Anda di halaman 1dari 30

PELAYANAN LABORATORIUM RUMAH SAKIT

IBU DAN ANAK ANUGRAH


No Dokumen No.Revisi Halaman
... 1/2
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Semua Kebijakan dan prosedur harus mencerminkan standar


pelayanan Laboraturium berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta metode yang mutakhir.
Tujuan Memberi pelayanan Laboratorium kepada semua pasien.
Kebijakan Instalasi Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala instalasi
Laboratorium yang bertanggung jawab penuh terhadap
Direktur.
Laboratorium member pelayanan 24 jam (3 Shift) denagan
petugas laboratorium standby di tempat.
Laboratorium memberi pelayanan dalam batas-batas anggaran
yang ada untuk mencapai pelayanan yang tepat waktu dan
tepat guna dengan memanfaatkan tenaga-tenaga dan sarana
yang tepat.
Kemampuan laboratorium disesuaikan dengan klarifikasi
rumah sakit.
Tersedia penambangan limbah.

Prosedur PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN


RAWAT JALAN
Pengambilan specimen di ruang sampling mulai jam 07.30
poli klinik tutup
Dilakukan pemeriksaan specimen di ruang Laboratorium.
Hasil pemeriksaan Laboratorium di ambil di instalasi
Laboratorium pada waktu yang ditentukan oleh petugas atau
pada saat kontrol kembali.

PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN


RAWAT INAP
Pengambilan spesimen di ruang perawatan secara regular yaitu
pada shift pagi pada pukul 08.00, shift siang pukul 15.00
Dilakukan pemeriksaan spesimen di ruang Laboratorium sesuai
permintaan

1
Hasil pemeriksaan laboratorium di ambil oleh petugas ruang
perawatan secara regular.

PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN IGD


Pengambilan spesimen langsung di tempat IGD
Dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai permintaan
Hasil dilaporkan via telpon untuk kemudian diambil oleh
petugas IGD atau keluaga pasien
Jenis pemeriksaan CITO hanya meliputi Hematologi Rutin,
GDS, Ureum, Kreatinin, Elektrolit, IgG IgM, Anti Dengue,
HbsAg, Uine Rutin (tanpa mikroskopis)

KEBIJAKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN


Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku Register
Hasil pemeriksaan dicatat dalam buku Register
Pelaporan dikerjakan baik bulanan dan tahunan dilaporkan ke
bagian Rekam Medik.

2
CARA MEMPEROLEH SAMPEL DARAH
(PLEBOTOMI)
No Dokumen No.Revisi Halaman
... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
TanggalTerbit
STANDAR
PROSEDUR
1 JUNI 2015
OPERASIONAL
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Plebotomi yaitu pengambilan sample darah dengan cara melubangi


pembuluh darh vena subcutis.
Tujuan Untuk dapat dilakuakan pemeriksaan Laboratorium.
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Peralatan 1. Sarung Tangan
2. Spuit
3. Kapas Alkohol
4. Torniquet
5. Plaster
6. Tabung EDTA/ Tabung Biasa
7. Alat hematologi (Sysmex)

Preosedur 1. Melakukan Anamnesa Data


2. Mencuci Tangan
3. Menempatkan alat kedekat pasien
4. Memberikan salam sebagai pendekatan
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien dan
keluaga pasien
6. Menanyakan kesiapan paasien
7. Menyiapkan spuit, kapas alcohol dan plaster
8. Memasang tourniquet di lengan pasien (3 jari di atas tekukan)
9. Meraba dan melihat vene cubiti, usap dengan kapas alkohol
10. Ambil darah, lapskan tourniquet dan plester pasien
11. Masukan ke tabung EDTA
12. Periksa
13. Mencatat hasil pemeriksaan
14. Mencuci tangan

3
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/2
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR
TanggalTerbit
PROSEDUR
1 JUNI 2015
OPERASIONAL
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan


komponen- komponennya. Darah terdiri dari bagian padat yaitu sl
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit dan bagian
cairan yang berwarna kekuningan yang disebut plasma. Pemeriksaan
hematologi rutin dapat menentuka kulaitas kesehatan.

Tujuan 1. Mendetksi kelainan hematologi (anemia dan leukemia) bila


timbul dugaan adanya jumlah dan fungsi dari sel darah.
2. Kelainan sistemik (hati dan ginjal) yang dapat mempengaruhi
sel darah baik bentuk maupun fungsinya.
3. Membatu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan
atau penurunan jumlah leukosit serta hitung jenisnya.
4. Mendeteksi beberapa penyakit pendarahan yang berkaitan
dengan kuantitas dan kualitas trombosit seperti demam
berdarah dan ITP

Kebijakan 1. Pasien Baru


2. Pasien Lama
Peralatan 1. Sarung Tangan
2. Spuit
3. Kapas Alkohol
4. Torniquet
5. Palster
6. Tabung EDTA
7. Alat hemetologi (sysmex)

Prosedur 1. Melakukan Anamnesa Data


2. Mencuci Tangan
3. Menempatkan alat kedekat pasien
4. Memberikan salam sebagai pendekatan
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien dan
keluaga pasien

4
6. Menanyakan kesiapan paasien
7. Menyiapkan spuit, kapas alcohol dan plaster
8. Memasang tourniquet di lengan pasien (3 jari di atas tekukan)
9. Meraba dan melihat vene cubiti, usap dengan kapas alkohol
10. Ambil darah, lapskan tourniquet dan plester pasien
11. Masukan ke tabung EDTA
12. Periksa
13. Mencatat hasil pemeriksaan
14. Mencuci tangan

5
MENGAMBIL SAMPEL URINE UNTUK
PEMERIKSAAN
No Dokumen No.Revisi Halaman
... 1/3
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Suatu tinadakan mengambilan sejumalah urine sebagai sampel untuk


pemeriksaan Laboratorium.
Tujuan 1. Mengambil sampel urine yang tidak terkontaminasi untuk
menganalisa urine rutin atau test diagnostic yang meliputi test
kultur dan sensitivitas.
2. Mengetahui adanya mikoorganisme dalam urine.

Kebijakan 1. Pasien Baru


2. Pasien Lama
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Bokal/ botol / wadah tempat sampel urine
2. Bokal/ botol/ wadah steril untuk pemeriksaan urine kultur dan
sensitivitas.
3. Bokal/ botol/ wadah bersih untuk pemeriksaan urine rutinatau
urine lengkap.
4. Handscoen bersih.
5. Pot/ urinal
6. Nierbeken/ bengkok.
7. Perlak/ alas
8. Etiket
9. Formulir pemeriksaan.
10. Menurt cara pengambilan sampel urine:
a. Melalui kateter:
Spuit 10 cc bila kateter mempunyai port menggunakan
jarum no 21 G atau 22 G.
Klem penjepit.
Kapas alcohol 70%.

b. Dengan cara mid stream:

6
Baskom berisi air hangat, sabun, waslap dan handuk.
Pinset steril dan kapas betadine.

B. Persiapan Klien:
Menjelaskan proedur dan tujuan dilakukannya pengambilan
sampel urine.

C. Persiapan pengambilan
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Melakukan pengambilan sampel urine:
a. Melalui kateter:
Mengklem selang urine bag selama kurang lebih 30 menit
Meletakkan perlak/ pengalas di bawah tempat
pengambilan urine.
Melakukan pengambilan urine:
1) Kateter dengan port.
a) Mendesinfeksi lokasi penusukan denagn kapas
alcohol 70%.
b) Menusukkan jarum dengan sudut 90 pada port.
c) Melakukan aspirasi urine sebanyak 3 5 cc untuk
pemeriksaaan kultur urine, atau 10 20 cc untuk
pemeriksaan urine lengkap.
d) Memindahkan urine dari spuit ke dalam bokal/ botol
steril.
2) Kateter tanpa port:
a) Membuka tutup bokal/ botol urine dan
meletakkannya di atas perlak/ pengalas.
b) Mendesinfeksi sambungan kateter selang urine
bag dengan kapas alkohol 70%.
c) Membuka sambungan tersebut dengan hati- hati,
pegang selang di atas sambungan 5 cc, jaga jarak
agar tidak terkontaminasi.
d) Memasukkan urine ke dalam bokal/ botol urine
(jangan sampai bersentuhan dengan ujung kateter).
e) Mendesinfeksi selang kateter dengan kapas alkohol
70% kemudian sambungkan kembali urine bag
dengan kateter.
f) Membuka klem penjepit.

7
b. Dengan cara mid stream:
Meletakkan perlak/ penagalas di bawah bokong klien ,
lepaskan pakaian bawah klien dan atur posisi yang sama
seperti membersihkan vulva/ perineum ( bila klien harus
dibantu).
Membersihkan daerah perineum dan alat genitalia dengan
menggunakan air hangat+ sabun dan washlap, kemudian
keringkan dengan handuk.
Membersihkan daerah meatus urethra eksternus dengan
menggunakan kapas betadine dan pinset steril.
Menganjurkan kepada klien untuk berkemih dan tamping
urine yang pertama keluar dalam pot/ urinal, kemudian
tamping urine yang keluar selanjutnya ke dalam bokal/
botol urine sampai 10-20 cc dan anjurkan klien untuk
menuntaskan berkemihnya ke dalam pot/ urinal.
Menempatkan bokal/ botol urine di tempat yang aman,
setelah urine untuk pemeriksaan ditampung.
Menutup bokal/ botol urine
Merapihkan klien dan alat.
Melepaskan handscoen.
Menempelkan etiket pemeriksaan urine pada bokal/ botol
urine, dan buatkan formulir pemeriksaannya.
Membuat formulir pemeriksaan.
Membawa sampel urine beserta formulir pemeriksaannya
ke Laboratorium.
Mengevaluasi hasil pemeriksaan Laboratorium untuk
mengetahui hasil test.
Mengobservasi karakteristik urine: warna, kepekatan dan
bau.
Mencatat hasil pemeriksaan.
Melaporkan hasil pemeriksaan.

8
MENGAMBIL SAMPEL FESES UNTUK
PEMERIKSAAN
No Dokumen No.Revisi Halaman
... 1/2
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Suatu tindakan pengumpulan bahan feses untuk analisis Laboratorium


Tujuan Mengetahui adanya kelainan feses.
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Botol yang telah disterilkan (tempat menampung specimen)
2. Label specimen
3. Lidi kapas
4. Format laboratorium
5. Baskom berisi air hangat
6. Sabun
7. Handuk
8. Washlap
9. Handscoen bersih
10. Masker
11. Pispot

B. Pengambilan Sampel
1. Mempersiapkan alat
2. Menyapa dan mengucapkn salam kepada pasien
3. Melakukan anamnesa
4. Mengecek persiapan kelengkapan alat
5. Menjelaskan prosedur kepada klien
6. Menutup sampiran atau sketsel
7. Mengatur posisi pasien
8. Menaruh pispot
9. Menyuruh pasien BAB di pispot
10. Mencuci tangan
11. Memakai sarung tangan

9
12. Mencuci dan mengelap daerah anus pasien
13. Mengambil sampel feses
14. Memberi label
15. Merapikan alat
16. Merapikan klien
17. Melepas sarung tangan
18. Mencuci tangan
19. Membawa sampel beserta formulir pemeriksaannya ke
laboratorium
20. Mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui hasil test
21. Mencatat hasil pemeriksaan
22. Melaporkan hasil pemeriksaan

10
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan sedimen urine merupakan pemeriksaan untuk mengetahui


unsur-unsur sedimen dalam urine.
Tujuan Mengetahui unsur-unsur sedimen dalam urine.
Kebijakan 1. Pasien lama
2. Pasien baru
Metode Carik celup
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel urine
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Centrifuge
5. Tabung centrifuge
6. Mikroskop
7. Pipet Pasteur

B. Pemeriksaan
1. Siapkan alat sesuai standar
2. Kocoklah botol urine agar sedimen bercampur dengan
cairan atas
3. Masukkanlah 7-8ml urine ke dalam tabung centrifuge dan
putarlah selama 5 menit dengan kecepatan 4000rpm
4. Tuanglah cairan atas keluar dari tabung dengan satu
gerakan yang cepat, kemudian tegakkanlah lagi tabung
hingga cairan yang masih melekat pada dinding mengalir
kembali ke dasar tabung. Sisa volume cairan dan sedimen
kira-kira ml
5. Kocoklah tabung untuk merespensikan sedimen
6. Dengan menggunakan pipet Pasteur taruhlah 1 tetes di atas
kaca objek kemudian tutup dengan kaca penutup
7. Periksa menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x
dan 40x
8. Laporkan pendapat mengenai unsure-unssur sedimen

11
PEMERIKSAAN URINE

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan untuk mengindetifikasi


zat-zat yang terdapat dalam urine
Tujuan Mengindetifikasi zat-zat yang terdapat dalam urine
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Manual Manual
Prosedur A. Pemeriksaan Alat dan Bahan
1. Sampel urine
2. Strip carik celup
3. Tissue

B. Pemeriksaan
1. Siapkan alat sesuai standar
2. Celupkan tes strip pada urine, angkat
3. Bersihkan sisa urine dengan menggunakan tissue
4. Amati terjadinya perubahan warna
5. Bandingkan dengan standar yang ada
6. Cata hasil dan laporkan

12
PEMERIKSAAN FAECES

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan faeces merupakan pemeriksaan untuk mengetahui adanya


sel-sel yang ada dalam faeces pasien
Tujuan Untuk mengetahui adanya sel-sel yang ada dalam faeces pasien
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Manual
Prosedur A. Persiapan alat dan bahan
1. Sampel faeces
2. Lidi
3. Kaca objek
4. Kaca penutup
5. Mikroskop
6. Eosin 1%

B. Pemeriksaan
1. Siapakan alat sesuai standar
2. Letakkan satu tetes eosin 1% pada kca objek
3. Ambil faeces dengan ujung lidi, ratakan
4. Tutup dengan kaca penutup
5. Periksa bawah mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
6. Catat hasil yang ditemukan dan laporkan

13
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan glukosa darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui


kadar gula darah dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar gula dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Fotometri
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel darah
2. Spuit
3. Tourniquet
4. Tabung reaksi
5. Kapas alcohol
6. Hansaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan Blanko, Standar, Sample masing-masing 1000ul
2. Masukan Standar10ul
3. Masukan Sample (Serum darah) 10ul
4. Inkuasi selama 10 menit dalam suhu kamar
5. Baca hasil

C. Interprestasi Hasil
1. Gula darah puasa: 70-100 mg/dl
2. Gula darah sewaktu: 70-150 mg/dl
3. Gula 2 Jam Pos Prandial: 100-150 mg/dl

14
PEMERIKSAAN BILLIRUBIN TOTAL

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan billirubin total adalah pemeriksaan untuk mengetahui


kadar billirubin total dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar Billirubin Total dalam darah
Kebijakan 1. Pasien Baru
2. Pasien Lama
Metode Fotometri
Prosedur A. Persiapa Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan blanko, sample masing-masing 1000ul
2. Masukkan dilluent 20ul ke dalam tabung 2, homogenkan
3. Inkubasi selama 5 menit
4. Masukan sample serum ke dalam masing-masing tabung
sebanyak 100ul lalu homogenkan
5. Inkubasi selama 10 menit suhu kamar
6. Baca hasil

C. Interprestasi Hasil
1. Bayi baru lahir s/d 5,00 mg/dl
2. 5 hari s/d 12 mg/dl
3. 1 bulan s/d 1,5
4. Dewasa s/d 1,1

15
PEMERIKSAAN BILLIRUBIN DIREK

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan billirubin direk adalah pemeriksaan yang mengetahui


kadar billirubin direk dalam tubuh seseorang.
Tujuan Untuk mengetahui kadar Billirubin Direk dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Fotometri
Prosedur A. Persiapa Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan Blanko, Sample masing-masing 1000ul
2. Masukkan Dilluent 20ul ke dalam tabung 2, homogenkan
3. Inkubasi selama 2 menit
4. Masukan sample serum ke dalam masing-masing tabung
sebanyak 100ul lalu homogenkan
5. Inkubasi selama 5 menit suhu kamar
6. Baca hasil

C. Interprestasi Hasil
1. s/d 0.25 mg/dl

16
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL TOTAL

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan cholesterol total adalah pemeriksaan untuk mengetahui


kadar lemak dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar Choleterol Total dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Fotometri
A. Persiapa Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

Prosedur B. Pemeriksaan
1. Siapkan blanko, sample masing-masing 1000ul
2. Masukan standard an sample serum masing-masing 10ul,
Homogenkan
3. Inkubasi selama 10 menit suhu kamar
4. Baca hasil

C. Interprestasi Hasil
1. <200 mg/dl

17
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan trigliserida adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar


triglisrida dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar Trigliserida dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Fotometri
Prosedur A. Persiapa Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan blanko, sample masing-masing 1000ul
2. Masukan standar dan sample serum masing-masing 10ul,
Homogenkan
3. Inkubasi selama 10 menit suhu kamar
4. Baca hasil

5. Interprestasi Hasil
1. Nilai normal 200 mg/dl

18
PEMERIKSAAN ASAM URAT (URIC ACID)

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan asam urat adalh pemeriksaan untuk mengetahui kadar


asam urat dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar Asam Urat dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Fotometri
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan blanko, sample masing-masing 1000ul
2. Masukan standar dan sample serum masing-masing 10ul,
Homogenkan
3. Inkubasi selama 20 menit suhu kamar
4. Baca hasil

C. Interprestasi Hasil
1. L: 3,4 7,0 mg/dl
2. P. 2,4 5,7 mg/dl

19
PEMERIKSAAN UREUM

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan ureum adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar urea


dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar Ureum dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Fotometri
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan blanko, sample masing-masing 1000ul
2. Masukan standar dan sample serum masing-masing 10ul,
Homogenkan
3. Inkubasi selama 20 menit suhu kamar
4. Baca hasil

C. Interprestasi Hasil
1. 10 50 mg/dl

20
PEMERIKSAAN CREATININ

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan creatinin adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar


creatinin dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar Creatinin dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Kinetik
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan blanko, sample masing-masing 500ul
2. Masukan standar dan sample serum masing-masing 50ul,
Homogenkan
3. Baca hasil (inkubasi di alat)

C. Interprestasi Hasil
1. 0,5 1,2 mg/dl

21
PEMERIKSAAN SGOT (AST)

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan SGOT adalah pemeriksaan untuk mengetahui fungsi hati


dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar SGOT dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Kinetik
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan Blanko,Standar, Sample masing-masing 500ul
(500ul R1 + 100ul R2 dihomogenkan kemudian diambil
kelebihan 100ul)
2. Masukan standar dan sample serum masing-masing 50ul,
Homogenkan
3. Baca hasil (inkubasi di alat)

C. Interprestasi Hasi
1. 0-31 U/L

22
PEMERIKSAAN SGPT (ALT)

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR
TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan SGPT adalah pemriksaan untuk mengetahui fungsi hati


dalam tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui kadar SGPT dalam darah
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Kinetik
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan Blanko,Standar, Sample masing-masing 500ul
(500ul R1 + 100ul R2 dihomogenkan kemudian diambil
kelebihan 100ul)
2. Masukan standar dan sample serum masing-masing 50ul,
Homogenkan
3. Baca hasil (inkubasi di alat)

4. Interprestasi Hasi
2. 0-32 U/L

23
PEMERIKSAAN MALARIA

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan untuk diagnosis penyakit


malaria pada tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui penyakit malaria pada tubuh seseorang
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Rapid Test
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel Darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung Reaksi
5. Kapas Alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan rapid malaria, teteskan 5ul sampel darah ke dalam
sumur sampel kemudian tambahkan 4 tetes buffer ke dalam
sumur buffer
2. Baca hasil setelah 20 menit

C. Interprestasi Hasil
1. Invalid = tidak ada garis yang muncul
2. Negatif = garis pada bagian control
3. Positif = muncul pada kedua garis test

24
PEMERIKSAAN WIDAL

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan widal adalah pemeriksaan untuk diagnosis penyakit yang


disebabkan oleh Salmonella typhi pada tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan Salmonella typhi
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Slide Slide
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sample darah
2. Spuit
3. Tourniquet
4. Tabung reaksi
5. Kapas alcohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan reagen Salmonella typhi O dan H, Salmonella
Parathypi AO, BO, CO, AH, BH, dan CH. Teteskan
masing-masing 1 tetes pada slide pemeriksaan widal
kemudian tambahkan serum 50ul.
2. Homogenkan dengan cara menggoyang slide secara
perlahan.
3. Baca hasil <2 menit

C. Interprestasi Hasil
1. Adanya aglutinasi yang terjadi menandakan hasil yang
positif pada test widal.

25
PEMERIKSAAN TUBEX TF

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan Tubex TF adalah pemeriksaan untuk diagnosis penyakit


typhoid pada tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui penyakit typhoid pada tubuh seseorang
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Rapid test
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sample darah
2. Spuit
3. Tourniquet
4. Tabung reaksi
5. Kapas alcohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan reagen Tubex TF beserta well. Teteskan 45ul
Brown Reagen ke dalam well kemudian tambahkan 45ul
serum, inkubasi 2 menit. Tambahkan 90ul Blue Reagen
kemudian homogenkan dengan cara menggoyang well
sudut 90.
2. Inkubasi, baca hasil setelah 5 menit.

C. Interprestasi Hasil
Hasil rujukan
1. <2 Negatif : tidak menunjukan infeksi Demam Tifoid Aktif
2. 3 Bordelin : pengukuran tidak dapat disimpulkan. Ulangi
pengujian apabila masih meragukan, lakukan sampling
ulang beberapa hari kemudian.
3. 4 Positif Lemah : menunjukan infeksi Demam Tifoid Aktif
4. 6-10 Positif : Indikasi kuat infeksi Demam Tifoid Aktif

26
PEMERIKSAAN NS1

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan NS1 adalah pemeriksaan untuk deteksi dini dan spesifik
infeksi dengue pada tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui infeksi dengue pada tubuh seseorang
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Rapid test
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sample darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung reaksi
5. Kapas alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan rapid NS1, teteskan serum sebanyak 1000ul ke
dalam rapid.
2. Baca hasil tepat 15 menit.

C. Interprestasi Hasil
1. Invalid : tidak ada garis yang muncul
2. Negatif : garis pada bagian kontrol
3. Positif : muncul pada kedua garis test

27
PEMERIKSAAN HbsAg ( CHROMATOGRAFI)

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan HbsAg adalah pemeriksaan untuk mengetahui penyakit


Hepatitis B pada tubuh seseorang
Tujuan Untuk mengetahui penyakit Hepatitis B pada tubuh seseorang
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Rapid test
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung reaksi
5. Kapas alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan rapid HbsAg, teteskan serum sebanyak 100ul.
2. Baca hasil tepat 15 menit

C. Interprestasi Hasil
1. Invalid = tidak ada garis yang muncul
2. Negatif = garis pada bagian kontrol
3. Positif = muncul pada kedua garis test

28
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/5
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 JUNI 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui


jenis golongan darah dan rhesus pada seseorang
Tujuan Untuk mengetahui jenis golongan darah dan rhesus pada seseorang
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Slide
Prosedur A. Pemeriksaan Alat dan Bahan
1. Sampel darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung reaksi
5. Kapas alkohol
6. Handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan slide beserta reagen golongan darah anti A, B, AB
dan D. Teteskan masing-masing 1 tetes pada slide
kemudian tambahan 1 tetes darah
2. Aduk perlahan kemudian baca hasil untuk menentukan
jenis golongan darah beserta rhesusnya.

C. Interprestasi Hasil
1. Golongan darah A : Adanya aglutinasi pada sel A dan AB
2. Golongan darah B : Adanya aglutinasi pada sel B dan AB
3. Golongan darah AB : Adanya aglutinasi pada sel A,B dan
AB
4. Golongan darah O : tidak ada aglutinasi pada sel A, B dan
AB
5. Rhesus (Anti D)
(+) = Adanya aglutinasi
(-) = tidak ada aglutinasi

29
PEMERIKSAAN HIV

No Dokumen No.Revisi Halaman


... 1/1
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juni 2015
dr.Hilmi K.Riskawa, SpA.M.Kes

Pengertian Pemeriksaan HIV adalah pmeriksaan untuk mengetahui Virus HIV


pada seseorang
Tujuan Untuk mengetahui Virus HIV pada tubuh seseorang
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Pasien lama
Metode Rapid test
Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sampel darah
2. Spuit
3. Torniquet
4. Tabung reaksi
5. Kapas alkohol
6. handsaplas

B. Pemeriksaan
1. Siapkan test device beserta serum/ plasma darah yang telah
dicentrifuge dan simpan di tempat rata dan kering.
2. Gunakan mikro pipet 25ul (serum/plasma), 50ul darah pada
sumur sampel.
3. Tambahkan 2 tetes (80ul) Buffer dan hidupkan timer
4. Baca hasil 5-20 menit (jangan dibaca lewat dari 20 menit)

C. Interprestasi Hasil
1. Invalid = tidak ada garis yang muncul
2. Negatif = garis pada bagian kontrol
3. Positif = HIV1 (garis test), HIV2 (garis test 2), apabila
kedua garis test muncul, maka hasil positif HIV 1 dan HIV
2, tapi lihat garis mana yang paling gelap atau tebal.

30

Anda mungkin juga menyukai