Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

FLEBOTOMI DASAR

DISUSUN OLEH :
1. Ade Karunia (51121001)
2. Alfa Oktavia (51121002)
3. Arifa Al Husna (51121003)
4. Aziyo Kurniawan (51121004)
5. Faizah Ramadhania (51121006)
6. Faranisa dzullhaya syafitri (51121007)
7. Feronica Putri Pratama (51121008)
8. Firna Kamilatun Nuha (51121009)
9. Friska Novita Sari (51120010)
10. Handriyana Mahendra (51120011)
11. Heni Resianta Agustin (51120012)
12. Destiyana Rua Syafitri (51121029)

DOSEN PEMBIMBING :
Bastian S. Si.T. M.,Biomed

PROGRAM STUDI S.Tr TEKNOLOGI LABORATARIUM MEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
IKesT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KASUS
Seorang laki-laki datang ke laboratorium dengan membawa surat keterangan dari dokter.
Permintaan pemeriksaan adalah BS PP 2 jam. Untuk proses pengambilan sampel ATLM
melakukan identfikasi pasien terlebih dahulu. Selanjutnya ATLM mempersiapan alat dan
bahan untuk melakukan pengambilan sampel Ketika melakukan penusukan tiba-tiba terjadi
hematom disekitar tusukan. Tindakan apa yang dilakukan pada kasus tersebut ?

DISKUSI MENGGUNAKAN 7 STEP


Step 1 (Klasifikasi Istilah)
1. Laboratorium
Laboratorium adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan
dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau
faktoryang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan
masyarakat.Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan
kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif dankuratif, bahkan promotif dan
rehabilitatif (Yaqin dan Dian, 2015).
2. BS PP
Permintaan permeriksaan BS dan PP 2 jam bertujuan untuk membandingkan kadar
glukosa dengan kadar glukosa darah setelah puasa 8-10 jam apakah kadarnya berada
dalam rentang sehat atau tidak (Tunjung, 2017).
3. Bahan Pemeriksaan
Bahan pemeriksaan adalah satu atau lebih bagian yang diambil dari suatu sistem dan
dimaksudkan untuk memperoleh informasi, sebagai dasar untuk mengambil keputusan
terhadap sistem tersebut atau produksinya ( Mardiana dan Ira, 2017 ).
4. ATLM
Ahli Teknologi Laboratorium Medik yang sebelumnya dikenal dengan analis
kesehatan adalah tenaga kesehata yang memiliki kompetensi melakukan pengumpulan
sampel dan melakukan pengujian terhadap cairan tubuh, jaringan dan substansi lain
( PATELKI,2017.,Bureau of labor satistics, 2018 ).
5. Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien adalah proses pengumupulam data dan pencatatan segala
keterangan tentang bukti-buktri dari seseorang sehingga kita menetapkan dan
menyamakan keterangan tersebut dengan individu seseorang (Sabran dan Deharja, 2021).
6. Hematom
Hal yang mengakibatkan hematoma ini adalah cedera pada pembuluh darah yang
berada di bawah kulit. Dimana terjadi penumpukan darah tidak normal di luar pembuluh
darah. Kondisi ini terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, rusak
sehingga darah bocor ke jaringan lain yang tidak semestinya. Jika terjadi dekat dengan
permukaan kulit, kondisi ini akan tampak seperti memar atau lebam. Kondisi ini bisa
terjadi di kondisi tubuh mana pun. Hematoma mirip dengan hemorrhagia. Hemorragia
mengacu pada perdarahan yang sedang berlangsung ( Amalia,dkk, 2019 ).

Step 2 (Analisis Masalah)


1. Apakah pemeriksaan yang akan dilakukan oleh pasien berdasarkan surat keterangan dari
dokter ?
2. Apakah tindakan yang dilakukan ATLM sebelum proses pengambilan sampel ?
3. Apakah tindakan yang dilakukan oleh ATLM setelah melakukan identifikasi pasien ?
4. Apakah kesalahan dalam tindakan yang dilakukan oleh ATLM pada saat pengambilan
sampel ?

Step 3 (Penjelasan Masalah)


1. Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh pasien berdasarkan surat keterangan dari dokter
adalah pemeriksaan BS PP 2 jam.
2. Tindakan yang dilakukan ATLM pada proses pengambilan sampel adalah melakukan
identifikasi pasien.
3. Tindakan yang dilakukan oleh ATLM setelah melakukan identifikasi pasien adalah
mempersiapan alat dan bahan untuk melakukan pengambilan sampel
4. Kesalahan dalam tindakan yang dilakukan oleh ATLM pada saat pengambilan sampel
Ketika melakukan penusukan tiba-tiba terjadi hematom disekitar tusukan.

Step4 (Tahap Pra-Analitik, Analitik, dan Pasca Analitik)


Pra-Analitik
a. Identifikasi pasien
Pasien harus membawa surat rujukan dari dokter dan menyerahkan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium kepada ATLM. Sebelum memulai proses
pemeriksaan ATLM harus menanyakan identitas pasien dan di isi pada formulir
permintaan pasien.
b. Alat dan Bahan
Alat :
No Gambar Fungsi
1. Glukometer berfungsi untuk
menghitung kadar glukosa di
dalam darah.

2. Tourniquet berfungsi untuk


mengontrol aliran darah pada vena
atau arteri dengan cara menekan
dan melepas dalam rentang waktu
tertentu.

3. Spuit befungsi untuk mengambil


sampel zat cair dari tubuh,
contohnya mengambil darah urat
darah halus pada venipuncer.
4. Kapas alkohol berfungsi untuk
pembersih area penyuntikan pada
kuit sebelum dan setelah injeksi
insulin.

5. Masker berfungsi untuk menahan


cipratan yang keluar sewaktu-
waktu petugas kesehatan, petugas
laboratorium atau petugas bedah
bicara, bersin, dan juga mencegah
cipratan ataupun cairan tubuh
pasien ke wajah pasien sehingga
menhaan agar tidak masuk ke
dalam mulut atau hidung petugas
kesehatan tersebut.

6. Jas laboratorium berfungsi untuk


para pemakainnya agar terhindar
dari paparan atau percikan bahan
kimia yang digunakan.

7. Handscound berfungsi untuk


mencegah terjadinya infeksi silang
serta mencegah terjadinya
penularan kuman.
8. Penutup kepala berfungsi untuk
melindungi kepala dari benturan,
terantuk, kejatuhan atau terpukul
benda tajam atau benda keras yang
melayang atau melncur di udara,
terpapar oleh radiasi panas, apai,
percikan bahan-bahan kimia, jasad
renik (mikroorganisme) dna suhu
yang ekstrim serta menjaga
kebersihan kepala dan rambut.

9. Alas kaki atau sandal laboratorium


berfungsi untuk melindungi kaki
saat terjadi tumpahan zat-zat kimia
berbahaya. Sehingga zat-zat kimia
yang memiliki dampak yang
berbahaya tidak langsung
mengenai kaki.

Bahan :
Sampel darah

Analitik
a. Prosedur kerja :
Pengambilan sampel terlebih dahulu, yaitu pengambilan darah vena:
1) Terlebih dahulu siapkan kapas alcohol 70%,spuit 3 CC, alat glukometerdan hypafix.
2) Ikat lengan dengan tourniquet merababagian vena yang terlihat atau terasa besar lalu
desinfektan dengan kapas alkohol70% pada bagian vena yang terasatersebut.
3) Tusuk dengan spuit 3CC yang telah dipersiapkan.
4) Spuit di tarik pelan-pelan, ambil darahsesuai kebutuhan.
5) Torniquet di lepas dan tutup bagianpenusukan tadi dengan kapas danlekatkandengan
hypafix.
6) Lalu darah yang telah di ambil di masukandalam stick glukometer yang telahdisiapkan
( Maulidiyanti, 2017 ).
Prinsip pemeriksaan, Glukosa dalam darahdioksidasi oleh enzim okxidase
(yang adadalam strip) menjadi glikogen. Prosespemecahan glukosa menjadi
glikogenmenimbulkan elektron yang kemudian dibacaoleh sensor yang terdapat pada alat.
Semakinbanyak glukosa dalam darah yang teroksidasimenjadi glikogen maka semakin
banyak pulaelektron yang di hasilkan nilai yang di bacapada alat semakin tinggi.Metode
yang di gunakan dalam penelitianini adalah metode electrochemical. AlatGlukometer,
Stick, Autoclik, Spuit 3 cc,Torniquet. Bahan Darah Vena ( Maulidiyanti, 2017 ).

Pasca Analitik
Setelah dilakukan pengambilan sampel terjadi hematoma, maka tindakan petugas ATLM
yang bisa dilakukan yaitu pengobatan hematoma terdiri dari :
1. Segera hentikan fungsi vena jika Anda melihat pembengkakan (benjolan) dibawah kulit.
Terapkan tekanan ke situs, dan tahan tekanan ini sampai pendarahan berhenti (Hoeltke,
2019).
2. Menerapkan kempres es yang dibungkus dengan waslap atau handuk akan membantu
mengontrol pendarahan, bengkak, perubahan warna, dan nyeri (Hoeltke, 2019).
3. Situs tusukan vena harus dibalut erat untuk memberikan tekanan terus-menerus (Hoeltke,
2019)
4. Pasien harus diberitahu bahwa tanda hitam-biru mngkin muncul dan bahwa itu akan
memakan waktu setidaknya satu minggu agar tanda itu benar-benar hilang (Hoeltke,
2019).

Step 5 (Tujuan Belajar)


1. Mahasiswa mampu mengetahui kesalahan tindakan yang menyebabkan hematoma.
2. Mahasiswa mampu mengetahui pemeriksaan BB PP 2 jam menggunakan alat glukometer.
3. Mahasiswa mengetahui prosedur kerja dalam pengambilan darah vena.
4. Mahasiswa mampu mengatasi jika terjadi hematoma pada pasien.

Step 6 (Informasi Tambahan)


Sebagai seorang sebaiknya ATLM harus memperhatikan standar prosedur flebotomi
dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan.
Beberapa teknik untuk mencegah hematoma adalah sebagai berikut:
1) Lepas tourniquet sebelum melepas jarum (Hoeltke, 2019).
2) Berikan sedikit tekanan pada area setelah melepas jarum. Juga oleskan perban ketat di
atas kain kasa atau bola kapas (Hoeltke, 2019).
3) Jangan gunakan vena superfisial (Hoeltke, 2019).
4) Iris hanya dinding vena yang paling atas. Jangan menusuk melalui sisi vena yang
panas (Hoeltke, 2019).
5) Pastikan jarum benar-benar menusuk dinding paling atas vena. Sebagian penetrasi
memungkinkan darah bocor ke jaringan sekitar vena (Hoeltke, 2019).
6) Jika ada kemungkinan pasien akan bergerak selama fungsi vena. Phelebotomist harus
berhati-hati untuk menahan lengan pasien selama fungsi vena. Metode terbaik adalah
meminta orang lain membantu memegang lengan pasien. Ini sangat penting dengan
pediatrik atau agresif pasien (Hoeltke, 2019).
7) Setelah fungsi vena dilakukan di area anticubital (tekuk lengan). Jangan menekuk siku
dengan bantalan kasa atau bola kapas yang dipegang dilekukan lengan. Gumpalan
akan sering kepas segera setelah lengan direntangkan. Lebih baik untuk memegang
lengan lurus, di atas kepala jika memungkinkan, dengan kain kasa atau cotion ditekan
dengan lembut tapi kuat di atas area tusukan(Hoeltke, 2019).
Step 7 (Paparan)
REFERENSI
Yaqin., Dkk. (2015). Analisis Tahap Pemeriksaan Pra Analitiksebagai Upaya Peningkatan
Mutu Hasil Laboratorium di RS. Muji Rahayu Surabaya. Jurnal Sains, vol.5, no. 10.
Mardiana dan Ira Gustira Rahayu. 2017. Pengantar Laboratorium Medik. Jakarta Selatan:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Amalia., Dkk.2019. Analisis factor factor kepatuhan penerapan standar operasional
prosedur pengambilan darah vena. Jurnal riset Kesehatan Poltekkes DepKes
Bandung.Vol. 11 No. 2.
Sabran., Deharja, A. 2021. Praktik Klinis Rekam Medis. Kediri: CV. Pelita Medika.
Maulidiyanti, E.T.S. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP
Dengan Menggunakan GlukometerDan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus.
Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist.Vol.
2No.1. (16-22).
Tunjang, E. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 jam PPDengan
Menggunakan Glukometer Dan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal
Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol. 2 No. 1.
Hasni dkk. 2019. Gambaran Hasil Pemeriksaan SGOT dan SGPT Pada Penghirup Lem di
Jalan Abdul Kadir Kota Makassar. Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas
Indonesia Timur. Jurnal Media Laboran. Vol. 8 No. 2.
PATELKI. (2017). Keputusan Musyawarah Nasional Kedelapan Persatuan Teknologi
Laboratorium Kesehatan Indonesia (MUNAS VIII PATELKI) Nomor 09/MUNAS
VIII/5/2017 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik.Surabaya.
Hoeltke, B. L. 2019. The Complete Textbook Of Phlebotomy. Australia: Delmar Cengage
Learning.

Anda mungkin juga menyukai