NIM : P01720322091
KELAS : 1 B
2022/2023
PRINSIP – PRINSIP FISIKA DALAM PEMELIHARAAN ALAT
mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, serta
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh (PP
menkes RI no 23 tahun 1992).
1. Fungsinya
2. Sifat pemakaiannya
3. Kegunaannya
4. Umur peralatan
1. Peralatan medis
• Utensilen.
3. Alat laboratorium.
• Perawatan alat berarti melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya
Caranya
1. Secara fisik pemanasan basah
4. Secara kimia
Teknik aseptic
Teknik panas basah
Tehnik ultraviolet
1. Hindari dari goncangan. Karena mengingat peralatan elektronika sangat peka terhadap
goncangan.
2. Hindari menggunakan peralatan dari medan magnet yg kuat agar sensitifitas tidak berubah.
3. sebaiknya menggunakan suhu ruangan antara 180˚C – 250˚C karena alat tidak tahan pada suhu di
atas 250˚C.
5. selain itu, Pengetahuan dan ketrampilan dlm penggunaan alat juga sangat penting diketahui,
untuk meminimalisir terjadinya kerusakan.
2. Gunting
• Gunting adalah alat mekanik yang terbuat dari logam yang digunakan untuk memotong.
• Oleh Karena bahan bakunya dari logam, maka sering menyebabkan karatan.
3. Harus bebas dari kotoran/debu yang melekat kemudian diolesi dgn minyak baik minyak oli,
minyak rem atau parafin
Karena alat ini terbuat dari bahan karet, sehingga menyebabkannya mudah sekali meleleh dan
melengket jika disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan, maka harus dilakukan perawatan, diantaranya:
Tabung reaksi yaitu bahan gelas yang dipakai dalam laboratorium medis, yang fungsinya untuk
mereaksikan zatzat kimia dalam skala kecil/jumlah yang sedikit.
Kelemahan dari tabung ini mudah pecah, mudah tumbuh jamur sehingga dapat mengganggu daya
tembus sinar, dan biasanya mudah timbul goresan bila dibersihkan dengan kain katun. 11 lanjutan
Merupakan alat kesehatan yang terbuat dari bahan baku gelas. Biasanya digunakan untuk
melahirkan kepala janin, yang ditempelkan pada kulit kepala janin dari rahim seorang ibu yang
masih memiliki tenaga meneran.
Alat ini terdiri dari cawan penghisap, botol penghisap, dan pompa penghisap.
Karna alat ini terbuat dari bahan baku gelas, jadi pada dasarnya sama dengan cara pemeliharaan
tabung reaksi.
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Interpensi/ perencanaan
4. Implementasi/ Tindakan
5. Evaluasi.
Pengkajian
1. Termometer Merupakan alat untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.
Termometer yang paling umum digunakan yaitu termometer air raksa. Prinsip dasar dari termometer ini
yaitu proses pemuaian yang merupakan indeks temperatur. Air raksa akan membeku pada suhu -400C
dan titik uapnya berkisar diatas 3600C.
2. Stetoskop .Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan detak jantung, mendengarkan bising
usus, dan biasanya juga digunakan oleh perawat ketika mengukur tekanan darah pasien. Pada
penggunaan alat ini berlaku hukum / Azas Doppler, yang mana sumber bunyinya adalah detak jantung/
suara bising usus dan perawat sebagai pengamat.
3. Alat-alat lain yang menggunakan prinsip fisika dalam proses pengkajian seperti tensimeter.
Diagnosa
1. USG.
Lewat USG dokter bisa melihat kelainan-kelainan di rahim ibu, misalnya mendiagnosa adanya kista,
myoma atau lainnya. Manfaat lain pemeriksaan USG untuk mendeteksi apakah kehamilan terjadi di
dalam atau di luar kandungan. Prinsip USG adalah menggunakan bunyi berfrekuensi tinggi sehingga
komplikasi di dalam rahim dapat segera diketahui. Dengan teknologi gelombang bunyi berfrekuensi
tinggi dok¬ter dapat mengukur janin agar tanggal persalinan diketahui, melihat jumlah janin yang ada di
rahim, serta melihat posisi janin dan letak plasenta.
2. CT Scan
CT Scan adalah singkatan dari Computerized Tomography Scan, suatu alat pencitraan
atau prosedur medis untuk menggambarkan bagian-bagian tubuh tertentu
menggunakan bantuan sinar-X khusus. Dibandingkan dengan foto rongsen, CT scan
lebih detil karena mengambil gambar dari potong-potongan organ yang diperiksa.
CT Scanner menggunakan cincin yang berputar untuk mengambil gambar sinar-X dari
semua sudut. Komputer kemudian menggabungkan gambar-gambar ini untuk
memisahkan sinyal dari tulang, organ, dan pembuluh darah yang berbeda.
Kemudian CT Scanner menciptakan irisan gambar setebal satu dan sepuluh milimeter,
menunjukkan bagian dalam tubuh dalam penampang melintang. Selama pemindaian,
sebuah meja menggeser pasien melalui ring, menangkap lebih banyak irisan gambar.
Kemudian komputer menumpuknya untuk membuat gambar 3D dari organ dalam.
Hasilnya adalah gambar bagian dalam tubuh dengan resolusi yang jauh lebih tinggi.
Garis besar jaringan lebih jelas daripada sinar-X normal, dan bentuk 3D
memungkinkan profesional medis untuk melihat kelainan.
Bahan kimia penyerap sinar-X yang disebut zat kontras dapat membuat gambar
menjadi lebih jelas. Misalnya, yodium yang disuntikkan ke dalam darah dapat
mengungkapkan garis besar pembuluh darah, menunjukkan gumpalan. Barium yang
tertelan dalam makanan atau minuman dapat menonjolkan garis besar sistem
pencernaan, serta mengungkapkan tumor.
Meskipun sinar-X memberikan sejumlah kecil radiasi pengion, yang mana dapat
merusak sel, namun manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya
3. MRI
• Prinsip kerja Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah dengan memberi medan magnet yang kuat di
sekitar tubuh pasien sehingga inti-inti atom hidrogen dalam tubuh akan berotasi.
• MRI kemudian akan memancarkan signal frekuensi radio yang diserap oleh inti hidrogen dan
melepaskan sinyal yang ditangkap oleh antena. Hasil MRI akan diolah oleh komputer menjadi bentuk
radiograf.
• MRI dapat digunakan untuk melihat bagian tubuh yang tidak terlihat oleh X-ray, CT Scan, dan
Ultrasound.