Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RSIA ANUGRAH KUBU RAYA


KEPUTUSAN

DIREKTUR RSIA ANUGRAH KUBU RAYA

NOMOR : …………/

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

DI RSIA ANUGRAH KUBU RAYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) ANUGRAH KUBU RAYA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan pada RSIA


Anugrah kubu raya, sejalan dengan peningkatan kedudukan, tugas
dan fungsinya sebagai RSIA, maka perlu disusun suatu organisasi
Rumah Sakit

b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan


dengan adanya buku pedoman tentang pengorganisasian Rumah
Sakit

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan;

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 1999 tentang


Perubahan atas UU No. 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
kepegawaian;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan
5. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No. 23 Tahun 2002 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Propinsi Jawa Timur.

Memperhatikan : Keputusan Direktur RSIA Anugrah kubu raya Nomor : ........... tentang
pemberlakuan pedoman pengorganisasian RSIA Anugrah kubu raya

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RSIA ANUGRAH TENTANG PEDOMAN


PENGORGANISASIAN RSIA ANUGRAH

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian RSIA Anugrah kubu raya sebagaimana


terlampir dalam keputusan ini.
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian RSIA Anugrah kubu raya sebagaimana dimaksud
dalam diktum kedua digunakan sebagai acuan bagi seluruh petugas RSIA
Anugrah kubu raya dalam penataan organisasi di RSIA Anugrah kubu raya
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : Kubu raya

PADA TANGGAL :

DIREKTUR RSIA ANUGRAH KUBU RAYA

dr. Hilmi K Riskawa,S.pa.M.Kes

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Rumah sakit ibu dan anak anugrah mulai beroprasi tahun 1995 dimana pada saat itu
sebelumnya masih merupakan praktek bidan swasta. Pada waktu itu, lahan praktek siswa bidan
yang ada hanya di RB Harapan Ibu dan RSUD Soedarso, karena siswa bidan kekurangan lahan
praktek sementara l;ahan ada, maka kami berinisiatif mendirikan klinik bersalin anugrah.
Sesuai dengan PERMENKES no.29 tahun 2005 dan sesuai dengan peraturan konsil kesehatan
kedokteran indonesia No.1 tahun 2002 tentang izin penyelenggaraan sarana kesehatan swasta
sesuai keputusan kepala dinas kesehatan no 441/21/yankes/XXI/2004 tentang izin operasional
bersalin, akhirnya berubah nama menjadi ”RUMAH BERSALIN ANUGRAH”. Pelayanan
kesehatan ini menjadi salah satu sarana pendidikan bagi mahasiswa Akbid , Akper, Nurse.
Tempat pelatihan bidan-bidan melakukan standarisasi asuhan persalinan normal (APN) bagi
bidan se-kalimantan barat, sampai saat ini. Mulai bulan agustus 2011 , RB Anugrah mendapat
ijin operasional menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Anugrah.

Pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah masalah yang sampai saat ini masih sulit
dipecahkan. Target penurunan angka kematian ibu dan bayi yang tidak tercapai pada tahun
2000, saat ini dicanangkan lagi menjadi tahun 2010, kemudian diundur lagi mejadi tahun 2015.

Unsur swasta harus terlibat dan pola pikir semua sektor yang berkaitan dengan faktor
tersebut harus berubah dan secara bersama-sama memecahkan masalah-masalah yang masih
rumit tersebut.

Oleh karena itu RSIA Anugrah Kuburaya dengan visi, misi, motto, falsafah dan
tujuannya bertekad ingin memberikan kontribusi dalam Pelayanan kesehatan ibu dan bayi
secara paripurna di Kabupaten Kuburaya dan sekitarnya.

2. Pengertian
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan :
a. Rumah Sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan
jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik
dan rehabilitatif untuk orang – orang yang menderita sakit, cidera, dan melahirkan.
b. Rumah sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada
satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya.
c. Struktur organisasi adalah struktur yang dibuat untuk menentukan tugas dan fungsi
dari masing – masing pemangku jabatan di suatu rumah sakit
d. Direktur adalah pemimpin dalam suatu organisasi rumah sakit yang mempunyai
tugas menyusun kebijaksanaan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi serta
melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas rumah sakit bersalin esto ebhu
sumenep sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
e. Komite Medis adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari
anggota staf medis fungsional, kemudian diusulkan ke yayasan untuk diberikan surat
keputusan
f. Komite Etik & Medico Legal adalah suatu unit yang dikelola untuk menangani
masalah kejadian / kasus medis, masalah etik / disiplin yang berpotensi menjadi
masalah hukum perdata atau pidana dan berimplikasi pada rumah sakit sebagai
entitas organisasi maupun pegawai rumah sakit, termasuk pimpinan rumah sakit
g. Komite Keperawatan adalah kelompok tenaga keperawatan yang anggotanya terdiri
dari staf keperawatan fungsional, diusulkan oleh Direktur kepada komisaris untuk
diberi surat keputusan.

3. Tujuan

a. Menentukan struktur organisasi secara jelas di RSIA Anugrah kuburaya


b. Mendeskripsikan tentang tugas dari masing masing pemangku jabatan dalam
struktur organisasi

4. Ruang Lingkup
a. Pedoman ini ditetapkan kepada semua pemangku jabatan yang berada dalam
struktur organisasi di RSIA Anugrah Kubu Raya.
b. Pelaksana pedoman ini adalah pemangku jabatan pada struktur organisasi di RSIA
Anugrah Pontianak
5. Prinsip
a. Semua pemangku jabatan dalam Struktur organisasi diharapkan mengetahui semua
uraian yang tugas yang dibebankan kepada setiap pemangku jabatan dalam
Struktur organisasi.
b. Semua pemangku jabatan dalam Struktur Organisasi diharapkan dapat
menjalankan tugas yang dibebankan kepada setiap pemangku jabatan dalam
Sruktur Organisasi sesuai kewenangannya.
c. Semua pemangku jabatan yang ditetapkan di Struktur Organisasi dipilih
berdasarkan kemampuannya untuk mengemban tugas yang dibebankan kepada
masing masing individu.

BAB II

GAMBARAN UMUM RSIA ANUGRAH KUBURAYA


1. Nama Rumah Sakit : RSIA ANUGRAH KUBURAYA
2. Alamat : : Jl. Sui raya dalam no 43 Kuburaya
Telp. : (0561)721176

Fax : (0561)6714113

Website : www.rsiaanugrah.com

Email : rsia_anugrah@yahoo.com

3. Nama Direktur : dr.Hilmi K riskawa,S.pa.M.Kes


4. Status Kepemilikan : Perseorangan
5. Type Rumah Sakit : Tipe E (ibu dan anak)
6. Nomor Registrasi : 61120025
7. Nomor Ijin operasional :
8. Tanggal ijin operasional :
9. Luas lahan :
10. Luas bangunan Lantai I :
11. Luas bangunan Lantai II :
12. Jumlah tempat tidur : 32
13. Standar kualitas pelayanan RS : adalah standar akreditasi dari KARS.
Status akreditasi dan masa berlaku : Persiapan Akreditasi versi 2012

Katagori kelulusan tingkat dasar, 15 bab, yang terdiri dari :

4 bab digolongkan major dan 11 bab digolongkan minor.

14. Unit pelaksana fungsional :


a. Unit Rawat Jalan
b. Unit Rawat Inap
c. Unit Kamar Bersalin
d. Unit Kamar Operasi dan Recovery Room
e. Unit Ruang Perinatologi
f. Unit Gawat Darurat
g. Unit Ruang anak
15. Unit Penunjang :
a. Unit Rekam Medik
b. Unit Farmasi
c. Unit Gizi
d. Unit Loundry dan Cleaning Service
e. Unit Pelayanan Ambulance
f. Satpam
16. Bagian Administrasi, Keuangan dan Ketatausahaan.
17. Unit Usaha.
18. Sistim Pembuangan Air Limbah (IPAL) :
Teknologi Biofilter Aerobik anAerobik

Rechek setiap 6 bulan Oleh : Kementerian Kesehatan RI, Dirjen P3L

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit


Menular, Surabaya.

19. Tugas Pokok Dan Fungsi RSIA Anugrah Pontianak

RSIA Anugrah Kuburaya merupakan rumah sakit khusus Ibu Bersalin, Penyakit
Kandungan, dan perawatan anak Mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan
paripurna kepada Masyarakat di Kabupaten kubu Raya dan sekitarnya.

Dalam mengemban fungsi tersebut di atas, RSIA Anugrah Kuburaya mempunyai tugas
pokok berupa :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.


2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan agar bisa memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bermartabat.
3. Menyediakan gedung sarana pelayanan yang nyaman memenuhi keinginan klien serta
didukung peralatan medis dan non medis yang standar.
20. Struktur Organisasi dan Manajemen
Struktur organisasi RSIA Anugrah kuburaya, sebagai pemilik komisaris adalah
Hj.Sundus,Amd.Keb . RSIA Anugrah Kubu Raya dipimpin oleh Direktur, dibantu oleh
penasihat, komite medik, wakil direktur, dan kepala bidang.

BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN RSIA ANUGRAH
KUBURAYA

1. VISI :
Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang memberikan pelayanan terbaik, mandiri dan
mampu bersaing di era globalisasi.

2. MISI :
Melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan dan pendidikan yang berkelanjutan
terhadap karyawan agar mampu memberikan pelayanan yang profesional dan
berkualitas.

3. TUJUAN
Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan paripurna sesuai standar
pelayanan yang tetap mengutamakan kesehatan serta kepuasan Ibu, anak dan keluarga.

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSIA ANUGRAH KUBURAYA

Dok. Terlampir

BAB V
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. KOMISARIS
a. Komisaris adalah pemilik dari Rumah sakit
b. Komisaris bertugas memberikan pengawasan dan nasihat kepada direktur rumah sakit.

2. DIREKTUR
a. Direktur adalah Pimpinan RSIA Anugrah Kubu Raya yang bertugas dan bertanggung
jawab kepada komisaris.
b. Direktur RSIA Anugrah Kubu Raya mempunyai tugas memimpin menyusun
kebijaksanaan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan
pengendalian terhadap pelaksanaan tugas RSIA Anugrah Kubu Raya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Lingkup tugas dan fungsi direktur meliputi penyelenggaraan :
- Medis
- Administrasi Umum
- Administrasi Keuangan
- Hubungan Masyarakat
d. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut pada butir 2 diatas, direktur dibantu oleh
:
a. Kepala Bidang serta Sub Bagiannya
b. Penasihat
c. Komite Medis
3. PENASIHAT

4. KOMITE MEDIK
a. Kepala Seksi Komite Medis dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
Direktur.
b. Seksi Komite Medis mempunyai tugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan penunjang medis di RSIA Anugrah Kuburaya
c. Kegiatan pelayanan Komite medis meliputi :
- Pemantauan, pengawasan dan pemeliharaan instalasi rekam medis.
- Pemantauan dan pengawasan terhadap pelayanan kefarmasian.
- Pemantauan dan pengawasan terhadap pelayanan gizi dan dapur.
- Pemantauan dan pengawasan terhadap laboratorium.
- Pemantauan dan pengawasan terhadap radiologi.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang
tugasnya.
5. WAKIL DIREKTUR PELAYANAN
a. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas merumuskan
kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina, dan
mengendalikan kegiatan pelayanan medik, pelayanan diagnostik dan khusus, dan
keperawatan, serta Instalasi di bawah koordinasinya.
b. Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang pelayanan medik,
pelayanan diagnostik khusus, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya
perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, pelayanan diagnostik khusus,
keperawatan dan instalasi dibawah koordinasinya.
c. Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik, pelayanan diagnostik khusus,
keperawatan dan instalasi dibawah koordinasinya.
d. Pengkoordinasian dan sinkronisasi pelayanan medik dan keperawatan dengan instalasi
komite dan staf fungsional dan/atau instansi lainnya.
e. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelayanan medik, pelayanan diagnostik
khusus, keperawatan dan instalasi dibawah koordinasinya
f. Pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah koordinasinya
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

f. KEPALA BAGIAN UMUM

1. Kepala Bagian Umum dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada


Direktur RSIA Anugrah Kuburaya.
2. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan yang meliputi tata usaha
kepegawaian, perlengkapan kantor, surat menyurat kearsipan dan urusan rumah tangga
serta program, peraturan perundang-undangan kehumasan dan perpustakaan serta
pelaporan, keuangan, tenaga kerja dan rekam medis.
3. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud pada ayat (2), Bagian Umum mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan urusan kepegawaian.
b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan kantor
c. Pelaksanaan urusan surat menyurat dan kearsipan
d. Pembuatan program.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai dengan
bidangnya.
4. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan di bagian
umum dan tata usaha.
5. Bagian Umum dan Tata Usaha meliputi sub bagian, antara lain :
a. Sub Bagian Keuangan
b. Sub Bagian Sarana, Tata Usaha dan Tenaga Kerja
c. Sub Bagian Perencanaan dan Rekam Medis
d. Sub Bagian Humas
6. Melaksanakan hubungan fungsional dengan kepala sub bagian dan kepala seksi-seksi
yang lain.
7. Menyusun sistem dan prosedur untuk pelaksanaan kegiatan di bagian umum.
8. Merencanakan aktivitas rumah sakit yang berhubungan dengan bagian umum.
9. Memberikan usulan pengembangan kemajuan di bagian umum.
10. Memberikan bimbingan, petunjuk serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
staf di bagian umum.
11. Mengumpulkan data dan laporan serta menyusun laporan tentang kegiatan rumah
sakit setiap bulan.
12. Menyusun dan Melaksanakan perundang-undangan serta perizinan rumah sakit.
13. Membuat anggaran belanja untuk kebutuhan di bagian umum.
14. Mengadakan dan memimpin rapat pada bagian umum.
15. Melaksanakan orientasi terhadap tenaga baru.
16. Menilai kondiute staf yang menjadi tanggung jawabnya.
17. Mengawasi dan mengevaluasi tugas dan absensi staf yang menjadi tanggung
jawabnya.

g. BENDAHARA
1. bagian keuangan mempunyai tugas membantu Direktur dan Kepala Bagian Umum
dalam merencanakan, mengkoordinasikan, memimpin, mengawasi dan mengevaluasi,
memperjelas proses akutansi dalam hal ini meliputi pencatatan, pengelompokan,
pengikhtisaran dan pelaporan data keuangan atas mobilisasi dana.
2. Bagian Keuangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala
bagian.
3. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Menyusun anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit.
b. Menyusun kebijaksanaan pengelolaan dan pengurusan keuangan rumah sakit.
c. Menyusun kebijaksanaan pengawasan pengelolaan rumah sakit.
d. Menyusun kebijaksanaan pengelolaan dan pengurusan administrasi pasien.
e. Menyusun kebijaksanaan tugas-tugas yang dibebankan kepada Kepala Sub Bagian
Keuangan.
4. Lingkup tugas dan fungsi Kepala Bagian Keuangan meliputi :
a. Unit Akutansi
b. Unit administrasi Pasien
c. Unit Pembelian Non Medis
d. Unit Logistik / Inventaris
e. Unit Pajak
5. Untuk melaksanakan tugasnya, Bagian Keuangan dibantu oleh kepala seksi
6. Mentaati dan melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan oleh
Direktur.
7. Membina kerjasama yang baik antar Bagian dan staf.
8. Merencanakan aktivitas rumah sakit yang berhubungan dengan manajemen keuangan.
9. Mengkoordinir evaluasi pelaksanan anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit
dengan membuat ” Plan Of Action” atas program dan anggaran serta laporan
perbandingan pendapatan biaya.
10. Memberikan usulan pengembangan kemajuan bidang keuangan.
11. Menerima dan menyelesaikan / memutuskan persoalan dan usul-usul yang timbul.
12. Pembinaan dan pengembangan kemampuan staf.
13. Menyiapkan dan mengelola bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Rumah Sakit, koordinasi dengan instansi / lembaga lain dalam penggalian
dana.
14. Menyusun daftar isian kegiatan dan daftar isian proyek serta pertanggung jawaban
keuangan dan laporan hasil mobilisasi dana rumah sakit.
15. Melaksanakan verivikasi laporan keuangan, pembukuan dan pencatatan keuangan
yang lainnya.
16. Menghimpun data penyusunan perubahan anggaran keuangan rumah sakit.
17. Mengelola gaji pegawai dan pemberian hak keuangan pegawai.
18. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala sub bagian keuangan
sesuai dengan bidang tugasnya.
19. Melakukan hubungan fungsional dengan bagian dan seksi lain.

h. KEPALA BIDANG PELAYANAN

1. Kepala Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas membantu direktur dalam


menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis pada instalasi
rawat inap, rawat jalan, rawat darurat, perawatan intensif dan kamar operasi,
menggerakkan dan mengevaluasi kegiatan di bidang medis.
2. Kepala Seksi Pelayanan Medis dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada direktur.
3. Lingkup dan fungsi Kepala Seksi Pelayanan Medis meliputi seksi-seksi :
a. Instalasi gawat darurat
b. Instalasi rawat jalan
c. Instalasi kamar operasi
4. Kepala Seksi Pelayanan Medis bertanggung jawab atas :
a. Kelancaran tugas dibagian rawat jalan, perawatan, penunjang medis.
b. Penjagaan mutu pelayanan kesehatan
c. Pembinaan pengembangan kemampuan staf
5. Mentaati dan melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan oleh
direktur.
6. Membina kerjasama yang baik antara kepala seksi dan staf.
7. Merencanakan aktivitas rumah sakit yang berhubungan dengan bidang medis.
8. Memberikan usulan pengembangan kemajuan bidang medis.
9. Menerima dan menyelesaikan / memutuskan persoalan dan usul-usul yang timbul.
i. KEPALA INSTALASI RAWAT JALAN

1. Kepala instalasi rawat jalan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
seksi pelayanan medis.
2. Rawat jalan mempunyai tugas membantu kepala seksi pelayanan medis dalam
mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan dan kelancaran pelayanan pasien
dibagian rawat jalan.
3. Lingkup tugas dan fungsi kepala Instalasi Rawat Jalan meliputi :
a. Unit rawat jalan klinik umum
b. Unit rawat jalan KIA
c. Unit rawat jalan spesialis
4. Memberikan usulan pengembangan kemajuan pelayanan di bagian rawat jalan.
5. Menyusun dan mengkoordinasi Plan Of Action bagian rawat jalan.
6. Memberikan bimbingan petunjuk serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
staf.
7. Berpandangan luas dalam menghadapi permasalahan dibagian rawat jalan.
8. Mengawasi dan melaksanakan kebijaksanaan dari Kepala Seksi Pelayanan Medik.
9. Mengkoordinir dan mengadakan evaluasi kegiatan pelayanan dibagian rawat jalan
10. Melaporkan hasil kegiatan secara berkala sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.

j. KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

1. Kepala instalasi rawat inap dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kepala Seksi Keperawatan.
2. Kepala instalasi rawat inap mempunyai tugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan keperawatan di rumah sakit.
3. Lingkup tugas dan fungsi kepala instalasi rawat inap meliputi:
a. Unit rawat inap obgyn
b. Unit rawat inap anak
c. Unit ICU / IUPI / RR
d. Unit kamar bayi
e. Unit kamar bersalin
4. Untuk pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut pada butir 1 diatas, kepala instalasi rawat
inap dibantu oleh wakil kepala instalasi.
5. Menyusun dan membuat Plan Of Action ( POA ) instalasi rawat inap.
6. Mengatur ketertiban dan kelancaran kemajuan pelayanan keperawatan serta
berpandangan luas dalam menghadapi permasalah di instalasi rawat inap.
7. Memberikan bimbingan, petunjuk serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
staf.
8. Membantu kepala seksi keperawatan dalam penyusunan standart kebutuhan bagian
perawatan tentang barang-barang farmasi yang ada hubungannya dengan
keperawatan, logistik, tenaga keperawatan meliputi kuantitas.
9. Mengendalikan pendayagunaan peralatan secara efektif dan efisien.
10. Memberikan saran yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan.
11. Menampung dan menanggulangi masalah yang ada dan menerima usulan dari bawah.
12. Mengadakan supervise segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan
keperawatan.
13. Menerima, menyusun dan meneruskan laporan hasil kegiatan perawatan termasuk
peristiwa penting kepada kepala instalasi keperawatan secara berkala dan rutin.
14. Mengadakan koordinasi dengan instalasi terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pelayanan keperawatan.
15. Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan secara berkala atau sewaktu-waktu
jika diperlukan.

k. KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT

1. Kepala Instalasi Gawat Darurat dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab


kepada kepala seksi pelayanan medis.
2. Mengatur dan mengadakan pelayanan kasus kegawat daruratan medik dan bedah.
3. Mengelola secara profesional penyelenggaraan pelayanan gawat darurat.
4. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang professional
dan bermutu.
5. Bertanggung jawab atas organisasi personalia dan administrasi / logistik di instalasi
gawat darurat.
6. Bertanggung jawab atas inventaris medis dan non medis.
7. Melakukan evaluasi atas prestasi kerja dokter dan perawat di Instalasi Gawat Darurat.
8. Mengawasi dan melaksanakan kebijakan dari kepala seksi pelayanan medis.
9. Mengawasi dan meneliti pencatatan dan administrasi gawat darurat.
10. Mengawasi terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional dan bermutu
mencakup kelancaran tugas jaga dokter dan perawat, penjagaan mutu pelayanan
kecepatan dan ketepatan tindakan, tersedianya sarana untuk kepentingan pelayanan,
pengaturan pendayagunaan ambulance untuk kepentingan pasien secara efektif dan
efisien.
11. Menyusun dan memberikan laporan berkala / bulanan mengenai kegiatan pelayanan
medis di Instalasi Gawat Darurat.
12. Memberikan saran kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis untuk peningkatan mutu
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.

l. UNIT FARMASI

1. Kepala unit farmasi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala
seksi penunjang medis.
2. Kepala unit Farmasi mempunyai tugas :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan serta mengendalikan kegiatan instalasi farmasi
sesuai dengan ketentuan pelaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Seksi Penunjang
Medis.
b. Mengatur ketertiban dan kelancaran serta kemajuan pelayanan dari instalasi
farmasi.
c. Berpandangan luas dalam menghadapi permasalahan di unit farmasi.
d. Penanggung jawab tehnis kefarmasian dan pengelolaan instalasi farmasi termasuk
didalamnya melaksanakan kegiatan penyimpanan dan pendistribusian obat dan alat
kesehatan.
e. Membuat perencanaan dan pengadaan obat dan alat kesehatan.
f. Melaksanakan pembelian obat dan alat kesehatan.
g. Memberikan bimbingan dan meningkatkan ketrampilan staf yang dibawahnya dan
tugas-tugas lain yang dibebankan kepada Kepala Seksi Penunjang Medis.
h. Pengawasan dan evaluasi
i. Pengawasan pembuatan obat-obatan
j. Pengawasan terhadap kualitas obat digudang medis
k. Pengawasan evaluasi bulanan, antara lain : resep masuk, laporan pendapatan dan
biaya, permintaan dan pembelian obat serta alat kesehatan.
l. Membuat laporan pemakaian narkotik dan psikotropik.
m. Menyusun dan memberikan laporan berkala dan laporan mengenai masalah-
masalah khusus yang penting kepada Kepala Seksi Penunjang Medis mengenai
kegiatan instalasi farmasi.
m. KEPALA UNIT GIZI

1. Mentaati dan melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan oleh
Kepala Seksi Penunjang Medis.
2. Membawahi staf pelaksana konsultasi dan evaluasi serta pengelolaan dan penyaluran.
3. Bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Penunjang Medis.
4. Membina kerjasama yang baik antar instalasi kerja.
5. Mengelola dapur dan gizi yang meliputi pengolahan dan penyaluran makanan
6. Mengelola konsultasi dan evaluasi medis.
7. Mengelola administrasi dapur gizi.
8. Pembinaan dan pengembangan kemampuan staf.
9. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bawahannya.
10. Bertanggung jawab terhadap penjagaan mutu gizi dan penampilan makanan yang
dihidangkan.
11. Bertanggung jawab terhadap penjagaan kelancaran pelayanan dapur gizi.
12. Menjaga / memelihara kebersihan, kerapihan dan keindahan ruangan instalasi
pelayanan gizi.
13. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan staf yang dibawahinya.
14. Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan instalasi pelayanan gizi secara berkala
atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
15. Membuat laporan berkala tentang kegiatan instalasi pelayanan gizi.

n. BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA

1. Membuat surat perjanjian kerja bagi tenaga kontrak yang diterima sebagai tenaga
kontrak.
2. Membuat surat keputusan pengunduran diri bagi tenaga kontrak yang akan
mengundurkan diri.
3. Menerima surat dari instansi lain dengan membubuhi tanda tangan sebagai bukti
penerimaan.
4. Mengklasifikasikan surat dinas dengan memisahkan menurut jenis dan sifat surat.
5. Mengagendakan surat dinas dengan mencatat nama intansi pengirim, nomor dan
tanggal serta pokok masalah ke buku agenda / lembar disposisi.
6. Menyampaikan surat dinas kepada Direktur dengan melampirkan formulir disposisi
untuk diketahui dan mendapat arahan lebih lanjut.
7. Menyampaikan surat dinas sesuai dengan prosedur yang berlaku secara tertib dan
teratur.
8. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan tata usaha RS.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

BAB VI
PENUTUP

Pedoman pengorganisasian ini disusun dengan harapan dapat memberikan kesamaan


pemahaman seluruh petugas RSIA Anugrah Kuburaya dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab di RSIA Anugrah Kuburaya.

Anda mungkin juga menyukai