Anda di halaman 1dari 30

9

BAB III

LABORATORIUM RSIY PDHI

A. Laboratorium

1. Falsafah

Pelayanan laboratorium RSIY PDHI dihadirkan dengan sepenuh hati dalam

rangka melengkapi sistem pelayanan kesehatan rumah sakit dengan

memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium yang bermutu,

terjangkau bagi semua lapisan masyarakat berlandaskan niat ibadah.

2. Visi

Terwujudnya laboratorium yang handal dan terpercaya dan sebagai rujukan

utama pemeriksaan laboratorium bagi dokter guna membantu menegakkan

diagnosis, monitoring, dan prognosis berdasarkan ketentuan rumah sakit.

3. Misi

a. Memberikan pelayanan laboratorium klinik yang tepat, cepat, akurat

berdasarkan patient safety.

b. Mengembangkan layanan laboratorium yang handal, serta fokus pada

kebutuhan dokter dan pasien didukung dengan teknologi tepat guna

sesuai standar berdasarkan syariah.

c. Membangun SDM dilaboratorium yang terampil, profesional dan

kompeten berdasarkan nilai budaya islami dan mengedepankan empati

serta kesantunan diri.


10

B. Struktur Organisasi

dr. Widodo Wirawan,M.P.H.

Manajer Medis
Dhaniah El Fitri, S.Si.,Apt.

D
Kepala Unit Laboratorium
dr. Linda Rosita, M.Kes.,
Sp.PK

Koordinator Laboratorium
Sri Rahmawaty, A.Md.A.K.

PJ. STOK & PJ. HEMATOLOGI, PJ. MUTU & PJ. KIMIA KLINIK & PJ. PELAYANAN
MAINTENANCE URINALISA, FESES ADMINISTRASI IMUNOLOGI DARAH &
1. Siti Marfuah MIKROBIOLOGI
Dina Wahyuni Agustina Tri H 2. Dewi Ratih U Lilis Ristiyanti Ika Laila R
Sri rahmawaty

ANALIS PELAKSANA

1. Ratna Krisnawati
2. Eli Prasetyani W
3. Siti Marlina
4. Elvi Nurul Lathifah
5. Luluk Setiyaningsih

Gambar 2. Struktur Organisasi


11

C. Sistem Permintaan Pelayanan Laboratorium

Unit Laboratorium RSIY PDHI melayani pemeriksaan bagi pasien dari Unit

Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, ICU, dan Unit Gawat darurat. Adapun alur

permintaan pelayanan pemeriksaan laboratorium bagi pasien sebagai berikut:

1. Permintaan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium

a. Pasien Rawat Jalan dan Gawat Darurat

1) Baca Bismillah (bismillah hirrohmaan nirrohiim) sebelum

melakukan pekerjaan.

2) Pasien terdaftar di pendaftran.

3) Pasien ke ruang UGD atau poli klinik.

4) Bawa pengantar permintaan pemeriksaan ke ruang laboratorium.

5) Ambil sampel darah sesuai kebutuhan pemeriksaan oleh petugas

laboratorium.

6) Antar pasien ke laboratorium atau ambil darah pasien kemudian

diantar ke laboratorium, jika pasien tidak bisa ke ruang laboratorium.

7) Kerjakan jenis pemeriksaan sesuai di surat pengantar pemeriksaan

laboratorium. Pemeriksaan selesai sesuai prosedur tepat waktu

pemeriksaan laboratorium (tergantung jenis pemeriksaan).

8) Serahkan hasil pemeriksaan ke pasien dalam waktu kurang dari 140

menit kecuali untuk pemeriksaan kultur dan yang dirujuk ke

laboratorium luar.

9) Akhiri pekerjaan dengan membaca hamdalah (alhamdulillah hirobbil

‘alamiin).
12

b. Pasien Rawat Inap dan ICU

1) Mulailah pekerjaan dengan membaca basmalah (bismillah

hirohmaan nirrohiim).

2) Disiapkan blanko pengantar pemeriksaan dan diantar ke

laboratorium sebelum jam petugas laboratorium keliling bangsal

oleh perawat bangsal.

3) Ambil sampel darah ke bangsal pada saat jam keliling pengambilan

sampel yaitu sebagai berikut:

a) Shift pagi : jam 07:00

b) Shift siang : jam 19:00

4) Jika ada pemeriksaan diluar jam keliling tersebut, termasuk

pemeriksaan Cito sampel diambil perawat.

5) Untuk sampel selain darah yaitu: urin, feses, sputum, cairan pleura,

cairan acites, cairan tubuh lainnya, cairan otak, sampel PA, PAP

smear, dll. Maka perawat bangsal mengantar sampel tersebut ke

laboratorium disertai surat pengantar.

6) Serahkan hasil laboratorium ke bangsal perawat sesuai SOP

pengeluaran hasil.

7) Akhiri pekerjaan dengan membaca hamdalah (alhamdulillahi robbil

‘alamiin).
13

D. Penggunaan Alat

1. Sistem Pengoprasian Operasional (SPO) pada Alat

a. Pemeriksaan Darah Lengkap menggunakan MINDRAY BC-5300

1) Disiapkan peralatan oleh petugas laboratorium:

Alat : mindray BC-5300

Metode : automatic analyzer

Sampel : darah EDTA

Reagen : diluent mindray, LH lyse, Leo(1) lyse, Leo(II)

lyse, Cleanser

2) Darah EDTA pasien dihomogenkan dengan membolak-balik beberapa

kali dan memastikan kalau sampel tidak ada bekuan.

3) Tekan tombol Count Switch untuk mengaktifkan alat bila alat sedang

dalam Mode Sleep.

4) Klik menu Worklist, kemudian klik New, atur tanggal di alat dan

nomor sampel dengan mengetik nomor ID, sesuai tanggal yang sedang

berjalan dan urutan sampel pasien pada bulan tersebut.

5) Pilih menu Discrete: CBCatau CBC+DIFF.

6) Patient ID (RM), First Name, Umur, Jenis Kelamin, dan Tanggal lahir

dimasukkan. Lalu klik Save.

7) Sampel yang telah dihomogenkan diletakkan dibawah jarum

penghisap sampai jarum menyentuh dasar tabung sampel.

8) Tombol Count switch ditekan.

9) Hasil yang keluar dari alat diperiksa kembali.


14

b. Pemeriksaan Kimia Klinik menggunakan METROLAB 2300

1) Disiapkan peralatan oleh petugas laboratorium:

Alat : METROLAB 2300, Cuvet bersih

Sampel : Serum, plasma

Reagen : NaCl 0.9%, ureum Rajawali,

2) Dipilih menu Sampel pada menu sampels.

3) Dimasukkan sampel ID dan nama pasien, lalu pilih test yang akan di

running di menu methodes in use.

4) Pilih menu “To Tray”, lalu “OK”.

5) Dilihat dan diletakkan posisi sampel sesuai dengan nomor yang ada

pada menu Sampel dan Reagen, posisi sampel adalah yang berwarna

hijau.

6) Pilih “RUN TEST” atau gambar kunci. Maka akan muncul kotak

dialog “Reaction Tray not empty, Continue?”.

7) Klik “YES” maka akan tampil kotak info Volume Analisis, pilih

Continue jika status volume reagen cukup.

2. Penggunaan Centrifuge

a. Buka tutup centrifuge

b. Masukkan tabung sampel kedalam centrifuge dengan posisi menyilang/

berseberangan.

c. Pemasangan tabung harus berjumlah genap, jika jumlah sampel ganjil

maka harus ditmbah dengan tabung penyeimbang, tidak dibolehkan


15

berjumlah ganjil, hal ini dikarenakan untuk menjaga kestabilan tabung di

dalam centrifuge.

d. Tutup kembali penutup centrifuge.

e. Masukkan kabel steker ke stop kontak.

f. Tekan tombol “ON” untuk menyalakan centrifuge.

g. Atur “timer” untuk menentukan lama waktu pemakaian.

h. Tekan “START” untuk mulai centrifuge berputar.

i. Tunggu sampai waktu timer habis, maka centrifuge akan berhenti secara

otomatis.

j. Tekan tombol “OFF” untuk mematikan pesawat.

k. Buka tutup centrifuge dan ambil sample yang ada

3. Penggunaan Mikroskop Olympus CX21FS1

a. Siapkan sampel yang akan diteliti.

b. Hubungkan kabel power mikroskop dengan sumber listrik.

c. Tekan saklar power untuk menghidupkan lampu, atur cahaya lampu

dengan memutar dimmer.

d. Letakkan sampel di atas stage atau meja obyek. Pilih lensa Obyektif dan

Okuler.

e. Atur fokus dan jarak sample.

f. Setelah selesai matikan lampu dan lepas kabel power.

E. Pemeriksaan Labortorium

Instalasi laboratorium RSIY PDHI terdapat tiga bagian laboratorium

yaitu: bagian administrasi, bagian sampling, bagian/ ruang pemeriksaan.


16

Laboratorium tersebut terdiri dari dua laboratorium yaitu laboratorium induk

dan laboratorium UGD.

Laboratorium adalah salah satu sarana penting rumah sakit dalam

membantu penegakan diagnosa suatu penyakit. Jenis-jenis laboratorium yang

meliputi bidang-bidang terdiri dari kimia klinik, hematologi dan imunologi.

Proses pemeriksaan laboratorium di RSIY PDHI, maka diperlukan adanya Pra-

Analitik (tahap persiapan awal), Analitik (tahap pengerjaan), Pasca Analitik

(tahap Akhir pemeriksaan), dan Quality Control (QC) :

1. Pra-Analitik (tahap persiapan awal)

a. Cara Penerimaan Sampel di Laboratorium

1) Cek formulir pemeriksaan laboratorium yang sudah diisi nama,

Nomor RM, ruang dan dokter pengirim serta jenis pemeriksaan yang

diminta dokter bersama dengan sample pasien dari bagian layanan

gawat darurat dan bagian layanan rawat inap dan dari bagian layanan

rawat jalan.

2) Cek kesesuaian sample yang diterima dengan formulir pemeriksaan

laboratorium (nama pasien dan nomor RM).

3) Konfirmasikan kepada dokter pengirim jika terjadi ketidaksesuaian

atau ketidakjelasan pada permintaan dengan sampel yang tersedia.

4) Informasikan kepada perawat ruang untuk mengambil sample ulang,

bila ada sample yang kondisinya kurang layak (misal lisis, ada

bekuan).
17

5) Beri catatan khusus bila ada sample yang belum tersedia, misalkan

karena pasien belum bisa mengeluarkan sampel.

6) Catat nama pasien, Nomor RM, jenis sample yang datang, asal

sampel, dokter pengirim dan pemeriksaan yang diminta serta jam

sampel datang pada buku penerimaan sampel laboratorium.

7) Periksa sample sesuai dengan pemeriksaan yang diminta.

b. Cara Pemberian Label Sampel

1) Formulir pemintaan pemeriksaan laboratorium di cek oleh petugas

laboratorium.

2) Data formulir permintaan pemeriksaan laboratorium di input ke dalam

komputer SIM RS.

3) Siapkan alat yang dibutuhkan untuk sampling.

4) Tulis nama pasien dan Nomor RM pada tempat sampel.

5) Lakukan sampling sesuai pemeriksaan.

c. Persiapan Pemeriksaan

1) Puasa 8-12 jam untuk pemeriksaan tertentu seperti pemeriksaan

glukosa darah puasa, pemeriksaan lemak, dan pemeriksaan asam urat.

2) Boleh minum air putih.

3) Tidak melakukan olahraga yang berat.

4) Tidak minum obat.

5) Tidak merokok.

d. Cara Pengambilan Sampel Darah Vena


18

1) Periksa kelengkapan administrasi pasien dan permintaan pemeriksaan

laboratorium.

2) Gunakan sarung tangan dan jas laboratorium yang bersih dan rapi.

3) Perkenalkan diri kepada pasien berupa nama dan tugasnya sebagai

petugas laboratorium yang akan melakukan pengambilan darah.

4) Tanyakan nama dan tanggal lahir pasien serta cocokkan dengan

identitas yang ada di form permintaan.

5) Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan darah

vena.

6) Berikan informasi bahwa pasien akan diambil darahnya pada bagian

vena cubiti.

7) Raba vena yang akan ditusuk, untuk memastikan posisi vena dengan

baik.

8) Pasang tourniquet pada lengan bagian atas, setelah posisi vena

ditemukan dan meminta pasien untuk mengepalkan tangannya.

9) Bersihkan darah vena yang akan ditusuk dengan kapas berakohol

70%, dibiarkan hingga kering, kemudian tegangkan kulit diatas kulit

dan tusukan jarum spuit atau jarum vacutainer sampai masuk ke dalam

lumen vena, memasukkan tabung vacutainer ke dalam holder sesuai

dengan urutan tabung vacutainer yang digunakan.

a) Untuk pemeriksaan hematologi menggunakan vacutainer

berwarna ungu.
19

b) Untuk pemeriksaan kimia klinik, imunologi, dan serologi

menggunakan vacutainer berwarna kuning.

c) Untuk pemeriksaan hemoestasis menggunakan vacutainer

berwarna biru.

10) Beri identitas dan no. RM pasien pada tabung yang sudah berisi

sampel darah pasien.

11) Lakukan pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan pada form blanko

pemeriksaan laboratorium.

e. Cara pengambilan darah perifer

1) Gunakan sarung tangan dan jas laboratorium yang bersih dan rapi.

2) Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengambilan darah

perifer.

3) Berikan informasi bahwa pasien akan diambil darahnya pada ujung

jari tangan.

4) Pilih jari manis atau tengah tangan pasien yang akan diambil

darahnya.

5) Bersihkan ujung jari pasien yang akan dipilih dengan kapas

beralkohol 70% dengan gerakkan memutar dari arah dalam ke luar,

kemudian dibiarkan hingga kering.

6) Lakukan penusukan ujung jari pada bagian tepi jari dengan

menggunakan lancet, setelah darah keluar tetesan darah pertama

diusap dengan menggunakan kapas kering dan tetes darah berikutnya

digunakan untuk bahan pemeriksaan.


20

7) Tekan luka bekas tusukan dengan kapas beralkohol 70 % segera

setelah bahan pemeriksaan diperoleh..

2. Analitik (tahap pengerjaan)

a. Pemeriksaan Hemoglobin

1) Disiapkan peralatan oleh petugas laboratorium:

Alat : mindray BC-5300

Metode : automatic analyzer

Sampel : darah EDTA

Reagen : diluent mindray, LH lyse, Leo(1) lyse, Leo(II)

lyse, Cleanser

2) Darah EDTA pasien dihomogenkan dengan membolak-balik

beberapa kali dan memastikan kalau sampel tidak ada bekuan.

3) Tekan tombol Count Switch untuk mengaktifkan alat bila alat sedang

dalam Mode Sleep.

4) Klik menu Worklist, kemudian klik New, atur tanggal di alat dan

nomor sampel dengan mengetik nomor ID, sesuai tanggal yang

sedang berjalan dan urutan sampel pasien pada bulan tersebut.

5) Pilih menu Discrete: CBC.

6) Patient ID (RM), First Name, Umur, Jenis Kelamin, dan Tanggal

lahir dimasukkan. Lalu klik Save.

7) Sampel yang telah dihomogenkan diletakkan dibawah jarum

penghisap sampai jarum menyentuh dasar tabung sampel.

8) Tombol Count switch ditekan.


21

9) Hasil yang keluar dari alat diperiksa kembali.

b. Pemeriksaan Ureum

1) Disiapkan peralatan oleh petugas laboratorium:

Alat : METROLAB 2300, Cuvet bersih

Sampel : Serum, plasma

Reagen : NaCl 0.9%, ureum Rajawali,

2) Dipilih menu Sampel pada menu sampels.

3) Dimasukkan sampel ID dan nama pasien, lalu pilih test yang akan di

running di menu methodes in use.

4) Pilih menu “To Tray”, lalu “OK”.

5) Dilihat dan diletakkan posisi sampel sesuai dengan nomor yang ada

pada menu Sampel dan Reagen, posisi sampel adalah yang berwarna

hijau.

6) Pilih “RUN TEST” atau gambar kunci. Maka akan muncul kotak dialog

“Reaction Tray not empty, Continue?”.

7) Klik “YES” maka akan tampil kotak info Volume Analisis, pilih

Continue jika status volume reagen cukup.

c. Pemeriksaan PPT dan INR

1) Siapkanlah hal-hal sebagai berikut:

Alat :TOKRA, Transferpette, Yellow tip, Kuvet hemos.

Sampel : Darah citrate (1 : 9).

Reagen : PT with calsium.

Metode : Semi automatik.


22

2) Ambil darah vena kemudian masukkan ke dalam tabung citrat dengan

perbandingan 1:9

3) Kemudian disentrifuge dengan kecepatan 2000 rpm selama 10 menit.

4) Masukkan 50 µl plasma citrat ke dalam reaction tubeyang ada dalam

well pada alat Tokra

5) Tekan “INCT” (alat akan otomatis hitung mundur 60 detik), tunggu

sampai berbunyi ”tit”.

6) Kemudian tekan tombol “CH” dan masukkan 100 µl reagen PT with

calsium kedalam well.

7) Baca dan masukkan hasil PPT dan INCT dalam satuan detik

d. Pemeriksaan APTT (Activated Partial Thromboplastine Time)

1) Siapkan hal – hal sebagai berikut oleh petugas laboratorium:

Alat : TOKRA, Transferpette 50 µl, Transferpette 100

µl,Yellow tip

Sampel : Plasma Citrat ( 1 : 9 )

Reagen : APTT elagic, Larutan CaCl2

2) Ambil darah citrat dengan perbandingan 1:9.

3) Centrifuge darah citrat dengan kecepatan 2000 rpm selama 10 menit.

4) \Masukkan 50 µl plasma citrat dan reagen APTT 50 µl ke dalam

reaction tube, lalu masukkan ke dalam well pada alat TOKRA.

5) Tekan tombol “INCT” ( alat akan otomatis hitung mundur 180 detik,

tunggu sampai berbunyi ”tit”.


23

6) Kemudian tekan tombol “CH” dan masukkan 50 µl larutan CaCl2,

dan dari alat akan otomatis keluar hasil APTT dalam satuan detik.

7) Ketik hasil ke dalam SIM RS

e. Pemeriksaan Gula Darah dengan Glukometer

1) Dilakukan pengecekkan form permintaan dan identifikasi pasien

termasuk menyapa pasien sesuai standar CSE.

2) Disiapkan peralatan oleh petugas laboratorium:

Alat : alat glukometer, strip gula darah, alkohol swab, lancet

sekali pakai.

3) Strip glukosa dipasang ke alat glukometer serta review kesesuaian

kode chip di alat dengan kode di strip gulanya.

4) Ujung jari yang akan ditusuk untuk pemeriksaan dibersihkan dengan

alkohol swab.

5) Lancet sekali pakai dibuka dan dilakukan pengambilan sampel darah

dengan penusukan menggunakan lancet.

6) Volume darah yang keluar dianggap cukup, ditempelkan ujung strip

glukosa yang telah terpasang pada alat glukometer sampai alat

memberikan tanda bunyi “ Tiit”.

7) Bekas luka ditutup dengan alkohol swab.

8) Diinfomasikan kepada pasien tentang hasil gula darah yang didapat.

9) Dibuatkan hasil dan diserahkan kepada pasien.


24

f. Pemeriksaan Elektrolit Menggunakan Diestro 103

1) Tekan tombol Rinse pada layar utama, maka alat akan secara

otomatis melakukan pembersihan.

2) Siapkan serum sampel yang akan diperiksa.

3) Tekan tombol “Tube” pada layar utama, maka akan keluar selang

penghisap sampel.

4) Letakkan sampel sehingga selang penghisap masuk di dalam serum.

5) Tekan tombol “Fill” maka alat akan menghisap sampel secara

otomatis.

6) Tekan tombol “Ready” maka alat akan malakukan pemeriksaan

terhadap Na, K, Cl.

7) Hasil yang ada akan muncul dalam bentuk print out.

8) Ambil print out hasil dari alat dan menempelkannya pada blangko

permintaan pasien yang dimaksud untuk kemudian dientri ke dalam

komputer aplikasi hasil.

g. Pemeriksaan HbsAg

1) Siapkan hal – hal sebagai berikut oleh petugas laboratorium:

Alat : Centriguge, Pipet tetes, Mikroskop

Sampel : Serum

Reagen : HBsAg device

Metode : Rapid Chromatographic Immunoassay

2) Disiapkan casset HBsAg.


25

3) Masukkan 100 µl serum pada lubang S, baca hasil dalam waktu 20

menit.

4) Berikan standar janji hasil kepasien 60 menit.

Interpretasi hasil:

HBsAg ( + ) = ada garis merah di C dan T

HBsAg ( - ) = ada garis merah di C

Invalid= Tidak ada garis merah di C

h. Pemeriksaan HIV Screening

1) Siapkanlah hal-hal sebagai berikut:

Alat : Pipet drop, Timer

Sampel : Serum

Reagen : HIV device Vcare/ Diaspot

Metode : Rapid Chromatographic Immuno assay

2) Siapkan reagen HIV device.

3) Masukkan 1 tetes serum pada lubang sampel.

4) Kemudiantambahkan 1 tetes diluent.

5) Baca hasildalamwaktu 20 menit.

Interpretasihasil

HIV ( + ) = ada garis merah di C dan Line 1 atau 2

HIV ( - ) = ada garis merah di C

Invalid = Tidak ada garis merah di C

i. Pemeriksaan Widal

1) Petugas laboratorium menyiapkan hal-hal sebagai berikut:


26

Alat :Rotator, Slide test, Transferpette, Yellow tip,

Batang\pengaduk.

Sampel : Serum

Reagen : Reagen salmonella Typhi O, salmonella paratyphiA-O,

salmonella Typhi H, salmonella paratyphi A-H.

Metode : Aglutinasi.

2) Petugas laboratorium menyiapkan reagen Salmonella Typhi O,

paratyphi A-O, Salmonella Typhi H, paratyphi A-H, dan

membiarkannya pada suhu ruang.

3) Petugas laboratorium meneteskan 1 tetes reagen widal pada 3 kotak

yang ada pada slide (1 kotak dengan 1 jenis reagen).

4) Petugas laboratorium menambahkan 20µl serum pada masing –

masing kotak, campur dengan menggunakan batang pengaduk.

5) Petugas laboratorium mengoyangkan pada rotator selama 1 menit,

amati aglutinasi yang terjadi.

Interpretasi Hasil:

Tes (+) bila terjadi aglutinasi (20 µl = 1 / 80, 10 µl = 1/160, 5 µl =

1/320)

Tes (-) bila tidak terjadi aglutinasi

j. Pemeriksaan Troponin

1) Disiapkan peralatan oleh petugas laboratorium

Alat : Pipet tetes

Sampel : Serum
27

Reagen : Buffer

Metode : Rapid Chromatographic Immuno assay

2) Masukkan 1 tetes serum pada lubang sampel.Kemudian ditambahkan

1 tetes buffer.

3) Baca hasil dalam waktu 15 menit

TROPONIN (+) = Ada garis merah di C dan T

TROPONIN (-) = Ad garis merah di C

Invalid = Tidak ada garis merah di C

k. Cara Pemeriksaan Typhoid IgG/IgM

1) Siapkan hal-hal sebagai berikut:

Alat : Pipet dropper.

Reagen : Rapid test Typhoid IgG/IgM.

Metode : Kromatografi.

2) Teteskan 1 tetes serum pasien ke dalam lubang sampel.

3) Kemudian tambahkan 1 tetes diluent.

4) Baca hasilnya dalam waktu 20 menit.

Interpretasi hasil :

Negatif : hanya muncul 1 garis di C

Positif IgG : muncul 1 garis di IgG dan di C

Positif IgM : muncul 1 garis di IgM dan di C

l. Cara Pemeriksaan HCG Test

1) Siapkan peralatan sebagai berikut oleh petugas laboratorium:

Alat : Pipet tetes


28

Sampel : Urine

Reagen : HCG Test

Metode : Rapid Test

2) Buka kemasan, kemudian teteskan 5 tetes urine pada lubang S.

3) Baca hasil dalam waktu 3 menit.

Interpretasi :

test (+) = terdapat tanda + pada area Test .

test (-) = terdapat tanda – pada area Test.Berikan standar janji

hasil ke pasien 15 menit.

m. Pemeriksaan Dengue

1) Siapkan hal – hal sebagai berikut oleh petugas laboratorium:

Alat : Transferpette, Yellow tip, Timer

Sampel : Serum atau plasma

Reagen : Dengue IgG/IgM SD bioline

Metode : Rapid chromatographic immuno assay

2) Siapakan casset dengue IgG / IgM.

3) Masukkan 5 µl serum/ plasma pada lubang S.

4) Masukkan 3-4 tetes buffer diluent ke dalam lingkaran lubang, baca

hasil dalam waktu 15-20 menit.

5) Berikan standar janji hasil kepasien 60 menit.

Interpretasi

Ig G ( + ) = terdapat garis merah di C dan G

Ig M ( + ) = terdapat garis merah di C dan M


29

Ig G/ M ( + ) = terdapat garis merah di C,G dan M

Ig G/ M ( - ) = tidak terdapat garis merah di G dan M

Invalid = tidak terdapat garis merah di C,G dan M

n. Pemeriksaan Golongan Darah

1) Siapkan peralatan sebagai berikut oleh petugas laboratorium:

Alat : Kartu Golongan Darah, Batang Pengaduk

Sampel : Darah EDTA atau darah kapiler

Reagen : Anti A, B, AB, Anti RH

2) Tulis identitas pasien yang lengkap pada kertas golongan darah pada

kotak yang tersedia.

3) Teteskan secara terpisah Anti A, Anti B, Anti AB, Anti RH pada

kertas golongan darah yang bersih.

4) Tetesi masing-masing antisera tersebut dengan darah, kemudian

campur dengan menggunakan pengaduk dan amati terjadinya

aglutinasi.

5) Catat hasil pemeriksaan sebagai golongan darah.

AGLUTINASI DENGAN GOLONGAN DARAH

ANTI
ANTI A ANTI B ABO ANTI D
AB

+ - + A +/-

- + + B +/-

- - - O +/-

+ + + AB +/-
30

o. Pemeriksaan LED (Laju Endap Darah)

1) Siapkanlah hal – hal sebagai berikut:

Alat : Tabung Aquisel, Pipet Aquisel, Rak tabung, Timer, Blue

tip, Transferpet.

Sampel : Darah EDTA.

Metode : Westergren.

2) Homogenkan darah EDTA pasien dengan membolak-balikkan

beberapa kali dan pastikan kalau sampel tidak ada bekuan.

3) Ambil darah EDTA dengan menggunakan tranferpet sebanyak 0.32

ml dan masukkan ke dalam tabung aquisel kemudian homogenkan.

4) Pipet sampel dengan pipet aquisel sampai angka 0, kemudian letakkan

pipet pada rak tabung dengan posisi tegak lurus dan jauh dari getaran.

5) Catat lapisan plasma setelah 50 menit sebagai LED 1 dan100 menit

sebagai LED 2 dan dilaporkan dalam mm/ jam.

Nilai Normal:

Wanita : 0 – 20 mm/ jam

Laki – laki : 0 – 15 mm/ jam

p. Pemeriksaan Narkotika Dalam Urin

1) Siapkanlah hal-hal sebagai berikut:

Alat : Pipet tetes, Timer.

Sampel : Urine Sewaktu.

Reagen : Amphetamine test, Benzodiazepine test, Marijuana test.

Metode : Kromatografi (Rapid test).


31

2) Teteskan 3 tetes urine pada lubang sampel di masing - masing rapid

test.

3) Baca hasil dalam waktu 5 menit.

Interpretasi Hasil:

test (+) = terdapat 1 garis merah dalam area kontrol.

test (-) = terdapat 2 garis merah dalam area kontrol dan area test.

q. Pemeriksaan Faeses Rutin

1) Siapkan peralatan sebagai berikut oleh petugas laboratorium:

Alat : Objek glass, Mikroskop, Deck glass

Sampel : Faeses

Reagen : Eosin 1% atau NaCl

2) Amati bentuk makroskopik faeses dengan mata telanjang mengenai

warna, konsistensi, adakah lendir atau darah dll.

3) Ambil objek glass bersih dan menetesinya dengan larutan eosin 2 %

atau NaCl 1 tetes.

4) Ambil sepucuk lidi faeses, oleskan dan campur pada tetesan eosin

tersebut kemudian tutup dengan deck glass.

5) Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40 x dicari

adanya eritrosit, lekosit, sisa makanan, bakteri, amoeba, lemak, telur

cacing, dll.

6) Berikan standar janji hasil kepasien 60 menit.

Interpretasi :

Hasil pemeriksaan dilaporkan sebagai berikut :


32

a) Telur cacing ditulis jenis telur yang ditemukan.

b) Amoeba/ parasitditulispositifataunegative.

c) Leukosit, eritrosit, ditulis jumlah rata-rata perlapang pandang.

d) Sisa makanan ditulis negatif/ positif.

e) Bakteri ditulis negatif/ positif.

r. Pemeriksaan Urin

1) Petugas laboratorium menyiapkan hal-hal sebagai berikut:

Alat : Mikroskop, Tabung centrifuge urine, Transferpette,

Centrifuge, Obyek glass, Deck glass

Sampel : Urine tengah

Reagen : Stik URS -10

Metode: Kromatografi

2) Masukkan urine ke dalam tabung reaksi dan diberi nama pasien.

3) Masukkan stik urin ke dalam tabung reaksi yang berisi urine + 1detik,

dan pastikan strip basah.

4) Angkat stik urin dan tiriskan di atas tisu.

5) Kemudian baca hasil dengan mencocokan stik urin pada label botol

stik urin.

6) Petugas laboratorium menyentrifuge urin yang ada di dalam tabung

dengan kecepatan4000 rpm selama 5 menit.

7) Petugas laboratorium menuang urine (supernatannnya) dengan

membalikkan tabung urin secara cepat sampai tertinggal urin + 0.5 -1

ml.
33

8) Petugas laboratorium menyampur sisa sedimen, dengan

menggunakan mikropipet ambil + 20 µl sedimen, letakkan pada objek

glas dan ditutup dengan deck glas.

9) Petugas laboratorium mengamati sedimen dibawah mikroskop

dengan perbesaran 10x untuk melihat jumlah epiteldan perbesaran

40x untuk melihat eritrosit, leuksit dan ada tidaknya bakteri, silinder

kristal dll.

10) Petugas laboratorium memberikan standar janji hasil ke pasien 20

menit.

3. Pasca-Analitik (tahap akhir pemeriksaan)

a. Penanganan Hasil laboratorium dari Rujukan

1) Bekerja sama dengan laboratorium CITO, PARAHITA dan

WASKITA.

2) Melaporkan hasil rekapitulasi pemeriksaan laboratorium pada bidang

penunjang medis.

3) Disimpan untuk arsip.

b. Penanganan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

1) Hasil pemeriksaan yang sudah selesai divalidasi oleh penangung

jawab dari setiap sift.

2) Hasil pemeriksaan ditulis pada buku laporan hasil pemeriksaan guna

untuk arsip laboratorium.

3) Hasil pemeriksaan pasien rawat inap dapat dilihat pada ruangan

perawat dari masing-masing bangsal.


34

4) Pelaporan Hasil

Hasil pemeriksaan misalnya dilaporkan sebagai berikut:

a) Warna urine ditulis kondisi warna urine.

b) Kejernihanditulisjernih, agakkeruhataukeruh.

c) Leukosit, eritrosit, ditulis jumlah rata-rata perlapangan pandang.

d) Bj, pH, Keton, Protein, Glukosa ditulis sesuai pada tabel warna

atau sesuai dengan hasil Bj pembacaan Urine Analyser.

e) Bakteri ditulis positif +, positif ++, positif +++, penuh.

4. Quality Control (QC) pada alat

a. Quality Control MINDRAY BC-5300

1) Disiapkan peralatan oleh petugas laboratorium:

Alat : mindray BC-5300

Metode : automatic analyzer

Reagen : diluent mindray, LH lyse, Leo(1) lyse, Leo(II)

lyse, cleanser

2) Bahan kontrol/B55 dari lemari pendingin dikeluarkan dan

dibiarkan pada suhu kamar selama 10 menit.

3) Dihomogenkan dengan cara membolak-balikkan bahan kontrol

tadi beberapa kali.

4) Klik menu QC.

5) Klik menu Run.

6) Klik menu Start.


35

7) Kontrol hematologi B55 yang telah dihomogenkan diletekkan di

bawah jarum penghisap sampel sampai jarum menyentuh dasar

tabung sampel kontrol.

8) Tekan tombol count switch.

9) Hasil QC dipastikan dalam target.

10) Prosedur tetap dilakukan operasional jika kontrol tidak masuk

b. Quality Control METROLAB

1) Disiapkan peralatan oleh petugas laboratorium:

Alat : METROLAB 2300, Cuvet bersih

Reagen : NaCl 0.9%, kontrol seum, glukosa clona,

kolesterol clona, Trigliserida clona, SGOT

rajawali, SGPT rajawali, ureum Rajawali,

creatinin rajawali, uric acid rajawali, total Protein

clona, albumin clona, bilirubin total clona,

Bilirubin direct clona, kolesterol HDL clona.

2) Nyalakan alat METROLAB 2300 dan aktifkan menu

AUTOANALYSER, tunggu hingga alat selesai mencapai suhu

kerja dan menunjukkan status connected.

3) Pastikan kondisi jumlah kuvet yang masih bersih jumlahnya

cukup untuk running kontrol maupun sampel.

4) Disiapkan ± 350 μl precicon ke dalam cup sampel untuk kontrol.


36

5) Dipilih menu “CONTROL” pada menu Sampels kemudian dipilih

panel control yang sesuai dengan LOT kontrol yang akan

digunakan.

6) Pilih test yang ingin dilakukan dengan cara mencentangnya satu

per satu, pilih “OK”, maka akan muncul daftar yang akan di

running.

7) Kemudian klik “To Tray” lalu “OK”.

8) Dilihat dan diletakkan posisi cup kontrol secara tepat dengan

memilih menu Sampel dan Reagen, posisi kontrol adalah yang

berwarna kuning.

9) Dipilih menu RUN TEST atau gambar Kunci, maka akan muncul

kotak dialog “Reaction tray not empty, Continue?”

10) Klik “YES” maka akan tampil kotak info volume analisis, pilih

Continue jika volume reagen cukup.

11) Lakukan prosedur tetap operasional ulang jika kontrol tidak

masuk.

F. Pelayanan Darah Laboratorium

1. Permintaan Darah Ke PMI

a. Cek surat permintaan komponen darah dari perawat yang sudah diisi

kelengkapannya dengan tanda tangan dokter beserta sampel pasien

sebagai bahan crossmatch.


37

b. Catat pada buku register PMI berisi tanggal, Nomor RM, nama pasien,

dokter yang meminta, asal bangsal, nama perawat, PMI tujuan, nama

driver, nama petugas laboratorium.

c. Tanyakan ke PMI melalui telepon atas ketersediaan komponen darah

yang diinginkan.

d. Hubungi driver untuk ke PMI dengan membawa surat permintaan

komponen darah beserta sampel darah pasien, apabila ada ketersediaan

komponen darah yang diinginkan di PMI.

e. Informasikan ke perawat untuk diadakan donor keluarga, bila tidak ada

ketersediaan komponen darah yang diinginkan di PMI.

f. Sampel darah dan surat permintaan komponen darah ke PMI di kirim

oleh driver untuk diproses.

g. Catat data pasien dan komponen yang dibutuhkan pada Buku Permintaan

Darah PMI atau Buku Ekspedisi darah PMI.

h. Ambil CoolBox darah yang telah disiapkan berisi darah sampel pasien,

pengantar PMI, dan buku Ekspedisi yang semuanya telah lengkap

datanya dari laboratorium untuk dibawa ke PMI yang dituju oleh driver.

i. Driver segera mengambil dan membawa komponen darah ke

laboratorium setelah proses PMI selesai untuk di cek ulang kesesusaian

identitas dan jenis komponennya serta selang oleh petugas laboratorium.

j. Jika telah sesuai semuanya, segera telpon bangsal yang meminta agar

perawat segeramengambil darah.


38

k. Perawat segera mengambil darah ke laboratorium agar di cek ulang

kembali sebelum ditransfusikan ke pasien.

l. Entri nota di SIM RS komputer oleh petugas laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai