DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING
INDAH SARI., S.Si.T.,M.Si
SKENARIO KASUS 1
Seorang pasien laki-laki berusia 63 tahun melakukan pemeriksaan darah lengkap di
laboratorium x menggunakan alat Systemx xp 100. Diperoleh hasil jumlah trombosit
rendah yaitu 32 × 103/ ul padahal pasien tidak menunjukkan gejala trombositopenia.
Langkah apa yang di lakukan seorang ATLM terhadap kasus tersebut untuk memjalani
mutu laboratorium terjaga?
A. Pra Analitik
1. Persiapan ATLM
a. Cucilah tangan dengan 6 langkah
2. Persiapan Pasien
Tahap pra analitik yaitu tahap mulai mempersiapkan pasien, menerima
specimen atau sampel, memberi identitas specimen, mengambil specimen dan
menyimpan spesiemen (Arifin dan Sjaaf. 2018).
a. Formulir permintaan pemeriksaan, apakah identitas pasien, identitas pengirim,
nomor laboratorium, tanggal pemeriksaan, permintaan pemeriksaan apakah
sudah lengkap dan jelas. Apakah semua permintaan pemeriksaan sudah
ditandai, sebelum melakukan pemeriksaan perlu diperhatikan identifikasi dan
pencatatan data pasien yang benar.
b. Persiapan Pasien, apakah persiapan pasien sesuai persyaratan dan membuat
petunjuk tertulis untuk persiapan pasien pada setiap pemeriksaan laboratorium.
c. Pengambilan dan penerimaan pasien, apakah spesimen dikumpulkan secara
benar dengan memperhatikan jenis spesimen.
3. Pengumpulan Sampel Pengambilan dan penerimaan pasien, Apakah spesimen
dikumpulkan secara benar dengan memperhatikan jenis spesime
4. Persiapan Alat dan bahan
Persiapan alat dan bahan (Arifin dan Sjaaf, 2018)
No Gambar Nama alat Fungsi alat
B. Analitik
1. Sebelum memulai pemeriksaan sampel, Periksalah kabel power terkoneksi dengan
baik dengan stop kontak dan tidak ada selang yang terjepit
2. Periksalah ketersediaan kertas printer, reagensia, tempat pembuangan limbah dan
trap chember
3. Hidupkan alat ( saklar On/Off ada pada sisi kanan alat )
4. Alat melakukan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar. Auto rinse
dan background check
5. Spesimen yang digunakan adalah darah-EDTA (Whole Blood) dengan volume
minimum 1 mL. Volume darah yang diaspirasi oleh alat adalah 50 µL
6. Pastikan alat dalam status Ready. Mode defalult alat adalah Whole Blood
7. Tekan tombol [Sample No] pada layar untuk memasukan nomor identitas sampel
secara manual, kemudian tekan tombol [Ent]
8. Homogenisasikan darah yang akan diperiksa dengan baik. Buka tutupnya dan
letakan dibawah Aspiration Probe. Pastikan ujung Probe menyentuh dasar botol
sampel darah agar tidak menghisap udara
9. Tekan Start Switch untuk memulai proses
10. Setelah terdengar bunyi Beep dua kali, [Running] muncul dilayar, dan Rince Cup
turun, tabung sampel dapat diambil dengan cara menurunkan tabung sampel darah
dari bawah Probe
11. Hasil analisis akan tampil pada layar dan secara otomatik tercetak pada ketras
printer
12. Setelah pemeriksaan telah dilakukan, untuk menonaktifkan alat pastikan alat
dalam status ready, kemudian tekan tombol [Shuthdown] pada layar, kemudian
pesan konfirmasi Shuthdown akan tampil dilayar
13. Letakan Cellclean di bawah aspiration probe, kemudian tekan start switch untuk
memulai proses. Selama [aspirating] muncul pada layar, tetap letakan Cellclean
di bawah aspiration probe
14. Setelah terdengar bunyi Beep dua kali, [Running] muncul dilayar, Cellclean dapat
diambil dengan cara menurunkannya dari bawah Probe
15. Setelah proses selesai, pesan “Turn off The Power” tampil dilayar. Kemudian,
matikan alat dengan menekan tombol off pada saklar.
C. Pasca analitik
Kegiatan laboratorium yang dilakukan pada tahap pasca analitik yaitu sebelum
hasil pemeriksaan diserahkan ke pasien akan melalui beberapa hal yang meliputi 3 hal
yaitu:
1. Verifikasi hasil
Verifikasi merupakan upaya pencegahan terjadinya kesalahan dalam
melakukan kegiatan (pemeriksaan) laboratorium mulai dari tahap pra analitik
sampai pasca analitik dengan melakukan pengecekan setiap tindakan/proses
pemeriksaan.
2. Validasi Hasil
Mencakup kesesuaian hasil terhadap parameter lain dan kesesuaian hasil
dengan keadaan klinis pasien.
3. Penulisan Hasil Pemeriksaan
Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan hasil pemeriksaan yaitu:
a. Hasil pemeriksaan harus divalidasi oleh penanggung jawab laboratorium atau
petugas laboratorium yang diberi wewenang
b. Penulisan angka dan satuan yang digunakan. Satuan yang bisa digunakan
adalah satuan konvensional dan atau Satuan Internasional
c. Pencantuman nilai rujukan. Setiap hasil laboratorium harus mencantumkan
nilai rujukan. Nilai rujukan bisa diadopsi dari: kit insert, buku teks baku, dan
konsensus nasional/internasional
d. Pencantuman keterangan yang penting dan hal-hal yang dianggap perlu.
Step 5 Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan darah lengkap menggunakan
alat systemx xp 100 dari tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik, untuk
pemeriksaan trombosit dengan baik dan benar.
Alfiyanti Ulfa, 2022. Analisis Quality Control Low Level Pada Kontrol Eksternal
Dan Kontrol Manufaktur Alat Hematology Analyzer. Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Apriliana, Eva, Tri Hartiti, dan Umi Amalia, 2019. Akurasi dan Presisi Hasil Pemeriksaan
Hematology Analyzer di Laboratorium Puskesmas Banjarharjo Kabupaten
Brebes. Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Arifin, Sjaaf, 2018. Analisis Kebutuhan Tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Berdasarkan Beban Kerja di Unit LaboratoriumKlinik Rumah Sakit Santa Maria
Pekanbaru, 211
Arini et al., 2023. Uji komparatif hasil pemeriksaan hemoglobin menggunakan alat
hematologi analyzer dan hemoglobin meter pada pasien kadar normal dan
abnormal rendah. Jurnal penelitian kesehatan suara forikes,Vol 14(1)
Aulia, Hadijah Maisy dan Tri Dyah Astuti, 2021. Analisis Hasil Kontrol Kualitas
Pemeriksaan Hematokrit dan Trombosit Di Laboratorium RS PKU
Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
Faruq, Zulfikar Husni dan Muji Rahayu, 2021. Evaluasi Total Eror dan Validasi Nilai
Rujukan pada Alat Hematology Analyzer. Medikes (Media Informasi
Kesehatan),Volume 8, Nomor 1. Banten : Politeknik Kesehatan Poltekkes Banten
LAMPIRAN