Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUTORIAL

“PENGENDALIAN MUTU II”

DISUSUN OLEH :

1. ADE KARUNIA 51120001


2. ALFA OKTAVIA 51120002
3. ARIFA AL HUSNA 51120003
4. AZIYO KURNIAWAN 51120004
5. FAAIZAH RAMADHANIA 51120006
6. FARANISA DZULYA SAFITRI 51120007
7. FERONICA PUTRI PRATAMA 51120008
8. FIRNA KAMILATUN NUHA 51120009
9. FRISKA NOVITA SARI 51120010
10. HANDRIYAN MAHENDRA 51120011
11. HENI RESINTA AGUSTIN 51120012
12. DESTIANA RUA SYAHFITRI 51121029P

DOSEN PEMBIMBING
INDAH SARI., S.Si.T.,M.Si

PRODI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN & TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
LAPORAN TUTORIAL
MATA KULIAH VALIDASI HASIL PEMERIKSAAN
Dosen Pembimbing : Indah Sari., S.Si.T., M.Si

SKENARIO KASUS 1
Seorang pasien laki-laki berusia 63 tahun melakukan pemeriksaan darah lengkap di
laboratorium x menggunakan alat Systemx xp 100. Diperoleh hasil jumlah trombosit
rendah yaitu 32 × 103/ ul padahal pasien tidak menunjukkan gejala trombositopenia.
Langkah apa yang di lakukan seorang ATLM terhadap kasus tersebut untuk memjalani
mutu laboratorium terjaga?

7 STEP PENYELESAIAN KASUS :


Step 1 Klarifikasi Istilah
1. Pemeriksaan Darah lengkap
Hitung darah lengkap adalah serangkaian tes laboratorium medis yang memberikan
informasi tentang sel-sel dalam darah seseorang. Hitung darah lengkap menunjukkan
jumlah sel darah putih, sel darah merah dan trombosit, konsentrasi hemoglobin, dan
hematokrit
2. Laboratorium
Laboratorium adalah fasilitas kesehatan yang mengukur,mengidentifikasi, dan
menguji bahan-bahan buatan atau non buatan untuk mengetahui jenis penyakit dan
penyebab penyakit, masalah kesehatan atau faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan pribadi dan masyarakat (Manik et al., 2021)
3. Alat Systemex xp 100
XP-100/XP-300 adalah alat analisis hematologi otomatis 3-part differential dan
pilihan yang tepat bagi laboratorium yang membutuhkan alat yang kukuh, pelayanan
andal dan hasil diagnostik berkualitas tinggi.
4. Trombosit
Trombosit adalah salah satu komponen darah yang berfungsi membantu proses
pembekuan darah. Trombosit hanya dapat bertahan selama 10 hari. Setelahnya,
sumsum tulang akan menghasilkan persediaan trombosit baru bagi tubuh.
5. Pasien
Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan
pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang
ditetapkan oleh tenaga kesehatan yang dikemukakan oleh Prabowo (Triwuri, dkk,
2018).
6. Trombositopenia
Trombositopenia adalah kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah atau di
bawah normal. Trombosit berperan untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka
atau kerusakan di pembuluh darah. Jumlah trombosit yang kurang dapat
menyebabkan darah sulit membeku.
7. ATLM
Adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan tenaga kesehatan bidang Teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan atau Analis Medis dan memiliki
kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia untuk
menghasilkan informasi tentang kesehatan perseorangan (Mutiara, 2022)
8. Mutu laboratorium
Mutu laboratorium ( quality control ) adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk
menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Kegiatan
pemantaan mutu laboratorium dapat dibedakan menjadi dua yaitu Pemantapan Mutu
Internal dan Pemantapan Mutu Eksternal.

Step 2 Analisis Masalah


1. Apa pemeriksaan yang akan dilakukan pada pasien tersebut?
2. Apa alat yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut?
3. Bagaimana hasil yang diperoleh dari pemeriksaan tersebut?

Step 3 penjelasan masalah


1. Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien tersebut adalah pemeriksaan darah lengkap
di laboratorium x menggunakan alat systemx xp 100.
2. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut adalah alat systemx xp 100.
3. Diperoleh hasil jumlah trombosit rendah yaitu 32 × 103/ ul padahal pasien tidak
menunjukkan gejala trombositopenia.
Step 4 Pra Analitik, Analitik, Pasca Analitik

A. Pra Analitik
1. Persiapan ATLM
a. Cucilah tangan dengan 6 langkah

b. Menggunakan APD dengan lengkap dimulai dari jas laboratorium, sandal


laboratorium, masker dan handscoon

2. Persiapan Pasien
Tahap pra analitik yaitu tahap mulai mempersiapkan pasien, menerima
specimen atau sampel, memberi identitas specimen, mengambil specimen dan
menyimpan spesiemen (Arifin dan Sjaaf. 2018).
a. Formulir permintaan pemeriksaan, apakah identitas pasien, identitas pengirim,
nomor laboratorium, tanggal pemeriksaan, permintaan pemeriksaan apakah
sudah lengkap dan jelas. Apakah semua permintaan pemeriksaan sudah
ditandai, sebelum melakukan pemeriksaan perlu diperhatikan identifikasi dan
pencatatan data pasien yang benar.
b. Persiapan Pasien, apakah persiapan pasien sesuai persyaratan dan membuat
petunjuk tertulis untuk persiapan pasien pada setiap pemeriksaan laboratorium.
c. Pengambilan dan penerimaan pasien, apakah spesimen dikumpulkan secara
benar dengan memperhatikan jenis spesimen.
3. Pengumpulan Sampel Pengambilan dan penerimaan pasien, Apakah spesimen
dikumpulkan secara benar dengan memperhatikan jenis spesime
4. Persiapan Alat dan bahan
Persiapan alat dan bahan (Arifin dan Sjaaf, 2018)
No Gambar Nama alat Fungsi alat

1. Jas laboratorium Fungsi jas lab yakni melindungi


pemakainya dari paparan atau
percikan bahan kimia maupun zat
kontaminan lainnya

2. Sandal Melindungi kaki dari tumpahan zat


laboratorium berbahaya

3. Handscoon Mencegah terjadinya infeksi silang


serta mencegah terjadinya penularan
kuman, digunakan untuk keperluan
bedah dan operasi.
4. Masker medis masker merupakan penghalang
sederhana yang bisa membantu
mencegah percikan pernapasan yang
berisi virus dari orang lain masuk
kedalam tubuh

5. Tissue Fungsinya, sebagai kertas


pembersih dan untuk mengeringkan
bagian tubuh yang terkena air setelah
buang air kecil atau besar.

6. Systemx xp 100 Inkubator

7. Mikropipet Mikropipet ini adalah untuk


memindahkan larutan atau cairan
dari satu tempat ke tempat yang
lainnya, tetapi untuk volume yang
sangat kecil (dibawah 1,0 ml ).
5. Penanganan specimen, Apakah pengolahan spesimen dilakukan sesuai persyaratan,
apakah penanganan spesimen sudah benar untuk pemeriksaan khusus.
6. Persiapan pengambilan dan penampungan spesimen
7. pengolahan dan penyiapan spesimen

B. Analitik
1. Sebelum memulai pemeriksaan sampel, Periksalah kabel power terkoneksi dengan
baik dengan stop kontak dan tidak ada selang yang terjepit
2. Periksalah ketersediaan kertas printer, reagensia, tempat pembuangan limbah dan
trap chember
3. Hidupkan alat ( saklar On/Off ada pada sisi kanan alat )
4. Alat melakukan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar. Auto rinse
dan background check
5. Spesimen yang digunakan adalah darah-EDTA (Whole Blood) dengan volume
minimum 1 mL. Volume darah yang diaspirasi oleh alat adalah 50 µL
6. Pastikan alat dalam status Ready. Mode defalult alat adalah Whole Blood
7. Tekan tombol [Sample No] pada layar untuk memasukan nomor identitas sampel
secara manual, kemudian tekan tombol [Ent]
8. Homogenisasikan darah yang akan diperiksa dengan baik. Buka tutupnya dan
letakan dibawah Aspiration Probe. Pastikan ujung Probe menyentuh dasar botol
sampel darah agar tidak menghisap udara
9. Tekan Start Switch untuk memulai proses
10. Setelah terdengar bunyi Beep dua kali, [Running] muncul dilayar, dan Rince Cup
turun, tabung sampel dapat diambil dengan cara menurunkan tabung sampel darah
dari bawah Probe
11. Hasil analisis akan tampil pada layar dan secara otomatik tercetak pada ketras
printer
12. Setelah pemeriksaan telah dilakukan, untuk menonaktifkan alat pastikan alat
dalam status ready, kemudian tekan tombol [Shuthdown] pada layar, kemudian
pesan konfirmasi Shuthdown akan tampil dilayar
13. Letakan Cellclean di bawah aspiration probe, kemudian tekan start switch untuk
memulai proses. Selama [aspirating] muncul pada layar, tetap letakan Cellclean
di bawah aspiration probe
14. Setelah terdengar bunyi Beep dua kali, [Running] muncul dilayar, Cellclean dapat
diambil dengan cara menurunkannya dari bawah Probe
15. Setelah proses selesai, pesan “Turn off The Power” tampil dilayar. Kemudian,
matikan alat dengan menekan tombol off pada saklar.
C. Pasca analitik
Kegiatan laboratorium yang dilakukan pada tahap pasca analitik yaitu sebelum
hasil pemeriksaan diserahkan ke pasien akan melalui beberapa hal yang meliputi 3 hal
yaitu:
1. Verifikasi hasil
Verifikasi merupakan upaya pencegahan terjadinya kesalahan dalam
melakukan kegiatan (pemeriksaan) laboratorium mulai dari tahap pra analitik
sampai pasca analitik dengan melakukan pengecekan setiap tindakan/proses
pemeriksaan.
2. Validasi Hasil
Mencakup kesesuaian hasil terhadap parameter lain dan kesesuaian hasil
dengan keadaan klinis pasien.
3. Penulisan Hasil Pemeriksaan
Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan hasil pemeriksaan yaitu:
a. Hasil pemeriksaan harus divalidasi oleh penanggung jawab laboratorium atau
petugas laboratorium yang diberi wewenang
b. Penulisan angka dan satuan yang digunakan. Satuan yang bisa digunakan
adalah satuan konvensional dan atau Satuan Internasional
c. Pencantuman nilai rujukan. Setiap hasil laboratorium harus mencantumkan
nilai rujukan. Nilai rujukan bisa diadopsi dari: kit insert, buku teks baku, dan
konsensus nasional/internasional
d. Pencantuman keterangan yang penting dan hal-hal yang dianggap perlu.
Step 5 Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan darah lengkap menggunakan
alat systemx xp 100 dari tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik, untuk
pemeriksaan trombosit dengan baik dan benar.

Step 6 Informasi Tambahan


Tujuan dari diagnosis trombositopenia adalah untuk mencari penyebab
yang mendasari penurunan kadar trombosit dan untuk menentukan risiko
perdarahan, trombosis, dan komplikasi potensial lainnya. Trombositopenia dapat
bersifat simptomatik maupun asimptomatik. Di Indonesia yang mana merupakan
negara endemis malaria dan demam berdarah, kedua penyakit ini harus dicurigai
pada setiap kasus dengan trombositopenia.
Kadar trombosit normal secara umum adalah 150.000 - 450.000 mcL.
Angka tersebut bisa berbeda pada setiap orang tergantung usia dan jenis kelamin.
Kadar trombosit normal wanita adalah berkisar 157.000-371.000 mcL, sedangkan
pada pria 135.000-317.000 mcL.

Kesimpulan: Langkah yang harus dilakukan oleh seorang ATLM untuk


menjamin mutu laboratorium tetap terjaga ialah dengan cara memverifikasi hasil
pemeriksaan, memvalidasi hasil pemeriksaan serta melakukan penulisan hasil
pemeriksaan dengan benar sehingga hasil pemeriksaan dapat diserahkan kepasien
sebagai rujukan yang dapat dipercaya.

Step 7 presentasi bersama


DAFTAR PUSTAKA

Alfiyanti Ulfa, 2022. Analisis Quality Control Low Level Pada Kontrol Eksternal
Dan Kontrol Manufaktur Alat Hematology Analyzer. Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Apriliana, Eva, Tri Hartiti, dan Umi Amalia, 2019. Akurasi dan Presisi Hasil Pemeriksaan
Hematology Analyzer di Laboratorium Puskesmas Banjarharjo Kabupaten
Brebes. Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Arifin, Sjaaf, 2018. Analisis Kebutuhan Tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Berdasarkan Beban Kerja di Unit LaboratoriumKlinik Rumah Sakit Santa Maria
Pekanbaru, 211
Arini et al., 2023. Uji komparatif hasil pemeriksaan hemoglobin menggunakan alat
hematologi analyzer dan hemoglobin meter pada pasien kadar normal dan
abnormal rendah. Jurnal penelitian kesehatan suara forikes,Vol 14(1)
Aulia, Hadijah Maisy dan Tri Dyah Astuti, 2021. Analisis Hasil Kontrol Kualitas
Pemeriksaan Hematokrit dan Trombosit Di Laboratorium RS PKU
Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
Faruq, Zulfikar Husni dan Muji Rahayu, 2021. Evaluasi Total Eror dan Validasi Nilai
Rujukan pada Alat Hematology Analyzer. Medikes (Media Informasi
Kesehatan),Volume 8, Nomor 1. Banten : Politeknik Kesehatan Poltekkes Banten
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai