Anda di halaman 1dari 13

Modifikasi Sterilisator Kering dan Ozon Dengan Tampilan Suhu dan Timer

Berbasis Mikrokontroller At 89s51


(Eka Widya Saputra,Syaifuddin,Torib Hamzah)

Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya


Jl.Pucang Jajar Timur No.10 Surabaya

ABSTRAK

Sterilisator/sterilizer merupakan peralatan pendukung dalam dunia medis yang berfungsi sebagai
penyeteril peralatan medis. Fungsi dari sterilisator ozon untuk mensterilkan bahan - bahan yang tidak tahan
panas. Sedangkan sterilisator kering berfungsi untuk mensterilkan instrumentasi. Kedua sterilisator ini
bekerja untuk membunuh kuman, virus atau bakteri yang menempel di instrumentasi. Jika kita memilih
sterilisator ozon maka pesawat di ON kan. Kemudian kita tekan start, display akan menampilkan waktu
yang telah ditentukan yaitu 15 menit. Waktu akan menghitung mundur, waktu habis buzzer bunyi maka
sterilisasi selesai. Begitu juga pada sterilisator kering, tekan start display akan menampilkan suhu dan
waktu. Dimana suhu maksimal 125 Derajat Celcius dan waktu selama 60 menit. Apabila suhu tercapai,
waktu akan menghitung mundur jika waktu habis, buzzer bunyi, sterilisasi selesai. Alat yang penulis buat ini
digunakan pada ruangan Poli Gigi.
Alat sterilisator ini diambil dari Rumah Sakit DR.Moh Saleh Probolinggo dimana alat ini tidak ada
tampilan suhu dan waktu. Alat ini masih menggunakan thermostart sebagai pengontrol suhu dan waktu.
Sebelumnya Rangkaian Kontrol Sistemnya rusak.
Penulis memodifikasi alat ini dengan menggunakan Mikrokontroller sebagai pengolah data yang
diterima dari ADC kemudian ditampilkannya suhu dan waktu pada display. Sehingga bisa melihat beberapa
suhu dan waktu yang ditentukan dari masing – masing sterilisator.
Dari setiap hasil pengukuran pada sterilisator ozon. Rata-rata yang didapat dari hasil
pengukuran dengan Stopwatch adalah 14 menit 32 detik, errornya adalah 4.53%. Rata-rata pengukuran
suhu di thermometer pada sterilisator kering dengan suhu 125 derajat adalah 12 5.2 derajat Celcius ,
Error suhu adalah 0.16% . Sedangkan error waktu untuk sterilisasi kering adalah 3.30%.
Berdasarkan hasil perencanaan dan pembuatan modul tentang sterilisasi kering dilengkapi dengan
sterilisasi ozon maka secara umum disimpulkan bahwa alat ini layak pakai.

Kata Kunci Sterilisator Kering dan Sterilisator Ozon, timer , suhu

BAB I pusat medis dapat memberikan pelayanan


PENDAHULUAN yang baik dan cepat pada pasien.
Pesawat ini merupakan peralatan
1.1. Latar Belakang medis yang digunakan untuk mensterilkan
Kemajuan teknologi yang alat-alat instrumentasi serta bahan yang
meliputi segala bidang seperti sekarang ini tidak tahan panas yang diatur oleh suhu
sangatlah penting adannya suatu inovasi dan waktu pensterilan. Penulis berharap
dibidang teknologi yang sudah ada dan alat yang akan dibuat ini memberi
masih efektif digunakan sehingga sumbangan yang berarti didunia kesehatan
memberikan kemudahan dalam pengguna khususnya di Rumah Sakit Dr. Mohamad
ataupun keamanan dari pengguna Saleh Probolinggo.
teknologi tersebut.Salah satu dari inovasi 1.2 Batasan Masalah
teknologi dibidang kesehatan adalah Masalah yang dibatasi pada alat ini
modifikasi alat sterilisasi kering menggunakan waktu pada sterilisator
dilengkapi sterilisasi ozon dengan ozon selama 15 menit dan rangkaian suhu
tampilan timer dan suhu berbasis 125 derajat pada sterilisator kering selama
Mikrokontroller yang didapat dari Rumah 60 menit.
Sakit Dr. Mohamad Saleh Probolinggo.
Modifikasi yang dilakukan bertujuan 1.3 Rumusan masalah
untuk memudahkan mensterilkan bahan Perumusan masalah yang didapat
medis(bahan-bahan yang tidak tahan adalah “dapatkah memodifikasi alat
panas) dan instrument. Alat ini digunakan sterilisasi ozon dan sterilisasi kering
untuk tindakan yang cepat biasanya di berbasis mikrokontroller yang didapat
ruang poli gigi sehingga rumah sakit atau dari rumah sakit Dr. Mohamad Saleh
Probolinggo ditambahkan tampilan timer kalinya secaara aseptik, sesungguhnya hal
dan suhu?” demikian telah menggunakan salah satu
cara sterilisasi, yaitu pembakaran.
1.4 Tujuan Sterilisasi sendiri merupakan metode
1.4.1 Tujuan Umum praktis yang dirancang untuk
Memodifikasi alat membersihkan dari mikroorganisme, atau
sterilisasi dengan menggunakan sengaja untuk menghambat
ozon untuk mensterilkan bahan pertumbuhannya, yang nyata dari
medis(bahan plastik) dan kepentingan dasar di banyak keadaan.
sterilisasi kering untuk sterilisasi Cara kerja sterilisasi adalah cara kerja agar
instrument. terhindar dari kontaminasi, cara kerja
1.4.2 Tujuan Khusus steril ini di gunakan pada pembuatan
1.4.2.1 Membuat rangkaian media, pemeriksaan kultur dan pembuatan
pemanas 125 Derajat preparat. Steril sendiri merupakan keadaan
Celcius untuk sterilisator bebas dari pertimbuhan mikroba beserta
kering sporanya dan pada prakteknya kita
1.4.2.2 Membuat rangkaian berbicara sterilisasi sebagai proses
mikrokontroller pembunuhan seluruh oirganisme yang ada
AT89S51 dan pada preparat.Sterilisasi juga merupakan
programnya suatu tindakan untuk membunuh kuman
1.4.2.3 Membuat rangkaian pathogen dan apatogen beserta sporanya
driver sterilisator ozon pada peralatan perawatan dan kedokteran
dan rangkaian driver dengan cara merebus, stoom, panas tinggi,
untuk sterilisator atau menggunakan bahan kimia.
kering
1.4.2.4 Membuat rangkaian Jenis peralatan yang dapat
display Suhu dan disterilkan:
Waktu ke 7’Segmen 1) Peralatan yang terbuat
dari logam, misalnya
1.5 Manfaat pinset, gunting,
1.5.1 Manfaat Teoritis speculum dan lain-
Menambah wawasan lain.
ilmu dan pengatahuan 2) Peralatan yang terbuat
tentang peralatan medik dari kaca, misalnya
khususnya pada alat semprit (spuit),
sterilisator dengan tabung kimia dan
menggunakan ozon dan lain-lain.
sterlisator kering.
1.5.2 Manfaat Praktis 3) Peralatan yang terbuat
Dapat memodifikasi alat dari karet, misalnya,
sterilisasi ini sehingga kateter, sarung
memiliki kemampuan tangan, pipa penduga
yang efektif dan efisien lambung, drain dan
untuk mensterilkan lain-lain.
bahan medis.

Sterilisator juga ada bermacam-


BAB II macam yaitu:
TEORI DASAR
1) Sterilisator Basah
2.1 Sterilisasi 2) Sterilisator Kering
Sterilisasi dalam mikrobiologi
adalah suatu proses untuk mematikan
semua organisme yang terdapat di dalam 3) Sterilisator UV
atau ada pada suatu benda. Ketika bakteri
melakukan perpindahan untuk pertama 4) Sterilisator Ozon
Gambar 2.1 Transisor PNP dan NPN

2.2 Sterilisator Basah


1. Transistor NPN
Sterilisator basah adalah Yaitu transistor dengan
sterilisator yang memanfaatkan kebutuhan tegangan :
proses penguapan air.sterilisator a. Colektor mendapat tegangan
ini menggunakan elemen basah positif.
yang di terkena air. b. Emitor mendapat tegangan
ground atau negatif dengan kata
lain, colektor dan basis
2.3 Sterilisator kering mendapat tegangan lebih positif
terhadap emitor.
Sterilisator kering pada c. Colector mendapat tegangan
prinsipnya sama dengan sterilisasi lebih negatif terhadap basis.
basah.perbedaanya hanya pada 2. Transistor PNP
penggunaan air. Pada sterilisator basah Yaitu transistor dengan
digunakan air untuk dipanaskan,sedangkan kebutuhan tegangan :
pada pesawat sterlisator kering tidak a. Emitor mendapat tegangan positif.
menggunakan air. Panas yang dihasilkan b. Colektor mendapat
itu adalah berasal dari pemanasan filamen tegangan ground atau negatif
yang langsung digunakan untuk sterilisasi. dengan kata lain, emitor dan
Jadi proses sterilisasi disini dengan basis mendapat tegangan
memnfaatkan udara panas yang dihasilkan lebih positif terhadap
dari pemanasan elemen. collector.
c. Emitor mendapat tegangan
2.4 Sterilisator ozon lebih negatif terhadap basis.

Ozon adalah molekul gas alami 2.6 Rangkaian Sensor Suhu dengan
yang mudah larut dalam air dan tidak LM 35
beracun. Di alam, ozon ditemukan di Macam-macam sensor LM 35 :
lapisan luar dari atmosfir dan berfungsi 1. LM 35: range suhu
sebagai tameng terhadap radiasi ultra antara -55 0 C hingga +150 0 C
violet sinar matahari yang dapat 2. LM 35A: range
menyebabkan penyakit kanker kulit. Di suhu antara -55 0 C hingga +150
permukaan bumi ozon dikenali dengan
0
aroma segar antiseptik yang muncul C
setelah hujan guntur. Ozon-lah yang 3. LM 35C: range
menimbulkan perasaan santai karena suhu antara -40 0 C hingga +110
menghirup udara segar dan bersih di 0
sekitar air terjun dan di pantai berombak. C
4. LM 35CA: range
0
suhu antara -40 C hingga +110
2.5 Transistor
Transistor tersusun atas gabungan 0
C
bahan semikonduktor yang berfungsi
5. LM 35D: range
sebagai penguat arus dan tegangan. 0
Transistor mempunyai tiga titik suhu antara -0 C hingga +100
penyambungan, yaitu basis (B), emitor (C) 0
C
dan kolektor (C). Transistor ada 2 macam
yaitu transistor PNP dan NPN.
V C C
R 6 VC C
Q 1 R 33
1

N P N B C E
P 1 .3 2 BD B02A
R Q 9
D 11 1k
LE D
3

J17

2
R 5
1
R

BU ZZER
J4 AT89S51
VCC 39
P 0 .0 /A D 0 P 2 .0 /A 8
21
38 22
37 P 0 .1 /A D 1 P 2 .1 /A 9 23
3 36
35
P
P
0 .2 /A D
0 .3 /A D
2
3
P
P
2 .2 /A 1 0
2 .3 /A 1 1
24
25
2
output 34 P 0 .4 /A D 4 P 2 .4 /A 1 2 26
33 P 0 .5 /A D 5 P 2 .5 /A 1 3 27
P 0 .6 /A D 6 P 2 .6 /A 1 4
1
vv
32 28
5 v o lt P 0 .7 /A D 7 P 2 .7 /A 1 5
PROGRAMER 1
P 1 .0 /T2 P 3 .0 /R XD
10
2 11
P 1 .1 /T2 E X P 3 .1 /TX D

ou
1 3
P 1 .2 P 3 .2 /IN T 0
12
2 4 13
LM35 3
4
5
6
P
P
1 .3
1 .4 /S S
P 3 .3 /IN T 1
P 3 .4 /T0
14
15
P 1 .5 /M O S I P 3 .5 /T1

t
5 7
P 1 .6 /M IS O P 3 .6 /W R
16
6 8
P 1 .7 /S C K P 3 .7 /R D
17
D1 30p
5 v o lt 19 29

Gambar 2.2 Sensor C1


C2
C3
XTALL
12 MHz
18

9
XT A L 1
XT A L 2
PSEN

A L E /P R O G
30

suhu LM 35 31 RST
E A /V P P
30p 40
VC C

IC LM 35 adalah dioda zener 1K 5 v o lt

yang sensitive terhadap perubahan 1K


RESET
5 v o lt

suhu,sesuai dengan karakteristik IC LM


35 yaitu akan memberikan output berupa Gambar 2.3 Konfigurasi Pin
tegangan 10 mV untuk setiap terjadinya AT89s51
kenaikkan suhu 1oC. IC LM 335
beroperasi dalam satuan Kelvin tetapi 2.8 ADC 0804
pada lat ini dioperasikan dalam satuan VC C
VC C

Celcius maka ada pergeseran besaran.

20
C 11
7 18 P 2 .0
10U F -I N D B 0

V C C /V R E F
VC C VC C 17 P 2 .1
6 D B 1 16 P 2 .2
+ IN D B 2 15 P 2 .3

1
10K 8 D B 3 14 P 2 .4
2 G N D D B 4 13 P 2 .5
D B 5 12 P 2 .6
V R EF AD C 0804 D B 6 11 P 2 .7

10mV 9 D B 7
V R E F /2

Vz 
5

xT 19 IN T R 1
C LKR C S

3
2
R D

G N D
C
4 3
R 13 C L K IN W R
10K

10
Sehingga dalam derajat celcius didapat C 5

rumus : 150pf

2.73  10mV
Vz  xT
C Gambar 2.4 konfigurasi ADC 0804

ADC 0804 merupakan sebuah


komponen yang dapat mengubah tegangan
analog menjadi data digital dengan
2.7 Mikrokontroller AT89S51 resolusi 8 bit dalam satu chip dengan 20
AT89S51 adalah salah satu pin dan waktu konversi 100 s . Pada
mikrokontroler keluaran ATMEL yang pin atau kaki-kaki dari ADC 0804
memiliki EEPROM (Electrical Erasable, mempunyai fungsi masing- masing, yaitu :
reprogarammable) yaitu isi memory dapat V (+) dan V(-) adalah inputan tegangan
diisi ulang atau dihapus berkali – kali, analog diferensial, sehingga data tegangan
pemprograman dilakukan secara pararel yang akan diproses oleh ADC 0804 adalah
dan seri. Memory ini biasa digunakan selisih antara V (+) dan V(-).
untuk menyimpan perintah/ instruksi ADC 0804 mempunyai tegangan referensi
dengan menggunakan bahasa assembly yang digunakan untuk mengatur tegangan
sebagai bahasa pemprograman. Instruksi – input pada Vi + dan Vi -, hal ini bertujuan
instruksi tersebut digunakan untuk agar inputan maksimal maka data digital
menjalankan fungsi – fungsi logika, juga akan maksimal. Data tersebut dapat
seperti pendeteksian logika pada pin – pin ditentukan dengan persamaan berikut ini :
yang dipakai sebagai inputan, pencacah,
urutan proses, timer, aritmatika dan fungsi Vref = {(V+) – (V-)} maks/2
lainnya dengan cara memprogramnya. = {(5 – 0)} / 2 = 2,5
Mikrokontroler MCS – 51 mempunyai 40 Volt
pin, dengan 32 pin yang dapat difungsikan
sebagai port pararel input – output. Yang 1) DB0-DB7 adalah sebagai output data
terdiri dari 4 port, yaitu Port 0, Port 1, digital 8 bit dengan data biner 0000 0000
Port 2 dan Port 3. Ke empat port ini sampai 1111 1111, sehingga
dipakai untuk keperluan interfacing kemungkinan angka yang dimunculkan
dengan komponen – komponen eksternal adalah angka 0 sampai 255.
seperti ADC, DAC, motor stepper, 2) Chip Select (Cs) berfungsi untuk
Keypad, LCD, ROM external (untuk mengaktifkan ADC yang diaktifkan pada
memasukkan data ke IC AT89S51) dll logika low (0).
3) Red (R ) berfungsi untuk membaca data
digital hasil konversi yang aktif pada
logika low (0).
4) Write (WR) berfungsi untuk melakukan Dimana bentuk SSR dapat kita
start konversi ADC yang aktif pada lihat pada gambar dibawah ini
logika low (0).

Vreff adalah tegangan


referensi dari ADC yang berfungsi untuk
mengatur tegangan input Vi (+) dan Vi (-).
Besar tegangan referensi ini adalah Gambar 2.7 SSR
setengah dari tegangan input maksimal
2.11 Rangkaian Driver
2.9 Seven Segmen
Seven Segment suatu komponen yang Gambar 2.8 Driver Ozon, Driver Heater Dan
terdiri dari led yang disusun sedemikian Buzer V C C

rupa sehingga dapat membentuk angka R 1


220 V C C

.apabila di berikan tegangan pada J19 R 34 R 31


J13
TE R M O S TA R T
J10
H E A TE R 1

1
2 B D B02A 220 ohm

cammon. Ada dua jenis seven segment 1 Q 9 J8

1
2

1
2
J17 J12
K e P o rt 1k 1 3
2 2 4 1

3
yaitu seven segment anoda dan seven
D 9 J11
1 2

2
1
S SR
B U Z Z ER LED
P LN

segmen katoda, kegunaan dari seven


P 3.1 H E A TE R 2

V C C

segment ini ialah untuk menampilkan


J20
J21 V C C J18 R 32 O Z O N
2 2 220 O H M

angka atau nilai konstanta sesuai dengan

1
2
1 1
J14 J16

V C C K e M ik r o D 10 1 3 1
2 4 2

kegunaanya pada suatu peralatan. P 3 .0


LED S SR P LN

Aplikasi seven segment sangat


luas,misalnya pada alat kedokteran, dan
sebagainya.berikut simbol dari sevent
Rangkaian di atas digunakan untuk
segment
mendriver heater.rangkaian ini akan
2 2 0 x 7 J 1
1
2
3
bekerja jika mendapat logiaka 0 (nol) dari
mikrokontroller
4
5
6
7
P 0
1
G 2
F 3
C M 14
A 5

1
G 2
F 3
C M 14
A 5

7 s
B

7 s
s a tu a n
p u lu h a n

BAB III
7 C M 2

7 C M 2
D P

D P
8 D

6 C

8 D

6 C
9 E

9 E
1 0

1 0

R 1 0
2 2 0

V C C
Q 1
V C C
Q 2
KERANGKA KONSEPTUAL
3

9 0 1 3 9 0 1 3
2 2 1 k J 2
P 1 .0
1 k 1
2
1

P1.1

3.1 Diagram Blok


Gambar 2.6 Seven Segmen

2.10 SSR ( solid state relay)


SSR merupakan salah satu jenis
relay,tapi bedanya SSR tidak mempunyai
kumparan dan kontak sesungguhnya.
Sebagai gantinya digunakan
semikonduktor seperti transistor bipolar,
SCR atau Triak. SSR merupakan aplikasi
pengisolasian rangkaian control tegangan
rendah dari rangkaian beban daya tinggi.
Solid state Relay merupakan relay
elektronik. Keunggulan dari relay
konvesional adalah tidak adanya noise
akibat pensaklaran dan juga bentuknya
kompak dengan rating operasi tinggi. SSR
ini didrive oleh tegangan 3 -32 V DC
atau110AC~240AC~ dan Arusnya 10 A.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Solid_state_
relay)
Gambar 3.1
Diagram Blok

Pertama- tama menekan tombol


pilihan. Apabila kita ingin memilih
sterilisasi ozon kita menekan tombol ozon
maka mikrokontroller akan mendriver
ozon dan ozon akan bekerja. Apabila
waktu sudah tercapai maka sterilisasi
selesai. Begitu juga dengan sterilisator
kering, kita menekan tombol steril maka BAB IV
mikrokontoller mendriver heater dengan METODELOGI PENELITIAN
memberi logika nol,heater akan bekerja.
Apabila suhu tercapai maka timer akan 4.1 Urutan Kegiatan
bekerja. Apabila waktu sudah tercapai Dalam penelitian dan pembuatan
maka proses sterilisasi selesai. modul ini penulis terlebih dahulu
Termostart ini berfungsi sebagai mengadakan persiapan untuk kelancaran
pengganti LM 35, apabila lm 35 rusak. jalannya proses pembuatan dan
Termostart ini sebagai pengontrol suhu pengamatan yang meliputi dibawah ini:
dan waktu. Apabila suhu tercapai maka 1. Mempelajari literature yang
termostart tidak bekerja,heater akan mati. meliputi teori tentang sterilisator
Apabila suhu dibawah 125 derajat Celcius kering dan sterilisator ozon
maka termostart kembali bekerja dan 2. Berkonsultasi kepada dosen-dosen
heater juga bekerja. Apabila waktu yang yang bersangkutan dengan judul
ditentukan habis maka proses steril TA
selesai 3. Mempelajari dan merancang teknis
pembuatan modul tersebut
3.2 Diagram Alir 4. Membuat blok diagram sebagai
cara kerjanya alat
5. Mengadakan survey untuk
mendapatkan komponen-komponen
yang mungkin akan sulit dicari
dipasaran.Serta mendata harga dari
setiap komponen yang
kemungkinan mahal dan sulit
diperoleh.
Gambar 3.2 Diagram Alir 6. Merencnakan anggaran biaya
pembuatan Modul
Kita tekan start kemudian initial 7. Membuat jadwal kegiatan untuk
display. Setelah itu kita memilih ozon apa mengatur waktu pembuatan modul
steril kering. Jika kita memilih ozon maka 8. Membuat proposal
ozon akan bekerja sesuai dengan waktu 9. Merangkai di project board dan
yang telah ditentukan yaitu 15 menit. mencoba pengoperasian alat
Apabila waktu yang ditentukan sudah 10. Pemasangan rangkaian ke alat
tercapai maka buzzer akan berbunyi dan sesuai desain
sterilisasi ozon akan selesai bekerja. 11. Penguji dan kalibrasi alat yang
Begitu juga pada sterilisasi kering. dibuat.
Apabila suhu masih dibawah 125 derajat 12. Menganalisa hasil pengujian untuk
celcius maka heater akan bekerja. Apabila mendapatkan kesimpulan
suhu sudah tercapai artinya lebih besar 13. Menyusun Karya Tulis Ilmiah
dari 125 derajat celcius maka heater tidak
bekerja dan timer mulai bekerja apbila
waktu sudah tercapai maka buzzer akan 4.2 Jenis Penelitian
berbunyi dan proses sterilisasi kering Jenis penelitian adalah penelitian
selesai. Termostart ini berfungsi sebagai praeksperimental yaitu
pengganti lm 35, apabila lm 35 rusak. memodifikasi alat sterilisator
Termostart ini sebagai pengontrol suhu kering dilengkapi sterilisator
dan waktu. Apabila suhu tercapai maka ozon dengan tampilan timer dan
termostart tidak bekerja,heater akan mati. suhu.
Apabila suhu dibawah 125 derajat celcius
maka termostart kembali bekerja dan 4.3 Variabel Penelitian
heater juga bekerja. Apabila waktu yang 4.3.1 Variabel Bebas
ditentukan habis maka proses steril Sebagai variable bebas adalah
selesai. suhu dan waktu pada sterilisator
kering
4.3.2 Variabel tergantung
Sebagai variable tergantung dari Peralatan-peralatan tersebut antara lain
sensor suhu yang digunakan adalah:
untuk sterilisator kering 1) Projectboard
2) Multimeter manual dan digital
4.3.3 variabel terkendali 3) Solder
Sebagai variable terkendali 4) Toolset
adalah mikrokontroller AT89s51 5) Mata bor
6) Cutter/gunting

4.5 Tempat dan Waktu Pembuatan


Modul
4.5.1 Tempat Pembuatan Modul
Pembuatan modul tugas akhir ini
dikerjakan di kost/ rumah dan
dikampus
Gambar 4.1 Diagram Mekainis 4.5.2 Waktu Pembuatan Modul
Waktu pembuatan modul,penulis
4.4 Pengumpulan Data dan Analisis Data menyusun modul ini berdasarkan
1) Secara visual dalam mengetahui kalender akademik yang ada di
ada atau tidaknya ozon jurusan Elektromedik Surabaya.
2) Tampilan suhu dan timer pada Pembuatan dan penelitian
sterilisator kering tersebut dilakuakn kurang lebih 9
4.4.1 Persiapan Bahan bulan.
Menyiapkan suatu bahan 4.6 Pembuatan Box
merupakan salah satu hal yang penting Pembuatan box dirancang sedemikian
dalam menunjang keberhasilan rupa sehingga alat dapat bekerja dengan
pembuatabn suatu rangkaian elektronika baik. Pembuatan box ini dirancang
yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan sehingga
diantaranya adalah data teknisi dan modul dapat bekerja efektif.
karakteristik komponen elektronika ,harga
maupun factor ada tidaknya komponen 4.6.1 Rancangan Box Tampak Depan
ada dipasaran.karena perlu dilakukan
perhitungan yang cermat,survey lapangan
maupun mempelajari data pada data sheet
book komponen-komponen yang akan kita
butuhkan dalam pembuatan Modul.
Tabel 4.1 Nama Komponen
NAMA JUMLAH
KOMPONEN
Transistor 9 Gambar 4.2 Rancangan Box Tampak
Depan
4.6.2 Rancangan Box Tampak Samping
LM 35A 1
MOC 2
Relay 2
AT 89s51 1
ADC 0804 1
Diode 10
7’segment 6
Resistor 20
Kapasitor 10 Gambar 4.3 Rancangan Box Tampak
Trafo 1 Samping
Fuse 1 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
kegia Se O N D Ja Fe M Ap
4.4.2 Persiapan Alat tan pt kt ov es n b ar r
Sebagai penunjang dalam I
melakukan pembuatan modul II
pengukuran, pengamatan, maupun
III
pengujian digunakann beberapa peralatan.
IV
V
VI
5.2 Hasil Pengukuran
Tabel 5.1 Pengukuran Suhu Dan Waktu
Keterangan:
Pada Heater
I. Penentuan Judul
II. Cari Bahan atau survey
III.Studi Literatur dan Pembuatan Proposal PENGUKURA
IV. Pembuatan modul NO N SUHU PENGUKURAN WAKTU
V. Seminar
VI. Ujian Sidang dan pengumpulan Karya TERMOMETER DISPLAY STOPWATCH DISPLAY
Tulis Ilmiah (KTI)
1 126 °C 125°C 58,02Menit 60 Menit
2 125°C 125°C 58,01 Menit 60 Menit
BAB V 3 125°C 125°C 58,01 Menit 60 Menit
HASIL PENELITIAN DAN 4 125°C 125°C 58,02 Menit 60 Menit
ANALISA
5 125°C 125°C 58,02 Menit 60 Menit
5.1. Pengujian dan Pengukuran Modul
RATA2 125,2°C 125°C 58,01 Menit 60 Menit
Setelah membuat modul perlu
dilakukan pengujian dan pengukuran untuk itu
penulis mengadakan proses pengujian dan
Tabel 5.2 Pengukuran Waktu Pada
pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan
Sterilisator Ozon
dari pembuatan modul yang penulis lakukan atau
untuk memastikan apakah masing-masing bagian
(komponen) dari rangkaian modul yang PENGUKURAN PENGUKURAN
dimaksud telah bekerja sesuai dengan fungsinya NO WAKTU TEGANGAN
seperti yang telah kita rencanaka,dengan OUTPUT
STOPWATCH DISPLAY INPUT SSR SSR
langkah-langkah berikut: OFF ON OFF ON
1 Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan 1 14,32Menit 15 Menit 4,97V 1,13 V 10VAC
228
VAC
terutama alat ukur 2 14,32 Menit 15 Menit 4,94 V 1,12 V 11 VAC
232
VAC
2 Menyiapkan tabel untuk mencatat hasil 3 14,32 Menit 15 Menit 4,94 V 1,13 V 10,9 VAC
225
VAC
pengukuran 4 14,33 Menit 15 Menit 4,95 V 1,14 V 10,5 VAC
220
VAC
3 Melakukan pengecekan terhadap masing- 5 14,32 Menit 15 Menit 4,94 V 1,12 V 10,5 VAC
220
VAC
masing jalur rangkaian pada PCB tentang 225
RATA2 14,32 Menit 15 Menit 4,94 V 1,12 V 10,58 VAC VAC
ketepatan komponen
4 Menguji alat dengan mengadakan pengukuran
terhadap output masing-masing bagian (Test 5.3 Sistematika Pengujian dan Pengukuran
Point) sesuai pengukuran yang telah kita Pengukuran sensor suhu, waktu dan driver
tentukan. sterilisator yang dilakukan beberapa kali dalam
5 Mencatat hasil pengukuran dalam tabel yang melakukan percobaan. Kemudian hasil pengukuran
telah kita sediakan. tersebut dibandingkan dengan angka standart dan
6 Melakukan perhitungan terhadap hasil dicari beberapa nilai standart deviasi (SD),
pengukuran untuk mengetahui tingkat error, ketidakpastian dan error dengan rumus sebagai
simpangan, rata-rata, dan standart deviasi. berikut:
7 Membuat kesimpulan. Keterangan dari tabel hasil
pengukuran :
5.3.1 Rata – rata
Rata – rata dalam perkataan sehari – hari,
orang sudah menafsirkan dengan rata – rata
hitung. Dan arti sebenarnya adalah bilangan yang
di dapat dari hasil pembagian jumlah nilai data
oleh banyaknya data dalam kumpulan tersebut.
Rumus rata – rata adalah :

5.3.2 Standart Deviasi


Standart Deviasi adalah suatu nilai yang Xn
menunjukan tingkat (derajat) variasi kelompok
data -atau ukuran standart penyimpangan dari = 4.53%
mean. Dari rumus % Error diatas maka nilai persen dari
simpangan (error) terhadap nilai yang dikehendaki
Rumus Standart Deviasi adalah : adalah 4.53 %
SD=

SD =
(( X 1  X ' )  ( X 2  X ' )  ( X 3  X ' )  ( X 4  X ' ) 
   __________________________________
( X 1  X ) 2  ( X 2  X ) 2  ......  ( X 5  X ) 2
n 1
n 1

((859.2  859.2)  (859.2  859.2)  (859.2  859.2)  (859.2  859.2)  (859.2  859.2)) 2
5.3.3 ERROR (Rata – rata Simpangan)
Error (Rata–rata Simpangan) __________
adalah ____________________
((0) _________
(0)  (0)  (0)  (0)) 2
selisih antara mean terhadap masing –
5 1
__________ _____________________________
masing data.

4
%Error = Xn  X x 100%
SD = 0
Xn
5.3.4 Ua (Ketidak pastian) adalah nilai perkiraan Dari rumus standart deviasi diatas maka nilai
hasil pengukuran yaitu sebanyak 5 kali yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi
dimana didalamnya terdapat nilai yang kelompok data atau ukuran standart
benar penyimpangan dari rata – rata sebesar 0.
STD SD
UA  Ua =
N
N
0
5.3.5 U95 (Rumus Kelayakan) adalah nilai dari = 5
= 0
Ua dikalikan 2.57 U95 = Ua x 2.57
= 0 x 2.57
= 0
U95= Ua x 2.57
5.5 Analisa Perhitungan Suhu Pada
5.4 Analisa Perhitungan Waktu Pada
Sterilisator Kering
Sterilisator Ozon
X1  X 2  X 3  X 4  X 5
Rerata (x) =
Rata – rata = n
= 126 + 125 + 125 + 125 + 125

= 14.32 + 14.32 + 14.32 + 14.33 + 14.32 125


= 125.2 °C
5 Dari rumus rata – rata diatas maka diperoleh hasil
rata – rata sebesar 125.2 derajat Celcius yang
= 14.32 menit = 859.2 detik didapat dari penjumlahan pengambilan 5 data
yang diperoleh dari banyaknya waktu selama60
menit.
Dari rumus rata – rata diatas maka diperoleh hasil Simpangan = X - X’
rata – rata sebesar 14.32 yang didapat dari = 125 – 125.2
penjumlahan pengambilan 5 data yang diperoleh = 0.2
dari banyaknya waktu selama 14 menit 32 detik. Dari rumus simpangan diatas maka selisih dari rata
Simpangan = Xn-X’ – rata nilai dari harga yang dikehendaki dengan
= 15 – 14.32 nilai yang diukur adalah 0.2
= 0.68 X  X'
Dari rumus simpangan diatas maka selisih dari rata Error = x100 0 0
X
– rata nilai dari harga yang dikehendaki dengan
0.2
nilai yang diukur adalah 0.68 = x100 0 0
Error = Xn – X’ x100% 125
= 0.16 % Dari rumus simpangan diatas
Dari rumus % Error diatas maka nilai persen dari maka selisih dari rata – rata nilai
simpangan (error) terhadap nilai yang dikehendaki dari harga yang dikehendaki
adalah 0.16%. dengan nilai yang diukur adalah
SD = 1.984
= X  X'
(( X 1  X ' )  ( X 2  X ' )  ( X 3  X ' )  ( X 4  X ' )  ( X 5  XError
' )) 2x100 0 0=
X
_______________________________________ = 60  58.016
x100 0 0
((126  125.2)  (125  125.2n)1(125  125.2)  (125  125.2)  (125 .  125
= 3.30 % .2
60)) 2

______________________________ _________
Dari rumus % Error diatas maka nilai persen
((0.64)  (0.04)  (0.04)  (0.04) 5(01.04)) 2 dari simpangan (error) terhadap nilai yang
dikehendaki adalah 3.30%
_______________________________________ SD =

(0.8) 4 ((0.000016)  (0.000036)  ( 0.000036)  (0.000016)  (0.000016)) 2


= ____ _______________________________________
=
4 4
SD = 0.44
(( X 1  X ' )  ( X 2  X ' )  ( X 3  X ' )  ( X 4  X ' )  ( X 5  X ' )) 2
_______________________________________
Dari rumus standart deviasi diatas maka nilai yang =
menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok n 1
data atau ukuran standart penyimpangan dari rata – 0.00012
rata sebesar 0.44 SD = 0.005
___________
. Dari rumus standart deviasi diatas maka nilai
yang menunjukkan tingkat (derajat) 4 variasi
SD
UA = kelompok data atau ukuran standart
N penyimpangan dari rata – rata sebesar 0.005
0.44 SD
= UA =
5 N
= 0.197 = 0.002
Dari hasil penghitungan rumus perhitungan
Dari hasil penghitungan rumus perhitungan ketidakpastian diatas maka nilai perkiraan tentang
ketidakpastian diatas maka nilai perkiraan tentang hasil pengukuran yang didalamnya terdapat harga
hasil pengukuran yang didalamnya terdapat harga yang benar adalah 0.010
yang benar adalah 0.197. U95 = Ua x 2.57
U95 = Ua x 2.57 = 0.002 x 2.57
= 0.197 x 2.57 = 0.00514
= 0.50629

5.6 Analisa Perhitungan Waktu Pada Penjelasan :


Sterilisator Kering
X1  X 2  X 3  X 4  X 5 Dari tabel 5.1 serta perhitungan dari
Rerata (x) =
n
= pengukuran waktu pada sterilisator ozon di
58.02  58.01  58.01  58.02  58.02
nomor 5.4 didapat hasil simpangannya
5
= 58.016
adalah 0.68 , errornya adalah 4,53 %, dan
Dari rumus rata – rata diatas maka diperoleh hasil
rata – rata sebesar 58 menit.016 detik yang didapat SD adalah 0. Dari tabel 5.2 serta
dari penjumlahan pengambilan 5 data yang
diperoleh dari banyaknya waktu selama 60 menit. perhitungan dari pengukuran suhu untuk
Simpangan = X - X’
= 60 – 58.016 sterilisasi kering yang terdapat di nomor 5.5
= 1.984
didapat hasil simpangannya adalah 0.2,
tegangan digital, data biner dari ADC
errornya adalah 0.16 % dan SD adalah 0.44. dikoneksikan dengan port mikrokontroler
sehingga dapat dideteksi oleh
sedangkan untuk pengukuran waktu pada mikrokontroler. Pada ADC 0804 terdapat
pengaturan Vref menggunakan multiturn
steriisasi kering yang terdapat pada nomor untuk mengatur tegangan referensi yang

5.6 didapat hasil simpangannya adalah dibutuhkan yaitu 1 x tegangan input


2
1.984, errornya adalah 3.30 %, dan SD maksimal.Jadi 1 x 1.25 = 0.625 Volt.
2
adalah 0.005.

6.1. Pembahasan Rangkaian Keseluruhan

6.3 Rangkaian Seven Segment dan 74LS138


VCC
J 2 4
R 33
1

R 5 2 2 0 O H M 1
2
2 B D B 02 A R 6
R 7
2 2 0
2 2 0
O H M
O H M 3
4
Q9 R 8
R 9
2 2 0
2 2 0
O H M
O H M 5
6
1 K ohm R 1 0 2 2 0 O H M
7
J 17 R 1 1 2 2 0 O H M
C O N 7
3

R 5 2 20 O H M VC C
R 6 2 20 O H M 2 J 2 3
1 J 13 J 10
R 7 2 20 O H M T E R M O S TA R T 6 5
7 4
R 8 2 20 O H M VCC U4 BU ZZER S W D IP -8/S M R31 HEATER 1 8 3
R 9 2 20 O H M R 1 R E S IS TO R S IP 9 J18 SW 2 220 ohm 9 2
1 0 1
R 10 2 20 O H M 1 2 39 21 1 16 P 2.0 J8
1
2

1
2

1 P 0 .0/A D 0 P 2.0/A 8 JC 2O2 N 1 0 C J7


R 11 2 20 O H M 3 38 22 2 15 P 2.1 J12 KE N O 3 7SEG MEN
4 2 37 P 0 .1/A D 1 P 2.1/A 9 23 3 14 P 2.2 VCC 1 3 6
7
5
4

5 3 36 P 0 .2/A D 2 P 2 .2/A 10 24 4 13 P 2.3 v out p eng uatC 11 D9 2 4 J 11 1 8


9
3
2
4 P 0 .3/A D 3 P 2 .3/A 11 2

1
2
3
4
5
6
7
2
1

1 0 1
6 35 25 5 12 P 2.4 VC C 1 0U F SSR
5 P 0 .4/A D 4 P 2 .4/A 12 TP1 LE D
7 34 26 6 11 P 2.5 J4 P LN J 2O1 N 1 0 C
C
J 23 8 6 33 P 0 .5/A D 5 P 2 .5/A 13 27 7 10 P 2.6 6 5
7 P 0 .6/A D 6 P 2 .6/A 14 7 4

3
9 32 28 8 9 P 2.7 P 3.1 HEATER 2 8 3
6 5 8 P 0 .7/A D 7 P 2 .7/A 15 3 9 2
2

3
20

C 1 0 1
7 4 2 B D2 B 0 2 A

3
P E M IL IH A N S TE R IL 1 10 P 3 .0 J3 7 18 P 2 .0 VCC JC 1O9 N 1 0 C
J 5
BD B02A B D2 B 0 2 A BD B02A BD B02A

3
8 3 CO N 8 8 P 1 .0/T2 P 3 .0/R XD 1 1 -IN D B0
1

1
1 2 2 11 P 3 .1 17 P 2 .1 2 B D B2 0 2 A 2 2B D B 0 2 A
9 2 J 20 6 5 2
J2 7 P 1 .1/T2 -E X P 3.1/T XD P 3 .2 2 D B1 U3 Q2

1
7 4 3
SW 3 3 12 6 16 P 2 .2 8 3 4
10 1 6 P 1 .2 P 3 .2/IN TO 3 + IN D B2 Q3

1
P 1 .3 4 13 P 3 .3 LM 35 15 P 2 .3 R32 OZON 9 2 5
74L S138 Q8 VC C
5 P 1 .3 P 3.3/IN T1 4 D B3 1 0 1 Q4

1
J1
VCC/VREF

P E M IL IH A N O Z O N 5 14 P 3 .4 8 14 P 2 .4
C O N 5
1 15 y0
TP 3 2 A Y0

1
JC 22O N 1 0C SW 4 1 2 C O N8 4 6 P 1 .4/S S P 3.4/T O 15 P 3 .5 5 GND D B4 13 P 2 .5 220 O H M C O N 1 0 C 14 y1 Q6
1
2

J 1 5
6 3 P 1 .5/M O S I P 3 .5/T1 P 3 .6 6 D B5 P 2.6 3 B Y1 13 y2 Q5 Q7
7 16 VREF 12 J 14 J 16 6 5
VC C C Y2 12 y3 R 23 R 24 R 25 R 26 R 27 R 28
6 5 START 5 2 8 P 1 .6/M IS O P 3 .6/W R 17 P 3 .7 7 A D C 080 4 D B 6 11 P 2 .7
7 4
Y3
8 3 11 y4 1K 1K 1K 1K 1K 1K 1K
7 4 SW 5 1 2 4 1 P 1 .7/S C K P 3.7/R D 8 V C C R 10 0 9 D B7 D 10 1 3 1 9 2 Y4 y5
1 0 1 6 10 R 29
8 3 3 XTA L L119 29 V R E F /2 5 P 3 .2 2 4 2 4 G1 Y5 9 y6
9 2 2 VCC XTA L L218 X TA L1 PSEN IN T R LED 5 G2A Y6
1

C O N 1 0 C
C O N8 19 1 SSR 7
1

PLN

GN D

VC C
J 6
10 1 1 G2B Y7
R ESET 9 X TA L2 30 220 10K C LK R CS 2 P 3 .3 1 2
V C C

SW 6 1 2 1 N 4 148 D 1 R ST A L E /P R O G 2 4 RD 3 P 3 .4 P 3.0 3
5
4
6
R 30
CJ 21O N 1 0C C LK IN W R
GND

7 8
V C C 31

16
V C C CO N 6 VC C D4 10K

8
9 1 0
E A /V P P V REF R 13 C O N 1 0 A
6 5 1 0U F V C C 40 3V C 10 1 0K
10

7 4 VC C
GND

C3 R3 D2 1 0U F VCC
8 3 C5 VC C C 18
9 2 LED
3

10K O H M A T89 S 51 10U F


20

10 1 C4
J5 1 0K O H M 10U F
JC 19O N 1 0C R2 1 50p f
1 C1 R4
2

6 5 2 SW 1 X TA LL 1 2 20O H M
7 4 3
8 3 4

Gambar 6.3 rangkaian driver seven


9 2 5 RESET 3 0P Y1
10 1 12M
C O N5
1

VC C C2
J7
C O N 1 0C XTA L L2 K E N O 3 7S E G ME N
J 15

segmen
6 5 3 0P
1
2
3
4
5
6
7

7 4
8 3
9 2
10 1
3

2
3

C O N 1 0C B D2 B 02 A
3

B D B 02 A B D2 B 0 2A B D B 0 2A B D B 0 2A
3

J6
VCC U3 2 B D B2 02 A 2 2 B D B 02 A
1 2 Q2
1

3 4 Q3
1

Seven Segmen hidup tergantung pada


74L S 138 Q8 VCC
5 6 Q4
1

P 3.5 1 15 y0
7 8 P 3 .6 2 A Y0
1

14 y1 Q6
9 10 P 3.7 3 B Y1 13 y2 Q5 Q7
VCC C Y2 12 y3 R 23 R 24 R 25 R 26 R27 R28
C O N 1 0A
Y3 11 y4 1K 1K 1K 1K 1K 1K 1K

output dari decoder 74LS138 yang sedang


6 Y4 10 y5 R 29
4 G1 Y5 9 y6
5 G 2A Y 6 7
G 2B Y 7
GND

VCC

R30

mengeluarkan logika low “0” sehingga dari 7 buah


16

10K
8

VCC
VC C C 18
10U F

7 segmen akan dihidupkan. Agar display dapat


nyala secara bersamaan maka display tersebut
harus dapat dihidupkan secara bergantian dalam
waktu tunda tertentu.Pada gambar di atas seven
Gambar 6.1 Rangkaian keseluruhan segmen comont anoda dikendalikan oleh transistor
PNP melalui decoder 74LS 138,apabila logika 0
6.2 Rangkaian LM 35 dan ADC 0804 pada transistor ,maka seven segmen akan nyala dan
sebaliknya akan padam.

DISPLAYTEMP:
VC C
J4
TP1
v o u t p e n g u a Ct 1 1
10U F
VC C
MOV DPTR,#ONE
3 MOV A,DATAADC
20

2 7 1 8

MOVC A,@A+DPTR
1 -IN D B 0
1

V C C /V R E F

1 7
6 D B 1 1 6
LM 35 + IN D B 2 1 5
8 D B 3 1 4

MOV TEMPONE,A
TP3 G N D D B 4 1 3
VR EF D B 5 1 2
AD C 0804 D B 6 1 1
R 100 9 D B 7

MOV DPTR,#DECODER7SEGMEN
V R E F /2 5
IN T R
1

19 1
1

220 10K C LKR C S 2


R D
G N D

2 4 3

MOVC A,@A+DPTR
D 4 C L K IN W R
V R EF R 13
3V C 10 10K
10

10U F
C 5
MOV P0,A
3

150pf
CLR PINA
CLR PINB
SETB PINC
Gambar 6.2 Rangkaian LM 35 dan
ADC 6.4 Rangkaian Driver Heater Dan Ozon

Rangkaian sensor suhu dalam V C C J 2 0


C O N 2

modul ini menggunakan LM 35, tegangan


R 3 2
2 2 0
1
2

J 1 4
J 2 2
1 3
2 4 1

output LM 35 masuk ke ADC untuk


D 1 0
2
C O N 4 A _0
2
1

L E D
P L N
J 2 1
P 3 .0

diubah dari tegangan analog menjadi


H E A TE R
V C C

J 2 3
R 3 1
2 2 0
J 8
J 2 4
1
2

1 3
D 9 2 4 1
2
S S R
L E D O Z O N
P L N
P 3 .1
umum disimpulkan bahwa alat ini layak pakai
karena tingkat kesalahan alat masih dibawah 5 %.
Gambar 6.4 Rangkaian driver
Rangkaian ini akan bekerja saat 7.2 Saran
memperoleh input logika0 dari mikrokontroler.
Pada modul ini menggunakan SSR dimana SSR ini Pada pembuatan tugas akhir ini masih
mempunyai 2 inputan DC dan 2 inputan AC. belum ada tombol pemilihan secara bersamaan.
Apabila inputan sudah mendapat 0 dari Oleh karena itu penulis menyarankan panambahan
mikrokontroller maka heater atau ozon akan mencari karakteristik dari termometer dan heater
bekerja. agar suhu di termometer bisa benar - benar suhu
START_OPERATING_OZON: 125 derajat celcius, karena pada saat penulis
MOV SECOND1,#0 melakukan pengukuran pada saat suhu 125 derajat
MOV SECOND10,#0
MOV MINUTE1,#5
Celcius di tampilan atau display menunjukan suhu
MOV MINUTE10,#1 125 derajat celcius akan tetapi pada termometer
MOV SECOND,#0 128 derajat celcius.
MOV MINUTE,#15
ACALL INITTIMER
CLR DRIVER_OZON

6.4 Rangkaian Buzzer


DAFTAR PUSTAKA
VC C
R 33 1. Triwiyanto,Tutorial Microcontroller AT89s51,
1

P 1 .3 2 BD B02A

1k
Q 9 Laboratorium Computer Atem, Surabaya.2009.
J17
3

2
1 2. Wea Nuwa Anastasia,Modifikasi Alat Sterilisasi
Kering Dilengkapi Sterilisasi Ozon Dengan
Gambar 6.5 rangkaian
BU ZZER
buzzer
Tampilan Timer dan Tampilan Suhu Berbasis
Rangkaian ini akan bekerja saat
Mikrokontroller AT89s51, Surabaya.2011
memperoleh input logika 0 dari mikrokontroler.
Rangkaian buzer ini berfungsi untuk memberi 3. …………..”laporanmikrobiologi”,http//www.M
tanda jika waktu dan suhu yang kita setting sudah ikrobiologi.html, UniversitasDiponegoro ,15
habis. November.2009
ENDPROCESS: 4. ...
CLR DRIVER_BUZZER …………….”Sterilisator_ELITECH”,http//w
CLR ET0 ww.Sterilisator, PT. Era Santika Abadi, 2010.
CLR EA 5. ..................”Sterilisator Kering Elitech ZTP80-
CLR TR0 ECO”, http//www.sterilisator-kering-2-pintu-
CLR A corona.htm,Medical equipment & Healthy
MOV A,R7 solution, 5 Agustus.2010

BAB VII
KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan

Setelah melakukan proses pembuatan dan


study literature, perencanaan, percobaan,
pengujian alat dan pendataan, penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Lm 35 bisa membaca suhu sampai 125°
C dengan erorrnya 0.16 %
2. Timer untuk sterilisasi kering bisa
bekerja dengan errornya 3.30 %
3. Timer untuk sterilisasi ozon bisa bekerja
dengan errornya 4.53 %

Berdasarkan hasil perencanaan dan


pembuatan modul tentang sterilisasi kering
dilengkapi dengan sterilisasi ozon maka secara
BIODATA PENULIS.
Nama: Eka W Saputra
Nim : P27838007038.
TTL : Probolinggo,12Nopember
1990.
Pendidikan : SMA N 1 Paiton.

Anda mungkin juga menyukai