Anda di halaman 1dari 36

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan diploma III Analis Kesehatan bertujuan

menghasilkan ahli madya yang professional. Untuk mendapatkan tenaga

laboratorium yang professional selain harus mendapatkan teori di kelas,

mahasiswa juga harus melaksanakan praktik klinik di tatanan nyata. Pembelajaran

praktik klinik bertujuan di lapangan bertujuan untuk memberikan kesempatan

kepada mahasiswa agar dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di kelas ataupun di

laboratorium sehingga dapat di terapkan secara nyata di lahan praktik. Selain itu

membuka kesempatan mahasiswa untuk beradaptasi pada perananya sebagai calon

laboran professional dalam melaksanakan praktik pada tatanan nyata pelayanan

laboratorium.

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan

pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia

atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab

penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan

perorangan dan kesehatan masyarakat.

Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan

pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,

parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan

kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis

penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.


2

Berikut ini beberapa instalasi yang ada dalam laboratorium klinik, antara lain :

1. Kimia klinik, biasanya menerima serum. Bagian ini adalah bagian yang

sering melakukan pemeriksaan rutin terbanyak.

2. Hematologi, menerima keseluruhan darah dan plasma. Di dalamnyadi

lakukan penghitungan darah dan evaluasi morfologi darah.

3. Imunologi-Serologi, menguji banyak hal dengan menggunakan prinsip

reaksi antigen-antibodi.

4. Mikrobiologi, menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan

medis, begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi

dikultur untuk memeriksa mikroba patogen.

5. Urinalisis, menguji air seni untuk sejumlah analisis.

Dari latar belakang di atas sehingga, Praktik Kerja Lapangan (PKL) Klinik

perlu dilakukan oleh semua mahasiswa pada jurusan Analis Kesehatan, guna

meningkatkan, memperluas dan memantapkan teori serta keterampilan bagi

seorang calon tenaga kesehatan, khususnya di Laboratorium.

B. Tujuan

1. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan ketrampilan mahasiswa

sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan kebutuhan

program pendidikan yang ditetapkan.

2. Mengenal kegiatan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat secara

menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis maupun sosial

budaya.
3

3. Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam melaksanakan

kegiatan pelayanan kesehatan khususnya dibidang laboratorium.

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mensosialisasikan diri

pada lingkungan kerja yang didapatkan.

5. Mendapatkan pengalaman kerja di lapangan yang dapat dijadikan acuan

sebagai calon tenaga laboratorium kesehatan yang professional.

C. Manfaat

1. Manfaat Bagi Mahasiswa

Dapat menambah, memperluas dan memantapkan teori yang sudah

didapatkan di kampus dengan keterampilan yang nyata di lahan praktik

klinik.

2. Manfaat Bagi Instansi (RS Sumber Hidup)

Meningkatkan pelayanan mutu rumah sakit sehingga dapat

direkomendasikan sebagai lahan praktik klinik oleh pihak kampus

sehingga menambah nilai plus bagi Rumah Sakit.

3. Manfaat Bagi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Maluku

Memperoleh masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan

mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan Jurusan Analis

Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


4

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Sumber Hidup adalah salah satu Rumah Sakit Swasta di kota

Ambon di bawah yayasan kesehatan Gereja Protestan Maluku (GPM), dengan

AKTA pendirian No 17 tanggal 10 Oktober 1981, Mulainya sebagai Rumah

Bersalin GPM. Dengan perubahan dan perkembangan zaman dan tuntutan

masyarakat maka fungsinya ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum sejak

tahun 1996 dengan nama Rumah Sakit Umum GPM, yang membawa misi social

kemanusiaan kepada masyarakat umum dalam kota Ambon dan sekitarnya yang

pada tahun 2003 nama Rumah Sakitnya berubah menjadi Rumah Sakit Umum

Sumber Hidup. Berdasarkan surat keputusan Badan Pekerja Harian Sinode Gereja

Protestan Maluku dengan SK NO 327/SKEP/I/E.2/6/2003 tertanggal 06 Juni

2003. Rumah Sakit Umum Sumber Hidup dengan 70 tempat tidur dalam

perkembangannya mengalami perubahan-perubahan terutama dalam menghadapi

kerusuhan sosial 1999 sampai dengan 2004 yang mengakibatkan banyaknya

sarana dan prasarana Rumah Sakit Yang Rusak dan Hilang. tetapi berkat

lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa dan kepedulian Gereja dan jemaatnya maka

Rumah Sakit Umum Sumber Hidup tetap berfungsi menjalankan misinya di

tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di Rumah

Sakit.
5

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sarana fisik RS adalah salah satu

unit pendukung yang turut membantu dalam pengembangan dan peningkatan

mutu pelayanan di RS Sumber Hidup. Srana fisik yang baik dan yang mempunyai

nilai mutu yang biasa dijual. Sejak tahun 2010 kami telah memperbaiki beberapa

fasilitas rawat inap dan penunjang medis lainnya dalam rangka menata layani

kinerja RS Sumber Hidup untuk lebih baik lagi. Layanan Rumah sakit Sumber

Hidup terdiri dari rawat inap dan rawat jalan. Rawat inap terdiri dari : Poli umum,

Spesialis saraf, Pola dalam, Poli anak¸ Poli gigi, Visioterapi, USG, Rongsen.

Jumlah tempat tidur pada Rumah Sakit Sumber Hidup adalah 160 (TT) sementara

jumlah karyawan saat ini adalah 162 orang.

Laboratorium Rumah Sakit Sumber Hidup buka 24 jam terdiri dari 4 orang

pegawai, dengan jam kerja pagi dari pukul 08-14, siang dari pukul 14-20 dam

malam dari pukul 20-08 WIT.


6

BAB III

PELAKSANAAN

A. Program Kerja

Setiap lahan Praktik Klinik memiliki program kerja yang sama, hanya saja,

keterbatasan fasilitas laboratorium yang dapat membedakannya, berikut ini

beberapa program kerja di Laboratorium Rumah Sakit Sumuber Hidup antara lain:

Melakukan pencatatan dan pemriksaan kemabali dari form pasien serta

melakukan sampling darah, selanjutnya dilakukan pemeriksaan sesuai permintaan

diantanya adalah pemeriksaan widal, HBsAg, HIv, Golda, DDR, kehamilan,

Darah Lengkap, LED, Carik Celup, Sedimen Urin, Glukosa darah, Cholesterol,

Trigliserida, SGPT, SGOT, Urea, Creatinin, Urid Acid.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Klinik

Hari, Tanggal : Senin - Sabtu, 29 Maret – 3 April dan 16- 21 Mei 2016

Pukul : 08.00 -13.00 dan 14.00 – 20.00 WIT

Tempat : Laboratorium Rumah Sakit Sumber Hidup

C. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksaan pemeriksaan yang dilakukan di Rumah Sakit Sumber

Hidup masih menggunakan peralatan manual & otomatis.

Peralatan manual yang digunakan seperti kamar hitung improved neubauer

untuk pemeriksaan hitung jenis eritrosit, leukosit & trombosit, Pemeriksaan LED
7

menggunakan pipet westergreen, dan lain sebagainya. Peralatan otomatis seperti

photometer untuk pemeriksaan kimia darah lengkap, hematologi analyzer (rusak)

untuk pemeriksaan darah lengkap, urinometer untuk pemeriksaan urin

makroskopik, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk pemeriksaan HIV, HbsAg dan menggunakan metode

immunokromatografi (rapid test).

D. Prosedur Kerja

Parameter Pemeriksaan Urinalisa :

1. Kimiawi (Carik Celup)

a. Tujuan pemeriksaan :

Untuk mengetahui zat – zat yang terdapat dalam urin yang normal

maupun abnormal menggunakan strip carik celup dengan tunjang alat

otomatis (Urine Analyzer Verity U 120)

b. Prinsip :

Kertas carik celup berupa secarik plastic kaku pada sebelah sisinya

yang dilekati dengan satu sampai 9 kertas hisap atau bahan penyerap

lain yang masing – masing mengandung reagen – reagen spesifik

terhadap salah satu zat yang mungkin ada dalam urin. Adanya banyak

warna zat yang di carik ditandai oleh perubahan warna tertentu pada

bagian yang mengandung reagen spesifik, dan dibandingkan dengan

standar ditunjang dengan alat otomatis (Urine Analyzer Verity U 120)

c. Alat :

- Botol sampel urin

- Tissue
8

- Alat otomatis (Urine Analyzer Verity U 120)

d. Bahan :

- Sampel urin

- Strip carik celup

e. Cara kerja :

1. Kocok urin, kemudian basahi strip carik celup dengan sampel urin

hingga urin menyerap sampai seluruh daerah reagen

2. Reagen strip segera diangkat, tiriskan pada kertas tissue dengan posisi

vertical agar sisa urin terserap

3. Dibaca reagen stik dengan membandingkan warnanya dengan warna

yang ada pada kemasan botol secara horizontal,

4. Kemudian, untuk memperoleh hasil yang konkrit, ditunjang dengan

menggunakan alat otomatis (Urine Analyzer Verity U 120)

5. Letakkan strip pada tempat alat strip pada Urine Analyzer, tekan

tombol start pada alat.

6. Tunggu hingga 60 detik

7. Hasil akan keluar (berupa struk).

f. Nilai Normal :

1. Bj (berat jenis) : Normal = 1.003 – 1.030

2. pH normal = 6 – 8

3. Glukosa :

Normal = (-)

Abnormal = (+), (++), (+++), (++++)

4. Keton : Normal = (-)


9

5. Protein :

Normal = (-)

Abnormal = (+), (++), (+++), (++++)

6. Bilirubin : Normal = (-)

7. Urobilinogen = Normal

8. Urobilin : Normal = (-)

9. Lekosit Esterase : Normal = (-)

10. Blood (darah samar) : Normal = (-)

11. Nitrit : Normal = (-)

2. Pemeriksaan Sedimen urin (leukosit, eritroait, jamur)

a. Tujuan pemeriksaan :

Untuk mengetahui sediment berupa leukosit, eritrosit, jamur pada urin

b. Prinsip :

Urin dihomogenkan dan dilihat pada mikroskop dengan pembesaran

10x dan 40x

c. Alat :

- Sentrifuge

- Tabung reaksi

- Objek glas

- Deck gelas

- Mikroskop

d. Bahan :

- Sampel urin

e. Cara kerja :
10

1. Homogenkan terlebih dahulu sampel urin

2. Masukkan 10 ml urin ke dalam tabung reaksi dan masukkan pada

sentrifuge, diputar selama 5 menit kecepatan 1500-2000 rpm

3. Setelah disentrifuge, tuanglah sepernatan dengan gerakan cepat dan

luwes lalu tabung sentrifuge ditegakkan jkembali sehingga didapatkan

sedimen urin

4. Kocok tabung untuk mensuspensikan sedimen

5. Ambil 1-2 tetes dengan pipet tetes ke objek glass dan ditutup dengan

deck glass.

6. Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran awal 10x dilanjutkan

pembesaran 40x

f. Nilai Normal :

1. Eritrosit : /LPB, Normal : 0-1

2. Leukosit : /LPB, Normal : 0-2

3. Epitel : /LPK, Normal : +

4. Silinder : /LPK, Normal : -

5. Bakteri : +1, +2, +3/LPB, Normal : -

6. Parasite : +/- Normal : -

7. Kristal : +1, +2, +3/LPK, Normal kadang-kadang ada.

Parameter Pemeriksaan Kimia Darah :

1. Pemeriksaan Glukosa

a. Tujuan pemeriksaan:

Untuk mengetahui kadar glukosa di dalam darah.

b. Prinsip:
11

Glukosa akan dioksidasi dengan adanya enzim glukosa oksidase

membentuk suatu asam glutamat dan peroksida yang terbentuk

direaksikan sehingga adanya peroksidase membentuk senyawa

kompleks yang berwarna.

c. Alat:

1. Fotometer

2. Klinipet 10 dan 1000 ul

3. Tabung reaksi dan rak tabung

d. Bahan:

1. Serum

2. Reagen glukosa

3. Aquades

e. Cara kerja

1. Pipet serum sebanyak 10 ul kemudian masukan ke dalam tabung

reaksi.

2. Buat reagen blanko dengan cara pipet reagen glukosa sebanyak

1000 ul kemudian masukan ke dalam tabung yang kosong.

3. Pipet kembali reagen glukosa sebanyak 1000 ul kemudian

masukan ke dalam tabung yang berisi serum tadi , goyang tabung

tersebut agar sampel dan reagen homogen, inkubasi pada suhu

kamar selama 15 menit.

4. Nyalakan alat kemudian tekan reset untuk membersihkan alat

dengan cara meletakan gelas beker yang berisi aquadest di bawah

aspiration probe dan klik start.


12

5. Setelah itu jika telah ada tampilan untuk memasukan reagen

blanko maka segera letakan tabung reaksi yang bersisi reagen

blanko di bawah aspiration.

6. Setelah itu jika telah ada tampilan pada layar untuk memasukan

sampel maka segera letakan tabung yang berisi sampel di bawah

aspiration.

7. Tunggu beberapa saat dan hasil akan terlampir pada alat.

f. Nilai normal:

1. Glukosa darah puasa : 80-100 mg/dl

2. Glukosa darah postprandial : 80-144 mg/dl

3. Glukosa darah sewaktu :<200 mg/dl

2. Pemeriksaan kolesterol

a. Tujuan pemeriksaan:

Untuk mengetahui kadar kolesterol di dalam darah.

b. Prinsip:

Kolestrol di tentukan secara enzimetik menggunakan kolestrol

esterase dan kolestrol oksidase .sehingga membentuk warna merah.

c. Alat:

1. Fotometer 5010

2. Klinipet 10 dan 1000 ul

3. Tabung reaksi dan rak tabung

d. Bahan:

1. Serum

2. Reagen kolesterol
13

3. Aquades

e. Cara kerja

1. Pipet serum sebanyak 10 ul kemudian masukan ke dalam tabung

reaksi.

2. Buat reagen blanko dengan cara pipet reagen kolesterol sebanyak

1000 ul kemudian masukan ke dalam tabung yang kosong.

3. Pipet kembali reagen kolesterol sebanyak 1000 ul kemudian

masukan ke dalam tabung yang berisi serum tadi, goyang tabung

tersebut agar sampel dan reagen homogen, inkubasi pada suhu

kamar selama 15 menit.

4. Nyalakan alat kemudian tekan reset untuk membersihkan alat

dengan cara meletakan gelas beker yang berisi aquadest di bawah

aspiration probe dan klik start.

5. Setelah itu jika telah ada tampilan untuk memasukan reagen

blanko maka segera letakan tabung reaksi yang bersisi reagen

blanko di bawah aspiration.

6. Setelah itu jika telah ada tampilan pada layar untuk memasukan

sampel maka segera letakan tabung yang berisi sampel di bawah

aspiration.

7. Tunggu beberapa saat dan hasil akan terlampir pada alat.

f. Nilai normal:<200 mg/dl

3. Pemeriksaan asam urat

a. Tujuan pemeriksaan:

Untuk mengetahui kadar asam urat di dalam darah.


14

b. Prinsip:

Kadar asam urat di ukur melalui reaksi dan uricase dimana H 2O

bereaksi di bawah katalisa peroksidase.

c. Alat:

1. Fotometer 5010

2. Klinipet 10 dan 1000 ul

3. Tabung reaksi dan rak tabung

d. Bahan:

1. Serum

2. Reagen asam urat

3. Aquades.

e. Cara kerja

1. Pipet serum sebanyak 20 ul kemudian masukan ke dalam tabung

reaksi.

2. Buat reagen blanko dengan cara pipet reagen asam urat sebanyak

1000 ul kemudian masukan ke dalam tabung yang kosong.

3. Pipet kembali reagen asam urat sebanyak 1000 ul kemudian

masukan ke dalam tabung yang berisi serum tadi, goyang tabung

tersebut agar sampel dan reagen homogen, inkubasi pada suhu

kamar selama 15 menit.

4. Nyalakan alat kemudian tekan reset untuk membersihkan alat

dengan cara meletakan gelas beker yang berisi aquadest di bawah

aspiration probe dan klik start.


15

5. Setelah itu jika telah ada tampilan untuk memasukan reagen

blanko maka segera letakan tabung reaksi yang bersisi reagen

blanko di bawah aspiration.

6. Setelah itu jika telah ada tampilan pada layar untuk memasukan

sampel maka segera letakan tabung yang berisi sampel di bawah

aspiration.

7. Tunggu beberapa saat dan hasil akan terlampir pada alat.

f. Nilai normal:

1. Pria : > 7,0

2. Wanita : > 6,0

4. Pemeriksaan SGOT

a. Tujuan pemeriksaan:

Untuk mengetahui adanya kelainan pada hati atau jantung.

b. Prinsip:

Aspartat bereaksi dengan 2-oksoglutarat GOT glutamat dan

oksaloasetat. Oksaloasetat yang terbentuk bereaksi dengan

2,4- dimitrophenylhidrazin dalam larutan alkalis.

c. Alat:

1. Fotometer 5010

2. Klinipet 100 dan 1000 ul

3. Tabung reaksi dan rak tabung

d. Bahan:

1. Serum

2. Reagen SGOT
16

3. Aquades.

e. Cara kerja

1. Pipet serum sebanyak 100 ul kemudian masukan ke dalam tabung

reaksi.

2. Buat reagen blanko dengan cara pipet reagen SGOT sebanyak 1000

ul kemudian masukan ke dalam tabung yang kosong.

3. Pipet kembali reagen SGOT sebanyak 1000 ul kemudian masukan

ke dalam tabung yang berisi serum tadi, goyang tabung tersebut

agar sampel dan reagen homogen.

4. Nyalakan alat kemudian tekan reset untuk membersihkan alat

dengan cara meletakan gelas beker yang berisi aquadest di bawah

aspiration probe dan klik start.

5. Setelah itu jika telah ada tampilan untuk memasukan reagen blanko

maka segera letakan tabung reaksi yang bersisi reagen blanko di

bawah aspiration.

6. Setelah itu jika telah ada tampilan pada layar untuk memasukan

sampel maka segera letakan tabung yang berisi sampel di bawah

aspiration.

7. Tunggu beberapa saat dan hasil akan terlampir pada alat.

f. Nilai normal :<33/ul

5. Pemeriksaan SGPT

a. Tujuan pemeriksaan:

Untuk mengetahui adanya kelainan pada sel hati.

b. Prinsip:
17

Alanin bereaksi dengan 2–oksoglutarat GPT glutamat dan

piruvat. Piruvat yang terbentuk bereaksi dengan 2,4–

dimitrophenylhidrazin dalam larutan alkalis.

c. Alat:

1. Fotometer 5010

2. Klinipet 100 dan 1000 ul

3. Tabung reaksi dan rak tabung

d. Bahan:

1. Serum

2. Reagen SGPT

3. Aquades.

e. Cara kerja

1. Pipet serum sebanyak 100 ul kemudian masukan ke dalam tabung

reaksi.

2. Buat reagen blanko dengan cara pipet reagen SGPT sebanyak

1000 ul kemudian masukan ke dalam tabung yang kosong.

3. Pipet kembali reagen asam urat sebanyak 1000 ul kemudian

masukan ke dalam tabung yang berisi serum tadi, goyang tabung

tersebut agar sampel dan reagen homogen.

4. Nyalakan alat kemudian tekan reset untuk membersihkan alat

dengan cara meletakan gelas beker yang berisi aquadest di bawah

aspiration probe dan klik start.


18

5. Setelah itu jika telah ada tampilan untuk memasukan reagen

blanko maka segera letakan tabung reaksi yang bersisi reagen

blanko di bawah aspiration.

6. Setelah itu jika telah ada tampilan pada layar untuk memasukan

sampel maka segera letakan tabung yang berisi sampel di bawah

aspiration.

7. Tunggu beberapa saat dan hasil akan terlampir pada alat.

f. Nilai normal : <50/ul

6. Pemeiksaan ureum

a. Tujuan pemeriksaan:

Untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal.

b. Prinsip:

Ureum merupakan proses hidrolisa ditandai dengan adanya air

dan uriase dalam memproduksi ammonia dan karbondioksida.unsur

amoniak bereaksi dengan hipokrolit dan salisilat dalam memberi

larutan berwarna hijau.

c. Alat:

1. Fotometer 5010

2. Klinipet 10 dan 1000 ul

3. Tabung reaksi dan rak tabung

d. Bahan:

1. Serum

2. Reagen ureum

3. Aquades.
19

e. Cara kerja

1. Pipet serum sebanyak 10 ul kemudian masukan ke dalam tabung

reaksi.

2. Buat reagen blanko dengan cara pipet reagen ureum sebanyak

1000 ul kemudian masukan ke dalam tabung yang kosong.

3. Pipet kembali reagen asam urat sebanyak 1000 ul kemudian

masukan ke dalam tabung yang berisi serum tadi, goyang tabung

tersebut agar sampel dan reagen homogen.

4. Nyalakan alat kemudian tekan reset untuk membersihkan alat

dengan cara meletakan gelas beker yang berisi aquadest di bawah

aspiration probe dan klik start.

5. Setelah itu jika telah ada tampilan untuk memasukan reagen

blanko maka segera letakan tabung reaksi yang bersisi reagen

blanko di bawah aspiration.

6. Setelah itu jika telah ada tampilan pada layar untuk memasukan

sampel maka segera letakan tabung yang berisi sampel di bawah

aspiration.

7. Tunggu beberapa saat dan hasil akan terlampir pada alat.

f. Nilai normal : 10-50 mg/dl

7. Pemeiksaan kreatinin

a. Tujuan pemeriksaan:

Untuk mengetahui adanya kelainan pada sel hati.

b. Prinsip:
20

Ureum merupakan proses hidrolisa ditandai dengan adanya air

dan uriase dalam memproduksi ammonia dan karbondioksida.unsur

amoniak bereaksi dengan hipokrolit dan salisilat dalam memberi

larutan berwarna hijau.

c. Alat:

1. Fotometer 5010

2. Klinipet 10 dan 1000 ul

3. Tabung reaksi dan rak tabung

d. Bahan:

1. Serum

2. Reagen kreatinin

3. Aquades.

e. Cara kerja

1. Pipet serum sebanyak 100 ul kemudian masukan ke dalam tabung

reaksi.

2. Buat reagen blanko dengan cara pipet reagen ureum sebanyak

1000 ul kemudian masukan ke dalam tabung yang kosong.

3. Pipet kembali reagen asam urat sebanyak 1000 ul kemudian

masukan ke dalam tabung yang berisi serum tadi, goyang tabung

tersebut agar sampel dan reagen homogen.

4. Nyalakan alat kemudian tekan reset untuk membersihkan alat

dengan cara meletakan gelas beker yang berisi aquadest di bawah

aspiration probe dan klik start.


21

5. Setelah itu jika telah ada tampilan untuk memasukan reagen

blanko maka segera letakan tabung reaksi yang bersisi reagen

blanko di bawah aspiration.

6. Setelah itu jika telah ada tampilan pada layar untuk memasukan

sampel maka segera letakan tabung yang berisi sampel di bawah

aspiration.

7. Tunggu beberapa saat dan hasil akan terlampir pada alat.

f. Nilai normal : 10-50 mg/dl

Parameter Pemeriksaan Hematologi :

1. Pemeriksaan darah lengkap

a. Tujuan : menetapkan jumlah eritrosit, leukosit, tromosit kadar Hb

dalam darah

b. Prinsip : darah akan dihisap ke dalam alat melalui needle kemudian

alat akan membaca secara otomatis dan hasil akan keluar.

c. Alat :

1. Hematology Mythic 18

2. Tabung Vakum

3. Gelas aquades

d. Bahan :

a. Darah

b. aquadest

e. Cara Kerja :

1. Pastikan power suplly sudah dihubungkan dengan stop kontak

dengan baik.
22

2. Tekan tombol power ON/OFF, masukan nama operator pada

kolom login dengan menekan kolom A..Z, masukan password,

lalu tekan valid

3. Tekan STAR UP maka lampu akan menyala merah (alat

melakukan cleaning dan mengecek baeground) tunggu sampai

lampu berwarna hijau kembali.

4. Tekan RUN SAMPLE, needle akan keluar secara otomatis.

5. Masukan ID,PID,SID dan TYPE darah bila perlu.

6. Masukan sample pada needle sambil menekan star cycle, tunggu

sampai lampu berhenti berkedip dan needle naik.

7. Alat akan menganalisa sample (lampu menyala merah)

8. Hasil akan keluar pada layar dan dapat diprint.

2. Pemeriksaan LED (Laju Endap Darah)

a. Tujuan pemeriksaan :

Untuk mengukur kecepatan mengendapnya sel-sel darah

b. Prinsip :

Mengukur kecepatan mengendap sel –s el darah dalam satuan waktu

tertentu, dalam keadaan darah berdiri tegak lurus dalam suatu bidang

c. Alat :

- Tabung reaksi

- Propipet

- Pipet westergren

- Rak LED

d. Bahan :
23

- Sampel darah

- Natrium sitrat 0,109 M

e. Cara kerja :

1. Sampel darah diencerkan dengan natrium sitrat 0,109 M dalam

tabung reaksi dengan perbandingan 1 : 4 (0,4 ml natrium sitrat +

1,6 ml darah) dicampur hingga homogeny

2. Dihisap sampel darah tersebut kedalam pipet westergren sampai

garis tanda 0 mm

3. Dipasang pipet westergren tersebut dalam rak LED dengan posisi

tegak lurus, propipet dilepas perlahan

4. Pasang timer sampai 1 jam kemudian baca hasil pada pipet

westergren.

f. Nilai Normal :

Pria = < 10 mm/jam

Wanita = < 15 mm/jam

3. Pemeriksaan Hemoglobin dengan menggunakan Alat Haemometer

a. Tujuan pemeriksaan :

Untuk mengetahui nilai hemoglobin dalam darah

b. Prinsip :

Dengan menggunakan HCL 0,1 N, dan aquadest dibandingkan dengan

standar yang ada pada alat haemometer.

c. Alat :

- Haemometer

- Piper haemometer
24

- Tabung reaksi

- Batang pengaduk

- Tabung haemometer

d. Bahan :

- Sampel darah

- Hcl 0,1 N

- Aquadest

e. Cara kerja :

1. Masukkan Hcl 0,1 N kedalam tabung haemometer hingga tanda 2,

2. Pipet darah dari tabung reaksi menggunakan pipet haemometer hingga

tanda 0,2 ul

3. Masukkan darah ke dalam tabung yang berisi Hcl 0,1 N,

homogenkan , diamkan selama 5 menit

4. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit , aduk dengan batang

pengaduk bandingkan dengan standar warna pada alat haemometer.

5. Hingga tepat pada warna tersebut, baca skala pada tabung haemometer

f. Nilai Normal :

Pria : 13 – 18 g/dl

Wanita : 12 – 16 g/dl

Parameter Pemeriksaan Parasitologi :

1. Pemeriksaan DDR

a. Tujuan pemeriksaan:

Untuk mengetahui keberadaan plasmodium dalam sampel.

b. Prinsip:
25

Berdasarkan reaksi kromatografi yang menimbulkan garis pada zona

control dan test jika terdapat plasmodium dalam sampel darah.

c. Alat:

1. Stik malaria

d. Bahan:

1. Darah

2. Buffer

e. Cara kerja:

1. Pipet darah kemudian teteskan pada stik malaria (1 tetes)

2. Tambahkan buffer sebanyak 3 tetes

3. Tunggu beberpa menit kemudian baca hasil.

Parameter PemeriksaanImuno-serologi :

1. Pemeriksaan widal

a. Tujuan pemeriksaan:Untuk mengetahui keberadaan Salmonella typhi

dalam darah.

b. Prinsip:

Memeriksa reaksi antara antibody aglutin dengan serum pasien yang

telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen

somatik(O) dan flagel (H) yang di tambahkan dalam jumlah yang sama

sehingga terjadi aglutinasi.

c. Alat:

1. Tabung reaksi dan rak tabung

2. Pipet

3. Plate Widal
26

4. Centrifuge

5. Batang pengaduk

d. Bahan:

1. Serum

2. Reagen Thydal

e. Cara kerja:

1. Pipet serum masing-masing 50ul pada plate widal atau sebanyak 1

tetes

2. Tambahkan 1 tetes reagen padamasing-masing plate widal

3. Goyang perlahan-lahanselama 5-10 menit menggunakan rotator

ataupun tangan

4. Amati terjadinya algutinasi

2. Pemeriksaan HIV

a. Tujuan : untuk mengetahui adanya infeksi virus HIV

b. Prinsip :

mengidentifikasi antibody terhadap antigen pada buffer dimana

membrane berbasis imunossay (Strip untuk mendeteksi anti body HIV

dan dilapisi dengan recombinan antigen HIV pada garis .

c. Alat

1. Rapid HIV

2. Pipet tetes

3. Timer

4. Mikro pipet

d. Bahan/reagen
27

1. Serum

2. Buffer

e. Cara Kerja

1. Pipet serum sebanyak 1 drop dan masukan kedalam rapid

2. Teteskan 1 tetes buffer kedalam repid

3. Tunggu sampai 10-15 menit

4. Catat hasil

3. Pemeriksaan HBsAg

a. Tujuan : untuk mengetahui virus hepatitis B dalam darah

b. Prinsip : Mengetahui adanya infeksi hepatitis B

c. Alat :

1. Tabung reaksi + rak tabung

2. Klinipet 100µl + tip kuning

3. Sampel Cap

4. Strip HBsAg

d. Bahan : Serum

e. Cara kerja :

1. Pipet serum sebanyak 200 ul kemudian masukkan kedalam sampel

cap

2. Masukkan strip HBsAG kedalam sampel cap yang sudah berisi

serum

3. Hasil diamati setelah 10-15 menit

2. Pemeriksaan golongan darah

a. Tujuan : menetapkan golongan darah dari pasien


28

b. Prinsip :

Golongan darah diindentifikasikan dengan melihat aglutinasi yaitu

penggumpalan sel darah merah akibat reaksi antara antibodi dalam

serum/plasma dengan antigen pada sel darah merah.

c. Alat :

1. Deck glass

2. Pipet

c. Bahan :

1. Darah

2. Reagen Golda

d. Cara Kerja :

1. Teteskan darah pada kedua ujung deck glass

2. Teteskan reagen golda Ati A dan Anti B pada tetesan darah.

3. Homogenkan, lalu lihat aglutinasi yang terjadi.

4. Baca hasil.

BAB IV
29

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa Jurusan Analis

Kesehatan di Rumah Sakit Umum Sumber Hidup pada tanggal 22 juni 2015

sampai 27 juni 2015 yang dimulai tiap pukul 08.00 WIT – 14.00 WIT,

diperoleh hasil kegiatan sebagai berikut:

NO JENIS TANGGAL PEMERIKSAAN


PEMERIKSAAN 28 29 30 31 1 2 3 16 17 18 19 20 21
1. IMUNOLOGI
WIDAL 0 2 1 1 0 0 L 0 0 0 0 0 L
HBSAg 0 3 4 4 1 3 L 0 2 4 1 0 L
HIV 0 5 5 3 1 3 L 0 2 1 1 0 L
Golongan darah 0 7 6 9 3 5 L 0 5 4 5 0 L
DDR 0 3 5 4 2 1 L 0 0 2 1 0 L
KEHAMILAN 0 3 8 11 4 2 L 0 2 2 0 0 L
2. PATOLOGI
a. Hematologi
Darah Lengkap 0 23 19 26 11 32 L 0 5 3 2 0 L
LED 0 0 0 0 0 0 L 0 0 0 0 0 L
b. Urinalisis
Carik celup 0 2 1 1 0 0 L 0 0 0 0 0 L
Sedimen Urin 0 0 0 0 0 0 L 0 0 0 0 0 L
c. Kimia Klinik
Glukosa darah 0 8 12 7 9 16 L 0 2 4 1 0 L
cholesterol 0 6 7 1 0 0 L 0 0 0 0 0 L
Trigliserida 0 5 7 1 0 0 L 0 0 0 0 0 L
SGOT 0 8 4 5 3 3 L 0 3 4 0 0 L
SGPT 0 8 4 5 3 3 L 0 3 4 0 0 L
Urea 0 4 7 2 7 4 L 0 5 7 0 0 L
Kreatinin 0 4 6 2 7 4 L 0 2 5 0 0 L
Urid Acid 0 5 5 2 6 1 L 0 2 8 0 0 L
3. SAMPLING
Sampling vena 0 0 1 1 1 0 L 0 0 0 0 0 L
Sampling kapiler 0 0 0 0 0 0 L 0 0 1 0 0 L

B. Pembahasan
30

Berdasarkan Pemeriksaan yang dilakukan selama PKL di laboratorium Rumah

sakit Sumber Hidup didapati hasil pemeriksaan yang berbeda-beda berdasarkan

jenis kelamin, umur pasien, serta kondisi fisik pasien yang telah diambil dan

diperiksa sampel dari tubuh pasien. Pemeriksaannya sebagian menggunakan

metode automatic atau telah menggunakan alat-alat untuk pemeriksaan kimia

darah dan darah lengkap yang canggih. Walaupun demikian, pegawainya masih

memperhatikan K3 dalam bekerja dan pemeriksaannya dilakukan sesuai dengan

SOP yang berlaku. Untuk pemeriksaan darah lengkap, hasil yang diperiksa akan

diprint out langsung oleh alat, begitu juga dengan alat untuk pemeriksaan kimia

darah. Sedangkan untuk pemeriksaan yang lainnya di catat oleh petugas pada

lembar hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan form permintaan pemeriksaan

laboratorium dari pasien kemudian disalin kembali hasil pemeriksaan ke dalam

buku hasil (Hematologi, Kimia Klinik, Imunoserologi, dan lain-lain).

BAB V
31

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktik kerja lapangan klinik yang sudah kami laksanakan selama

dua minggu di Rumah Sakit Sumber Hidup, maka kesimpulan yang dapat kami

jabarkan adalah :

Tidak selamanya dan seharusnya melakukan pemeriksaan dalam laboratorium

mengharapkan peralatan otomatis, karena peralatan yang otomatis sangat sensitif

terhadap kerusakan, sehingga keterampilan akan penguasaan metode kerja dengan

cara manual sangat dibutuhkan.

Setiap orang mempunyai tingkat visualisasi berbeda-beda, sehingga

pembacaan skala pada sebuah pemeriksaan perlu diverifikasi oleh rekan kerja

dalam satu ruangan kerja.

Bekerja di dalam laboratorium harus menggunakan APD lengkap, laboran

harus selalu beranggapan bahwa sampel yang diperiksa adalah infeksius, sehingga

proteksi diri selalu dinomorsatukan.

B. Saran

1. Pemeriksaan pada laboratorium merupakan salah satu prosedur yang

penting dalam kesehatan maka sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan

dengan hati-hati sehingga hasil yang dikeluarkanpun dapat berguna untuk

pasien.

2. Dilihat dari ruang laboratorium perlu dilakukan renovasi untuk memperluas

labororium sesuai dengan ketentuan laboratorium yang terdiri dari beberapa

instalansi.

DAFTAR PUSTAKA
32

Anonim. 2011. Laporan Praktikum Hematologi. http://www.scribd.com//Laporan-

Praktikum-Kk-Hematologi.

Anonim. 2010. Hematologi. http://stikesmrm.edu.com/2010/11/27/hematologi.

Arianda, dedy. 2014. Buku saku Analis Kesehatan. AnalisMuslimPublisher:

Surabaya

Brahmana K, Hematologi dan Tata kerja Laboratorium Sekolah Menengah Analis

Kesehatan, Medan 1982.

Gandahusada, Srisasi, Herry D. Ilahude dan Wita Pribadi. Parasitologi

Kedokteran, Edisi Kedua, Indonesia:FKUI, 1992.

Gandosoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat: Jakarta

Indan Entjang, dr.Mikrobiologi Dan Parasitologi, citra aditya bakti:

Bandung2001

Sacher, Ronald A, 2004, tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium, penerbit

buku kedokteran, EGC,Jakarta.

RSU Sumber Hidup. 2013. Profil Rumah Sakit Umum Sumber Hidup. RS Sumber

Hidup

Yayasan Tiant Mandiri. 2011. Pedoman Acuan Praktek ( P A P). Jurusan Analis:

Jakarta
33

LAMPIRAN
34
35
36

Anda mungkin juga menyukai