PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dalam era globalisasi, tuntutan standarisasi mutu pelayanan laboratorium
tidak dapat dielakkan lagi peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkan
kepada seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut.
Ahli teknologi laboratorium kesehatan indonesia harus mampu bersaing dengan
ahli teknologi laboratorium ( Medical Laboratory Technologist ) dari negara lain
yang lebih maju. Untuk itulah perlu disusun suatu standar profesi bagi para ahli
teknologi laboratorium kesehatan dan pedoman yang jelas tentang pelayanan
laboratorium di Indonesia.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan dari disusunnya pedoman pelayanan Unit laboratorium RSU
Kasih Ibu ini adalah untuk memberikan arah atau standar bagi seluruh petugas
yang bekerja di Unit Laboratorium dalam memberikan pelayanan pada pasien
khususnya pelayanan laboratorium.
2
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Laboratorium RSU Kasih Ibu merupakan laboratorium yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan Hematologi, Imunoserologi, Urinalisa,
Faeces, Penanda Jantung, dan Penanda tumor dengan kemampuan pemeriksaan
yang cukup lengkap dengan teknik automatic dan semi automatic. Laboratorium
RSU Kasih Ibu sudah menggunakan Laboratory Information System (LIS) yang
merupakan perangkat lunak (software) yang menangani penerimaan pemeriksaan,
olah data hasil pemeriksaan laboratorium dan proses penyimpanan hasil
pemeriksaan. System ini sudah berinteraksi dengan peralatan laboratorium dan
aplikasi Vesalius yang merupakan software yang mengalirkan data layanan rumah
sakit secara elektronis. Pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan lebih
cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan
kepada para pasien. Aplikasi Vesalius memiliki dua modul utama informasi, yaitu
Hospital Information System (HIS) mencakupi kebutuhan informasi mulai dari
administrasi pasien pendaftaran system pembayaran kasir termasuk system
informasi laboratorium dan Clinical Information System (CIS) yang mencakup
Elektronik Medical Record (EMR). Keduanya adalah sinergi sistem yang saling
melengkapi.
Dengan system Laboratory Information System (LIS) order pemeriksan
dari aplikasi Vesalius diolah menjadi data permintaan pemeriksaan pada LIS
dalam bentuk barcode sampel, sampel yang sudah melalui proses pengelolaan
specimen atau sampel yang langsung bisa di kerjakan tanpa pengelolaan spesimen
kemudian diberikan barcode sehingga mengurangi kesalahan atau kemungkinan
tertukar sampel dan melakukan pemeriksaan sesuai permintaan. Sample
pemeriksaan yang sudah berisi barcode masuk ke alat secara langsung sudah
dikenali berdasarkan barcode dan dikerjkaan secara otomatis, hasil pemeriksaan
masuk ke dalam system laboratory Information System (LIS), hasil pemeriksaan
laboratorium yang sudah ter validasi oleh petugas laboratorium dapat di lihat pada
Elektronik Medical Record (EMR) pada masing masing unit pelayanan.
3
Ruang lingkup pelayanan Unit Laboratorium RSU Kasih Ibu meliputi:
1. Pasien Rawat Jalan
Yaitu pasien dari Unit Gawat Darurat dan Unit Poliklinik & MCU
yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
2. Pasien Rawat Inap
Yaitu pasien yang dirawat di ruang perawatan RSU Kasih Ibu Baik
Rawat Khusus atau rawat Inap yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium
3. Pasien dari dokter luar rumah sakit atau atas permintaan sendiri
Yaitu pasien dari luar RSU Kasih Ibu, laboratorium luar atau dari
rumah sakit lain yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
D. Batasan Operasional
Laboratorium RSU Kasih Ibu buka 24 jam, 7 hari seminggu dan menerima
parameter pemeriksaan patologi klinik, beberapa parameter untuk mikrobiologi
sederhana. Parameter yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium RSU Kasih Ibu
di rujuk ke laboratorium rujukan yang sudah di tentukan. Spesimen Patologi
Anatomi di rujuk ke laboratorium Patologi Anatomi yang bekerjasama.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tenteng Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaga Negara
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor
493/Menkes/Per/VI/2009 tentang Perbahan Kedua atas Peraturan Mentri
4
Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Kesehatan;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang
Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657/Menkes/Per/VIII/2009 tentang
Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan
Informasinya;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 658/Menkes/Per/VIII/2009 tentang
Jejaring Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-
Emerging;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 835/Menkes/PSK/IX/2009 tentang
Pedoman Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Mikrobiologik dan
Biomedik;
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Laboratorium RSU Kasih Ibu yang merupakan laboratorium klinik yang
memiliki seorang dokter spesialis Patologi klinik sebagai penanggung jawab yang
bekerja paruh waktu. Dikordinir kepala Unit seorang analis Kesehatan.
Laboratorium memiliki 4 kepala jaga dan 4 Staf analis pelaksana dan 1 tenaga
Administrasi.
Kualifikasi sumber daya manusia laboratorium adalah sebagai berikut:
B. Distribusi Ketenagaan
6
Pola pengaturan tenaga di Unit Laboratorium diatur dalam 3 shift jaga dengan
distribusi sebagai berikut
1. Jaga pagi:
Yang bertugas sejumlah 4 orang dengan rincian:
a. Kepala Unit laboratorium
a. 3 Analis Kesehatan (Kepala Jaga dan Staf laboratorium)
2. Jaga sore :
Yang bertugas 3 orang, dengan rincian:
b. 2 Analis Kesehatan (Kepala Jaga dan Staf laboratorium)
c. Administrasi Laboratorium
3. Jaga malam:
Yang bertugas 1 Analis Kesehatan (Kepala jaga atau Staf laboratorium)
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jadwal jaga di Unit Laboratorium RSU Kasih Ibu adalah sebagai
berikut:
1. Pengaturan jadwal jaga dibuat oleh Kepala Unit Laboratorium, disetujui oleh
Kepala divisi Penunjang Medis
2. Jadwal jaga dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan di
laboratorium setiap satu bulan.
3. Untuk yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka dapat
mengajukan permintaan jaga melalui Kepala Unit Laboratorium. Permintaan
disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada dan tidak mengganggu
pelayanan, maka permintaan dapat disetujui.
4. Jadwal jaga terdiri atas jaga pagi, jaga sore, jaga malam, libur dan cuti.
Apabila ada sesuatu hal tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan,
maka yang bersangkutan harus memberitahu kepala Unit Laboratorium satu
hari sebelumnya, dan diharapkan yang bersangkutan sudah mencari
pengganti. Apabila yang bersangkutan tidak mendapatkan pengganti, maka
kepala Unit laboratorium mencari tenaga pengganti.
5. Apabila ada tiba-tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan
(tidak terencana), maka kepala Unit laboratorium mencari pengganti yang
libur. Apabila tidak dapat pengganti, maka yang jaga pada shift sebelumnya
untuk menggantikan.
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
8
A. Denah Ruangan Laboratorium
3
18
4
1 10
19
11
19
12
5
6
13
2
8 14
7
15
16
9
17
Keterangan:
1. Ruang Laboratorium
2. Ruang sampling
3. Pojok Dahak
4. Wc Pasien
5. Lemari pendingin
6. Alat Vidas (Imuno serologi)
7. Meja kerja untuk Hasil
8. Alat Cobas C311
9. Meja kerja untuk hasil
10. Watafel
11. Meja alat centrifuge
12. Urinalisa (Arkray Ae 4020)
13. Alat sysmex XN 1000 ( Hematologi)
14. Alat Faal hemostasis
15. Analisa Gas Darah
16. Mini Vidas (imunoserologi)
17. Lemari reagen dan bahas habis pakai
9
18. Ruang Arsip,ganti dan Makan/Minum
19. Ruang Tunggu
Ruangan laboratorium luasnya : 46.76 m2, dengan masing – masing luas ruangan
laboratorium 32.40 m2 di tambah ruang pengambilan spesimen pasien dengan luas 14.36
m2 , terdiri dari :
B. Standar Fasilitas.
e. Wc pasien Ada
10
1 SYSMEX XN 1000 Hematology 5 diff 1
11
4 Tempat sampah infeksi Pembuangan limbah infeksi Sesui kebutuhan
5 Tempat sampah non infeksi Pembuangan lmbah non infeksi Sesuai kebutuhan
12
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Persyaratan Pemeriksaan
Pasien Unit laboratorium terdiri dari beberapa jenis berdasarkan asal permintaan
pemeriksaan laboratorium, sebagai berikut:
a. Pasien dari unit poliklinik
b. Pasien dari unit UGD
c. Pasien dari Unit Rawat Inap Dan Rawat Khusus
d. Pasien dari dokter luar rumah sakit atau atas Permintaan sendri
e. Pasien Medical Check-Up (MCU)
Persyaratan
1. Pasien sudah terdaftar sesuai dengan jaminan perawatan masing-masing, dan
sudah dilakukan permakluman biaya.
2. Untuk Pasien dari unit poliklinik pasien terlebih dahulu melakukan
13
pendaftran, kemudian datang langsung ke Laboratorium dengan membawa
formulir permintaan pemeriksaan yang telah diisi lengkap
3. Untuk Pasien Unit UGD; petugas laboratorium datang langsung ke UGD
meminta formulir permintaan pemeriksaan yang telah diisi lengkap dan
dilakukan pengambilan sampel.
4. Untuk pasien dari Rawat Inap dan rawat khusus; petugas laboratorium datang
langsung ke unit rawat inap atau rawat khusus meminta formulir permintaan
pemeriksaan yang telah diisi lengkap dan dilakukan pengambilan sampel.
5. Untuk pasien Pasien dari dokter luar rumah sakit atau atas Permintaan sendri
pasien membawa formulir permintaan pemeriksaan ke laboratorium atau
dibuatkan permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai permintaan pasien dan
dilakukan pengambilan sampel pemeriksaan di unit laboratorium
6. Untuk pasien dari unit MCU, pendaftaran dilakukan melalui unit MCU,
petugas laboratorium datang langsung ke unit MCU meminta formulir
permintaan pemeriksaan yang telah diisi lengkap dan dilakukan pengambilan
sampel
Adapun tata laksana pelayanan Unit laboratorium RSU Kasih Ibu secara rinci
dituangkan dalam bentuk alur pelayanan laboratorium dapat dilihat dalam diagram
berikut:
Mulai
Petugas Laboratorium
Menerima Permintaan
Pemeriksaan
Laboratorium
Petugas Laboratorium
Ya
Dirujuk
Menghubungi
Tidak Laboratorium Rujukan
14
Petugas Laboratorium
Petugas Laboratorium
Mengambil Sampel Rujukan
dan mengerjakan
Menyerahkan Hasil ke
pemeriksaan Petugas Laboratorium
RSU Kasih ibu
Petugas Laboratorium
Petugas Laboratorium
15
B. Bahan, jenis specimen & jumlah sampel, Syarat Pemeriksaan, Dan Waktu
Hasil Laboratorium
11. Anti Dengue IgG dan IgM Darah Beku 3 Tanpa Puasa < 90
ml
16
3ml
< 60 menit
sejak di ambil
Sampel
diperiksaa <
60 menit sejak
di ambil
Cyto <60
Cyto: < 60
C. Pengelolaan spesimen
Semua specimen dianggap infeksius karena berasal dari manusia yang tidak
diketahui apakah memiliki penyakit infeksius atau tidak. Semua bahan pemeriksaan
diberikan identitas pasien dengan print label. Pada formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium juga ditulis:
- Tanggal permintaan pemeriksaan
- Identitas pasien
19
selam 15menit. Serum dipisahkan dari komponen darah dengan menggunkan mikro
pipet. Serum yang memenuhi syarat apabila tidak lisis (kelihatan merah) atau keruh
(lipemik). Pemeriksaan yang di rujuk ke laboratorum luar dengan bahan Serum sebaiknya
dalam bentuk yang relative stabil. Untuk itu persyaratan yang dipenuhi untuk pengiriman
sampel:
Darah EDTA adalah Sampel darah yang telah diambil dan mengalir ke dalam
tabung yang telah berisi EDTA dihomogenkan dengan membolak-balikkan tabung
dengan hati-hati sebanyak 8 kali. Pada saat hendak dilakukan pemeriksaan homogenkan
kembali dengan pada roler mixer selama 5 menit
Pengelolaan Plasma Sampel darah yang telah diambil dan mengalir ke dalam
tabung yang telah berisiati koagulan dicampurkan dengan membolak-balikkan tabung
dengan hati-hati sebanyak 8 kali kemudian dipisahkan dari komponen darah. Plasma
dipisahkan tidak boleh lebih dari 2 jam setelah pengambilan sampel. Plasma yang
memenuhi syarat tidak kelihatan merah (lisis) atau keruh (lipemik).
Faeces di Ambil sedikit, faeces dimasukan ke dalam wadah bersih dan bertutup,
jangan bercampur dengan urine, faeces diperiksan kurang dari 1jam setelah sampel di
tamping.
Sputum BTA dengan metode SPS ( sewaktu, pagi baru bangun tidur, sewaktu).
Tampung pada wadah bersih, kering dan bermulut besar dan tertutup. Cairan Pleura dan
20
cairan tubuh lain Tampung semua specimen pada wadah steril dan bermulut lebar. Sekret
/ swab Bahan diambil dari swab vagina, uretra, tenggorok, telinga, hidung sesuai dengan
permintaan DPJP.
D. Pemeriksaan Laboratorium
1. Hematologi
2. Faal hemolstasis
Faal hemostasis adalah pemeiksaan untuk fungsi koagulasi darah yang dapat
dilakukan adalah protombin time, activated partial thromboplastin time (APTT) dengan
menggunkan alat STAGO, waktu perdarahan (CT), Bleding Time (BT).
3. Kimia klinik
Parameter Kimia klinik di laboratorium RSU kasih ibu yang tersedia adalah
parameter untuk pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, lemak jantung, diabetes dan
monitoringny alat yang digunakan adalah COBAS C311 dengan automatic analyzer
dengan metode fotometer
4. Penanda jantung
Parameter yang tersedia adalah Troponin I HS, CKMB, dan Myoglobin alat yang
digunakan VIDAS analyzer yang bekerja menggunakan teknologi pembacaan enzyme
linked fluorescence (ELFA)
21
5. Penanda Tumor
Parameter yang tersedia adalah Ca 125 dan PSA alat yang digunakan VIDAS
analyzer yang bekerja menggunakan teknologi pembacaan enzyme linked fluorescence
(ELFA)
6. Tiroid
Parameter yang tersedia adalah TSHS, TSH Neonatus, FT3 dan FT4 alat yang
digunakan VIDAS yang bekerja menggunakan teknologi pembacaan enzyme linked
fluorescence (ELFA)
7. Elektrolite
Pemeriksaan Analis Gas darah dan analisa gas darah dengan elektrolit di analisa
dengan menggunakan alat I STAT
9. Imunoserologi
Untuk pemeriksaan Imunoserologi dengan menggunakan metode rapid test yaitu anti
HIV, Hbs Ag kualitatif, IgG IgM Dengue, TPHA, VDRL, Malaria ICT, NS1 Antigen,
anti HBS. Pemeriksaan Widal merupakan tes aglutinasi manual dan Igm Anti salmonella
dengan metode magnetic. Untuk anti HCV, Procalsitonin, IgG H PYLORI Dan D
DIMER dengan menggunakan VIDAS analyzer yang bekerja menggunakan teknologi
pembacaan enzyme linked fluorescence (ELFA).
10. Urinalisa
Urinalisa memakai 10 parameter dalam 1 strip urin dengan Metode semi automatic,
karena tes kimiawi dibaca hasilnya dengan alat sedangkan untuk sedimen diperiksa
secara mikroskopis, yaitu pembacaan dengan Mikroskop. Untuk pemeriksaan Narkoba
22
test dengan menggunakan metode rapid test.
13. Selain parameter yang tercantum diatas, maka pemeriksaan laboratorium akan
dirujuk, Laboratorium yang sebagai laboratorium rujukan adalah Laboratorium
Prodia Denpasar , Laboratorium Quantum Sarana Medik dan Laboratorium patologi
Anatomi yang ditetapkan .
23
1 tahun – 5 tahun : 32.0 – 43.0
5 Tahun – 12 Tahun:32.0 – 45.0
>12 Tahun
Laki- laki: 40.0 – 54.0
Perempuan:38.0 – 47.0
MCV fL 0 – 1 MINGGU :
86.0 – 110.0
1 Minggu – 1 tahun: 86.0 – 110.0
1 tahun – 5 tahun : 92.0 – 121.0
5 Tahun – 12 Tahun:86.0 – 110.0
>12 Tahun
Laki- laki: 80.0 – 100.0
Perempuan: 80.0 – 100.0
MCH Pg 0 hari – 1 minggu : 26.0 – 38.0
1 Minggu – 1 tahun: 26.0 – 38.0
1 tahun – 5 tahun : 31.0 – 37.0
5 Tahun – 12 Tahun:26.0 – 38.0
>12 Tahun
Laki- laki: 27.0 – 31.0
Perempuan: 27.0 – 31.0
MCHC g/dl 0 – 1 MINGGU : 31.0 – 37.0
1 Minggu – 1 tahun: 31.0 – 37.0
1 tahun – 5 tahun : 29.0 – 36.0
5 Tahun – 12 Tahun:31.0 - 37.0
>12 Tahun
Laki- laki: 32.0 – 36.0
Perempuan: 32.0 – 36.0
PLT 10˄3 /µL 0 – 1 MINGGU : 150 - 450
1 Minggu – 1 tahun:15 - 450
1 tahun – 5 tahun : 150 - 450
5 Tahun – 12 Tahun:150 - 450
>12 Tahun
Laki- laki: 150 - 440
Perempuan: 150 – 440
RDW/ SD fL 0 – 1 MINGGU : 37.0 – 54.0
1 Minggu – 1 tahun: 37.0 – 54.0
1 tahun – 5 tahun : 37.0 – 54.0
5 Tahun – 12 Tahun:37.0 – 54.0
>12 Tahun
Laki- laki: 37.0 – 54.0
Perempuan:37.0 – 54.0
RDW / CV % 0 – 1 MINGGU : 11.0 – 16.0
1 Minggu – 1 tahun: 11.0 – 16.0
1 tahun – 5 tahun : 14.9 – 18.7
5 Tahun – 12 Tahun:11.0 – 16.0
>12 Tahun
Laki- laki: 11.5 – 14.5
Perempuan: 11.5 - 14.0
PDW fL 0 – 1 MINGGU : 9.0 – 17.0
24
1 Minggu – 1 tahun: 9.0 – 17.0
1 tahun – 5 tahun : 9.0 – 17.0
5 Tahun – 12 Tahun:9.0 – 17.0
>12 Tahun
Laki- laki: 15.5 – 17.1
Perempuan:15.5 – 17.1
MPV fL 0 – 1 MINGGU : 9.0 – 13.0
1 Minggu – 1 tahun: 9.0 – 13.0
1 tahun – 5 tahun : 9.0 – 13.0
5 Tahun – 12 Tahun: 9.0 – 13.0
>12 Tahun
Laki- laki: 6.3 – 11.1
Perempuan: 6.3 – 11.1
P-LCR % 0 – 1 MINGGU : 13.0 – 43.0
1 Minggu – 1 tahun: 13.0 – 43.0
1 tahun – 5 tahun : 13.0 – 43.0
5 Tahun – 12 Tahun:13.0 -43.0
>12 Tahun
Laki- laki: 13.0 – 43.0
Perempuan: 13.0 – 43.0
PCT % 0 – 1 MINGGU : 0.17 – 0.35
1 Minggu – 1 tahun: 0.17 – 0.35
1 tahun – 5 tahun : 0.17 – 0.35
5 Tahun – 12 Tahun:0.17 – 0.35
>12 Tahun
Laki- laki: 0.15 – 0.40
Perempuan: 0.15 – 0.40
NEOTRIFIL# 10˄3 /µL 0 – 1 MINGGU : 6.50 – 28.50
1 Minggu – 1 tahun: 2.50 – 13.50
1 tahun – 5 tahun : 2.50 – 11.00
5 Tahun – 12 Tahun:2.25 – 8.30
>12 Tahun
Laki- laki: 2.25 – 8.30
Perempuan: 2.25 – 8.83
LYMPHOSIT# 10˄3 /µL 0 – 1 MINGGU : 2.60 – 19.00
1 Minggu – 1 tahun: 1.50 – 9.00
1 tahun – 5 tahun : 1.00 – 7.25
5 Tahun – 12 Tahun:0.90 – 5.50
>12 Tahun
Laki- laki: 0.90 – 5.50
Perempuan: 0.90 – 5.50
MONOSIT# 10˄3 /µL 0 – 1 MINGGU : 0.00 – 2.28
1 Minggu – 1 tahun: 0.00 – 5.40
1 tahun – 5 tahun :0.00 – 0.90
5 Tahun – 12 Tahun:0.90 – 0.99
>12 Tahun
Laki- laki: 0.09 – 0.99
Perempuan:0.09 – 0.99
EOSINOFIL# 10˄3 /µL 0 – 1 MINGGU : 4.00 – 6.80
25
1 Minggu – 1 tahun: 0.00 – 4.50
1 tahun – 5 tahun : 0.00 – 0.75
5 Tahun – 12 Tahun:0.05 – 0.55
>12 Tahun :
Laki- laki: 0.05 – 0.55
Perempuan: 0.05 – 0.55
BASOFIL# 10˄3 /µL 0 – 1 MINGGU : 0.00- 0.38
1 Minggu – 1 tahun: 0.00 – 0.90
1 tahun – 5 tahun : 0.00 – 0.15
5 Tahun – 12 Tahun:0.00 – 0.22
>12 Tahun
Laki- laki: 0.00 – 0.22
Perempuan: 0.00 – 0.22
NEOTRIFIL% % 0 – 1 MINGGU : 50.0 – 75.0
1 Minggu – 1 tahun: 50.0 – 75.0
1 tahun – 5 tahun : 50.0 – 75.0
5 Tahun – 12 Tahun:50.0 – 75.0
>12 Tahun
Laki- laki: 50.0 – 75.0
Perempuan:50.0 – 75.0
Lymphosit% % 0 – 1 MINGGU : 20.0 – 50. 0
1 Minggu – 1 tahun: 20.0 – 50.0
1 tahun – 5 tahun : 20.0 – 50.0
5 Tahun – 12 Tahun:20.0 – 50.0
>12 Tahun
Laki- laki: 20.0 – 50.0
Perempuan: 20.0 – 50.0
Monosit% % 0 – 1 MINGGU : 0.00 – 6.0
1 Minggu – 1 tahun: 0.00 – 6.0
1 tahun – 5 tahun : 0.0 – 6.0
5 Tahun – 12 Tahun:2.0 – 9.0
>12 Tahun
Laki- laki: 2.0 – 9.0
Perempuan: 2.0 – 9.0
Eosinofil% % 0 – 1 MINGGU : 0.0 – 5.0
1 Minggu – 1 tahun: 0.0 – 5.0
1 tahun – 5 tahun : 0.0 – 5.0
5 Tahun – 12 Tahun:1.0 – 5.0
>12 Tahun
Laki- laki: 1.0 – 5.0
Perempuan:1.0 – 5.0
Basofil % % 0 – 1 MINGGU : 0.0 - 1.0
1 Minggu – 1 tahun: 0.0 – 1.0
1 tahun – 5 tahun : 0.0 – 1.0
5 Tahun – 12 Tahun: 0.0 – 2.0
>12 Tahun
Laki- laki: 0.0 – 2.0
Perempuan:0.0 – 7.0
LED mm/hour Laki- laki: 0 - 15
26
Perempuan: 0 – 20
Imuno Serologi
5. Vdrl - Negatif
6. TPHA - Negatif
Urinalisis
1. Urine Lengkap
Warna -
Impurty -
pH - 5.0 – 8.5
Bj - 1.000 – 1.030
Leukosit - Negatif
Eritrosit - Negatif
28
Protein - Negatif
Glukosa - Negatif
Urobilin - Negatif
Urobilinogen - Negatif
Bilirubin - Negatif
Keton - Negatif
Nitrit - Negatif
Sedimen
Leukosit /LP 1 – 2/LP
Eritrosit /LP 0 – 1/LP
Epitel Squamous /LP 1 – 2/LP
Epitel Renal Tubular /LP 0 – 1/LP
Silinder - Negatif
Kristal - Negatif
Bakteri - Negatif
Sel Jamur - Negatif
2. Benzodiasephine - Negatif
Test
3. Cocain Test - Negatif
7. Test Kehamilan - -
HCG
Faeces
1. Faeces Lengkap
Warna - -
Bau - -
Konsisteni - -
Lendir - Negatif
Darah - Negtif
Leukosit / LP 1–2
Eritrosit /LP 0-1
Amoeba Vegetative - Negatif
Amoeba kista - Negatif
Karbohidrat - -
Lemak - -
Serat - -
Bakteri - -
Sel jamur - -
2. Hema test - Negatif
29
Penanda Jantung
1. CKMB ng/ml <=5.1
Penanda Tumor
1. Ca 125 U/ml < 35.00
Fungsi hati
1. Total Protein g/dl 6.3 – 8.2
Fungsi Ginjal
1. Ureum mg/dl Laki laki :0.6 – 1.2
Perempuan : 0.5 – 1.0
2. Creatinin mg/dl <= 50.0
Lemak Jantung
1. Cholesterol Total mg/dl <= 200
Tiroid
1. Tshs mIU/ml 0.27 – 4.7
3. Ft4 pmol/l 9 - 20
Elektrolit
31
1. Natrium mmol/L 137 - 145
Gula Darah
1. Gula Darah Puasa mg/dl 74 – 125
4. Be mmol/L (-2) - 3
32
2. Nilai Kritis
Penetapan nilai kritis dilakukan oleh Dokter penanggung jawab laboratorium,
berdasarkan sumber/standar yang berlaku
Kimia Klinik
Hematologi
> 1.000.000
33
PT INR Semua umur >5.0 INR detik
Imunologi
Pengertian:
Tata cara atau metode menyampaikan hasil laboratorium yang nilainya memiliki
resiko tinggi atau mengancam jiwa sehingga harus segera dilaporkan..
Tujuan :
34
Kebijakan :
SK Direktur RSU Kasih Ibu Nomor 054/RSUKI/KEP/XII/2018 tentang Kebijakan
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
SK Direktur RSU Kasih Ibu Nomor 073/RSUKI/KEP/XII/2018 tentang Nilai Kritis
Hasil Pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi RSU Kasih Ibu
Prosedur :
35
11. Apabila tidak bisa, perawat ruangan/perawat poliklinik akan menghubungi dokter
UGD untuk penanganan emergency.
12. Dokter UGD dapat mengambil keputusan untuk penanganan emergency sambil tetap
menghubungi DPJP.
13. Perawat ruangan/perawat poliklinik/dokter UGD melaporkan nilai kritis pemeriksaan
laboratorium dengan teknik SBAR (Situasi, Backgroun, Asesmen dan Rekomendasi)
14. Pelaporan hasil kritis didokumentasikan di rekam medis pasien pada form Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) dan diverifikasi oleh pemberi instruksi
dalam kurun waktu 24 jam
15. Pastikan nilai kritis hasil pemeriksan laboratorium segera ditindak lanjuti dalam
waktu kurang dari 1 jam (60 menit)
16. Jelaskan kepada pasien tentang nilai kritis hasil pemeriksaan laboratorium dan
sampaikan instruksi DPJP kepada pasien..
17. Untuk Pasien Poliklinik jika DPJP tidak bisa dihubungi, sampaikan kepada pasien
hasil pemeriksaan laboratorium termasuk nilai kritis.
18. Sarankan pasien untuk ke UGD atau jika pasien sudah pulang sarankan untuk segera
ke rumah sakit
19. Jika pasien tidak bisa dihubungi dalam waktu satu jam, segera lakukan kunjungan
rumah.
H. Trouble Shooting
37
Pemecahan masalah dalam laboraotrium terutama masalah dengan pemeriksaan
diatur dalam panduan troubleshooting pada buku panduan manual pada masing masing
alat.
38
BAB V
LOGISTIK
Melakukan order pada aplikasi Vesalius untuk bahan habis pakai medis di amprah
pada unit farmasi dan untuk barang habis pakai logistik (alat tulis dan lain lain) pada unit
Logistik. Kebutuhan barang habis pakai di sesuaikan dengan kebutuhan dan stok
minimal. Permintaan amprahan disetujui oleh kepala unit (verbal).
B. Permintaan Reagen
1. Mengisi form amprahan rangkap tiga.
2. Di buat oleh kepala unit, form diserahkan ke unit farmasi dengan persetujuan
dari petugas pengendalian stok
3. Form permintaan yang sudah disetujui unit farmasi dan pengendalian stok
disimpan oleh unit farmasi, unit pengendalian stok dan laboratorium
menyimpan form copy nya.
4. Permintaan reagen disesuiakan dengan stok minimal dan jumlah kunjungan
laboratorium
39
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan Pasien / Patient Safety adalah keadaan dimana pasien bebas dari
harm atau cedera, yang dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial,
penderitaan, cacat, kematian dan lainnya. Di Laboratorium, Keselamatan Pasien bertarti
semua standar prosedur operasional yang sudah dibuat untuk kegiatan pelayanan
laboratorium harus ditaati, tidak ada kesalahan pengambilan specimen, tidak ada
kesalahan analisa, tidak ada kesalahan pencetakan hasil dan penyerahan hasil, serta tidak
ada kesalahan ekspertisi hasil. Melaporkan segera nilai kritis merupakan salah satu
tindakan untuk keselamatan pasien.
3. Mencatat dan menuliskan laporan kejadian bila terjadi kejadian yang tidak
diharapkan (KTD).
4. Kepala Unit bersama pihak yang terkait melakukan penyelidikan terhadap KTD,
40
mencari jalan keluar bila perlu merubah system sehingga lebih baik dan lebih
aman untuk pasien, membuat tindak lanjut dan mensosialisasikan tindak lanjut
untuk dilakukan bersama dan mengevaluasi system yang baru tersebut.
41
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 43 tahun 2013 Bab VIII
menyatakan bahwa Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan
bagian dari pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan
berbagai tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan specimen yang berasal dari
manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak dengan
specimen, maka berpotensi terinfeksi kuman pathogen. Potensi infeksi juga terjadi dari
petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat. Untuk mengurangi
bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami
keamanan laboratorium, mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan
pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai SPO, serta mengontrol
bahan/specimen secara baik menurut praktik laboratorium yangbenar.
2. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
dalam keadaan sehat dan selamat.
Tujuan dari Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah supaya setiap
pekerja laboratorium aman dari kecelakaan akibat kerja, termasuk aman dari paparan
cairan tubuh yang infeksius dan zat-sat kimia lainnya
A. gedung
42
2. Design laboratorium harus mempunyai alat pemadam api yang tepat bahan
kimia berbahaya.
4. Dua pintu / jalan harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah
sejauh mungkin.
B. Peralatan Laboratorium.
43
D. Monitoring Kesehatan
1. Pemeriksaan foto toraks bagi pegawai yang bekerja dengan bahan yang
diduga mengandung bakteri tuberculosis.
2. Pemberian imunisasi
7. Mencegah bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata selama
bekerja
1. Cuci dengan air mengalir dengan sabun atau anti septik tanpa melakukan
pemencetan
3. Buat laporan
5. Petugas dan sumber dilakukan pengecekan darah Anti HCV, HIV dan
HbsAg
44
6. Perawatan dan pengawasan dokte
45
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pra analitik adalah suatu rangkaian kegiatan sebelum specimen siap diperiksa.
Cakupan kegiatan pranalitik adalah persiapan pasien, penulisan permintaan pemeriksaan
laboratorium, identitas pasien, persiapan pengambilan specimen, metode pengambilan
specimen, waktu pengambilan specimen, pemilihan tabung / wadah specimen,
transportasi specimen, penempelan identitas pada tabung specimen , pengelolaan
specimen sebelum dilakukan pemeriksaan pada alat analitik. Kegiatan-kegiatan pra
analitik diatas sangat mempengaruhi hasil akhir suatu hasil laboratorium.
Pengendalian mutu pre analitik harus dimulai dari sejak persiapan pasien
sampaipengelolaan specimen. Hal-hal yang diukur untuk melihat mutu preanalitik
adalah:
2. Puasa?
46
Kegiatan analitik dimulai dengan memastikan reagen dan alat yang dipakai dalam
kondisi baik sebelum pemeriksaan dilakukan. Cara memastikan alat dan reagen dalam
kondisi baik adalah dengan cara melakukan pemeliharaan Quality Control dengan
langkah sebagai berikut:
2. Lakukan pemeliharanan
4. Cek Hasil Quality Control apakah sesuai dengan nilai jarak nilai yang
ditetapkan
5. Lihat grafik control harian , apakah sesuai dengan “rule” yang ditetapkan ,
bila sesuai alat dan reagen siap untuk dipakai
6. Bila hasil tidak sesuai dengan jarak nilai yang ditetapkan , cek bahan
Quality Control , cek reagen , cek panjang gelombang pada alat, pada cek
cuvet baca pada alat, cek lampu ada alat, perbaiki semua hal ini bila
dianggap ada masalah.
Kegiatan mutu pos analitik adalah kegiatan untuk memastikan hasil laboratorium
tertera dengan benar pada formulir hasil dan diterima oleh pasien yang benar dalam
waktu yang tepat. Kegiatan mutu pos analitik termasuk didalamnya adalah:
2. Ekpertisi dokter
47
B. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL
Pemantapan Mutu Ekternal adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain
diluar laboratorium secara periodik untuk memantau dan menilai penampilan
laboratorium dalam bidang pemeriksaan yang ditentukan
48
BAB IX
PENUTUP
49