Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI


PUSKESMAS SIMPENAN
Jln. Citamiang Desa Cidadap Kec. Simpenan Kode Pos 43364 Telp. (0266)431964
@mail: pkmsimpenan_kabsi@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas Simpenan merupakan unit pelayanan kesehatan masyarakat


tingkat pertama yang dalam pelaksanaannya dituntut untuk melaksanakan pelayanan
maksimal. Laboratorium Puskesmas Simpenan sebagai salah satu bagian yang
memberikan kontribusi diharapkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan juga
memberikan pelayanan laboratorium yang maksimal, baik yang bersifat dasar
maupun pemeriksaan laboratorium yang maksimal baik yang bersifat dasar maupun
pelaksaan laboratorium yang bersifat lanjutan. Sejalan dengan hal tersebut
pelaksanaan pelayanan laboratorium Puskesmas Simpenan diharapkan mampu
menjawab kondisi dan permasalahan kesehatan mesyarakat khususnya di Wilayah
Kecamatan Liukang Tupabbiring.
Secara umum, laboratorium harus memenuhi kriteria sarana dan prasarana
yang baik untuk memaksimalkan kegiatan pemeriksaan laboratorium sehingga fungsi
laboratorium sebagai unsur penunjang pada kegiatan kuratif, preventif, dan
rehabilitative dapat tercapai demikian pula halnya dengan laboratorium Puskesmas
Simpenan
Dukungan perencanaan yang bersifat bottom – up serta penganggaran yang
maksimal diharapkan mampu mendukung tujuan pelayanan kesehatan. Untuk
menunjang hal tersebut maka diperlukan suatu SDM yang baik, prasarana yang
memadai serta standar operasional prosedur yang baku dan dapat dipedomani yang
memiliki dasar teori dan dasar hukum sehingga kelalaian dan kegagalan dapat
diminimalkan dalam pelayanan.

B. TUJUAN
Laboratorium merupakan salah satu unit yang memiliki fungsi sebagai unsur
penunjang diagnostik penyakit pada upaya pelayanan kesehatan baik kuratif,
preventif dan rehabilitative. Dari fungsi laboratorium tersebut secara umum maka
dapat disimpulkan bahwa tujuan pemeriksaan laboratorium adalah optimalisasi
pelaksanaan kegiatan baik yang bersifat clinical health service maupun public healt
service yang dilaksanakan secara professional sesuai standar operasional prosedur
secara optimal.
Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan
laboratorium untuk penetapan diagnose, pemberian pengobatan dan pemantauan
hasil pengobatan serta penentuan prognosis oleh karena itu hasil pemeriksaan
laboratorium harus selalu terjamin mutunya.

C. SASARAN
Sasaran dari pedoman ini adalah :
1. Semua lapisan masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Simpenan dan
semua pengunjung pelayanan kesehatan pada Puskesmas Simpenan baik yang
sakit maupun yang sehat
2. Laboran Puskesmas Simpenan selaku pelaksana kegiatan pelayanan
laboratorium
3. Dokter puskesmas selaku klinisi pada Puskesmas Simpenan
4. Profesi kesehatan lain yang memiliki hubungan dengan laboratorium
kesehatan Puskesmas Simpenan
5. Instansi laboratorium yang menjadi laboratorium rujukan pemeriksaan
specimen Puskesmas Simpenan

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini secaca garis besar meliputi :
 SPO Pemeriksaan Laboratorium
SPO pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah proses pemeriksaan
specimen untuk kepentingan penegakan diagnosa suatu penyakit oleh tenaga
medis berdasarkan permintaan medis
 SPO yang bersifat protektif
SPO protektif yang dimaksud adalah pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
untuk mencegah/ mengurangi resiko terjadinya bahaya pada pelaksana
laboratorium baik secara langsung maupun tidak langsung
 SPO pengelolaan alat dan bahan
SPO pengelolaan alat dan bahan adalah SPO yang bersifat manajerial pada
kebutuhan bahan untuk menjaga ketersediaan bahan dan manajerial alat
yang digunakan yang bertujuan menjaga validitas alat yang digunakan
 SPO mekanisme pelayanan
SPO mekanisme pelayanan yang dimaksud adalah SPO yang disusun untuk
menjaga keteraturan pelayanan baik pada jam kerja maupun setelah jam
kerja

E. BATASAN OPERASIONAL
 Pemeriksaan laboratorium adalah proses yang dapat dimulai dari
pengambilan specimen sampai pada pembacaan hasil pemeriksaan
 Laboran : tenaga pelaksana laboratorium yang telah melalui pendidikan
analis kesehatan dan diberi tanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium
 Specimen : sampel baku yang akan dilakukan pengolahan untuk dijadikan
sediaan bahan pemeriksaan
 Mekanisme pelayanan laboratorium : alur dan syarat untuk mendapatkan
pelayanan laboratorium termasuk rujukan specimen
 Alat, peralatan dan bahan laboratorium : suatu perangkat yang digunakan
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
 Upaya protektif adalah tindakan untuk mencegah, mengurangi risiko atau
dampak negative baik pada laboran maupun pada pasien
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Klasifikasi Sumber Daya Manusia


Pelaksana pelayanan laboratorium dilakukan oleh petugs laboratorium yang
mempunyai pendidikan minimal DIII analis kesehatan dengan pengalaman yang
memadai serta memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi
tugas atau tanggung jawabnya sesuai dengan Undang – Undang No. 36 tahun 2012.

B. Ketenagaan dan Jadwal Pelayanan


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib
puskesmas, dibutuhkan sumber daya yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya.
Setiap petugas memiliki uraian tugas yang tertulis dan diketahui oleh Kepala
Puskesmas.
Puskesmas Simpenan memiliki 2 orang tenaga laboran, 1 orang mempunyai
pendidikan DIII Keperawatan dan telah mengikuti pelatihan, 1 orang pendidikan
SMA. Pelayanan laboratorium Senin sampai Sabtu di mulai dari jam kerja 08.00 –
14.00 oleh petugas dan dipertanggungjawabkan oleh koordinator atas persetujuan
Kepala Puskesmas
C. Deskripsi Ruangan Laboratorium
Laboratorium di Puskesmas Simpenan terdiri dari satu bangunan ruangan
dengan ukuran 10 x 7 m 2 , ruang tunggu, ruang staf, dan ruang pemeriksaan di
dalamnya terdapat meja kerja lab yang permanen, dengan ventilasi yang cukup dan 2
buah jendela. Di dalam ruangan tersebut juga terdapat 1 buah lemari, kulkas 1 buah,4
buah kursi, sebuah meja tulis menulis dan 2 buah wastafel tempat mencuci.
BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran dan Pencatatan


Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan/sample dari penderita
berdasarkan Permintaan dari pengirim yang tertera di formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium.

B. Pengelolaan Spesimen
1. Specimen infeksius
2. Specimen non infeksius

C. Pemeriksaan laboratorium
Dalam dunia kerja laboratorium tidak hanya satu jenis saja melainkan
banyak jenisnya. Contohnya laboratorium klinik dan kesehatan. Adanya
perbedaan jenis laboratorium maka sumber daya manusia pun memilki
klasifikasi masing-masing. Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan
yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan
masyarakat.
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Selain itu, laboratorium klinik dan kesehatan pun memilki
klasifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing laboratorium
(metode total Architecture Syntsis ,2009)
Di Puskesmas Simpenan juga terdapat unit Laboratorium yang
melayani pemeriksaan – pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti :
 Pemeriksaan Hematologi : Hemoglobin, LED
 Pemeriksaan Urinalisa : Protein Urin, Reduksi Urin, Sedimen Urin,
 Pemeriksaan Parasitologi : Malaria, Rapid Test Malaria
 Pemeriksaan Imunologi : Golongan darah, Rapid Test DBD,
 Pemeriksaan Kimia Darah : GDS, Asam Urat, Cholesteerol.

D. Pengelolaan limbah
Limbah laboratorium adalah bahan bekas pakai dalam pekerjaan di
laboratorium yang dapat berupa limbah cair, padat dan gas.Limbah
laboratorium dapat dibagi menjadi dua, yaitu: limbah umum dan limbah
khusus.

 Limbah laboratorium umum adalah limbah yang berasal dari sampah


umum ( domestik ) misalnya: kertas.
 Limbah khusus terdiri dari:
1. Limbah khusus padat yaitu peralatan habis pakai seperti alat suntik,
sarung tangan, kapas, botol spesimen, kemasan reagen, sisa spesimen
dan medium pembiakan.
2. Limbah khusus cair yaitu: pelarut organik, bahan kimia untuk
pengujian, air bekas pencucian alat, sisa spesimen.

Penanganan limbah umum, yaitu :

 Sampah dikumpulkan pada tempat sampah dengan tutup rapat, yang


dialasi dengan satu kantong plastik berwarna hitam.
 Sampah-sampah ini dikumpulkan satu hari dalam sehari oleh petugas
kebersihan, dengan membungkus sampah tersebut dengan satu kantong
plastik dan memindahkan ke dalam satu tempat sampah besar.
 Sampah ini kemudian dibawa ke tempat penghancuran sampah rumah
sakit atau ke tempat pengumpulan sampah rumah sakit.

Penanganan limbah khusus, yaitu :

 Limbah khusus padat dimasukkan ke dalam tempat khusus, kemudian


dimasukkan ke dalam kantong berwarna merah.
 Kantong yang berwarna merah tersebut akan ditangani lebih lanjut (di
bawa ke incenerator).

Penanganan limbah khusus cair dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

 Limbah Cair Infeksius


Ditambahkan desinfektan dan dibuang langsung ke wastafel khusus
pembuangan limbah laboratorium yang disalurkan ke septik tank
 Limbah Cair non Infeksius : Langsung dibuang ke wastafel yang
disalurkan ke septik tank.

E. Laporan hasil dan arsip


Laporan hasil pemeriksaan yang lengkap adalah laporan hasil
pemeriksaan yang memuat identitas pengirim, identitas pasien, jenis
pemeriksaan yang diperiksa, hasil pemeriksaan, metode yang digunakan, nilai
rujukan, tanggal pemeriksaan dan tanda tangan.
Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus lengkap, tepat waktu
dan ada arsip.
Adapun prosedurnya :

1. Petugas laboratorium Hematologi, Kimia klinik, Serologi, mikrobiologi,


parasitologi cairan tubuh meneliti kesesuaian identitas dengan hasil
pemeriksaan sementara .
2. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan meliputi:
a. Identitas pengirim
b. Identitas pasien
c. Jenis spesimen
d. Jenis pemeriksaan yang diperiksa.
e. Hasil pemeriksaan
f. Metode yang digunakan
g. Nilai rujukan
h. Tanggal pemeriksaan
3. Petugas laboratorium meneliti kembali data yang telah dimasukkan dalam
buku register laboratorium..
4. Petugas laboratorium menulis hasil pemeriksaan setelah diteliti data tidak
ada kesalahan dan menyerahkan kapada dokter penanggung jawab.
5. Petugas laboratorium mengembalikan hasil pemeriksaan pasien rawat jalan
ke pasien
6. Petugas laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan pasien rawat inap
PONED kepada Bidan Poned.

Tata cara penyimpanan catatan atau hasil pemeriksaan laboratorium secara


sistematis sehingga mudah dicari apabila diperlukan.
Prosedur :
1. Arsip hasil pemeriksaan umum dibuat sesuai dengan aslinya dalam buku
laboratorium
2. Buku catatan hasil pemeriksaan disimpan dalam lemari.
3. Penyusunan buku-buku besar catatan hasil pemeriksaan berdasarkan bulan,
triwulan dan tahun.
4. Blanko permintaan tes dibendel setiap hari dan disimpan dalam box, disusun
berdasarkan tanggal, bulan dan tahun.
5. Lama waktu penyimpanan arsip : 1 tahun
6. Evaluasi penyimpanan arsip dilakukan setiap 1 tahun dengan memberikan
kesimpulan.
7. Pemusnahan arsip laboratorium dilakukan berdasarkan protap pemusnahan
arsip.
8. Penanggung jawab penyimpanan arsip adalah masing-masing kepala ruangan.
BAB IV
PENUTUP

Laboratorium Kesehatan di Puskesmas merupakan salah satu bagian


pelayanan utama yang menunjang kegiatan pelayanan  kesehatan di setiap
Puskesmas. Peranan Laboratorium di Puskesmas saat ini telah menjadi bagian yang
cukup diperhitungkan, penegakan diagnosa penyakit telah banyak mensyaratkan
untuk didukung dengan data hasil pemeriksaan laboratorium.

Puskesmas Simpenan merupakan unit pelayanan kesehatan masyarakat


tingkat pertama yang dalam pelaksanaannya dituntut untuk melaksanakan pelayanan
maksimal. Laboratorium Puskesmas Simpenan sebagai salah satu bagian yang
memberikan kontribusi diharapkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan juga
memberikan pelayanan laboratorium yang maksimal, baik yang bersifat dasar
maupun pemeriksaan laboratorium yang maksimal baik yang bersifat dasar maupun
pelaksaan laboratorium yang bersifat lanjutan. Sejalan dengan hal tersebut
pelaksanaan pelayanan laboratorium Puskesmas Simpenan diharapkan mampu
menjawab kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat khususnya di Wilayah
Kecamatan Simpenan
Di Puskesmas Simpenan juga terdapat unit Laboratorium yang melayani
pemeriksaan – pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti :
 Pemeriksaan Hematologi : Hemoglobin,LED
 Pemeriksaan Urinalisa : Protein Urin, Reduksi Urin, Sedimen Urin,
 Pemeriksaan Parasitologi : Malaria, Rapid Test Malaria
 Pemeriksaan Imunologi : Golongan darah,Rapid Test DBD
 Pemeriksaan Kimia Darah : GDS, Asam Urat, Cholesterol
BAB IV
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai