubuh
4) Setelah menyentuh pasien
5) Setelah menyentuh lingkungan pasien
b. Memakai APD lengkap
1) Penutup kepala
2) Masker
3) Sarung tangan steril
4) Jas laboratorium
5) Alas kaki
c. Identifikasi pasien
Mengisi form
permintaan
1) Nama pasien
2) Tanggal lahir
3) Tanggal pengambilan sampel
4) Nama pemeriksa

d. Persiapan alat dan


bahan Alat :
1) Tabung reaksi 6 buah
2) Sentrifuge 1 buah
3) Mikroskop 1 buah
4) Mikropipet 1 buah
5) Rak tabung 1 buah
Bahan :
1) Alcohol 2 buah
2) Kapas 2 buah
3) Spuit 2 buah
4) Tourniquet 1 buah
5) Serum
6) Suspensi sel
7) Yellow tipe 10 buah
B. Analitik
Prosedur Kerja :
1. Pengambilan Darah Vena
a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Menentukan bagian vena yang akan ditusuk

c. Membersihkan area vena dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering

d. Memasang tourniquet pada lengan atas (bagian proximal lengan 3 jari


dari lipatan siku) dan posisikan jarumnya yaitu bagian lancip kebawah
450C
e. Mengambil darah vena menggunakan sistem terbuka (spuit), saat jarum
sudah masuk, tarik plunger ketika darah sudah keluar sedikit, tourniquet
dilepaskan
f. Menarik plunger sampai batas akhirnya setelah tourniquet dilepaskan

g. Meletakan kapas didekat lokasi penusukan jarum

h. Menarik jarum keluar secara perlahan, kemudian tutup jarum yang


sudah digunakan
i. Memberikan plaster untuk merekatkan kapas
j. Memasukan darah yang telah diambil kedalam tabung
kemudian homogenkan sebanyak 8 kali
k. Memberikan label yang berisikan identitas pasien pada tabung (Winata,
2017)

2. Menstrifugasi Darah
a. Memasukan tabung kedalam sentrifuge
b. Mensentrifuge darah selama 5-15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
c. Memindahkan serum yang telah disentrifuge kedalam tabung reaksi
menggunakan mikropipet (Winata, 2017)
3. Pemeriksaan Golongan Darah Metode Tabung
Pemeriksaan forword grouping:
a. Meneteskan 1 tetes anti-A pada tabung yang bersih dan kering, label tabung

b. Meneteskan 1 tetes anti-B pada tabung yang bersih dan kering, label tabung

c. Meneteskan 1 tetes anti-D pada tabung yang bersih dan kering, label tabung
d. Menambahkan pada masing-masing tabung 1 tetes suspensi sel darah
merah 2-5%

e. Menghomogekan dengan baik kemudian lakukan sentrifuge dengan


kecepatan 1000 rpm selama 1 menit

f. Mengamati dan mencatat hasil rekasi pada semua tabung. ( Mulyantari


dkk, 2016)

Gambar. Prosedur Pemeriksaan Forword Grouping Metode Tabung


Sumber: ( Mulyantari dkk, 2016
Pemeriksaan reverse grouping:

a. Menambahkan 2 tetes serum atau plasma pada tiga tabung yang bersih dan
kering kemudian berikan label A1, B, dan D

b. Menambahkan 1 tetes suspensi sel A1 2-5% kedalam tabung yang berlabel


A1

c. Menambahkan 1 tetes suspensi sel B 2-5% kedalam tabung yang berlabel B

d. Menambahkan 1 tetes suspensi sel D 2-5% kedalam tabung yang berlabel D

e. Menghomogekan dengan baik kemudian lakukan sentrifuge dengan


kecepatan 1000 rpm selama 1 menit

f. Mengamati dan mencatat hasil rekasi pada semua tabung. ( Mulyantari dkk,
2016)

Gambar. Prosedur Pemeriksaan Reverse Grouping Metode Tabung


Sumber: ( Mulyantari dkk, 2016)
Pasca Analitik

Interpretasi Hasil

Hasil positif : bila terjadi aglutinasi kuat

Hasil negatif : bila tidak terjadi aglutinasi setelah diresuspensi

Gambar. Aglutinasi didalam tabung

Sumber: (Khodijjah dkk, 2019)

Apabila hasil pemeriksaan golongan darah dengan metode tabung


meragukan secara makroskopis, maka ambil satu tetes campuran pada tabung dan
letakan di atas objek glass kemudian baca dibawah mikroskop. Reaksi aglutinasi
yang sangat lemah dapat dideteksi secara mikroskopis. ( Mulyantari dkk, 2016)

Gambar. Derajat Aglutinasi

Sumber: (Khodijjah dkk, 2019)


Derajat aglutinasi:

4+ : terdapat satu gumpalan

besar 3+ : terdapat 2 atau 3 gumpalan

2+ : sejumlah gumpalan kecil dengan supernatan yang jernih

1+ : Sejumlah gumpalan kecil dengan supernatan yang keruh

- : Suspensi sel halus

Berdasarkan hasil pemeriksaan golongan darah metode tabung pada kasus


terdapat hasil invalid karena pada reverse grouping AI Cell dan B Cell
mendapatkan hasil (-).

Tabel. Interpretasi Hasil Pemeriksaan Golongan Darah ABO


Pada Sampel Eritrosit dan serum

Sumber: ( Mulyantari dkk, 2016)

Adanya ketidaksesuaian antara hasil pada forword grouping dan


reverse grouping harus diselesaikan sebelum melakukan pencatatan golongan
darah pasien dan donor dengan tepat. Adanya mixed-field agglutination (sebagian
sel beraglutinasi, sebagian tidak beraglutinasi) harus ditelusuri lebih lanjut
kemungkinan penyebabnya. Penyebab yang paling sering adalah adanya riwayat
transfusi dengan golongan darah yang berbeda . hal yang harus diperhatikan pada
tube test adalah reaksi positif kuat ditandai oleh aglutinasi derajat 3+ sampai 4+
dengan penambahan reagen yang mengandung ABO antibodi. Reaksi pada serum
grouping sering lebih lemah sehingga perlu dilakukan inkubasi 5-15 menit
sebelum sentrifugasi sehingga reaksi lemah menjadi lebih kuat. ( Mulyantari dkk,
2016)

Step 5 ( Tujuan Belajar)

1. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan golongan darah dengan metode


tabung, dan slide test
2. Mahasiswa mengetahui cara membaca hasil dari metode tabung
3. Mahasiswa mampu mengetahui derajat aglutinasi golongan darah

Step 6 (Informasi Tambahan)

1. Mengetahui prinsip kerja dari metode slide test dan tube test
Prinsip kerja slide test dan tube test:
Apabila sel darah merah mengandung antigen yang sesuai dengan jenis
antibodi yang ditambahkan pada reagen, maka akan terjadi aglutinasi atau
hemolisis.
2. Mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan pada setiap metode
pemeriksaan golongan darah
Keuntungan dan kelemahan metode slide test:
Keuntungan:
Pemeriksaan golongan darah dengan slide test memiliki beebrapa keuntungan
yaitu sangat mudah dan cepat digunakan untuk menentukan golongan darah
ABO dalam keadaan emergency, dan dapat digunakan sebagai penentu
golongan darah awal apabila pemeriksaaan dilakukan dilapangan atau diluar
ruangan.
Kelemahan:
Kurang sensitif dibandingkan metode tabung, campuran reaksi yang sudah
mengering dapat menimbulkan agregrat yang memberikan hasil positif palsu.
Keuntungan dan kelemahan metode tube test:
Keuntungan:
Proses inkubasi tidak menyebabkan pengeringan pada isi tabung seperti slide
test, sentrifuge bisa membantu mendeteksi antigen dan antibodi yang lemah,
pembacaan dan penentuan derajat aglutinasi lebih mudah, lebih bersih dan
higenis dibandingan metode slide, jumlah reagen yang dibutuhkan lebih
sedikit, dan lebih sensitif dibandingan metode slide.
Kelemahan:
Membtuuhkan tabung dalam jumlah banyak, membuthkan waktu yang lebih
lama apabila jumlah test banyak, membuthkan keterampilan dalam teknik
pembacaan hasil, pengarsipan hasil pemeriksaan sulit dilakukan dan
membutuhkan banyak tempat dan waktu.

3. Jika reagen Anti ABO dan Rh habis bisa menggunakan reagen plasma
4. Pemeriksaan menggunakan metode tabung membutuhkan 6 tabung yaitu
untuk melakukan pemeriksaan Anti A, Anti B, A1 Cell, B Cell, Rhesus, dan
Kontrol

Step 7 (Paparan)
REFRENSI

Mulyantari Kadek, Yasa Sutirta Putu Wayan. 2016. Laboratorium Pratansfusi Up


Date. Udayana University Press. ISBN: 978-602-294-151-4
Oktari Anita, Silvia Daenimur Nida. 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem
ABO Metode Slide dengan Regaen Serum Golongan Darah A, B, O.
Jurnal Teknologi Laboratorium. Vol 15 (2)
Prasetya Rayi Heronymus, Hemayanti. 2017. Gambaran Populasi Golongan
Darah Subgrup A (A1, A2) di PMI Kulon Progo. Biosfera. Vol 34 (1)
Khodijjah Muhjah Nur, Qomariyah Nurul. 2019. Derajat Aglutinasi Pemeriksaan
Golongan Darah Metode Cell Grouping Berdasarkan Tingkat Konsentrasi
Suspensi Sel. Jaringan Laboratorium Medis. Vol 1 (1)
Rhedano Dhani, Putranto Wachid. Komunikasi History Taking (Anamnsis).
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelesan Maret. Surakarta
Maharani Ayu Eva, Noviar Ganjar. 2018. Imunohematologi dan Bank Darah.
Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM). Kesehatan Republik
Indonesia.
Winata Arya 2017. Identifikasi Hasil Hepatitis B Surface Antigen (HbsAg) Pada
Perawat Yangg Bekerja Di Ruangan Infeksi Rumah Sakit Umum
Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik
Kesehatan Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai